Anda di halaman 1dari 10

NOTULA HARI I

Hari, Tanggal : Kamis, 12 Maret 2020


Waktu : 08.00 - selesai
Kegiatan : Workshop Emo Demo bagi Kader Hari 1
Tempat : Aula Puskesmas Watulimo Lt. II
Peserta : 30 Kader Posyandu Balita Tasikmadu
Susunan Acara :

No Materi Jadwal Pemateri


1 Pembukaan 08.00-08.30 Yayuk Sri Wahyuni, SKM
2 Materi Pengantar 08.30-09.00 Badarudin, A.Md.Gz
3 Modul 1 ASI saja cukup dan 09.00-10.00 Badarudin, A.Md.Gz
praktik
4 Modul 2 ATIKA sumber zat besi 10.00-11.00 Azizuddin Iqbal N., SKM
dan praktik
5 Modul 3 Cemilan Sembarangan 11.10-12.30 Badarudin, A.Md.Gz
dan praktik
6 Modul 4 Membayangkan masa 12.30-13.30 Badarudin, A.Md.Gz
depan dan praktik
7 Review Modul 13.30-14.00 Badarudin, A.Md.Gz

1. Pembukaan
Acara dibuka oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas Watulimo dengan nengupas masalah
stunting, yang sangat dipengaruhi oleh faktor gizi dan sanitasi. Seribu Hari Pertama
Kehidupan (1000 HPK) dimulai sejak 9 bulan dalam kehamilan sampai dengan anak usia 2
tahun 1000 HPK ini hendaknya diperhatikan sehingga anak dapat tumbuh optimal. Ingatlah
bahwa anak itu adalah aset, oleh karena itu hantarkan anak sesuai dengan kemampuan kita
sehingga anak dapat memperoleh kehidupan/masa depan dengan baik.
Teknik Emo Demo merupakan sebuah inovasi untuk mengubah perilaku orang tua, agar
mau mengadopsi berbagai perilaku sehat yang lebih baik terutama bagi ibu hamil, bayi dan
anak duta. Teknik ini mengandalkan pendekatan emosional dan demonstrasi/peragaan
langsung.

2. Materi Pengantar
Disampaikan oleh Badarudin, A.Md.Gz dengan sesi dibuka perkenalan seluruh peserta
saling berpasangan, antar pasangan saling memperkenalkan nama pasangannya sehingga
terbentuk interaksi dan membuka kebekuan pada waktu pertama kali di kelas Fasilitator
memberikan kesan yang kental dan kuat tentang keramahan, persahabatan, menyenangkan,
santai dan nyaman di kelas. Selanjutnya fasilitator mengajak peserta untuk kembalı duduk
dan menyampaikan tujuan pelatihan, menjelaskan tentang modul 1 sampai 3 serta Modul-
Modul yang akan dipelajari dan dipraktikkan. Diharapkan peserta berperan aktif sehingga
dapat melaksanakannya di posyandu masing-masing dan menjadi inovasi yang menarik
sehingga akan bermanfaat bagi masyarakat.

3. Modul 1. ASI Saja Cukup Oleh Badarudin, A.Md.Gz


Disampaikan oleh Badarudin, A.Md.Gz sebagai fasilitator. Dalam menyampaikan
permainan ini, fasilitator bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan
sebagai ibu balita. Permainan diawalı dengan Salam Rumpi Schat bersama-sama dan
dilanjutkan dengan permainan tentang ukuran perut bayi berbagai usia dan dibandingkan
dengan benda-benda seperti bola berbagai ukuran, kluwak, kemiri dan telur. Setelah ibu
balita menjawab pertanyaan yang ada di permainan ini, fasilitator membuka jawaban yang
benar dan memperlihatkan gelas ukur yang berisi ASI sesuai ukuran perut bayi berdasarkan
usianya. Dan menanyakan kepada ibu balita adakah kesesuaian antara yang selama ini
dipikirkan dengan jawahan yang benar.
Permainan dilanjutkan dengan permainan kedua berupa perbandingan antara pola
pemberian ASI antara bayi Ibu Sri dan Ibu Rumpi. Ibu Sri memberikan ASI Eksklusif,
sedangkan Ibu Rumpi memberikan ASI dan Susu Formula. Permainan dilakukan dengan
membandingkan bayi yang diberikan ASI saja dan ASI + Susu Formula dengan alat bantu
susu cair dan minyak. Di akhir permainan ini akan diperlihatkan jumlah ASI yang lebih
banyak dihasilkan oleh Ibu Sri yang hanya memberikan ASI saja kepada bayinya.
Di akhir permainan Modul I ini fasilitator menarik kesimpulan dan kata kunci yaitu:
- Perut bayi sangat kecil, tidak memuat banyak. ASI saja cukup untuk bayi 0-6 bulan.
- Semakin banyak dihisap, ASI demakin banyak keluar.

