Anda di halaman 1dari 3

Pada suatu hari di sebuah hutan, ada sebatang pohon yang sangat besar yang tumbuh tepat

sekali di pinggir hutan. Pohon itu pun mempunyai daun yang sangat lebat dan sangat kokoh.
Ia merupakan pohon satu-satunya yang masih tersisa selama bertahun-tahun. Sementara
pohon-pohon yang lainnya sudah tidak ada lagi karena kehujanan dan kepanasan. Karena hal
tersebut membuat pohon tadi menjadi sombong. Pada saat penduduk hutan meminta bantuan
kepadanya, ia selalu menolaknya.

Lalu ada burung kenari yang datang dan meminta tolong pada pohon besar itu untuk berteduh
sebentar karena kelelahan dan kepanasan. Akan tetapi pohon yang besar dan lebat itu hanya
tertawa saat diajak berbicara dengan congkaknya. Dan pohon lebat itu tidak mengijinkannya
karena jika ia mengijinkannya maka kenari akan meninggalkan kotorannya. Dan pohon besar
merasa hal itu merupakan hal yang membuat dirinya terlihat kumal dan bau. Akhir pohon
besar itu mengusir burung kenari tadi.

Tidak lama berselang datanglah seekor kancil yang mendengar percakapan pohon besar itu
dengan burung kenari. Kancil pun mendatangi pohon besar itu karena rasa penasarannya
terhadap pohon yang lebat dan sombong itu. Kancil pun menanyakan pada pohon besar itu
bagaimana jika pohon besar itu berada dalam cuaca panas seperti ini. Pohon yang lebat itu
pun menjawab sudah pasti lah rasa nya sangat sejuk kancil. Pohon lebat pun mengatakan
dirinya tidak bisa merasakan panas matahari yang menyengat. Bahkan menurut pohon besar
itu, dirinya mempunyai akar yang dapat menjangkau sungai sehingga dirinya tidak kehausan
saat panas terik. Seketika si kancil pergi dan sang pohon lebat memanggilnya hei kancil mau
kemana kau? kancil pun berkata bahwa dirinya akan pergi ke seberang hutan akan tetapi
kakinya terkilir dan akhirnya si kancil berpura-pura sakit.

Akan tetapi pohon besar itu sama sekali tidak mempedulikan si kancil yang sedang terkilir.
Kancil pun mengetes pohon besar dengan mengatakan apakah dirinya boleh berlindung di
tempatnya sebentar saja? Namun pohon besar itu menjawab dengan tegas tidak bisa dan tidak
boleh. Sang kancil mendengar hal itu membuatnya menjadi sangat kesal sekali. Akhirnya
karena perlakuan sombong si pohon besar, maka sang kancil pun langsung pergi menuju
hutan untuk menemui ulat. Sang kancil meminta tolong pada ulat-ulat itu agar mereka
memberikan pelajaran untuk phon besar yang sombong dan congkak itu. Mendengar cerita
sang kancil tentang perlakuan pohon besar itu akhirnya ulat-ulat menyetujui ide sang kancil.
Akhirnya ulat-ulat itu memanggil semua teman-temannya dan dengan segera mereka datang
berbondong-bondong ke tempat pohon besar itu berdiri.
Setelah mereka samapi di tempat pohon itu dengan segera ulat-ulat itu memakan semua
dedaunan di pohon besar itu. Sementara pohon besar itu berteriak-teriak agar semua ulat-ulat
yang ada di tubuhnya pergi. Dengan suara kencang pohon lebat itu berkata agar semua ulat-
ulat pergi darinya, selain itu pohon lebat pun memaki-maki pohon itu, hei beraninya kalian
memakan daunku. Seketika ulat pun menjawab tenanglah pohon besar, daunmu sangatlah
enak sekali dan kami semua akan menghabiskannya sang ulat pun berkata.

Setelah kejadian itu sang pohon besar itu sudah tidak mampu lagi untuk sombong. Sang
kancil pun tertawa dengan puasnya. Dan seketika itu juga sang pohon besar merasa sangat
malu atas segala perbuatannya. Dan pohon lebat itu pun tidak mampu berbuat apa-apa ketika
ulat-ulat itu memakan daun-daunnya. Pohon pun menyesali perbuatannya dan meminta maaf
pada si kancil. Pohon besar pun berubah sikap menjadi lebih baik lagi. Sejak saat itu pohon
besar itu berubah menjadi pohon yang ramah tamah dan baik. Bahkan karena sikap nya yang
sudah berubah menjadi lebih baik, membuat sang pohon di sukai banyak binatang di hutan
itu.

Dan pohon pun mulai menumbuhkan daun nya sedikit demi sedikit agar binatang-binatang
yang ada di hutan tidak merasa kepanasan. Waktu berjalan binatang-binatang di hutan
membantu pohon itu agar daunnya cepat tumbuh. mereka pun berbagi tugas agar semakin
cepatlah daun-daunnya tumbuh dengan lebat. Sang kancil pun member ide agar sang pohon
besar punya daun yang lebat. Sang kancil mencoba membuat pupuk yang bisa di menjadikan
tanah pohon itu gembur.

Pohon besar itu pun berharap daun-daunya bisa kembali seperti dulu lagi, maka dengan cepat
dia minta pertolongan kancil. Pohon besar tahu bahwa kancil adalah binatang yang cerdik dan
baik hati. Tidak lama kemudian, esok harinya daun-daun yang ada di pohon besar itu pun
tumbuh dengan lebat. Pohon besar itu pun gembira dan merasa berterima kasih atas semua
kebaikan teman-teman binatang dan si kancil. Dan mulai saat itu lah ia di kenal sebagai
pohon yang menyenangkan dan juga baik hati.

Anda mungkin juga menyukai