Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN/INSTASI

2.1 Letak dan Sejarah

2.1.1 Letak Perusahaan

Lokasi kampus POLMAN terletak di JL. Kanayakan No.21, Dago,


Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40135.

2.1.2 Sejarah Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG (POLMAN-Bandung)


adalah politeknik pertama di Indonesia yang dahulu bernama Politeknik Mekanik
Swiss (PMS-ITB). Pendirian POLMAN Bandung merupakan hasil kerja sama
bilateral antara pemerintahan Republik Indonesia dan pemerintahan konfederasi
Swiss. Perjanjian kerja sama kedua Negara ditandatangani pada tanggal 6
Desember 1973 oleh Menteri Luar Negeri RI Bapak Adam Malik dan Duta Besar
Konfederasi Swiss Mr. Dr. Max Feller, yang mana salah satu hasil perjanjian
tersebut adalah pendirian politeknik mekanik PMS-ITB. Secara garis besar pihak
Swiss penyediakan bahan pengajaran dan peralatan praktik, membangun bengkel
dan menyediakan tenaga ahli. Sedangkan pihak Indonesia membangun gedung
kuliah, administrasi, fasilitas penunjang lainnya dan menyediakan biaya
operasional pendidikan. Kemudian untuk pelaksanaannya, pemerintah konfederasi
Swiss menunjuk Swiss contact (yayasan bantuan teknis Swiss) sebagai pelaksna
proyek dari pihak Swiss dan pemerintah Indonesia menunjuk Institut Teknologi
Bandung ITB sebagai pelaksanaan dari pihak Indonesia.

Pada tahun 1975 pembangunan kampus Politeknik Mekanik Swiss-ITB


(disingkat PMS-ITB) dimulai, bertempat di komplek kanayakan, dago Bandung.
Perkuliahan pertama dimulai pada bulan Januari 1976 dengan 3 program studi,
yaitu Teknik Pembuatan Perkakas Presisi, Teknik Pemeliharaan Mesin, dan
Teknik Gambar dan Perancangan. Penerimaan mahasiswa pada tingkat diploma 3
saat itu masih terbatas, yaitu 52 mahasiswa per angkatan. Tanggal 24 maret 1977,
PMS-ITB secara formal diresmikan oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan-
Kebudayaan RI, Bapak Sjarif Thajeb. Tanggal tersebut akhirnya di tetapkan
sebagai tanggal Dies Natalis PMS-ITB.

Dikenal sebagai pionir pendidikan Politeknik di Indonesia, PMS-


ITB berhasil merealisasikan tujuan pendidikan tinggi vokasi yang memperoleh
sambutan sangat baik dari kalangan industri. Lulusan PMS-ITB benar-benar
diterima oleh pasar kerja, sehingga dengan keberhasilan ini pemerintah Indonesia
mendirikan Politeknik-Politeknik Negeri lainnya di seluruh wilayah Indonesia dan
membentuk Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik (Polytechnic Education
Development Center/PEDC) melalui bantuan Bank Dunia. Berbeda dengan sistem
pendidikan akademik yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik agar
mampu mengembangkan IPTEK masyarakat luas, pendidikan tinggi berbentuk
Politeknik adalah Pendidikan Tinggi vokasi ( Vocational Oriented Higher
Education ) yang memiliki tugas untuk menyiapkan peserta didik agar dapat
langsung memasuki pagar kerja sesuai dengan keahlian yang di milikinya sesuai
dengan arti kata vokational yang bermakna keahlian.

Selain mendapat ilmu pengetahuan dan keterampilan, alumni POLMAN


Bandung juga dibekali dengan sikap kerja yang dibentuk selama mengikuti
perkuliahan. Salah satu keunggulan yang dimiliki POLMAN Bandung dalam
menyiapkan lulusan yang siap untuk bekerja adalah suasana belajar yang di
padukan dengan suasana industri, sehingga lulusannya memiliki kesiapan
pengetahuan, keterampilan, kehadiran dan sikap kerja. Bahasa industri yang
diciptakan adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang dikenal sebagai
Production Based Education (PBE). Melalui metode PBE mahasiswa akan terlibat
langsung dalam kegiatan pengembangan dan pembuatan produk, baik standar
maupun customized, untuk keperluan industri yang terintegrasi dalam kurikulum
pendidikan. Melalui pendekatan ini mahasiswa akan mendapatkan keuntungan
berupa pengalaman untuk melatih keterampilan yang secara nyata diperlukan oleh
industri. Di lain pihak dengan adanya industri ini, POLMAN akan dapat
mengevaluasi program pendidikannya agar menghasilkan lulusan dengan
kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri terkini.