4. Modul 2. ATIKA Sumber Zat Besi Oleh Azizuddin Iqbal N., SKM
Disampaikan oleh Azizuddin Iqbal N., SKM sebagai fasilitator dan Badarudin,
A.Md.Gz sebagai co fasilitator dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator bermain
peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagat ibu. Permainan diawali
dengan Salam Rumpi Sehat bersama-sama. Fasilitator selanjutnya mengajukan pertanyaan
tentang kondisi ibu hamil saat awal kehamilan. Jika jawabannya sudah menjurus tentang
makanan, fasilitator mengarahkannya tentang makanan sumber zat besi. Fasilitator memulai
permainan dengan membandingkan kandungan zat besi ATIKA (ati, telur, dan ikan) dengan
nasi. Selanjutnya membandingkan dengan kerupuk. Diakhir permainan disimpulkan hahwa
selama hamil, jangan lupa makan satu porsi ati ayam, telur dan ikan hergantian setiap hari.

5. Modul 3. Cemilan Sembarangan Oleh Badarudin, A.Md.Gz


Disampaikan olch Badarudin, A.Md.Gz sebagai fasilitator dalam menyampaikan
permainan ini, fasılitator bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan
sebagai ibu dilanjutkan dengan diskusi tentang kebiasaan ngemil. Apa jajanan yang disukai
ibu dan anak-anak.
Permainan diawali dengan Salam Rumpi Sehat bersama-sama dan anak dan
mengajak membuktikan isi yang terkandung pada cemilan tersebut. Fasilitator meminta 2
ibu relawan untuk mencampur berbagai jajanan dan minuman idak sehat denpan air panas
hingga 2 gelasnya terisi hampir penuh. Sambil menunggu reaksi campuran jajanan tersebut,
fasilitator mengajak 2 relawan untuk berlomba melempar bola. Setelah ada pemenangnya,
akan mendapat hadiah campuran jajanan yang sudah menjijikkan tersebut di atas untuk
diminum.
Setelah 2 relawan menolak hadiah yang diberikan, fasilitator mengajak diskusi dan
menarik kesimpulan bahwa
- Cemilan yang tidak sehat sering terbuat dari bahan berbahaya dan tidak bergizi.
- Jangan berikan cemilan sembarangan, meskipun anak kita menangis
- Benkan cemilan sehat berupa buah dan sayur dan buatan sendiri.

6. Modul 4. Membayangkan Masa Depan Oleh Badarudin, A.Md.Gz


Disampaikan oleh Badarudin, A.Md.Gz sebagai fasilitator. Dalam menyampaikan
permainan ini, fasilitator bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan
sebagai ibu. Permainan diawali dengan Salam Rumpi Sehat bersama-sama. Fasilitator
selanjutnya meminta 3 pasang ibu untuk bermain berdiskusi tentang impian mereka kelak
saat dewasa. Setelah sepakat, peserta secara berpasangan diminta bermain lomba lempar
dadu untuk mendekat pada cita-citanya. Jika sudah terdapat juara 1, 2 dan 3, fasilitator
mengajak diskusi tentang perilaku apa yang mempengaruhi cepat/lambatnya waktu yang
diperlukan dalam meraih cita-cita. Kesimpulan yang diperoleh dari permainan ini adalah
apa yang dimakan ibu saat hamil akan berpengaruh pada masa depan anak. Oleh karena itu
ibu hamil harus makan yang bergizi setiap hari seperti hati ayam, telur, dam ikan.
7. Review Modul
Setelah setiap modul disampaikan kemuadian dipraktikkan. Badarudin, A.Md.Gz
sebagai fasilitator membagi 30 peserta menjadi 4 kelompok, dan masing-masing kelompok
diminta mempraktikkan satu-persatu modul yang sudah dipelajari. Sebelum praktik dimulai,
fasilitator memberikan tips dan trik dalam pelaksanaan Emo Demo agar dapat berjalan
lancar dan sukses memberikan efek WOW/kejutan tak terduga kepada ibu balita.

