Anda di halaman 1dari 20

CONTOH LKPD LURING

SISTEM KOLOID

OLEH:

NUR AFIFAH RAIS


1813042011
PENDIDIKAN KIMIA A

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
Drat FORMAT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat berbeda satu dengan lainnya dalam hal
struktur atau komponen. Namun, pada dasarnya terbagi dam tiga bagian utama,
yaitu, bagian identitas, bagan tujuan, dan bagian tugas belajar. Pada agian
identitas secara umum terdiri atas nama sekolah, kelas, semester, mata pelajaran
dan konsep/materi pelajaran. Pada bagian tujuan, dapat terdiri atas, kompetensi
dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. Pada bagian tugas belajar sangat
dimungkinkan berbeda antara satu LKPD dengan yang lainnya menyesuaikan
dengan pendekatan, model pembelajaran dan metode yang digunakan.
LKPD yang baik adalah LKPD yang dibuat oleh guru pengampu masing-masing
mata pelajaran. Hal ini dikarenakan guru itu sendiri yang membuat rencana
pembelajaran di kelas, maka guru tersebut yang lebih paham LKPD yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dan sejalan dengan materi yang diajarkan. Satu
hal yang harus diingat bahwa setiap pertanyaan/tugas belajar yang tertuang dalam
LKPD seyogiyanya dapat mengarahkan pencapaian indikator.

Berikut ini merupakan struktur LKPD secara umum. Peserta/guru bisa


memodifikasi sesuai dengan kebutuhan.

FORMAT LKPD
1. Judul :

Sistem Koloid

2. Kompetensi Dasar

KOMPETENSI DASAR
3.14 Mengelompokkan 4.14 Membuat
berbagai tipe sistem koloid, makanan atau produk lain
dan menjelaskan kegunaan yang berupa koloid atau
koloid dalam kehidupan melibatkan prinsip koloid
berdasarkan sifat-sifatnya.
3. Tujuan
Melalui kegiatan pembelajaran model Discovery Learning peserta didik dapat
mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan
koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya dan dengan model Project
Based Learning peserta didik dapat membuat makanan atau produk lain yang
berupa koloid atau melibatkan prinsip koloid dengan disiplin, tanggung
jawab, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam.

4. Teori

SISTEM KOLOID
Koloid adalah campuran heterogen dari dua zat atau lebih di mana
partikel-partikel zat berukuran antara 1 hingga 1000 nm terdsispersi (tersebar)
merata dalam medium zat lain. Zat yang menjadi medium mendispersikan
partikel disebut medium pendispersi.
Secara makroskopis, koloid terlihat seperti larutan, dimana terbentuk
campuran homogen dari zat terlarut dan pelarut. Namun, secara mikroskopis,
terlihat seperti suspensi, yakni campuran heterogen di mana masing-masing
komponen campuran cendrung saling memisah.
Jenis-jenis Koloid
Sitem koloid dapat dikelompokkan berdasarkan berdasarkan fase
terdispersi dan fase pendispersinya. Berdasarkan fase terdispersinya, jenis
koloid ada tiga antara lain sol (fase terdispersi padat). Emulsi (fase terdispersi
padat), emulsi (fase terdisfersi cair) dan buih (fase terdispersi gas). Koloid
dengan fase pendisfersi gas disebut aerosol. Berdasarkan fase terdisfersi dan
pendispersinya, jenis koloid dapat dibagi menjadi 8 golongan.
Berdasarkan sifat adsorpsi dari partikel-partikel koloid terhadap medium
pendispersiannya, koloid dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu koloid
liofil dan koloid liofob.
Koloid liofil : koloid yang fase terdispersinya mudah menarik atau menyukai
medium pendi spersiannya.
Koloid liofob : koloid yang fase terdispersinya sukar menarik atau menyukai
medium pendispersiannya.

