Amenorea ialah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Lazim diadakan pembagian antara amenorea primer dan amenorea sekunder. Seorang wanita
dikatakan amenorea primer apabila wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah mengalami
haid, sedangkan pada amenorea sekunder penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian
tidak lagi. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih
sulit untuk diketahui sperti kelainan congenital dan kelainan genetik. Di sisi lain, amenorea
sekunder lebih menunjuk pada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita
seperti gangguan gizi, gangguan metabolism, tumor, penyakit infeksi dan penyebab lainnya.
(Wiknjosastro, 2005)
dan vagina. Kasus-kasus yang harus dikirim ke dokter ahli adalah adanya tanda-tanda
maskulinisasi, adanya galaktorea, cacat bawaan, uji esterogen dan progesterone yang negatif,
adanya penyakit lain (sperti tuberkulosis, penyakit hati, diabetes mellitus, kanker), infertilitas
atau stress berat. Anamnesis yang perlu dicari adalah usia menars, pertumbuhan badan,
adanya stress berat, penyakit berat, penggunaan obat penenang, peningkatan berat atau
penurunan berat badan yang mencolok. Pemeriksaan ginekologik yang dilakukan adalah
pemeriksaan genitalia interna/ eksterna. Pemeriksaan penunjang berupa uji kehamilan dan uji
PCOS adalah suatu sindrom dimana terjadi pembesaran ovarium (1,5 sampai 3 kali
lebih besar dari ovarium normal) dan terdapatnya kantong-kantong berisi cairan atau kista.
PCOS dapat berpengaruh pada sikulus terhadapa siklus menstruasi, fertilitas, hormone,
produksi insulin, jantung, pembuluh darah dan gambarannya. PCOS merupakan bentuk dari
hiperandrogenisme yang terjadi karena ketidak seimbangan hormonal ovarium dimana terjadi
produksi yang berlebihan dari androgen sehingga dapat menebabkan hirsuitisme dan dapat
disertai dengan ovulasi yang tidak teratur atau anovulasi dan infertilitas. (Lange,1997;
Heffner, 2006)
Etiologi dari PCOS sampai sekarang tidak diketahui dengan pasti tetapi dipercaya
kuat ada kaitannya dengan resistensi insulin, suatu kondisi yang mana sel-sel tubuh menjadi
kurang sensitive terhadap hormone insulin sehingga kerja insulin yang bertanggungjawab
dalam menatur control kadar gula darah dalam tubuh manusia menjadi abnormal.
Manifestasi klinis yang dapat dijumpai pada penderita PCOS adalah berupa
hirsutisme, obesitas, acne, oligo atau amenore, perdarahan uterus, disfungsi dan infertilitas.
Masalah terbanyak yang ditemukan adalah infertilitas. Untuk criteria laboratories yang perlu
diperhatikan adalah hasil pemeriksaan kadar hormone reproduksi dan insulin. Selain itu hasil
ditemukan keadaan pembesaran dan polikistik namun terkadang hal ini dapat terlihat normal
pada gambaran laparoskopi. Diagnosis PCOS dibuat ketika terdapat 2 dari 3 kriteria Oligo
LH dan indeks androgen) serta morfologi ovarium polikistik pada pemeriksaan USG dimana
gambaran ini pada satuovarium saja sudah cukup untuk menegakkan diagnosis. (Lange,1997;
Heffner, 2006)
kali ini adalah sindrom amenorea galaktorea serta amenorea hipotalamik. Pada sindrom
amenorea galaktorea ditemukan amenorea dan dari kelenjar mammae dapat dikeluarkan air
seperti air susu. Penyebabnya adalah gangguan produksi Releasing Factor dengan akibat
menurunnya kadar FSH dan LH dan gangguan produksi factor penghambat prolaktin dengan
akibat peningkatan pengeluaran prolaktin. Biasanya penderita juga agak gemuk dan dapat
Pada amenorea hipotalamik fungsi yang terganggu adalah pada fungsicyclic centre
menyebabkan ovulasi. Pada keadaan ini hanya tonic centre yang berfungsi dimana tugasnya
dibentuk, tetapi tidak cukup untuk menimbulkan ovulasi karena tidak ada lonjakan LH.