Trenggalek, 12 Maret 2020


Notulis

(Noviyanti Hilmi Hanifa, S.Tr.Gz)


NOTULA HARI II

Hari, Tanggal : Jumat, 13 Maret 2020


Waktu : 08.00 - selesai
Kegiatan : Workshop Emo Demo bagi Kader Hari 2
Tempat : Aula Puskesmas Watulimo Lt. II
Peserta : 30 Kader Posyandu Balita Tasikmadu
Susunan Acara :

No Materi Jadwal Pemateri


1 Review Modul 1, 2, 3, 4 08.00-09.00 Badarudin, A.Md.Gz
2 Modul 5 Menyusun balok 09.00-10.00 Badarudin, A.Md.Gz
dan praktik
3 Modul 6 Jadwal makan bayi 10.00-11.00 Titik Lasianah, SST
dan anak dan praktik
4 Modul 7 Siap berpergian 11.10-12.30 Badarudin, A.Md.Gz
dan praktik
5 Modul 8 Ditarik ke segala 12.30-13.30 Titik Lasianah, SST
arah dan praktik
6 Review Modul 13.30-14.00 Titik Lasianah, SST

1. Reveiw Modul 1,2,3,4


Badarudin, A.Md.Gz sebagai fasilitator memfasilitasi peserta untuk melakukan
review workshop hari I dengan permainan lempar bola kemudian jika kader menangkap
bola tersebut. Kader yang menangkap bola terpılih akan mereview atau menceritakan
kembali tujuan pelatihan, prosedur permainan, kesimpulan, tips dan trik masing-masing
modul permainan. Kader dibawa dalam situasi yang nyaman dan menyenangkan sehingga
dapat melalui proses ini dengan baik dan akrab. Kader yang terpilih untuk mereview modul
antara Ida Suci, Siti, Ana, dan Musrikah. Dalam reveiw ini fasilitator kembali menegaskan
bahwa Emo Demo ini bukanlah penyuluhan melainkan sebuah teknik yang mengandalkan
pendekatan emosional dan demonstrasi sehingga lebih menggugah dan mudah dipahami
masyarakat dan mau mengadopsi untuk mengubah perilaku kesehatan untuk lebih baik.
2. Modul 5. Menyusun Balok Oleh Badarudin, A.Md.Gz
Disampaikan oleh sebagai Badarudin, A.Md.Gz fasilitator dan Titik Lasianah, SST
sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator bermain peran
sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu. Permainan diawali dengan
Salam Rumpi Sehat bersama-sama. Fasilitator selanjutnya mengajukan pertanyaan tentang
pertumbuhan anak (tinggi badan), perbedaan tinggi badan anak yang berbeda padahal
usianya sama dan menggali tentang dampak masa depannya kelak Selanjutnya fasilitator
mengajak 2 pasang relawan untuk bermain memasukkan balok dengan membacakan kartu
perilaku dulu. Pemenang ditentukan jika ada salah satu kelompok yang susunan baloknya
lebih tinggi. Peserta diajak berdiskusi tentang perilaku apa yang mempengaruhi tinggi
rendahnya susunan balak tersebut. Kesimpulannya adalah bahwa perilaku makan ibu hamil
dan perilaku pemberian makan pada anak sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak.

