Anda di halaman 1dari 7

Test PAPI (Personality and Preference Inventory)

Kostick : Pengertian, Tujuan, Bidang Aspek,


Prosedur Skoring, Kelebihan dan
Kekurangannya
Test PAPI Kostick : Pengertian, Tujuan, Bidang Aspek, Prosedur Skoring, Kelebihan dan
Kekurangannya – Apakah itu PAPI Kostick?, Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id
akan membahasnya dan tentunya tentang hal lain yang juga melingkupinya.Mari kita simak
bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.

Daftar Isi [tampilkan]

Test PAPI Kostick : Pengertian, Tujuan, Bidang Aspek, Prosedur Skoring, Kelebihan dan
Kekurangannya

 Tujuan Tes PAPI Kostick


 Bidang Aspek Test PAPI Kostick
 Kelebihan Dan Kekurangan Tes PAPI Kostick
o Kelebihan Test Papi Kostick
o Kekurangan Tes Papi Kostick
 Norma Alat Tes PAPI Kostick
 Prosedur Skoring Papi Kostick

Test PAPI Kostick : Pengertian, Tujuan, Bidang Aspek,


Prosedur Skoring, Kelebihan dan Kekurangannya

PAPI (Personality and Preference Inventory) Kostick merupakan personality assessment atau alat
tes penilaian kepribadian terkemuka yang digunakan oleh para profesional HR (Human
Resource) dan manajer terkait untuk mengevaluasi perilaku dan gaya kerja individu pada semua
tingkatan.

Personality and Preference Inventory (PAPI) dibuat oleh Guru Besar Psikologi Industri dari
Massachusetts, Amerika, yang bernama Dr. Max Martin Kostick pada awal tahun 1960-an. Versi
Swedia lebih dulu diperkenalkan di awal 1980-an dan versi ini diperkenalkan pada tahun 1997
dengan versi ipsatif (PAPI-I) dan normative (PAPI-N).
Versi ipsatif, PAPI-I, dirancang untuk digunakan untuk pengembangan pribadi, sedangkan
normatif versi, PAPI-N, yang dimaksudkan untuk digunakan untuk perbandingan dan seleksi.
Dasar pemikiran untuk desain dan formulasi PAPI didasarkan pada penelitian dan teori
kepribadian “needs-press” oleh Murray (1938).

Tes PAPI Kostick pertama kali dibuat oleh Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an.
PAPI Kostick digunakan untuk mengukur dinamika kepribadian (psychodinamis) dengan
memperhatikan keterkaitan dunia sekitarnya (environment) yang termasuk perilaku dan nilai
perusahan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan atau situasi kerja dalam bentuk
motif (need) sederhana dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam
saat psikotes.

Secara singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report inventory),
terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut
20 aspek keribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah
kerja (work direction), aktivitas kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work
style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).

Di Indonesia diperkenalkan sekitar tahun 1980 dan berkembang dengan cepat menjelang akhir
1990-an yang berbentuk Self report inventory. PAPI sekarang digunakan oleh lebih dari 1000
perusahaan di dunia. Tersedia dalam 25 bahasa, dapat dikerjakan secara online, serta CD-Rom
installable.

Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan
pada kategorisasi. Papi mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja.
Dengan mempelajari Papi Kostick, maka kita akan banyak memperoleh informasi mengenai
profile individu baik dari segi tipologi kepribadiannya, maupun dalam kontek pekerjaannya.

Tes Papi Kostick saat ini sering digunakan dalam lingkup HRD di suatu perusahaan/organisasi.
Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan
pada kategorisasi. PAPI Kostick mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan
situasi kerja.

Dengan mempelajari PAPI Kostick, maka kita akan banyak memeroleh informasi mengenai
profil individu, baik dari segi tipologi kepribadiannya maupun dalam konteks pekerjaannya.