Sifat-Sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang
ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall. Efek tyndall
adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan
sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan
menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid cahaya akan
dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai
partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar
tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil
sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. 
2. Gerak Brown
Jika kita amati system koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita
akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk
zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Pergerakan tersebut
dijelaskan pada penjelasan berikut: Partikel-partikel suatu zat senantiasa
bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas,
atau hanya bervibrasi di tempat seperti pada zat padat. Untuk system koloid
dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel
akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri.
Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel
cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang.
Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan
arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown. Semakin
kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown terjadi. Demikian
pula, semakin besar ukuran partikel kolopid, semakin lambat gerak Brown
yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam
larutan dan tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi). Gerak Brown juga
dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu system koloid, maka semakin
besar energi kinetic yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya.
Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin
cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu system koloid, maka
gerak Brown semakin lambat.
3. Elektropresus
Elektropresus adalah teknik pemisahan komponen atau molekul
bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan
listrik. Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel
yang akan dipisahkan. Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan
muatan listrik yang ada pada makromolekul, misalnya DNA yang bermuatan
negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu
medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub yang
berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub
negatif ke kutub positif. Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada
nisbah muatan terhadap massanya serta tergantung pula pada bentuk
molekulnya. Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya Lorentz, yang
terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati dan kondisi
elektris lingkungan. Secara umum, elektroforesis digunakan untuk
memisahkan, mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA.
4. Adsorpsi
Apabila partikel-partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau
gas, maka pertikel-partikel zat cair atau gas tersebut akan terakumulasi pada
permukaan zat padat tersebut. Fenomena ini disebut adsorpsi. Beda halnya
dengan absorpsi. Absorpsi adalah fenomena menyerap semua partikel ke
dalam sol padat bukan di atas permukaannya, melainkan di dalam sol padat
tersebut. Partikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi
partikel-partikel pada permukaannya, baik partikel netral atau bermuatan
(kation atau anion) karena mempunyai permukaan yang sangat luas. Contoh
adsorpsi:
-Penyembuhan diare dengan norit
-Penjernihan air dengan tawas
-Pencelupan serat wol untuk proses pewarnaan
-Penjernihan air tebu pada pembuatan gula  
-Penyerapan humus oleh tanah liat 
5. Koagulasi
Koagulasi merupakan salah satu sifat dari koloid. Partikel-partikel
suatu koloid dapat mengalami penggumpalan membentuk zat semi-padat.
Partikel-partikel koloid tersebut bersifat stabil karena memiliki muatan listrik
sejenis. Apabila muatan listrik itu hilang, maka partikel koloid tersebut akan
bergabung membentuk gumpalan. Proses penggumpalan partikel koloid dan
pengendapannya disebut Koagulasi. Dalam hal ini, koagulasi koloid
merupakan proses bergabungnya partikel-partikel koloid secara bersama
membentuk zat dengan massa yang lebih besar.
Contoh koagulasi:
 Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat dalam
air sungai mengalamikoagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam
air laut.
 Pada pengolahan karet, partikel-partikel karet dalam lateks digumpalkan
dengan penambahan asam asetat atau asam format sehingga karet dapat
dipisahkan dari lateksnya.
 -Lumpur koloidal dalam air sungai dapat digumpalkan dengan
menambahkan tawas. Sol tanah liatdalam air sungai biasanya bermuatan
negatif sehingga akan digumpalkan oleh ion Al 3+ dari tawas
(alumunium sulfat)
 Jika bagian tubuh mengalami luka maka ion Al 3+ atau Fe 3+ segera
nenetralkan partikelalbuminoid yang dikandung darah sehingga terjadi
penggumpalan darah yang menutupi luka.
6. Koloid Pelindung
Sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya
adsorpsi relatif besar disebut koloid liofil yang bersifat lebih stabil.
Sedangkan jika partikel terdispersinya mempunyai gaya absorpsi yang cukup
kecil, maka disebut koloid liofob yang bersifat kurang stabil. Yang berfungsi
sebagai koloid plindung ialah koloid liofil.
Contoh koloid pelindung:
 Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah
pembentukan Kristal besar atau gula
 Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid
pelindung.
 Zat-zat pengemulsi seperti sabun dan detergen juga tergolong koloid
pelindung.
7. Dialisis
Dialisis merupakan salah satu sifat dari sistem koloid. Dialisis adalah
suatu proses permunian partikel koloid dari ion-ion penganggu kestabilan
koloid dengan penyaringan mengunakan membran atau selaput
semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah sejenis alat saring yang dibuat
khusus untuk keperluan dialisis koloid yang memiliki daya saring sangat
tinggi. Selaput semipermeabel ini hanya melewatkan molekul air dan ion-ion
saja, sedangkan partikel koloid tetap tinggal. Prinsip dialisis atau pemisahan
koloid dari ion-ion penganggu ini didasarkan pada perbedaan laju transport
partikel. Proses Dialisis Koloid sangatlah sederhana. Koloid yang akan di
dialisis dimasukan kedalam sebuah kantong yang terbuat dari selaput
semipermeabel. Jika kantong berisi koloid tersebut kemudian dimasukan
kedalam sebuah tempat berisi air yang mengalir, maka ion-ion penganggu
akan menembus selaput semipermeabel bersama air dan yang tinggal selaput
semipermeabel hanyalah koloid yang telah dimurnikan.
Pembuatan Sistem Koloid
Sistem koloid dapat dibuat dengan mengelompokan (agregasi) partikel
larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar, kemudian diaduk
dengan medium pendispersi. Cara yang pertama disebut Kondensasi,
sedangkan yang kedua disebut cara Dispersi.
●Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion)
bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-
reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau
dengan pergantian pelarut.
1. Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh 1 :
Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida ( H2S) dengan
belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan
SO2.
2 H2S(g) + SO2(aq) 2 H2O(l) + 3S (koloid)
Contoh 2 :
Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HauCl4 dengan larutan K2CO3
dan HCHO (formaldehida).
2 HauCl4 (aq) + 6 K2CO3 (aq) + 3 HCHO (aq) 2 Au (koloid) + 5 CO 2 (g) + 8
KCl (aq) + KHCO3 (aq) + 2 H2O (l).
2. Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.
Contoh: pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air
mendidih ditambahkan larutan FeCl3, maka akan terbentuk sol Fe(OH)3.
FeCl3 (aq) + 3 H2O (l) Fe(OH)3 (koloid)+ 3 HCl (l).
1. Dekomposisi Rangkap
Contoh 1 : Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan
larutan H2S.
2 H2AsO3 (aq) + 3 H2S (aq) As2S3 (koloid) + 6 H2O (l).
Contoh 2 : Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat
encer dengan larutan HCl encer.
AgNO3 (aq) + HCl (aq) AgCl (koloid) + HNO3 (aq).
2. Penggantian Pelarut
Selain dengan cara kimia seperti di atas, koloid juga dapat terjadi dengan
penggantian pelarut.
Contoh : ‘’ Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkihol,
maka akan terbentuk suatu koloid berupa gel ‘’.

