Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

MANAJEMEN DINAMIKA EMOSI PADA REMAJA DI MASA PANDEMI

Diusulkan oleh:

Magfirah Aulia Ramadhani P17120119024/ Prodi D4 Ners (2019)


Fatimah Wanda P17120119014/ Prodi D4 Ners (2019)
Nyiayu Rahmadhani Nurhasanah P17120119030/ Prodi D4 Ners (2019)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1


JAKARTA SELATAN
2021/2022
ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : Magfirah Aulia Ramadhani
NIM : P17120119024
Program Studi : D4 Keperawatan & Profesi Ners
Jurusan : Keperawatan
Angkatan : 2019/2020

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah saya dengan judul "Manajemen
Dinamika Emosi Pada Remaja Di Masa Pandemi” yang diusulkan untuk tahun
anggaran 2021/2022 adalah asli karya kami, bebas plagiarisme dan gagasan belum
pernah diikutsertakan dalam kompetisi sebelumnya. Bilamana di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia
didiskualifikasi dari kompetisi ini.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Jakarta, 23 Oktober 2021


Yang menyatakan,

(Magfirah Aulia R)
NIM. P17120119024
iii

DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Pengertian Dinamika Emosi......................................................................... 3

B. Proses Dinamika Emosi pada Remaja.......................................................... 3

C. Manajemen Dinamika Emosi pada Remaja di Masa Pandemi .................... 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 6

A. Kesimpulan .................................................................................................. 6

B. Saran ............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7


iv

ABSTRAK
Pandemi Covid-19 sejak saat ini menimbulkan berbagai dampak psikologis
terutama mempengaruhi pada dinamika emosional pada individu. Dinamika
emosi adalah proses feedback, dimana perilaku yang nampak memiliki efek
yang berperan sebagai akibat dari suatu peristiwa sebelumnya. Terdapat
hubungan antara dinamika emosi dan karakteristik remaja yang dibagi dalam
empat periode yaitu pra remaja, remaja awal, remaja tengah, dan remaja akhir.
Dalam manajemen emosi, ada beberapa kemampuan yang dapat mendukung
dalam memanajemen emosi, yaitu regulasi emosi, pengendalian implus, dan
empati. Penulis merekomendasikan kepada pembaca khususnya remaja untuk
mengenal dinamika emosi setelah itu melatih untuk mengimplementasikan
manajemen dinamika emosi pada situasi pandemi ini.
Keywords: emosi, remaja, pandemi, manajemen

ABSTRACT
The Covid-19 pandemic since now has caused various psychological impacts,
especially affecting the emotional dynamics of individuals. Emotional dynamics
is feedback process, in which behaviour appears to have an effect that acts as
a result of a previous event. There is a relationship between emotional dynamics
and adolescent characteristics which are divided into four periods, namely pre-
adolescence, early adolescence, middle adolescence, and late adolescence. In
emotion management, there are several abilities that can support the
management of emotions, namely emotion regulation, impulse control, and
empathy. The author recommends readers, especially adolescence, to get to
know the dynamics of emotions after that train them to implement the
management of emotional dynamics in this pandemic situation
Keywords: emotion, adolescence, pandemic, management
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi menjalin
hubungan dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi, berkomunikasi dan
melakukan berbagai macam kegiatan akan selalu melibatkan emosi. Emosi
adalah aspek psikologis yang memiliki hubungan yang erat dengan perilaku
sosial. Semakin kuat emosi yang dirasakan seseorang, maka akan memberi
tekanan dalam diri individu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
aktivitas tertentu. Emosi positif yang membawa perasaan menyenangkan akan
dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan hal yang adaptif, sementara
emosi-emosi negatif akan berefek sebaliknya. Sebagaimana emosi akan
berkembang sejalan dengan usia seiring berjalannya waktu (Pudjibudojo et al.,
2019). Masa remaja merupakan masa perubahan dari anak-anak menuju
dewasa. Dalam perkembangan anak menuju dewasa terjadi beberapa perubahan
seperti pertumbuhan otak yang berkaitan dengan emosi, penilaian, perilaku dan
kontrol diri, serta perubahan sekunder yang mendorong kematangan seksual.
(Papalia & Feldman, 2014).
Pandemi Covid-19 sejak saat ini banyak membawa perubahan, seperti
adanya penyesuaian diri dalam lingkungan di masyarakat yaitu “Adaptasi
kebiasaan Baru” untuk mengurangi risiko penyebaran virus. Oleh karenanya
pada situasi tersebut individu cenderung mengabiskan waktu dirumah sehingga
interaksi sosial menjadi terbatas. Belum lagi adanya beberapa hal atau peran
yang dijalankan dalam rumah memicu stressor lainnya. Tentu saja ini
menimbulkan berbagai dampak psikologis terutama mempengaruhi pada
dinamika emosional pada individu. Sulitnya berkomunikasi jarak jauh yang
memiliki kemungkinan terjadinya miss komunikasi ketika dalam menjalin
interaksi semakin membuat orang terguncang. Ketidakefektifan tersebut
menuai respon yang berbeda tiap individu.
Sejumlah penelitian menemukan dampak psikologis negatif dari penerapan
“Bekerja atau belajar dari rumah”. Berdasarkan penelitian dari (Sumakul &
2