Pada tahun 1991, POLMAN Bandung mulai mengembankan pendekatan


Cooperative 3-2-1 based education untuk lebih menegaskan peran industri dalam
membangun Sumber Daya Manusia professional yang handal dan kompeten
dibidangnya melalui program magang industri Cooperative 3-2-1 based education
berarti POLMAN bermitra dengan industri untuk melaksanakan pendidikan D-3
vokasi dengan 3 semester pendidikan dasar di POLMAN, 2 semester magang
industri dan 1 semester pendidikan lanjut kembali dilaksanakan di Kampus
POLMAN. Dengan kegiatan magang industri selama 1 tahun penuh mahasiswa
akan mendapatkan pengalaman kerja nyata dalam rangka membangun
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Di sisi lain kegiatan magang industri
selama 1 tahun tersebut dapat memberikan masukkan informasi bagi POLMAN
Bandung tentang tingkat teknologi yang di tetapkan industri saat itu, disamping
juga dapat membantu pihak indusri dalam mengisi posisi kerja pada level teknis
ahli.

Lebih dari 100 industri selama 10 tahun terakhir ini telah berperan dalam
kegiatan magang industri ini dengan kecenderungan yang selau meningkat.
Merespon kebutuhan industri nasional akan tenaga ahli dibidang pengecoran
logam, pada tahun 1987 POLMAN Bandung membuka program studi sekolah
pengecoran logam. Dan pada tahun berikutnya , 1988, diselenggarakan program
studi Teknik Pengecoran Logam. Pada tahun 1995, POLMAN Bandung membuka
program studi Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika. Dan pada tahun
yang sama, kerjasama bilateral antara pemerintah RI dan pemerintah konpederasi
Swiss berakhir. Untuk selanjutnya program pendidikan POLMAN Bandung di
bantu melalui perbedaan dari program-program pembangunan DIKTI seperti DUE
Like, TPSDP, IMHERE-IGI. Sejak tahun 2002, seluruh program studi yang di
selenggarakan POLMAN Bandung memperoleh nilai akreditasi “A” dari badan
akreditasi nasional pendidikan tinggi (BAN-PT) departemen pendidikan nasional.
1. Jasa Pendidikan tinggi (Higher Education Services) 2. Perancangan dan
manufaktur produk cor logam, perkakas presisi, mesin produksi dan sistem
kendali. (Design & Manufacturing Metal Casting Products, Precision Tooling,
Production Machine & System Control) Sertifikat ISO 9001-2000 bagi POLMAN
Bandung merupakan sertifikat ISO pertama yang diberikan kepada perguruan
tinggi negeri di Indonesia dan sekarang menjadi Sertifikat ISO 9001-2008.

Hal ini menegaskan bahwa usaha keras POLMAN Bandung untuk terus
berada di garis depan dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan
nasional untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang kompeten, cerdas,
disiplin dan profesional. Pada tahun 2002 POLMAN Bandung terpilih sebagai
salah satu pusat dari 5 pusat dalam program Indonesia German Institut (IGI) yang
membina 4 Institusi yaitu P3TKINM, BLKI Serang, STT tekstil, SMKN 6.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas
industri kecil menengah. Untuk meningkatjkan peran dalam aplikasi teknologi
bagi industri kecil, POLMAN Bandung menjalin kerjasama dengan yayasan
Indonesia baru di Ceper, Kelaten, dengan bertujuan untuk memperkuat industri
kecil menengah pengecoran logam di Ceper.

Pada tahun ajaran 2003/2004, tepatnya bulan September 2003,


didirikanlah Politeknik Manufaktur Ceper, Solo. Kerjasama di bidang pendidikan
semakin memperkuat posisi POLMAN Bandung sebagai pionir pendidikan tinggi
politeknik. Pada tahun 1985 POLMAN Bandung dipercaya oleh PT. INCO-
Sumitomo Sorwako, Sulawesi Selatan, untuk mengembangkan INCO-Sumitomo
Training Centre yang saat ini telah menjadi Akademik Teknik Sarwako. Begitu
pula pada tahun 1995, PT. TIMAH, Pulau Bangka, menunjuk POLMAN Bandung
untuk mengembangkan Politeknik Manufaktur Timah. Dan pada awal tahun 2009,
POLMAN Bandung kembali mendapat kepercayaan sebagai konsultan perencana
pada pendirian politeknik.