 Cara Dispersi
Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecahkan menjadi partikel
koloid. Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik, peptisasi, atau
dengan loncatan bunga listrik ( cara Busur Bredig).
1. Cara Mekanik
Menurut cara ini, butir-butir kasar digelus dengan lumping atau penggiling
koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan
medium dispersi.
Contoh :
Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama
dengan suatu zat inert ( seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk
halus itu dengan air.
2. Cara Peptisasi
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu
endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi
memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. Istilah peptisasi
dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses pemecahan protein (polipeptida)
yang dikatalisis oleh enzim.
Contoh:
Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensen,
dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan endapan Al(OH)3 oleh
AlCl3.
3. Cara Busur Bredig
Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang
akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam
medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik diantara kedua ujungnya.
Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom
tersebut mengalami kondensasi, sehingga bentuk partikel koloid. Jadi, cara
busur ini merupakan gabungan cara dispersi dan cara kondensasi.
Manfaat koloid dalam kehidupan sehari-hari;
a. Pemutihan gula
b. Pengumpalan darah
c. Penjernihan air
d. Pembentukan delta di muara sungai
e. Pengasmbilan endapan pengotor
f. Mengurangi polusi udara
g. Pengumpalan latekss
h. Membantu pasien gagal ginjal
i. Sebagai deodoran
j. Sebagai bahan makanan dan obat
Dan lain-lain
5. Alat dan Bahan
a. Media LCD projector
b. Laptop
c. Bahan Tayang
6. Langkah-Langkah Kegiatan

Kegiatan Siswa

Predict

 Berikut ini terdapat tiga bahan yaitu susu bubuk, kopi bubuk, garam dapur
dan santan .
Susu bubuk Kopi bubuk Garam dapur Santan

o Masing-masing zat dilarutkan ke dalam air, apa yang akan terjadi?

o Apa yang terjadi ketika masing-masing campuran tersebut dikenai cahaya?


Mengapa demikian. Manakah yang termasuk koloid, larutan, dan
suspensi? Jelaskan!

o Buatlah rencana percobaan untuk pengujian campuran tersebut!

Jawaban Prediksi :

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................
.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

Observe

Untuk membuktikan prediksi kalian, mari kita selidiki

Koloid memiliki sifat yang khas, yang membedakan koloid dengan larutan
dan suspensi. Untuk membedakan ketiga jenis campuran tersebut
lakukanlah percobaan berikut ini.
 Sebelum melakukan percobaan, siapkan terlebih dahulu alat-alat dan
bahan berikut ini

Alat-alat Bahan

o Kotak karton (kardus) 1 buah o Garam dapur


o Gunting 1 buah o Kopi
o Lampu senter 1 buah o Susu bubuk
o Gelas kimia 100 ml / gelas aqua 8 buah o Santan cair
o Gelas ukur 1 buah o Air
o Corong 4 buah
o Spatula / sendok teh 4 buah
o Kertas saring 4 buah

