Anda di halaman 1dari 16

Pemrograman Mesin CNC

BAB IV
PENGOPERASIAN MESIN FRAIS CNC

Langkah pembuatan benda kerja di mesin perkakas CNC dimulai dengan


pembuatan program CNC berdasarkan gambar kerja kemudian mengoperasikan
mesin CNC dengan menggunakan program CNC tersebut. Langkah-langkah
proses pemesinan dengan mesin perkakas CNC sehingga menghasilkan produk
ada dua tahap besar yaitu: pemrograman dan pengoperasian. Tiap-tiap langkah
terdiri dari dua tahap seperti terlihat pada Gambar 4.1 . Pertama, menyiapkan
gambar kerja untuk menyusun program CNC. Program CNC tersebut kemudian
ditulis atau diedit dan diperiksa di sistem kontrol CNC atau simulator CNC.
Kedua, memasang benda kerja dan alat potong di mesin CNC dan mengoperasikan
mesin CNC sesuai dengan program CNC yang telah dibuat. Bab IV ini akan
membahas kedua langkah tersebut, karena antara pemrograman dan
pengoperasian sebenarnya tidak dapat dipisahkan. Pembuatan program CNC
harus berdasarkan kapasitas dan spesifikasi mesin CNC yang akan digunakan.

Gambar
Pembuatan Input Pembuatan
kerja
program program di produk jadi
(Part
(Part sistem di mesin
drawing)
programming) kontrol perkakas
CNC CNC

Pemrograman
(programming) Pengoperasian
(Operation)

Gambar 4.1. Langkah Pembuatan Produk dengan Menggunakan Mesin CNC


(Fanuc, 2008:7)

Sebelum membuat program CNC hendaknya membuat rancangan proses


pemesinan. Rancangan tersebut meliputi: (1) mengidentifikasi kapasitas benda
kerja yang dapat dikerjakan di mesin frais CNC; (2) metode pemasangan benda

85
Pemrograman Mesin CNC

kerja; (3) urutan proses pemesinan pada setiap proses pemesinan; dan (4) alat
potong yang digunakan dan kondisi pemesinan (gerak makan, kedalaman potong,
dan kecepatan potong). Kapasitas mesin menunjukkan panjang, lebar, dan tinggi
area operasi mesin. Pada mesin frais CNC ditunjukkan dengan jarak maksimum
atau jangkauan sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. Daerah operasi mesin berkaitan
dengan metode pemasangan benda kerja karena ketinggian perkakas pencekam
dan ketinggian benda kerja mengurangi jangkauan gerakan arah sumbu Z.
Pencekaman benda kerja dapat dipilih menggunakan ragum, kelem, atau jig yang
sesuai dengan bentuk benda kerja, serta harus menjamin kesetabilan posisi benda
kerja (tidak bergeser, tidak bergetar, dan tidak melentur) ketika proses pemesinan
dilaksanakan.
Metode pemesinan perlu dipilih sesuai dengan bentuk benda kerja di
gambar kerja. Pertimbangan untuk metode pemesinan pada setiap proses dapat
dilihat pada tabel 4.1. Proses pengasaran, semi finishing, dan finishing harus
dipisahkan dan menggunakan alat potong yang berbeda. Pemilihan alat potong
disesuaikan dengan material benda kerja yang dikerjakan. Material dan bentuk
alat potong harus dipertimbangkan agar proses pemesinan menjadi efisien dan
efektif.
Kondisi pemesinan adalah kedalaman potong, gerak makan, dan
kecepatan potong. Harga kondisi pemotongan dapat diperoleh melalui
perhitungan maupun dari tabel dalam katalog alat potong yang bersangkutan.
Kondisi pemotongan berbeda untuk beberapa macam gerakan alat potong (tool
path). Gerakan alat potong untuk pemesinan frais meliputi: pengefraisan
permukaan (facing), pemotongan samping atau kontur (side cutting), pembuatan
lubang (hole machining), pembuatan kantong (pocket). Pertimbangan-
pertimbangan antara kondisi pemotongan dan jalannya alat potong harus selalu
diperhatikan agar proses pemesinan menghasilkan benda kerja sesuai spesifikasi
gambar kerja. Perhitungan kondisi pemotongan dan penentuan jalannya alat
potong dapat dilakukan oleh seorang pemrogram CNC apabila telah menguasai
kompetensi: sistem koordinat pada mesin frais CNC, pencekaman benda kerja,
dan pencekaman alat potong.