Ruata, 2020) menemukan dampak psikologis pada wanita yang terpaksa harus
melakukan pekerjaan dirumah selama kurun waktu tertentu saat pandemi
Covid-19, berupa stress dan kecemasan. Dari beberapa kasus tersebut, kami
tertarik mengangkat karya tulis ilmiah dengan membahas tentang Pentingnya
mengetahui bagaimana manajemen dinamika emosi pada remaja di masa
pandemi agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan judul “Manajeman
Dinamika Emosi pada Remaja di Masa Pandemi”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat difokuskan
adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan dinamika emosi?
2. Bagaimana cara untuk mengenal dinamika emosi pada remaja?
3. Bagaimana cara untuk manajemen emosi pada remaja di masa pandemi?

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, tujuan dari artikel ilmiah ini
adalah:
1. Untuk memahami dan mengenal dinamika emosi
2. Untuk mengenal dan mengetahui proses dinamika emosi pada remaja
3. Untuk mengetahui cara manajemen emosi di masa pandemi
Manfaat
Manfaat dari program ini diharapkan dapat memberikan kesadaran pembaca
khususnya pada remaja sebagai upaya preventif gangguan jiwa pada remaja.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dinamika Emosi


Emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna
efektif baik pada tingkat lemah atau dangkal, maupun dalam tingkat luas atau
mendalam (Pudjibudojo et al., 2019).
Emosi dalam psikologi adalah pola reaksi kompleks, yang melibatkan
elemen pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang digunakan oleh seseorang
untuk menangani masalah atau peristiwa penting yang dialaminya secara
personal (American Psychological Association, 2021).
Dinamika emosi adalah proses feedback, dimana perilaku yang nampak
memiliki efek yang berperan sebagai akibat dari suatu peristiwa sebelumnya
dan dapat juga menjadi stimulus yang memulai suatu kejadian selanjutnya
(Nurmaya, 2014).

B. Proses Dinamika Emosi pada Remaja


Menurut jurnal (Azmi, 2015) Masa remaja merupakan peralihan antara
masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini remaja megalami
perkembangan mencapai perkembangan fisik, mental, sosial dan emosional.
Remaja memiliki tugas perkembangan yang disebut dengan identity versus
identity confusion (Erikson dalam Papalia & Feldman, 2012).
Dalam buku (Ningtyas & Theodorus, 2008) dua peniliti, James dan Lange
berpendapat bahwa emosi muncul setelah ada perubahan dalam tubuh. Peneliti
lainnya, Lazarus berpendapat bahwa emosi muncul setelah seseorang menilai
suatu situasi secara positif atau negatif.
Menurut Asrori (2005) dalam Azmi (2015) secara garis besar masa remaja
beserta karakteristik emosinya dapat dibagi ke dalam empat periode, yaitu:
1. Periode Pra-remaja
Pada periode ini disertai sifat kepekaan terhadap rangsangan-rangsanga dari
luar, responnya biasanya berlebihan sehingga mereka mudah tersinggung
dan cengeng, tetapi juga cepat merasa senang atau bahkan meledak-ledak.
4