3. Modul 6. Jadwal Makan Bayi dan Anak Oleh Titik Lasianah, SST
Disampaikan oleh Titik Lasianah, SST sebagai fasilitator dan Badarudin, A.Md.Gz
sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator bermain peran
sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu. Tahap awal co fasilitator
sudah menyiapkan peralatan yang diperlukan yaitu 3 poster jadwal makan anak Permainan
diawali dengan Salam Rumpi Schat bersama-sama, dilanjutkan penjelasan tentang teknik
permainan ini. Fasilitator membagi pescrta mejadi 3 kelompok usia pemberian makan dan
meminta masing-masing kelompok untuk berdiskusi. Setelah siap, scluruh kelompok
diminta untuk menempelkan jadwal makan anak sesuai dengan usianya. Jika sudah selesai,
seluruh peserta diajak berdiskusi bersama tentang jadwal pemberian makan bayi dan anak
yang benar. Jika ada yang salah, mintalah peserta untuk memperbaikinya. Kesimpulan dan
kata kuncinya adalah jangan berikan cemilan pada anak 1 jam menjelang makan, karena
anak akan merasa kenyang duluan.

4. Modul 7. Siap Berpergian Oleh Badarudin, A.Md.Gz


Disampaikan olch Badarudin, A.Md.Gz sebagai fasilitator. Dalam menyampaikan
permainan ini, fasilitator bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan
sebagai ibu bayi. Permainan diawali dengan Salam Rumpi Sehat bersama-sama dan
dilanjutkan dengan membandingkan 2 orang ibu bayi yang melakukan persiapan jika akan
bepergian. Fasilitator meminta 2 orang relawan berperan sebagai Ibu Sri (memberikan ASI
Eksklusif) dan Ibu Rumpi (memberikan Susu Formula). Ibu Sri dan Ibu Rumpi diminta
untuk lomba menyiapkan perlengkapan dan waktu yang diperlukan jika akan bepergian dan
meminta 1 relawan lagi untuk menghitung waktunya.
Diskusi dalam permainan ini adalah siapa yang selesai lebih dahulu. Dan kesimpulan
serta kata kunci yang didapatkan adalah bahwa memberikan ASI itu praktis dan hemat
waktu dibandingkan dengan memberikan susu formula.

5. Modul 8. Ditarik ke Segala Arah Oleh Titik Lasianah, SST


Disampaikan oleh Titik Lasianah, SST sebagai fasilitator dan Badarudin, A.Md.Gz
sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator meminta satu relawan
untuk berperan sebagai Ibu Sri. Meminta seluruh ibu duduk membentuk 1 lingkaran besar
dan relawan duduk di tengah lingkaran. Jarak antara Ibu Sri dan ibu lainnya minimal 1 m.
Fasilitator kemudian bercerita mengenai kondisi Ibu Sri yang diperankan oleh relawan.
Meminta peserta untuk menuliskan permasalahan apa saja yang kemungkinan dihadapi Ibu
Sri pada kertas. Memberikan waktu 5 menit. Jika ibu kesulitan menuliskan permasalahan,
mengunakan kartu indeks sebagai alat bantu. meminta satu persatu ibu membacakan
permasalahan yang dihadapi oleh Ibu Sri. Setiap selesai dibacakan, fasilitator membantu
mengikat kertas tersebut dengan tali yang ujungnya diikatkan pada tangan kiri atau kanan
Ibu Sri sedangkan kertas tetap dipegang oleh ibu. Setelah semua kertas terikat, memintalah
semua ibu untuk menarik talinya hingga tegang. Kemudian menunjukkan bahwa terkadang
permasalahan tersebut semakin besar dan kuat tarikannya. Meminta semua ibu untuk
menarik lebih kuat sehingga tangan Ibu Sri ikut tertarik.
Diskusi dalam permainan ini adalah bagaimana permasalah ibu hamil tersebut dan
pemecahannya. Kesimpulan serta kata kunci yang didapatkan adalah bahwa Ibu hamil harus
dapat memikirkan dan meluangkan waktu untuk dirinya selama kehamilan serta
memeriksakan diri ke Bidan secara teratur.