86
Pemrograman Mesin CNC

Tabel 4.1. Pertimbangan untuk Metode Pemesinan pada Setiap Proses Pemesinan
Proses pemesinan 1 2 3
Gerakan Penyayatan Pemesinan
Prosedur pemakanan samping lubang
pemesinan
1. Metode pemesinan
 Roughing
 Semi finishing
 finishing
2. Alat potong
3. Kondisi pemesinan
 Gerak makan
 Kedalaman
potong
 Putaran spindel
4. Jalur alat potong

Gambar 4.2. Menyiapkan Gerakan Alat Potong pada Program dan Kondisi
Pemesinan Berdasarkan Gambar Kerja

A. Sistim Koordinat pada mesin Frais CNC

Gerakan alat potong pada mesin frais CNC berdasarkan sistem koordinat.
Sistem koordinat yang digunakan pada mesin frais CNC adalah sistem koordinat
segi empat (rectangular coordinate systems) dan sistem koordinat polar. Sumbu
koordinat untuk sistem koordinat segi empat yang digunakan pada mesin frais CNC
adalah sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. Sistem koordinat ini berfungsi untuk
mendeskripsikan tujuan gerakan alat potong terhadap benda kerja yang

87
Pemrograman Mesin CNC

menggunakan sistem koordinat mesin atau sistem koordinat benda kerja. Sistem
koordinat yang ditetapkan oleh pabrik mesin (default) untuk mesin frais CNC
adalah sistem koordinat segi empat (gambar 4.3).

program

Sistem koordinat

Gambar kerja
Perintah/ command

Alat potong

/Benda kerja

Mesin perkakas

Gambar 4.3. Tata nama sumbu koordinat dan arah sumbu X, Y, Z


Titik akhir harga koordinat dapat juga menggunakan koordinat polar.
Sistem koordinat polar yang digunakan menggunakan radius dan sudut. Radius
adalah jarak antara titik asal dan titik yang dimaksud. Sudut menggunakan acuan
nol derajad pada posisi jam 3 dengan arah sudut positif pada arah berlawanan jarum
jam. Baik radius maupun sudut dapat diprogram secara absolut atau incremental
(G90 atau G91). Radius pada koordinat polar pada baris program ditulis X dan
sudut ditulis Y (gambar 4.4) . Pengaktifan sistem koordinat polar menggunakan
kode G16, sedangkan pembatalannnya dengan kode G15.

88
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 4.4. Koordinat polar pada mesin frais CNC

Sistem koordinat pada mesin frais CNC tersebut diterapkan untuk sistem
koordinat mesin (MCS= Machine Coordinate System) dan sistem koordinat benda
kerja (WCS= Workpiece Coordinate System). Sistem koordinat mesin yang diberi
simbol M adalah orientasi dari sistem koordinat pada mesin frais CNC. Titik nol
(0,0,0) dari sistem koordinat ini dinamakan titik nol mesin (M). Titik nol mesin
digunakan sebagai titik referensi, sehingga semua sumbu koordinat titik nolnya di
sini. Sistem koordinat tersebut bisa digeser (offset) titik nolnya untuk kepentingan
pelaksanaan seting, pembuatan program CNC dan gerakan alat potong. Sistem
koordinat benda kerja, diberi simbol W, adalah sistem koordinat yang digunakan
untuk mendeskripsikan geometri dari benda kerja. Titik nol benda kerja dapat
secara bebas dipindahkan oleh pembuat program CNC menggunakan kode
pemrograman pemindahan sistem koordinat (position shift offset). Pembuat
program CNC menggunakan sistem koordinat benda kerja untuk memerintah
gerakan alat potong. Arah gerakan alat potong dibuat pada program CNC karena
pada proses frais yang bergerak adalah alat potongnya. Alat potong tersebut
melakukan proses pemesinan dengan gerakan lurus atau melingkar ke arah tujuan
koordinat (X,Y,Z) tertentu. Posisi M dan W pada mesin frais CNC dapat dilihat
pada gambar 4.5.