2. Periode Remaja Awal


Selama periode ini kontrol terhadap diri remaja bertambah sulit dan mereka
cepat marah dengan cara-cara yang kurang wajar untuk meyakinkan dunia
sekitarnya. Perilaku seperti ini sesungguhnya terjadi karena adanya
kecemasan terhadap dirinya sendiri sehingga muncul dalam reaksi yang
kadang-kadang tidak wajar.
3. Periode Remaja Tengah
Periode ini terdapat tanggung jawab hidup yang harus semakin ditingkatkan
oleh remaja untuk dapat mampu memikul sendiri, seringkali hal itu
menimbulkan masalah tersendiri bagi remaja. Karena tuntutan peningkatan
tanggung jawab ini tidak hanya datang dari orang tua atau anggota
keluarganya melainkan juga dari masyarakat sekitarnya
4. Periode Remaja Akhir
Selama periode ini remaja memandang dirinya sebagai orang dewasa dan
mulai mampu menunjukkan pemikiran, sikap, dan perilaku yang makin
dewasa. Mereka sudah semakin memiliki kebebasan yang relative
terkendali dan emosinya pun mulai stabil. Mereka juga mulai memilih cara-
cara hidup yang dapat dipertanggungjawabkan terhadap dirinya sendiri,
orang tua, dan masyarakat.

C. Manajemen Dinamika Emosi pada Remaja di Masa Pandemi


Dalam manajemen emosi, ada beberapa kemampuan yang dapat mendukung
dalam memanajemen emosi, yaitu:
1. Regulasi emosi
Regulasi emosi adalah kemampuan untuk tetap tenang di bawah
kondisi yang menekan (Reivich & Shatte, 2002). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa orang yang kurang memiliki kemampuan untuk
mengatur emosi mengalami kesulitan dalam membangun dan menjaga
hubungan dengan orang lain. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai macam
faktor, di antara alasan yang sederhana adalah tidak ada orang yang mau
menghabiskan waktu bersama orang yang marah, merengut, cemas,
khawatir serta gelisah setiap saat. Emosi yang dirasakan oleh seseorang
5

cenderung berpengaruh terhadap orang lain. Semakin kita terasosiasi


dengan kemarahan maka kita akan semakin menjadi seorang yang pemarah
(Revich & Shutle, 2002).
Reivich dan Shatte (2002), mengungkapkan dua buah keterampilan
yang dapat memudahkan individu untuk melakukan regulasi emosi, yaitu
yaitu tenang (calming) dan fokus (focusing). Dua buah keterampilan ini
akan membantu individu untuk mengontrol emosi yang tidak terkendali,
menjaga fokus pikiran individu ketika banyak hal-hal yang mengganggu,
serta mengurangi stres yang dialami oleh individu.
2. Pengendalian Impuls
Pengendalian Impuls adalah kemampuan Individu untuk
mengendalikan keinginan, dorongan, kesukaan, serta tekanan yang muncul
dari dalam diri (Revich & Shutle, 2002). Individu yang memiliki
kemampuan pengendalian impuls yang rendah, cepat mengalami perubahan
emosi yang pada akhirnya mengendalikan pikiran dan perilaku mereka.
Mereka menampilkan perilaku mudah marah, kehilangan kesabaran,
impulsif, dan berlaku agresif. Tentunya perilaku yang ditampakkan ini akan
membuat orang di sekitarnya merasa kurang nyaman sehingga berakibat
pada buruknya hubungan sosial individu dengan orang lain. Kemampuan
individu untuk mengendalikan impuls sangat terkait dengan kemampuan
regulasi emosi yang ia miliki.
3. Empati
Empati sangat erat kaitannya dengan kemampuan individu untuk
membaca tanda-tanda kondisi emosional dan psikologis orang lain (Reivich
& Shatte, 2002). Beberapa individu memiliki kemampuan yang cukup
mahir dalam menginterpretasikan bahasa-bahasa nonverbal yang
ditunjukkan oleh orang lain, seperti ekspresi wajah, intonasi suara, bahasa
tubuh dan mampu menangkap apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain.
Oleh karena itu, seseorang yang memiliki kemampuan berempati cenderung
memiliki hubungan sosial yang positif (Reivich & Shatte, 2002).
6

