Anda di halaman 1dari 37

Case Report

Hemorrhoid
Oscar Odillo Laman (201906010071)

Pembimbing: dr. Jefferson Marampe, Sp.B,


FICS, FINACS
Identitas Pasien
Nama : Tn. S

Usia : 79

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Menikah

Pendidikan : D3

Pekerjaan : Pensiun

Alamat : Jl. Lengkuas D45

No. RM : 00975891
Anamnesis

Keluhan Utama:

Nyeri pada daerah dubur sejak 3 hari SMRS


Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang ke Poli Bedah Umum RS Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto dengan keluhan
nyeri pada daerah dubur sejak 3 hari SMRS. Nyeri yang dirasakan bersifat tajam dan perih dengan
skala VAS 6-7. Awalnya nyeri dirasakan ketika pasien sedang duduk, namun sejak 2 hari terakhir
nyeri semakin bertambah dan dirasakan terus-menerus terutama memberat saat duduk atau
berbaring. Pasien kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat nyeri. Pasien mengaku
terkadang merasakan ada benjolan pada saat duduk sejak setahun terakhir, benjolan tidak nyeri
dan hilang timbul sejak 5 bulan terakhir. Pasien juga tidak menyadari adanya BAB berdarah dalam
setahun terakhir. Pasien juga mengatakan tidak pernah mengalami gatal pada area dubur dan tidak
adanya bercak kotoran pada pakaian dalam.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang:

2 tahun SMRS (2019) pasien pernah dirawat selama 3 hari di RS Polri dengan keluhan lemas dan
mengalami pendarahan yang cukup banyak melalui dubur. Pasien didiagnosa adanya Hemorrhoid
berukuran +- 0,5cm dan dirawat secara konservatif. 2-3 minggu setelah perawatan pasien mengaku
tidak mengalami pendarahan ataupun adanya bercak darah dari dubur. Pasien mengaku sebelum
kejadian ini tidak menyadari mengalami BAB yang berdarah ataupun terasa adanya benjolan pada
area dubur.

Sejak 5 tahun terakhir pasien merasakan anyang-anyangan dan tidak tuntas saat BAK. Pasien
mengatakan sering mengejan pada saat miksi. Pasien juga mengatakan sering kesulitan ketika
buang air besar sehingga sering mengejan. Demam, Penurunan berat badan secara drastis
disangkal pasien
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat Penyakit Keluarga:

Operasi Hemorrhoid (1987) Hipertensi (-)

Hipertensi (-) DM (-)

DM (-) Hemorrhoid (-)

Alergi (-)

Riwayat Penyakit Kebiasaan, Sosial, Ekonomi:

Pasien jarang makan sayur dan buah. Alkohol dan Merokok disangkal. Pasien merupakan
purnawirawan (TNI)
Pemeriksaan Fisik
● Keadaan umum : Tampak sakit sedang
● Kesadaran : Compos mentis, E4M6V5

● TTV
● TD : 130/80 mmHg
● N : 86x/menit
● RR : 20x/menit
● T : 36,7℃
● SpO2 : 99%
● Antropometri
● TB :168 cm
● BB : 63kg
● IMT : 22.3 kg/m2
Status Generalis

● Kepala : Normocephali, Deformitas


● Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
bulat, isokor, diameter pupil 3mm/3mm, RCL (+/+), RTCL (+/+)
● Hidung : deviasi septum (-), deformitas (-), discharge (-),
massa (-)
● Telinga : deformitas (-), discharge (-), massa (-)
● Mulut : mukosa oral basah, faring hiperemis (-), T1/T1
● Leher : trakea ditengah, pembesaran KGB (-), struma (-)
Status Generalis
● Thorax
Paru-paru:
- Inspeksi : gerak pernapasan terlihat simetris, tidak ada
bagian paru yang tertinggal, jejas (-)
- Palpasi : gerakan pernapasan teraba simetris
- Perkusi : sonor pada kedua lapang
- Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung:
- Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
- Palpasi : iktus cordis teraba di linea midclavicularis ICS 5
- Perkusi : Batas kanan: linea parasternalis dekstra ICS 4,
batas kiri: linea midclavicularis sinistra ICS 5, batas atas linea
parasternalis sinistra ICS 2
- Auskultasi : S1 dan S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Status Generalis

● Abdomen
Inspeksi : tampak datar
Auskultasi : bising usus (+) 6x/menit
Perkusi : Timpani , nyeri ketok CVA (-),
Palpasi : nyeri (-), massa(-)