6. Review Modul
Setelah 4 Modul dipraktikkan, Titik Lasianah, SST sebagai fasilitator dan membagi
30 peserta menjadi 4 kelompok, dan masing-masing kelompok diminta mempraktikkan
satu-persatu modul yang sudah dipelajari. Sebelum praktik dimulai, fasilitator memberikan
tips dan trik dalam pelaksanaan Emo Demo agar dapat berjalan lancar dan sukses
memberikan efek WOW / kejutan tak tcrduga kepada ibu balita.

Trenggalek, 13 Maret 2020


Notulis

(Noviyanti Hilmi Hanifa, S.Tr.Gz)


NOTULA HARI III

Hari, Tanggal : Sabtu, 14 Maret 2020


Waktu : 08.00 - selesai
Kegiatan : Workshop Emo Demo bagi Kader Hari 3
Tempat : Aula Puskesmas Watulimo Lt. II
Peserta : 30 Kader Posyandu Balita
Susunan Acara :

No Materi Jadwal Pemateri


1 Review Modul 5, 6, 7, 8 08.00-08.30 Titik Lasianah, SST
2 Modul 9. Porsi makan bayi dan anak dan 09.00-10.00 Titik Lasianah, SST
praktik
3 Modul 10. Ikatan ibu dan anak dan praktik 10.00-11.00 Badarudin, A.Md.Gz
4 Modul 11. Harapan ibu dan praktik 11.10-12.30 Titik Lasianah, SST
5 Modul 12. Cuci tangan pakai sabun dan 12.30-13.30 Badarudin, A.Md.Gz
praktik
6 Review Modul 13.30-14.00 Badarudin, A.Md.Gz

1. Reveiw Modul 5,6,7,8


Titik Lasianah, SST sebagai fasilitator memfasilitasi peserta untuk melakukan
review workshop harı 2 dengan permainan lempar bola. Saat bola dilempar dan peserta
kedapatan menanggkap peserta tersebut yang akan mereview penyerapan/mencentakan
kembali tujuan pelatihan, prosedur permainan, kesimpulan, tips dan trik masing-masing
modul permainan. Peserta dibawa dalam situasi yang nyaman dan menyenangkan schingga
dapat melalui proses ini dengan baik dan akrab peserta yang terpilih untuk mereview modul
4 antara lain Musaikah, Lilis, Ela dan Nur. Dalam reveiw ini fasilitator kembali menegaskan
bahwa Emo Demo ini bukanlah penyuluhan melainkan sebuah teknik yang mengandalkan
pendekatan emosional dan demonstrasi sehingga lebih menggugah dan mudah dipahami
masyarakat dan mau mengadopsi untuk mengubah perlaku kesehatan untuk lebih baik.
2. Modul 9. Porsi Makan Bayi dan Anak Oleh Titik Lasianah, SST
Disampaikan oleh Titik Lasianah, SST sebagai fasilitator dan Badarudin, A.Md.Gz
sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator bermain peran
sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu. Tahap awal co fasilitator
sudah menyiapkan peralatan yang diperlukan yaitu piring maian. Permainan diawali dengan
Salam Rumpi Sehat bersama-sama. Fasilitator minta peserta untuk berpasangan dan
berdiskusi tentang porsi makan anaknya sesuai kebiasaannya selama ini selama 5 menit.
Jika sudah selesai masing-masing pasangan diminta maju menjelaskan dan alasannya.
Langkah selanjutnya fasilitator meminta 2 relawan untuk berperan sebagai Ibu Sri dan Ibu
Rumpi dan menunjukkan gambar piring yang benar dan salah. Menjelaskan porsi makanan
pokok, lauk dan sayur/buah yang seimbang. Kesimpulan dari permainan ini adalah anak
membutuhkan makanan yang beragam dan bergizi tinggi untuk tumbuh kembangnya.
Jangan hanya makanan pokoknya buburnya yang banyak.