Diagnosis dibuat atas dasar keadaan umum yang baik, khususny tidak ada penyakit-penyakit
endokrin atau gejala-gejala yang menunjukkan adanya tumor hipofisis. (Wiknjosastro, 2005)
TUMOR HIPOFISIS
dijumpai, sebaliknua pada penderita dengan tumor hipofisis adanya amenorea merupakan
gejala yang sering terdapat. Gejala-gejala adalah sakit kepala dan gangguan penglihatan visus
perifer. Biasanya tumor sudah lama ada sebelum gejala-gejala timbul. Kecurigaan adanya
tumor hipofisis timbul apabila seorang wanita dengan amenorea mengeluh tentang sakit
kepala dan gangguan penglihatan. Foto rontgen dari sella tursika dan pembatasan visus
Perdarahan yang terjadi pada implantasi plasenta, yang menutupi sebagian atau
b. Plasenta previa sentralis adalah salah satu bentuk penutupan yang sentral plasenta
2. Plasenta previa lateralis, bila menutupi osteum uteri internum sebagian pada
pembukaan 4 cm.
3. Plasenta previa marginalis, bila tepi plasenta berada pada tepi osteum uteri internum
4. Plasenta previa letak rendah, bila tepi bawah plasenta masih dapat disentuh dengan
INSIDENSI
Kejadian plasenta previa bervariasi antara 0,3-0,5% dari seluruh kelahiran. Dari seluruh kasus
perdarahan antepartum, plasenta previa merupakan penyebab yang terbanyak. Oleh karena
itu, pada kejadian perdarahan antepartum, kemungkinan plasenta previa harus dipikirkan
lebih dahulu.
ETIOLOGI
baik, misalnya karena atrofi endometrium atau kurang baiknya vaskularisasi desidua.
b. Mioma uteri.
d. Umur lanjut.
f. Perubahan inflamasi atau atrofi, misalnya pada wanita perokok atau pemakai kokain.
hipertrofi plasenta. Hal ini terjadi terutama pada perokok beraf(lebih dari 20 batang
sehari).
Keadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan plasenta harus tumbuh menjadi luas
untuk mencukupi kebutuhan janin. Plasenta yang tumbuh meluas akan mendekati atau
menutup ostium uteri internum. Endometrium yang kurang baik juga dapat menyebabkan
zigot mencari tempat implantasi yang lebih baik, yaitu di tempat yang rendah dekat ostium
uteri internum.
Plasenta previa juga dapat terjadi pada plasenta yang besar dan yang luas, seperti pada
Pasien mungkin berdarah sewaktu tidur dan sama sekali tidak terbangun; baru waktu
previa baru timbul setelah bulan ke tujuh. Hal ini disebabkan oleh:
a. Perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi gambaran yang tidak berbeda
dari abortus.
Setelah bulan ke-4 terjadi regangan pada dinding rahim karena isi
rahim lebih cepat tumbuhnya dari rahim sendiri; akibatnya istmus uteri
istmus uteri. Jadi, dalam kehamilan tidak perlu ada his untuk
terjadi pergeseran antara plasenta dan dinding rahim. Oleh karena itu,
perdarahan baru. Darah terutama berasal dari ibu ialah dari ruangan
intervilosa, tetapi dapat juga berasal dari anak jika jonjot terputus atau
2. Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada kutub bawah rahim
lebih sering disertai kelainan letak jika perdarahan disebabkan oleh plasenta previa
lateral dan marginal serta robekannya marginal, sedangkan plasenta letak rendah,
a. Syok hipovolemik.
b. Infeksi—sepsis.
e. Kematian.
a. Hipoksia.
b. Anemi.
c. Kematian.
Patofisiologi
Hamil anggur (mola hidatidosa) adalah kehamilan yang mengalami kelainan pada
janin/kegagalan pertumbuhan janin. dalam keadaan normal, setelah terjadi pembuahan, zigot
akan berimplantasi (menempel) pada dinding uterus. Pada dinding endometrium terbentuk
jonjot (villi) chorialis yang melindungi dan memberikan nutrisi pada zigot dan selanjutnya
akan menjadi plasenta. Pada kasus mola hidatidosa, terjadi kelainan pada chorion villi,
sehingga janin akan mati, dan villi2 yang tadi akan keluar dalam bentuk mola (gelembung)
Penyebab
b. kelainan peredaran darah pada villi chorialis, sehingga janin tidak mendapat nutrisi
Gejala
a. Layaknya orang hamil, tanda awal persis kehamilan biasa, misalnya terlambat haid,
keluhan mual, muntah. Hanya saja keluhan tersebut lebih hebat. Jika diperiksa tes
d. Rahim nampak lebih besar dari umur kehamilan, misalnya terlambat 2 bulan, rahim
Pemeriksaan Penunjang
a. USG
Penatalaksanaan
Komplikasi
a. kalau sisa villi tidak dikeluarkan, sisa2 itu akan berproliferasi (tumbuh) menjadi
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Berdasarkan variasi berbagai batasan
yang ada tentang usia / berat lahir janin viable (yang mampu hidup di luar kandungan),
akhirnya ditentukan suatu batasan abortus sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin
mencapai berat 500 g atau usia kehamilan 20 minggu. (terakhir, WHO/FIGO 1998 : 22
minggu)
Penyebab Keguguran.
a. Adanya kelainan pada janin yang disebabkan kelainan kromosom, yang terjadi saat
dikeluarkan tubuh.
b. Adanya kelainan pada ibu, seperti kelainan pada sisterm hormonal (bisa hormon
prolaktin yang terlalu tinggi atau progesteron yang terlalu rendah), sistem kekebalan
tubuh, infeksi menahun, dan penyakit berat yang diderita si ibu hamil.
c. Adanya kelainan pada rahim. Kelainan yang paling umum terjadi adalah adanya
miom (tumor jaringan otot) yang dapat mengganggu pertumbuhan embrio. kelainan
lain yaitu rahim terlalu lemah sehingga tidak mampu menahan berat janin yang
sedang berkembang. Kehamilan dalam rahim yang terlalu lemah biasanya hanya
d. Penyebab lain adalah infeksi, seperti terkena virus TORCH, HIV, Hepatitis dll.
e. Keguguran juga dapat diakibatkan oleh gaya hidup. Wanita yang cenderung merokok,
mengkonsumsi minuman keras, obesitas atau berat badan kurang dapat memiliki
2. Pada pemeriksaan fisik : Keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun,
tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu
4. Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis, sering disertai nyeri pinggang
5. Pemeriksaan ginekologi :
b. Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah
tertutup, ada/tidak jaringan keluar dari ostium, ada/tidak cairan atau jaringan
c. Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak
jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia
kehamilan, tidak nyeri saat porsio dogoyang, tidak nyeri pada perabaan
a. Perdarahan
Perdarahan adalah tanda yang paling umum. Perdarahan yang terjadi bisa hanya
kadang terdapat bagian jaringan yang robek yang ikut keluar bersamaan dengan
darah. Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung
Tanda ini rasanya mirip seperti kram perut pada awal datang bulan. Biasana kram ini
berlangsung berulang-ulang dalam periode waktu yang lama. Kram atau kejang juga
Rasa nyeri pada bagian bawah perut terjadi dalam waktu cukup lama. Selain di sekitar
perut, rasa sakit juga dapat terjadi di bagian bawah panggul, selangkangan, dan daerah
alat kelamin. Nyeri ini terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah
Tandanya:
b. Embrio masih di dalam rahim dan bertahan hidup, sehingga umumnya bisa
diselamatkan.
2. Abortus insipiens
Tandanya:
a. Sebagian jaringan embrio sudah turun dan berada di mulut rahim, tapi seluruh
Tandanya:
a. Sebagian jaringan embrio sudah terlepas dari dinding rahim, dan biasanya ada
segera dikeluarkan.
Tandanya:
a. Embrio yang sudah berbentuk janin, sudah terlepas sama sekali dari dinding
rahim.
terbentuk.
c. Janin akan keluar dari rahim, baik secara spontan maupun dengan alat
bantu.guan kehamilan.
sebabnya seorang ibu hamil jika mengalami perdarahan sedikit apa pun, harus segera
menghubungi dokter. Sedikit atau banyak darah yang keluar, perdarahan ini harus
segera ditangani. Biasanya dokter akan mencegah jangan sampai janin keluar. Antara
lain dengan meminta calon ibu melakukan istirahat total (bed rest), disertai pemberian
obat-obatan seperti dupaston atau gestanon. Selain itu akan dilakukan pemeriksaan
USG untuk mengetahui dengan pasti apakah janin masih ada atau sudah gugur. Bila
tak ada janin tapi tanda-tanda kehamilan masih ada, hal ini dalam ilmu kedokteran
disebut blighted ovum(BO). Bila keadaan sudah demikian, dokter akan mengambil
tindakan kuretase, yaitu pengerokan pada rahim dengan tujuan mengosongkan rongga
rahim. Bila disebabkan infeksi, dokter akan mengobati infeksinya lebih dahulu. Jika
infeksi sudah dipastikan sembuh, ibu tersebut baru diperbolehkan hamil kembali. Jika
keguguran akibat mulut rahim yang lemah, maka pada kehamilan berikutnya akan
Pertanyaan tentang kapan timing yang tepat untuk hamil lagi memang sering muncul.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan setiap individu. “Misalnya, kasus
keguguran yang dulu itu hamil setelah menstruasi, Anda boleh hamillagi.
Kondisi seperti apa, sih , yang dianggap tidak normal? Bila kehamilan lalu merupakan
hamil anggur. Masalahnya, keguguran akibat hamil anggur berpotensi untuk jadi
penyakit trofoblas ganas. Yaitu, semacam tumor dalam rahim yang terbentuk dari
jaringan sel-sel bagian luar pada awal terbentuknya janin, dan bisa menyebar sampai
ke paru-paru, otak atau hati. Pada kondisi ini, diperlukan treatment sekitar 6 bulan .
Kalau tidak ada tanda-tanda keganasan pada trofoblas, barulah Anda boleh hamil lagi.
pertama atau bukan? Penyebabnya apa? Umur Anda sekarang berapa? Kondisi Anda
minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan
menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti
perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh
kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi. Beberapa faktor predisposisi dan
metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu
c. Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga
2. Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar
estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh psikologik
hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat
Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil
muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya
elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya
terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama,
disamping faktor hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah
menderita lambung
spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak
butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan
plasma berkurang. Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air
jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan
Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal,
bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga)
tingkatan yaitu :
Tingkatan I :
ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan
nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit,
Tingkatan II :
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang,
lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata
Tingkatan III:
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat
dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf
yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan gejala : nistagtnus
4. Penatalaksanaan
memberikan pcnerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari
tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan
dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
1. Obat-obatan
2. Isolasi
3. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,
latar
4. Cairan parenteral
3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin,
5. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.
oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi
dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada
organ vital.
5. Diet
Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan
beberapa hari.
Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman
tidak diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zal
TUJUAN :
BUKTI KEHAMILAN
b. Perubahan payudara
d. Frekuensi berkemih
e. Leukorea
f. Tanda Chadwiek’s
g. Quickening
e. Perubahan Abdomen
f. Pembesaran abdomen
g. Striae Gravidarum
a. Terdengar DJJ
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
USG
a. Jenis kelamin
Kehamilan)
Salah satu pemeriksaan yang dilakukan saat Ante Natal Care adalah pemeriksaan Leopold.
Pemeriksaan ini terdiri dari 4 tindakan yang masing-masing dilakukan untuk mengetahui
presentasi (kedudukan) bagian tubuh janin dalam uterus (rahim). Empat pemeriksaan
Leopold I
Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin apa
Teknik pemeriksaan
c. Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah
d. Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah lunak,
a. Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas simpisis.
b. Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di antara simpisis dan
pusat.
c. Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah pusat.
e. Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di atas pusat.
g. Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah prosesus
xipoideus.
Leopold II
Bertujuan untuk menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua
Teknik pemeriksaan
a. menghadap ke kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut ibu,
Menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua sisi perut ibu
a. bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan.
b. bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas
dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.
Leopold III
Bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di
bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah menyentuh pintu
atas panggul.
Teknik pemeriksaan
b. Bagian yang teraba, bisa kepala, bisa juga bokong (Lihat Leopold I!)
c. Cobalah apakah bagian yang teraba itu masih dapat digerakkan atau tidak. Apabila
tidak dapat digoyangkan, maka janin sudah menyentuh pintu atas panggul.
Leopold IV
Bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian
bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah
Teknik pemeriksaan
b. dengan kedua tangan ditentukan bagian janin apa (bokongkah atau kepalakah?)
Mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul
a. Apabila konvergen (jari-jari kedua tangan bertemu), berarti baru sedikit janin
memasuki pintu atas panggul. Apabila divergen (jarak antara kedua jari pemeriksa
jauh), janin (kepala janin) telah banyak memasuki pintu atas panggul).