89
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 4.5. Sistem koordinat pada mesin frais CNC, dan titik nol yang ada di
mesin frais CNC ( Siemens,2003)

Seting untuk mesin frais CNC dilakukan dengan cara: mengisi data alat
potong, menggeser titik nol (zero point offset), dan mengisi data seting. Berikut
dijelaskan langkah-langkah : (1) pemasangan benda kerja, (2) pemasangan alat
potong, dan (3) seting titik nol benda kerja dan mengisi data seting.
B. Pemasangan Benda Kerja dan Alat Potong pada Mesin Frais CNC
Perkakas bantu berupa pencekam benda kerja dan pemegang alat potong
harus dipilih dan dipasang dengan benar agar mesin frais CNC siap dioperasikan.
Pencekam benda kerja berfungsi untuk meletakkan benda kerja di meja mesin frais
CNC. Pemegang alat potong berfungsi untuk memegang alat potong yang
diletakkan pada sumbu utama mesin frais CNC. Pemasangan benda kerja dan alat
potong yang tepat akan mempermudah proses seting mesin frais CNC.
1. Memasang Ragum/Pencekam di Mesin Frais CNC
Ragum dipasang di meja mesin frais menggunakan dua buah baut yang
disisipkan di T-slot yang ada di meja mesin frais. Gambar Ragum yang biasa
digunakan dalam proses pemesinan frais dapat dilihat pada Gambar 4.6.

90
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 4.6. Ragum universal untuk benda kerja tunggal dan benda kerja ganda

2. Asesoris untuk mesin Frais


Beberapa macam asesoris digunakan di mesin frais. Asesoris tersebut
membantu operator dalam melakukan seting alat potong, pemasangan benda kerja,
dan pencekaman benda kerja. Beberapa asesoris dapat dilihat pada Gambar 4.7.
3. Alat Potong

Beberapa tipe alat potong yang sering digunakan pada proses pemesinan
frais adalah seperti gambar 4.8 sampai 4.9. Alat potong yang digunakan terbuat
dari material HSS (High Speed Steel) atau karbida.

a. Macam-macam Alat potong Frais


Endmill HSS sering digunakan untuk membentuk kontur, sedangkan face
mill digunakan untuk proses meratakan permukaan. Selain itu, digunakan juga
endmill yang berupa batang endmill ditambah dengan pahat sisipan dari karbida.
Alat potong frais muka (face milling) yang berdiameter besar untuk mesin
frais vertikal biasanya menggunakan tempat alat potong (tool holder) yang dapat
dipasang beberapa pahat sisipan (inserts). Sisipan yang digunakan bentuknya telah
distandarkan oleh ISO. Contoh alat potong tersebut adalah seperti gambar 4.9. Alat
potong dalam bentuk sisipan (insert) pada saat ini sangat sering digunakan karena
efektivitas dan efisiensinya. Dikatakan efektif karena alat potong memiliki
kekerasan dan ketahanan aus yang tinggi sehingga proses frais dapat menghasilkan
benda kerja dengan kualitas dimensi dan geometris yang presisi. Sementara itu,
efisien karena memiliki kecepatan potong yang tinggi, sehingga proses pemesinan
menjadi lebih cepat. Alat potong sisipan tersebut telah distandarkan bentuk dan

91
Pemrograman Mesin CNC

ukurannya oleh ISO. Kodifikasi bentuk sisipan/insert telah distandarkan seperti


terlihat pada Gambar 4.10.

(a) Parallel (b) Alat bantu untuk menemukan


titik (line finder)

(c) Line finder yang terpasang


pada kolet di tempat alat (d) Edge finder atau pre set tool
potong untuk menemukan koordinat
pojok benda kerja

(e) Vise stopper atau stopper


(f) Pembatas posisi benda kerja di
ragum yang digunakan di
ragum
mulut ragum.

(g) V Block (h) Satu set kelem


Gambar 4.7. Beberapa macam asesoris yang digunakan di mesin
frais CNC

92
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 4.8. Beberapa tipe alat potong frais yang digunakan pada mesin frais
vertikal dan horisontal

93
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 4.9. Alat potong Face milling yang menggunakan klem untuk
memasang sisipan (Courtesy Iscar Metals, Inc. dan Courtesy Greenleaf
Corp.)

94
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 4.10. Penamaan atau kodifikasi alat potong sisipan/insert menurut ISO

95
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 4.10. Penamaan atau kodifikasi alat potong sisipan/insert menurut ISO
(lanjutan)

b. Memasang Alat Potong di Mesin Frais CNC


Endmill HSS biasanya digunakan untuk proses frais pada mesin frais
vertikal. Alat potong ini pada waktu dipasang di mesin frais memerlukan dua buah

96
Pemrograman Mesin CNC

pemegang. Endmill dipegang oleh kolet. Selanjutnya kolet yang sudah dipasang
endmill kemudian dipasang di arbor. Pada ujung arbor dipasang pull stud yang
berfungsi untuk pengait pada tempat alat potong di mesin frais CNC (gambar 4.11).
Rangkaian alat potong tersebut kemudian dipasang di tempat alat potong pada
lubang arbor di spindel utama mesin frais CNC dengan cara menekan tombol ganti
alat potong dan memasukkan arbor ke dalam lubangnya.