● Ekstremitas
Akral hangat, CRT<2 detik, edema (-/-/-/-).
Status Lokalis

Regio Anus
Inspeksi : Terdapat massa pada arah jam 3,
bewarna merah kebiruan, berukuran 4x2 cm
Palpasi : nyeri (+), konsistensi kenyal,
mobile
Pemeriksaan Laboratorium (21/06/21)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 11,3 12 – 14 g/dL
Hematokrit 37 40 – 48 %
Leukosit 6430 5.000 – 10.000 /mm3
Trombosit 225.000 150.000 – 400.000 /mm3
Basofil 0 0–1 %
Eosinofil 4 1–3 %
Batang 0 2–6 %
Segmen 67 50 – 70 %
Limfosit 24 20 – 40 %
Monosit 5 2–8 %
Eritrosit 4,48 4–5 juta/mm3
Pemeriksaan Laboratorium (21/06/21)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Kimia Klinik
GDS 100 <200 mg/dL
SGOT 20,6 <37 U/L
SGPT 11,2 <40 U/L
Ureum 36 10 – 50 mg/dL
Creatinine 1,1 0,5 – 1,2 U/L
eGFR 64 >= 90 mL/min/1.73m2
Serologi
HBs Ag Non Reaktif Non Reaktif
Anti HCV Non Reaktif Non Reaktif
Resume
Tn. S, 79 tahun, datang ke Poli Bedah Umum RS Bhayangkara Tk. I Raden Said
Sukanto dengan keluhan nyeri pada daerah anus sejak 3 hari SMRS. Nyeri yang
dirasakan bersifat tajam dan perih dengan skala VAS 6-7. Awalnya nyeri dirasakan
ketika pasien sedang duduk, namun memberat dan dirasakan terus menerus.
Pasien mengatakan sejak setahun terakhir merasakan ada benjolan hilang timbul
pada anus Pasien mengatakan pernah dirawat 2 tahun lalu karena pendarahan dari
anus. Pasien juga mengatakan sering mengejan ketika BAK karena
anyang-anyangan dan tidak tuntas dalam 5 tahun terakhir, lalu pasien mengaku
jarang mengonsumsi buah dan sayur sehingga sering mengalami konstipasi.
Pasien memiliki riwayat operasi hemorrhoid 30 tahun lalu
Resume
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran
compos mentis, dengan TD 130/80 mmHg, Nadi 88x/menit. dan status generalis
dalam batas normal. Pada status lokalis ditemukan massa pada regio anus
berwarna merah kebiruan berukuran 4x2 cm, pada palpasi konsistensi kenyal,
mobile dan nyeri.

Pada pemeriksaan penunjang darah rutin ditemukan anemia (Hb 11,3)


Diagnosis Pre-Operatif

Hemorrhoid Interna Grade IV

Susp. BPH
Tatalaksana

● Konsul Sp. B -> pro Hemorrhoidectomy


● Konsul Sp. PD, Sp. JP, Sp. An -> toleransi operasi
● IVFD RL 1500 cc/24 jam
● Ceftriaxone 1 x 1 gr IV
● Ketorolac 2 x 30 mg IV
● Ranitidine 2 x 50 mg IV
Prognosis

● Quo ad vitam : bonam


● Quo ad functionam : bonam
● Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan
Pustaka
Hemorrhoids
Bantalan jaringan submukosa yang
mengandung venule, arteriol, otot polos
berlokasi pada kanalis anal

- Internal
- Eksternal
Anatomy

Internal : diatas Linea Dentata,


Superior rectal vein, innervasi
visceral

Eksterna : dibawah Linea


Dentata, inferior rectal vein,
innervasi somatic, dilapisi
anoderm, kulit perianal
Anatomy

3 arah hemorrhoid terbanyak

- Jam 3,7,11
Epidemiolgy

4-5% 22%
Prevalensi Prevalensi
Symptomatic Asymptomatic
Hemorrhoids

45-65 tahun Pria = Wanita


Prevalensi
terbanyak
Faktor Resiko
1. Herediter: kelemahan
anorectal
2. Gravid
3. Konstipasi, Diet low-fiber
4. Mengangkat Beban
5. Mengejan Kronis
6. Cirrhosis
7. Hubungan Seks melalui Dubur
Anamnesis
1. Painless Bleeding/Hematochezia
(Merah terang)
2. Prolaps Hemorrhoid
3. Gatal, Bercak Feses
4. Nyeri pada Hemorrhoid Eksterna
dan Interna Grade III-IV yang
mengalami trombosis
5. Gejala Anemia: Lemas-Syok
6. Faktor Resiko: RPK, Konstipasi dll
Pemeriksaan Fisik
Posisi: Supine, Prone, LLD

- Status Generalis
- Status Lokalis: Inspeksi Rectal dan
Perineal
- Rectal Touche: Internal Hemorrhoid
dapat tidak teraba pada grade rendah,
Untuk menyingkirkan DD keganasan,
polyp
Diagnosis
Banding
Tatalaksana
Tatalaksana
Non-surgikal (simtomatik)

- Diet tinggi serat, menghindari


kebiasaan mengejan, terlalu lama di
toilet, angkat beban
- Analgesik, steroids (sistemik dan
topikal)
- Topical agen venoactive (flavonoid)
- Anti-spasmodic (topical nitroglycerin)
- Sitz bath
Tatalaksana
Surgikal:

- Office-Based:
- Rubber-Band Ligasi (gr 1-3)
- Sclerotherapy (gr 1-2)
- Infrared-Coagulation (gr 1-2)
- Cauterisasi, Cryotherapy
Tatalaksana
Surgikal

Eksternal: Eksisi

Internal:

- Hemorrhoidectomy
- Closed (Ferguson)
- Open (Milligan-Morgan)
- Stapled Hemorrhoidopexy
- Hemorrhoidal artery ligation (HAL)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai