BAB IV
PENGOPERASIAN MESIN FRAIS CNC
Gambar
Pembuatan Input Pembuatan
kerja
program program di produk jadi
(Part
(Part sistem di mesin
drawing)
programming) kontrol perkakas
CNC CNC
Pemrograman
(programming) Pengoperasian
(Operation)
85
Pemrograman Mesin CNC
kerja; (3) urutan proses pemesinan pada setiap proses pemesinan; dan (4) alat
potong yang digunakan dan kondisi pemesinan (gerak makan, kedalaman potong,
dan kecepatan potong). Kapasitas mesin menunjukkan panjang, lebar, dan tinggi
area operasi mesin. Pada mesin frais CNC ditunjukkan dengan jarak maksimum
atau jangkauan sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. Daerah operasi mesin berkaitan
dengan metode pemasangan benda kerja karena ketinggian perkakas pencekam
dan ketinggian benda kerja mengurangi jangkauan gerakan arah sumbu Z.
Pencekaman benda kerja dapat dipilih menggunakan ragum, kelem, atau jig yang
sesuai dengan bentuk benda kerja, serta harus menjamin kesetabilan posisi benda
kerja (tidak bergeser, tidak bergetar, dan tidak melentur) ketika proses pemesinan
dilaksanakan.
Metode pemesinan perlu dipilih sesuai dengan bentuk benda kerja di
gambar kerja. Pertimbangan untuk metode pemesinan pada setiap proses dapat
dilihat pada tabel 4.1. Proses pengasaran, semi finishing, dan finishing harus
dipisahkan dan menggunakan alat potong yang berbeda. Pemilihan alat potong
disesuaikan dengan material benda kerja yang dikerjakan. Material dan bentuk
alat potong harus dipertimbangkan agar proses pemesinan menjadi efisien dan
efektif.
Kondisi pemesinan adalah kedalaman potong, gerak makan, dan
kecepatan potong. Harga kondisi pemotongan dapat diperoleh melalui
perhitungan maupun dari tabel dalam katalog alat potong yang bersangkutan.
Kondisi pemotongan berbeda untuk beberapa macam gerakan alat potong (tool
path). Gerakan alat potong untuk pemesinan frais meliputi: pengefraisan
permukaan (facing), pemotongan samping atau kontur (side cutting), pembuatan
lubang (hole machining), pembuatan kantong (pocket). Pertimbangan-
pertimbangan antara kondisi pemotongan dan jalannya alat potong harus selalu
diperhatikan agar proses pemesinan menghasilkan benda kerja sesuai spesifikasi
gambar kerja. Perhitungan kondisi pemotongan dan penentuan jalannya alat
potong dapat dilakukan oleh seorang pemrogram CNC apabila telah menguasai
kompetensi: sistem koordinat pada mesin frais CNC, pencekaman benda kerja,
dan pencekaman alat potong.
86
Pemrograman Mesin CNC
Tabel 4.1. Pertimbangan untuk Metode Pemesinan pada Setiap Proses Pemesinan
Proses pemesinan 1 2 3
Gerakan Penyayatan Pemesinan
Prosedur pemakanan samping lubang
pemesinan
1. Metode pemesinan
Roughing
Semi finishing
finishing
2. Alat potong
3. Kondisi pemesinan
Gerak makan
Kedalaman
potong
Putaran spindel
4. Jalur alat potong
Gambar 4.2. Menyiapkan Gerakan Alat Potong pada Program dan Kondisi
Pemesinan Berdasarkan Gambar Kerja
Gerakan alat potong pada mesin frais CNC berdasarkan sistem koordinat.
Sistem koordinat yang digunakan pada mesin frais CNC adalah sistem koordinat
segi empat (rectangular coordinate systems) dan sistem koordinat polar. Sumbu
koordinat untuk sistem koordinat segi empat yang digunakan pada mesin frais CNC
adalah sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. Sistem koordinat ini berfungsi untuk
mendeskripsikan tujuan gerakan alat potong terhadap benda kerja yang
87
Pemrograman Mesin CNC
menggunakan sistem koordinat mesin atau sistem koordinat benda kerja. Sistem
koordinat yang ditetapkan oleh pabrik mesin (default) untuk mesin frais CNC
adalah sistem koordinat segi empat (gambar 4.3).
program
Sistem koordinat
Gambar kerja
Perintah/ command
Alat potong
/Benda kerja
Mesin perkakas
88
Pemrograman Mesin CNC
Sistem koordinat pada mesin frais CNC tersebut diterapkan untuk sistem
koordinat mesin (MCS= Machine Coordinate System) dan sistem koordinat benda
kerja (WCS= Workpiece Coordinate System). Sistem koordinat mesin yang diberi
simbol M adalah orientasi dari sistem koordinat pada mesin frais CNC. Titik nol
(0,0,0) dari sistem koordinat ini dinamakan titik nol mesin (M). Titik nol mesin
digunakan sebagai titik referensi, sehingga semua sumbu koordinat titik nolnya di
sini. Sistem koordinat tersebut bisa digeser (offset) titik nolnya untuk kepentingan
pelaksanaan seting, pembuatan program CNC dan gerakan alat potong. Sistem
koordinat benda kerja, diberi simbol W, adalah sistem koordinat yang digunakan
untuk mendeskripsikan geometri dari benda kerja. Titik nol benda kerja dapat
secara bebas dipindahkan oleh pembuat program CNC menggunakan kode
pemrograman pemindahan sistem koordinat (position shift offset). Pembuat
program CNC menggunakan sistem koordinat benda kerja untuk memerintah
gerakan alat potong. Arah gerakan alat potong dibuat pada program CNC karena
pada proses frais yang bergerak adalah alat potongnya. Alat potong tersebut
melakukan proses pemesinan dengan gerakan lurus atau melingkar ke arah tujuan
koordinat (X,Y,Z) tertentu. Posisi M dan W pada mesin frais CNC dapat dilihat
pada gambar 4.5.
89
Pemrograman Mesin CNC
Gambar 4.5. Sistem koordinat pada mesin frais CNC, dan titik nol yang ada di
mesin frais CNC ( Siemens,2003)
Seting untuk mesin frais CNC dilakukan dengan cara: mengisi data alat
potong, menggeser titik nol (zero point offset), dan mengisi data seting. Berikut
dijelaskan langkah-langkah : (1) pemasangan benda kerja, (2) pemasangan alat
potong, dan (3) seting titik nol benda kerja dan mengisi data seting.
B. Pemasangan Benda Kerja dan Alat Potong pada Mesin Frais CNC
Perkakas bantu berupa pencekam benda kerja dan pemegang alat potong
harus dipilih dan dipasang dengan benar agar mesin frais CNC siap dioperasikan.
Pencekam benda kerja berfungsi untuk meletakkan benda kerja di meja mesin frais
CNC. Pemegang alat potong berfungsi untuk memegang alat potong yang
diletakkan pada sumbu utama mesin frais CNC. Pemasangan benda kerja dan alat
potong yang tepat akan mempermudah proses seting mesin frais CNC.
1. Memasang Ragum/Pencekam di Mesin Frais CNC
Ragum dipasang di meja mesin frais menggunakan dua buah baut yang
disisipkan di T-slot yang ada di meja mesin frais. Gambar Ragum yang biasa
digunakan dalam proses pemesinan frais dapat dilihat pada Gambar 4.6.
90
Pemrograman Mesin CNC
Gambar 4.6. Ragum universal untuk benda kerja tunggal dan benda kerja ganda
Beberapa tipe alat potong yang sering digunakan pada proses pemesinan
frais adalah seperti gambar 4.8 sampai 4.9. Alat potong yang digunakan terbuat
dari material HSS (High Speed Steel) atau karbida.
91
Pemrograman Mesin CNC
92
Pemrograman Mesin CNC
Gambar 4.8. Beberapa tipe alat potong frais yang digunakan pada mesin frais
vertikal dan horisontal
93
Pemrograman Mesin CNC
Gambar 4.9. Alat potong Face milling yang menggunakan klem untuk
memasang sisipan (Courtesy Iscar Metals, Inc. dan Courtesy Greenleaf
Corp.)
94
Pemrograman Mesin CNC
Gambar 4.10. Penamaan atau kodifikasi alat potong sisipan/insert menurut ISO
95
Pemrograman Mesin CNC
Gambar 4.10. Penamaan atau kodifikasi alat potong sisipan/insert menurut ISO
(lanjutan)
96
Pemrograman Mesin CNC
pemegang. Endmill dipegang oleh kolet. Selanjutnya kolet yang sudah dipasang
endmill kemudian dipasang di arbor. Pada ujung arbor dipasang pull stud yang
berfungsi untuk pengait pada tempat alat potong di mesin frais CNC (gambar 4.11).
Rangkaian alat potong tersebut kemudian dipasang di tempat alat potong pada
lubang arbor di spindel utama mesin frais CNC dengan cara menekan tombol ganti
alat potong dan memasukkan arbor ke dalam lubangnya.
Gambar 4.11. Pemegang alat potong yang terdiri dari: kolet, arbor atau pencekam
kolet , pull stud, dan kunci pengencang
97
Pemrograman Mesin CNC
Gambar 4.12. Pemindahan sistem koordinat mesin (M) ke benda kerja (W)
Identifikasi koordinat titik pojok kiri atas benda kerja sebagai titik nol benda
kerja dilakukan dengan cara menyentuhkan alat potong pada masing- masing sisi
kiri (arah sumbu X) dan sisi depan (arah sumbu Y) seperti terlihat pada Gambar
4.13. Posisi koordinat titik X dan Y tersebut kemudian diisikan pada data
pergeseran titik nol G54 pada sumbu X dan sumbu Y (Gambar 4.14).
Gambar 4.13. Seting titik nol pada arah sumbu X dan sumbu Y
98
Pemrograman Mesin CNC
Gambar 4.15. Menyentuhkan alat potong pada sisi atas benda kerja dan mengisi
data offset tool
D. Pratikum
99
Pemrograman Mesin CNC
Lakukan tugas praktikum berikut secara perorangan. Tugas ini bisa Anda
kerjakan dengan menggunakan perangkat lunak simulator mesin frais CNC
(SSCNC). Perangkat lunak tersebut dapat diperoleh pada CD yang disertakan di
buku ini. Prosedur pemasangan program simulator CNC dapat dilihat pada lampiran
1.
1) Lakukan pemasangan: dua buah alat potong (face mill diameter 40 mm dan
endmill diameter 12 mm), ragum, dan benda kerja ukuran 100 mm x 100 mm x
40 mm!
Catatan : tinggi benda kerja yang menonjol adalah 13 mm.
2) Identifikasi koordinat pojok kiri atas benda kerja tersebut dan catat sebagai
harga G54!
3) Identifikasi harga sumbu Z untuk tiap alat potong, kemudian isikan data tersebut
pada data offset alat potong!
4) Lakukan pengecekan, apakah posisi titik nol benda kerja tersebut sudah benar!
5) Apabila masih ada kesalahan, lakukan seting lagi sampai diperoleh harga G54
yang benar!
100