 Prosedur Percobaan
a. Buatlah alat untuk menguji kemampuan menghamburkan cahaya
dengan cara
 Siapkan kotak kardus yang salah satu muka digunting penuh
 Membuat sebuah lubang kecil pada sisi samping kardus untuk
lubang penyinaran senter
 Membuat sebuah lubang kotak sebesar ukuran gelas kimia
pada bagian depan kardus sebagai lubang pengamatan
 Meletakan kardus dengan bagian muka kosong menghadap ke
bawah
b. Isilah 4 gelas kimia dengan 50 ml air, beri label 1, 2, 3 dan 4
c. Tambahkan masing-masing 2 sendok teh garam, kopi, santan cair
dan susu bubuk ke gelas kimia 1, 2, 3, dan 4
d. Aduklah setiap campuran, perhatikan zat yang dicampurkan larut
atau tidak, lakukan uji penghamburan cahaya untuk masing-
masing gelas kimia dengan cara meletakan gelas kimia ke dalam
kardus dan mengarahkan lampu senter kearah lubang penyinaran.
Kemudian lakukan pengamatan, melalui lubang pengamatan dan
catat hasil pengamatanmu
e. Setelah semua gelas diuji penghamburan cahaya, aduk kembali
masing-masing campuran, kemudian diamkan beberapa saat dan
catat perubahan apa yang terjadi
f. Saringlah masing-masing campuran. Amati campuran manakah
yang meninggalkan residu dan bagaimana dengan filtratnya
1. Catat data hasil pengamatan kalian

...........................................................................................................

...........................................................................................................

...........................................................................................................

...........................................................................................................

...........................................................................................................

...........................................................................................................

...........................................................................................................

...........................................................................................................

...........................................................................................................

2. Catat hasil pengamatan kalian dalam bentuk yang informatif (tabel atau
grafik)

Halaman 15 dari 20
Analisis data yang diperoleh dengan menjawab pertanyaan
berikut ini :
1. Apa yang terjadi dengan keempat campuran ketika dilarutkan
dalam air, dikenakan cahaya, didiamkan dan disaring?
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................

2. Dari hasil percobaan yang sudah dilakukan dan hasil membaca


sumber bacaan, manakah yang termasuk larutan, koloid dan
suspensi? Mengapa.
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
3. Sifat koloid apa yang terjadi dalam percobaan yang sudah
dilakukan?
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................

Halaman 16 dari 20
Explain

Jelaskan hasil percobaan kelompok masing-masing dengan menjawab


pertanyaan berikut ini :

1. Bagaimana prediksi anda dengan hasil percobaan yang diperoleh?


.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
2. Definisikan apa yang dimaksud dengan koloid!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
3. Definisikan sifat koloid yang terjadi dalam percobaan yang sudah
dilakukan!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
4. Berikut ini terdapat contoh-contoh campuran
1. Gula dalam air 5. Cat 9. Tinta

Halaman 17 dari 20
2. Teh bubuk dalam air 6. Kabut 10. Awan
2. Pasir dalam air 7. Alkohol 11. Cuka
Hairspra
8. Debu 12. y
3. Krim kopi

Kelompokan campuran tersebut kedalam larutan, koloid dan suspensi.


.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
5. Dari jawaban no 1, tentukan fase terdispersi dan medium
pendispersi dari koloid serta nama dari tipe koloid tersebut.
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
6. Mengapa kita dapat melihat berkas sinar yang masuk melalui celah
lubang kecil kamar kita? Jelaskan.
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
7. Mengapa koloid dapat bersifat stabil? Jelaskan.
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Berikan Kesimpulan :

Halaman 18 dari 20
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................

7. Kesimpulan
a. Koloid adalah campuran heterogen dari dua zat atau lebih di mana
partikel-partikel zat berukuran antara 1 hingga 1000 nm terdsispersi
(tersebar) merata dalam medium zat lain. Zat yang menjadi medium
mendispersikan partikel disebut medium pendispersi
b. Berdasarkan fase terdispersinya, jenis koloid ada tiga antara lain sol (fase
terdispersi padat). Emulsi (fase terdispersi padat), emulsi (fase terdisfersi
cair) dan buih (fase terdispersi gas). Koloid dengan fase pendisfersi gas
disebut aerosol.
c. Pada dasarnya, sistem koloid mempunyai beberapa sifat khusus, yang
membedakannya dengan sistem dispersi lainya. Sifat-sifat khusus sistem
koloid tersebut adalah efek Tyndall, gerak Brown, adsorpsi, dan koagulasi.
1) Efek Tyndall : penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid
dalam lintasannya.
2) Gerak Brown : gerakan tak menentu atau acak dari partikel-partikel
kecil dalam bentuk sistem koloid
3) Adsorpsi : penumpukkan zat-zat dalam suatu permukaan
4) Koagulasi : pengumpalan membentuk zat semi-padat
d. Sistem koloid dapat dibuat dengan mengelompokan (agregasi) partikel
larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar, kemudian
diaduk dengan medium pendispersi. Cara yang pertama disebut
Kondensasi, sedangkan yang kedua disebut cara Dispersi
8. Daftar Pustaka

Halaman 19 dari 20
Sudarmo, Umur. 2014. Kimia untuk SMA/MA kelas XI Peminatan. Jakarta:
Erlangga.

Rahardjo, Sentot Budi,Umur. 2014. Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas


XI SMA/MA. Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Halaman 20 dari 20

Anda mungkin juga menyukai