3. Modul 10. Ikatan Ibu dan Anak Oleh Badarudin, A.Md.Gz


Disampaikan oleh Badarudin, A.Md.Gz sebagai fasilitator dan Titik Lasianah, SST
sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini fasilitator bermain peran sebagai
kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu bayi. Permainan diawali dengan
Salam Rumpi Sehat bersama-sama dan dilanjutkan dengan perkenalan antara peserta secara
langsung berjabat tangan dan menggunakan perantara botol plastik. Peserta diminta
pendapatnya mengenai perbedaan antara berkenalan langsung dan melalui perantara,
tentang rasa nyaman, keakraban danlain-lain. Kemudian dihubungkan dengan perasaan ibu
dan bayi jika menyusui langsung dan dengan menggunakan botol.
Setelah permainan selesai, maka fasilitator mengajak peserta untuk menyimpulkan
bahwa menyusui akan menciptakan dan memperkuat ikatan batin ibu dan perkembangan
bayi. Menyusui akan memberikan waktu nyaman untuk menciptakan ikatan ibu dan anak.

4. Modul 11. Harapan Ibu Oleh Titik Lasianah, SST


Disampaikan oleh Titik Lasianah, SST sebagai fasilitator dan Badarudin, A.Md.Gz
sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator memberikan masing-
masing ibu satu gambar janin sesuai dengan usia kehamilannya Jika ada ibu yang usia
kehamilannya sama, meminta ibu-ibu tersebut untuk bergabung. Meminta mereka untuk
memperhatikan gambar perkembangan janin. Kemudian meminta Ibu untuk membacakan
dengan keras keterangan di balik gambar secara bergantian. Setelah semua Ibu selesai,
diskusikan mengenai perkembangan janinnya.
Membagikan kertas untuk masing masing ibu, meminta mereka untuk memikirkan
dan menuliskan harapan Ibu untuk anaknya dan apa yang dapat mereka lakukan saat ini
(janji ibu) agar perkembangan bayi mereka di dalam kandungan baik. Meminta relawan
untuk membacakan janji dan harapan mereka dan memberikan kepada anaknya.
Kesimpulan dari permainan ini adalah perkembangan bayi di dalam kandungan dipengaruhi
oleh perilaku Ibu saat ini dan makanan yang dikonsumsi. Makan 1 porsi telur atau hati ayam
atau ikan bergantian setiap hari pada masa kehamilan.

5. Modul 12. Cuci Tangan Pakai Sabun Oleh Badarudin, A.Md.Gz


Disampaikan oleh Badarudin, A.Md.Gz sebagai fasilitator dan Titik Lasianah, SST
sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini fasilitator menanyakan kepada
Ibu mengenai kebiasaan cuci tangan sehari-hari. Meminta kesediaan 4 orang ibu untuk
menjadi sukarelawan di depan dan minta masing-masing untuk mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir kemudian membandingkan dengan langkah-langkah
mencuci tangan dengan yang ditampilkan. Setelah itu mendiskusikan bersama waktu dan
langkah mencuci tangan pakai sabun serta mempraktikkan bersama-sama. Kesimpulan dari
permainan ini adalah selalu cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir terutama pada 3
momen penting yaitu sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyusui dan sesudah
membersihkan anak. Lakukan cici tangan dengan 5 langkah cuci tangan pakai sabun dengan
air mengalir yang baik dan benar

6. Review Peserta
Setelah 12 Modul dipraktikkan, Badarudin, A.Md.Gz sebagai fasilitator dan
membagi 30 peserta menjadi 4 kelompok, dan masing-masing kelompok diminta
mempraktikkan satu-persatu modul yang sudah dipelajari. Sebelum praktik dimulai,
fasilitator memberikan tips dan trik dalam pelaksanaan Emo Demo agar dapat berjalan
lancar dan sukses memberikan efek WOW/kejutan tak tcrduga kepada ibu balita.

7. Rencana Tindak Lanjut dan Penutup


Di akhir workshop, fasilitator membagikan kertas rencana tindak lanjut kepada
kelompok peserta tiap posyandu untuk menuliskan Rencana Tindak Lanjutnya setelah
mendapatkan ilmu tentang Emo Demo ini. Harapannya, semua peserta dapat melakukan
Emo Demo pada setiap ada kegiatan penimbangan di posyandu sehingga bermanfaat untuk
mengubah perilaku sehat.

Trenggalek, 14 Maret 2020


Notulis

(Noviyanti Hilmi Hanifa, S.Tr.Gz)

Anda mungkin juga menyukai