Tujuan Tes PAPI Kostick

Tes PAPI Kostick betujuan untuk mengukur aspek-aspek psikologis dan mengevaluasi perilaku
dan gaya kerja individu di tempat kerja. Tes ini disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu
pengukuran kebutuhan atau needs dan pengukuran persepsi atau roles (persepsi keadaan individu
di tempat kerja). PAPI Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing-
masing mewakili need dan role tertentu.
Bidang Aspek Test PAPI Kostick

 Work Direction (Arah Kerja)


o a. Need to finish task (N) – Kebutuhan menyelesaikan tugas secara mandiri
o b. Hard intense worked (G) – Peran pekerja keras
o c. Need to achieve (A) – Kebutuhan berprestasi
 Leadership (Kepemimpinan)
o a. Leadership role (L) – Peran kepemimpinan
o b. Need to control others (P) – Kebutuhan mengatur orang lain
o c. Ease in decision making (I) – Peran membuat keputusan
  Activity (Aktivitas kerja)
o a. Pace (T) – Peran sibuk
o b. Vigorus type (V) – Peran penuh semangat
 Social Natue (Relasi social)
o a. Need for closness and affection (O) – Kebutuhan kedekatan dan kasih sayang
o b. Need to belong to groups (B) – Kebutuhan diterima dalam kelompok
o c. Social extension (S) – Peran hubungan social
o d. Need to be noticed (X) – Kebutuhan untuk diperhatikan
 Work Syle (Gaya kerja)
o a. Organized type (C) – Peran mengatur
o b. Interest in working with details (D) – Peran bekerja dengan hal-hal rinci
o c. Theoretical type (R) – Peran orang yang teoritis
 Temperament (Sifat tempramen)
o a. Need for change (Z) – Kebutuhan untuk berubah
o b. Emotional resistant (E) – Peran pengendalian emosi
o c. Need to be forceful (K) – Kebutuhan untuk agesif
 Followership (Posisi atasan-bawahan)
o a. Need to support authority (F) – Kebutuhan membantu atasan
o b. Need for rules and supervision (W) – Kebutuhan mengikuti aturan dan
pengawasan

Kelebihan Dan Kekurangan Tes PAPI Kostick

Kelebihan Test Papi Kostick

PAPI Kostick menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan pernyataan yang
setara. Sangat sulit untuk melakukan faking/ manipulasi. Item-item pendek, ringkas, interpretasi
logik dan spesifik sehingga dapat difahami dengan jelas oleh tester maupun testee.
Sangat berguna untuk evaluasi karyawan karena menggambarkan administration styles dan dapat
digunakan 2 orang/ lebih untuk mengetahui hubungan atasan bawahan dan mengembangkan
solusi interpersonal.

Laporan hasil tes disampaikan dalam bentuk visual (berupa cakram). Laporan ini akan
memudahkan pengguna (user) mengenali potensi dirinya secara komprehesif, namun tetap
mudah dipahami.

Hasil analisa menghasilkan dinamika kepribadian seseorang yang telah dipengaruhi situasi kerja
sekitarnya, yang merupakan gambaran kepribadian keseluruhan dan tidak terpisah -pisah, serta
menjadi satu dinamika kepribadian yang utuh.Mengukur personality traits, tes ini juga mengukur
psychological needs.

 Kekurangan Tes Papi Kostick

Cara pengskoringnya butuh ketelitian serta kejelian. Ada kemungkinan orang bosan
mengerjakan, karena adanya pernyataan yang di ulang – ulang. Lembar jawaban sedikit
membingungkan.

Norma Alat Tes PAPI Kostick

L = PERAN – PEMIMPIN (Leadership Role)


Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu
tingkat dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.
Skor 4-0 : cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja
P = KEBUTUHAN – MENGATUR ORANG LAIN (Need to Control Others)
Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang yang
bertanggung jawab.
Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan orang
lain.
I = PERAN – MEMBUAT KEPUTUSAN (Ease in Decision Making)
Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan
Skor 3-4 : berhati hati membuat keputusan
Skor 5-7 : berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan
Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan
F = KEBUTUHAN – MEMBANTU ATASAN (Need to Support Authority)
Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu , kemungkinan bantuannya bersifat politis
Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan
Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri
Skor < 2 : cenderung egois , kemungkinan bisa memberontak
W = KEBUTUHAN MENGIKUTI ATURAN DAN PENGAWASAN (Need for Rules and
Supervision)
Skor < 4 : berorientasi pada tujuan, mandiri
Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya
Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas
T = PERAN SIBUK (Pace)
Skor < 4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri
Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental
V = PERAN PENUH SEMANGAT (Vigorous Type)
Skor < 5 : cenderung pasif
Skor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif
R = PERAN ORANG YANG TEORITIS (Theoretical Type)
Skor 0-4 : kurang perhatian , bersifat praktis
Skor 5-9 : nilai nilai penalaran tergolong tinggi
D = PERAN BEKERJA DENGAN HAL – HAL RINCI (Interest in Working With Details)
Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan , tetapi tidak berminat bekerja detail
Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail
C = PERAN MENGATUR (Organized Type)
Skor 0-2 : fleksibel – tidak teratur
Skor 3-5 : teratur tetapi tidak tergolong fleksibel
Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku
X = KEBUTUHAN UNTUK DIPERHATIKAN (Need to be Noticed)
Skor < 2 : cenderung pemalu
Skor 2-3 : rendah hati, tulus
Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik
Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata
B = KEBUTUHAN DITERIMA DALAM KELOMPOK (Need to Belong to Groups)
Skor 0-3 : selektif
Skor 4-5 : butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok
Skor 6-9 : butuh disukai dan diakui , mudah dipengaruhi
O = KEBUTUHAN KEDEKATAN DAN KASIH SAYANG (Need for Closeness and
Affection)
Skor < 3: tidak suka hubungan perorangan
Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan , tapi tidak terlalu tergantung
Skor 5-9 : sangat tergantung , butuh penerimaan diri
S = PERAN HUBUNGAN SOSIAL (Social Extension)
Skor < 6 : perhatian rendah terhadap hubungan social , kurang percaya pada orang lain
Skor 6-9 : kepercayaan tinggu dalam hubungan social, suka interaksi social
N = KEBUTUHAN MENYELESAIKAN TUGAS SECARA MANDIRI (Need to Finish Task)
Skor < 3 : menunda atau menghindari pekerjaan
Skor 3-4 : berhati hati atau ragu dalam bekerja
Skor 4-6 : cukup bertanggung jawab pada pekerjaan
Skor 6-9 : tekun , tanggung jawab tinggi
A = KEBUTUHAN BERPRESTASI (Need to Achieve)
Skor 0-5 : ketidakpastian tujuan , kepuasan dalam suatu pekerjaan , tidak ada usaha lebih
Skor 6-9 : tujuan jelas , kubutuhan sukses dan ambisi tinggi
G = PERAN PEKERJA KERAS (Hard Intense Worked)
Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja , bukan hasil optimal
Skor 4-7 : kemauan bekerja keras tinggi
Z = KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH (Need for Change)
Skor 0-2 : tidak suka berubah
Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan
Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri
Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif , berfikir jauh kedepan
Skor 8-9 : mudah gelisah , frustasi , karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis
K = KEBUTUHAN UNTUK AGRESIF (Need to be Forceful)
Skor 0-2 : menhindari masalah , menulak , untuk mengenali situasi sebagai masalah
Skor 3-4 : suka lingkungan tanang , menghindari konflik
Skor 5 : keras kepala
Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan kerja , dorongan semangat bersaing
Skor 8-9 :agresif, cendering defensive
E = PERAN PENGENDALIAN EMOSI (Emotional Resistant)
Skor < 2 : terbuka , cepat bereaksi , tidak normative
Skor 2-3 : terbuka
Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang ,mampu mengendalikan
Skor > 6: sangat normative , kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan

Prosedur Skoring Papi Kostick

Menghitung skor peran, yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari, baik yang
horizontal maupun vertical sesuai dengan arah tanda panah.
Menuliskan jumlah skor pada masing – masing kotak skor dibawah huruf G, L, I, T, V, S, R, D,
C, E yang telah tersedia pada lembar jawab.

Menghitung jumlah skor pada seluruh kotak skor peran secara horizontal, dan jumlah skor harus
45.

Menghitung skor “kebutuhan” yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari baik
yang horizontal maupun yang vertical sesuai dengan arah tanda panah.

Menjumlahkan jumlah skor pada masing – masing kotak dibawah huruf N, A, P, X, B, O, Z, K,


F, W yang telah tersedia pada lembar jawaban.

Mengitung jumlah skor pada seluruh kotak skor kebutuhan secara vertical, dan jumlah skor harus
45.

Memindahkan setiap skor pada lembar jawaban ke lembar scoring sesuai dengan setiap huruf
pada aspek “peran” dan “kebutuhan” dengan cara melingkari angka di dalam lingkaran.

Membuat garis penghubung antara angka yang satu dengan angka lainnya sehingga terbentuklah
sebuah diagram pada lembar psikogram yang telah tersedia.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Test PAPI Kostick, semoga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa
untuk membaca artikel lainnya.

Anda mungkin juga menyukai