Gambar 4.11. Pemegang alat potong yang terdiri dari: kolet, arbor atau pencekam
kolet , pull stud, dan kunci pengencang

C. Pemindahan Sistem Koordinat Mesin ke Sistem Koordinat Benda Kerja


Pengoperasian mesin frais CNC pada dasarnya meliputi melakukan seting,
mengedit program CNC dan menjalankan program CNC. Seting untuk mesin frais
CNC dilakukan dengan cara: mengisi data alat potong, menggeser titik nol (zero
point offset), dan mengisi data seting. Pemilihan alat potong dan seting alat potong
telah dibahas pada subbab sebelumnya. Pada subbab berikut akan dijelaskan
mengenai langkah-langkah pemindahan sistem koordinat.
1. Pemindahan Sistem Koordinat (Position Shift Offset) dan Data Seting
Pada mesin frais CNC pemindahan sistem koordinat dari sistem koordinat
mesin (M) ke sistem koordinat benda kerja/ workpiece (W) dilakukan untuk 3
sumbu, yaitu sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. Hasil langkah-langkah pemindahan
sistem koordinat adalah harga koordinat sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z untuk
G54 seperti pada Gambar 4.12. G54 adalah kode perintah untuk memindah titik nol

97
Pemrograman Mesin CNC

dari titik M ke titik W, sehingga pembuat program CNC menggunakan titik W


sebagai acuan sistem koordinat benda kerja.

Gambar 4.12. Pemindahan sistem koordinat mesin (M) ke benda kerja (W)

Identifikasi koordinat titik pojok kiri atas benda kerja sebagai titik nol benda
kerja dilakukan dengan cara menyentuhkan alat potong pada masing- masing sisi
kiri (arah sumbu X) dan sisi depan (arah sumbu Y) seperti terlihat pada Gambar
4.13. Posisi koordinat titik X dan Y tersebut kemudian diisikan pada data
pergeseran titik nol G54 pada sumbu X dan sumbu Y (Gambar 4.14).

Gambar 4.13. Seting titik nol pada arah sumbu X dan sumbu Y

98
Pemrograman Mesin CNC

Harga koordinat titik X


dan Y yang diisikan di
data offset seting benda
kerja

Gambar 4.14. Data seting titik nol benda kerja

Pemindahan sistem koordinat dari W ke M di atas dilakukan pada arah


sumbu X dan sumbu Y, sedangkan untuk sumbu Z harganya tetap nol, karena untuk
sumbu Z dilakukan pengukuran panjang alat potong atau tool offset. Pengukuran
panjang alat potong dilakukan dengan cara menyentuhkan alat potong pada bidang
atas benda kerja. Kemudian dicatat harga koordinat sumbu Z yang tercantum pada
layar. Harga koordinat sumbu Z untuk alat potong tersebut diisikan pada offset
seting pada sub menu offset di kolom Geom (lihat Gambar 4.15).

Gambar 4.15. Menyentuhkan alat potong pada sisi atas benda kerja dan mengisi
data offset tool

D. Pratikum

99
Pemrograman Mesin CNC

Lakukan tugas praktikum berikut secara perorangan. Tugas ini bisa Anda
kerjakan dengan menggunakan perangkat lunak simulator mesin frais CNC
(SSCNC). Perangkat lunak tersebut dapat diperoleh pada CD yang disertakan di
buku ini. Prosedur pemasangan program simulator CNC dapat dilihat pada lampiran
1.

1) Lakukan pemasangan: dua buah alat potong (face mill diameter 40 mm dan
endmill diameter 12 mm), ragum, dan benda kerja ukuran 100 mm x 100 mm x
40 mm!
Catatan : tinggi benda kerja yang menonjol adalah 13 mm.
2) Identifikasi koordinat pojok kiri atas benda kerja tersebut dan catat sebagai
harga G54!
3) Identifikasi harga sumbu Z untuk tiap alat potong, kemudian isikan data tersebut
pada data offset alat potong!
4) Lakukan pengecekan, apakah posisi titik nol benda kerja tersebut sudah benar!
5) Apabila masih ada kesalahan, lakukan seting lagi sampai diperoleh harga G54
yang benar!

100

Anda mungkin juga menyukai