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dinamika emosi merupakan sistem timbal balik dimana tabiat yang
ditampilkan berdampak laksana efek samping dari riwayat peristiwa yang
pernah dialami juga sebagai stimulus untuk peristiwa yang akan datang.
Terdapat hubungan antara dinamika emosi dan karakteristik remaja yang dibagi
dalam 4 periode.
Pada Pra Remaja, mereka peka terhadap stimulus dari luar sehingga
menimbulkan dinamika emosi yang mudah tersinggung, hyper happy, bahkan
jiwanya membara. Periode remaja awal dimana level kontrol terhadap diri
menjadi lebih pelik akibat dari kecemasan terhadap identitas dirinya
menimbulkan dinamika marah-marah yang kurang rasional. Remaja tengah
tanggung jawab hidup bertambah karena remaja mendapat tuntutan dari orang
tua dan sekitarnya terjadilah dinamika emosi. Remaja akhir melihat dirinya
sebagai orang dewasa juga mampu menunjukkan kognitif dan tabiat baik disini
remaja sudah dianggap stabil secara emosi.
Manajemen dinamika emosi yang dapat dilakukan remaja di masa pandemi
ini meliputi Regulasi emosi dimana remaja melatih dirinya untuk tetap tenang
dibawah tekanan, Pengendalian impuls remaja mengatur dirinya untuk
mengontrol pikiran juga tabiat, Empati dimana remaja melatih diri untuk
memca kondisi emosional dan psikologis orang lain sehingga memiliki
hubungan sosial yang absolut.
B. Saran
Penulis merekomendasikan kepada pembaca remaja untuk mengenal dinamika
emosi setelah itu melatih untuk mengimplementasikan manajemen dinamika
emosi pada situasi pandemi ini. Keterlibatan peran orang tua dan lingkunagn
sekitar juga mengambil alih terhadap dinamika emosi yang terlihat pada remaja
maka diharapkan dapat mendukung dan membantu remaja dalam manajemen
dinamika emosi.
7

DAFTAR PUSTAKA

American Psychological Association. (2021). Emotion. Dictionary.Apa.Org.


https://dictionary.apa.org/emotion
Asrori. (2005). Perkembangan Peserta Didik. Wineka Media.
Azmi, N. (2015). POTENSI EMOSI REMAJA DAN PENGEMBANGANNYA.
Jurnal Pendidikan Sosial, 2(1), 36–46.
Ningtyas, L., & Theodorus, E. (2008). BEBASKAN EKSPRESIMU: Cara Cerdas
Mengelola Emosi Bagi Remaja (1st ed.). ANDI.
Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2012). Experience human development (12th ed.).
McGraw-Hill.
Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia. Eds
12, Buku 2. Salemba Medika.
Pudjibudojo, J. K., Handadari, W., Wulandari, P. Y., Kesumaningsari, N. P. A.,
Bawono, Y., Elgeka, H. W. S., Hidayati, N., Desiningrum, D. R., Daulay, N.,
Hendriani, W., Nur, H., Antawi, D. I., Suminar, D. R., Haque, S. A. ul, &
Warni, W. E. (2019). PSIKOLOGI PERKEMBANGAN : Memahami Dinamika
Perkembangan Anak. Zifatama Jawara.
Revich, K., & Shutle, A. (2002). The Resilience Factor: Seven Skills For
Overcoming Life Epitable Obstacle. Random House, Inc.
Steinberg, L. (2011). Adolescence (9th ed.). McGraw-Hill.
Sumakul, Y., & Ruata, S. (2020). Kesejahteraan Psikologis dalam Masa Pandemi
Covid-19. Journal of Psychology Humanlight, 1(1), 1–7.

Anda mungkin juga menyukai