2.2 Lambang dan Makna Perusahaan

2.2.1 Lambang Perusahaan

Politeknik Manufaktur Bandung mempunyai logo yang dijadikan sebagai


ciri khasnya, bentuk ogo Politeknik Manufaktur Bandung tersebut dapat dilihat
sebagai berikut:

Lambang POLMAN terdiri dari dua buah segi enam yang berpasangan
secara selaras. Segi enam ini melambangkan bahwa sistem pendidikan berbasis
produksi yang dikembangkan oleh POLMAN-Bandung merupakan paduan yang
harmonis dari unsur-unsur pendidikan, rekayasa, dan produksi.

2.2.2 Makna Lambang Perusahaan

Segi enam besar pada lambang menggambarkan bentuk kepala mikrometer


yang dimana memiliki arti bahwa proses manufaktur menuntut ketelitian dan
kepresisian yang tinggi. Sedangkan segi enam yang kecil melambangkan kepala
baut yang memiliki arti bahwa produk dan jasa yang dihasilkan oleh POLMAN-
Bandung memiliki kesesuaian yang tinggi terhadap persyaratan yang ditetapkan.

Huruf P pada lambang POLMAN melambangkan perfect, reliable,


trustworthy. Untuk huruf O melambangkan Organization work processes. Huruf
L melambangkan low failure rates in all aspect. Sedangkan huruf M pada
POLMAN melambangkan Manufacturing at a high level and skills. Huruf A
melambangkan Anticipate customers demands. Dan yang terakhir hurur N
melambangkan noteworthy address for education, training and production in
manufacturing technology.

2.3 Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai sebuah institut yang bergerak di dalam bidang pendidikan,


Politeknik Manufaktur memiliki visi dan misi yang dijadikan tujuan dasar
pencapaian kebijakan dan sasaran mutu institut.

2.3.1 Visi

“Menjadi institusi terdepan dalam pendidikan, pengembangan, dan


penerapan teknologi manufaktur yang diakui dunia”.

2.3.2 Misi

Untuk mencapai visi, POLMAN memiliki beberapa misi yang


diantaranya:

1. Menyiapkan sumber daya manusia yang menguasai teknologi manufaktur,


2. Inovatif,
3. Tanggap terhadap tantangan lokal,
4. Serta mampu bersaing dalam pasar global, dengan membangun dan
mengembangkan pendidikan, pelatihan, rancang bangun, dan produksi.

2.4 Keorganisasian Perusahaan


1600 0285 8143 5387

1600 0325 7848 5341

Manajemen Politeknik Manufaktur Bandung


terdiri dari:
Manajemen
Direktur Mohammad Nurdin
Wakil Direktur Bidang Akademik Pipit Anggraeni
Wakil Direktur Bidang Adm. Umum & Keuangan Achmad Muhammad
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Kurniawan
Wakil Direktur Bidang Produksi dan Kerjasama Usaha Achmad Sambas
Ketua Jurusan
Ketua Jurusan Teknik Manufaktur (ME) Jata Budiman
Ketua Jurusan Teknik Perancangan Manufaktur (DE) Bustami Ibrahim
Ketua Jurusan Teknik Pengecoran Logam (FE) Darma Firmansyah
Undayat
Ketua Jurusan Otomasi Manufaktur & Mekatronika Ismail Rokhim
(AE)
Ketua Unit
Ketua Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Nandi Widarman
Syah
Ketua Unit Sosiomanufaktur Nia Nuryanti Permata
Ketua Unit Kantor Urusan Internasional (KUI) Fatonah
Kepala Unit
Ka. Bagian Keuangan & Perencanaan Anggaran Mijs Rolasih
Ka. Unit Pengembangan, Penelitian dan Pengabdian Noval Lilansa
kepada Masyarakat (UP3M)
Ka. Unit Pelayanan Masyarakat (UPM) Wibawa Kreshnandi
Ka. Unit Inkubator Bisnis (UIB) Dindin Sulaeman
Ka. UPT. Perpustakaan, Komputer & Multimedia Dicky Rahman
(PUSKOMEDIA) Hanaviah
Ka. UPT. Pemeliharaan Peraltan dan Perbaikan (P3) Edi Suherdi
Ka. UPT. Logistik Enang Hendri
Ka. UPT. Sertifikasi Profesi dan Uji Kompetensi Hendi Rudiansyah

Anda mungkin juga menyukai