Anda di halaman 1dari 4

“Belajar dari Gelas” - “Positif

Thinking and Positif Change”


REP | 14 March 2012 | 14:43  Dibaca: 1878     Komentar: 2     2

Ilustrasi Gelas - foto arsip pribadi

Gelas adalah tempat untuk minum yang berbentuk tabung dan terbuat dari
kaca. Disaat kita sedang haus gelas menjadi salah satu wadah yang kita
gunakan untuk menampung air menurut takaran yang akan kita minum. Gelas
bukanlah benda yang sangat berharga dan istimewah bila hanya disimpan
dan dipajang begitu saja di dalam lemari. Berharganya gelas dapat terlihat
bila gelas itu dapat digunakan sebagai mana fungsinya. Tapi gelas hanyalah
sebuah pajangan bila tidak digunakan sebagaimana fungsinya.

Hari ini kita belajar dari gelas. Dari gelas kita bisa melihat cara berpikir kita.

Gelas diumpamakan sama dengan otak kita yang siap menampung apa saja
yang dapat ditampungnya. tetapi harus sebagaimana fungsinya. Kegunaan
gelas yang tidak digunakan sebagaimana fungsinya hanya akan mengotori,
meretakkan, bahkan bisa juga memecahkan gelas itu sendiri.

Gelas biasa dipakai untuk mengisi air. Gelas tidak digunakan untuk mengisi
batu, tanah, mur, paku, dan lain-lain. Karena hanya orang bodoh saja yang
mengisinya dengan barang-barang seperti itu. Itu adalah barang-barang tajam
dapat merusak gelas.

Seperti yang saya katakan tadi bahwa gelas sama dengan otak kita.

Pertanyaannya: “Apakah yang Anda isi di dalam otak Anda?”

“Apakah Anda mengisinya dengan pikiran-pikiran yang benar dan baik?”

“Atau Anda hanya orang yang masa bodoh, cepat puas, serta  mengisinya
dengan hal-hal yang tidak berguna?”

Berhati-hatilah! Salah Anda mengisinya akan merusak seluruh kehidupan


Anda.

Orang yang melakukan bunuh diri, cepat putus asa, mudah kecewa, tidak
bersemangat dalam hidup, iri hati, dengki, amarah, dendam, keji,
pemerkosaan, penipuan, seks bebas, keributan, anarkis dan berbagai
kejahatan-kejahatan yang lain adalah  orang yang tidak mengisi  pikirannya
dengan hal-hal yang baik.
Foto Gelas-arsip pribadi

Sama seperti gelas, bila Anda mengisinya dengan batu, paku, mur, jarum,
pasir, yang terjadi adalah gelas tersebut akan rusak, lecet, dan bisa saja akan
pecah dibandingkan bila Anda mengisinya dengan air. Begitu juga pikiran
Anda bila Anda mengisinya dengan pikiran-pikiran kotor, jahat dan najis
hanya akan merusak citra diri Anda, integritas Anda, cara pandang Anda,
cara bersikap Anda, cara berbicara Anda, bahkan cara ANda memandang
kehidupan Anda sendiri, dan juga nama baik Anda.

Pikirkanlah apa yang harus Anda isi.

Karena gelas diumpamakan sama seperti otak Anda. Dan otak memiliki fungsi
untuk berpikir, maka itu isilah otak Anda dengan cara berpikir positif.

Berpikir positif adalah sikap mental seseorang untuk mengembangkan


pikirannya dengan cara memasukkan kata-kata, gambar-gambar, dan pikiran-
pikiran yang sifatnya konstruktif  sehingga melahirkan kebiasaan-kebiasaan
positif seperti: jiwa yang selalu optimis, percaya diri, kreatif, dan sebagainya.
Dan sangat berbeda bila seseorang berpikir negatif yang hanya akan
melahirkan kebiasaan-kebiasaan negatif, seperti: Jiwa yang pesimis, rendah
diri, reaktif, dan lain-lain.

Memang tidak mudah untuk melakukan hal tersebut bila Anda sudah terbiasa
dengan hal-hal yang negatif. Karena hal itu tidaklah semudah Anda
membalikkan telapak tangan Anda.  Tetapi janganlah pernah menyerah untuk
melakukannya, karena segala sesuatu yang kita lakukan untuk
mendatangkan kebaikkan harus melalui suatu tahapan yang dinamakan
“proses”. Dan di dalam proses itu ada yang dinamakan kesabaran, ketaatan,
dan komitmen. Dan hal ini diungkapkan oleh  Stephen R Covey dalam
bukunya “The seven Habits”. Stephen R Covey mengatakan: “Kebiasaan
sulit berubah, tetapi bisa dirubah dengan komitmen yang sungguh-
sungguh. Kebiasaan adalah aktivitas yang dikerjakan tanpa berpikir
dulu.”

Kuatkan komitmen Anda! Karena nama baik lebih berharga daripada emas
dan kekayaan besar.  Jangan memberi kesempatan kepada pikiran yang
negatif melintas dan berhenti pada pikiran Anda. Tetapi berpikirlah positif !
Dan ingatlah kalimat ini:“Pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan
yang baik.” Jadi, Tanamkan itu dalam pikiran Anda, jangan melepaskannya.
Dan bersiaplah menyambut diri Anda yang sesungguhnya!! Positif thinking
and positif change!

Anda mungkin juga menyukai