PERHITUNGAN KONSOLIDASI

Dyah Wahyu Apriani

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Dari grafik e log p’ jika ΔH = Sc maka persamaan umum untuk menentukan Sc :

𝑒 𝑒 ∆𝑒
𝑆 = 𝐻= 𝐻
1+𝑒 1+𝑒
Untuk lempung tertentu, penurunan konsolidasi primer total dinyatakan :
a. Lempung normally consolidated (po’= pc’)
𝐶 𝑝 + ∆𝑝
𝑆 = 𝐻 log
1+𝑒 𝑝 ′
b. Lempung overconsolidated (pc’>po’)
Jika p1’ < pc’:
𝐶 𝑝 + ∆𝑝
𝑆 = 𝐻 log
1+𝑒 𝑝 ′
dengan po’ + ∆p = p1’
Jika po’ < pc’< p1’:
𝐶 𝑝′ 𝐶 𝑝 + ∆𝑝
𝑆 = 𝐻 log + 𝐻 log
1+𝑒 𝑝 ′ 1+𝑒 𝑝′
Dengan pc’ adalah tekananan prakonsolidasi.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
CARA 2 :
• Dibagi lapisan lempung ke dalam n
lapisan
• Hitung besar tegangan efektif po’,
pada setiap tengah-tengah lapisan.
• Hitung tambahan tegangan di tiap-
tiap pusat lapisan (∆pi) akibat
beban yang bekerja
• Hitung Sci untuk setiap lapisan
• Hitung penurunan konsolidasi total
pada seluruh lapisan dengan :

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
KOREKSI:
( )

( ) adalah penurunan yang dihitung dari hasil uji konsolidasi di

laboratorium
adalah nilai penurunan konsolidasi primer yang terjadi di lapangan
Tabel Perkiraan nilai β untuk koreksi penurunan konsolidasi (Skempton dan
Bjerrum, 1957)
Macam Lempung β
Lempung sangat sensitive 1-1,2
Lempung normally consolidated 0,7-1,0
Lempung overconsolidated 0,5-0,7
Lempung sangat overconsolidated (heavily 0,2-0,5
overconsolidated)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
DATA PERENCANAAN

No Keterangan Ukuran
1 Lebar Jalan 28,9 m
2 Tebal Lapisan 16,5 m
3 Q surcharge 2,44 ton/m2

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
DATA TANAH

ɣw= 1 gr/cm3
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
DATA KONSISTENSI TANAH

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
 1 gr/cm2 = 0.01 ton/m2
HITUNG Po’ Tiap Lapisan

H Z (m) Po’ ( ton/m2)

1 1,25 0,725
2 3,5 2,03
3 5,5 Dst..
4 Dst..
5
6
7
8

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
 HITUNG Pc’

Pf = tambahan tegangan yang terjadi pada tanah

akibat adanya beban di waktu lampau atau karena
flukuasi muka air tanah.
H Z (m) Po’ ∆Pf P’c Pf = hfluktuasi x w ;
( ton/m2) ( ton/m2) (ton/m2)
1 1,25 0,725 1,2 1,925
Kondisi 1 : ’ = ’ x H
2 3,5 dst
Kondisi 2 : ’ = (t x h1) + {’x (H-h1)}
3 5,5 dst  = Kondisi 2 – Kondisi 1
4 = (t x h1 + (‘x (H-h1)) - (’ x H)
5 = (t - ‘) h1
= (t - (sat-w) ) x h1  (apabila : sat = t) maka
6
∆ = w . h1
7
Pf = ∆ = hfluktuasi x w ;
8
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
 HITUNG ∆P

H a b z a/z b/z I ∆p

1 6 14.45 1.25 4.8 1.56 0.465 7.291

2 6 14.45 3.5 1.71 4.13
3
4
5
6
7
8

1:2

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
 HITUNG Sc

Untuk lempung tertentu, penurunan konsolidasi

Lapisa Tebal eo Cc Cr Po’ Pc’ ∆P (t/m2) P’1 Sc (m) primer total dinyatakan :
n Ke (m) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
a. Lempung normally consolidated (po’= pc’)
1 2,5 1,4640 0,303 0,375 0,725 1,925 7,291 8,016 𝐶 𝑝 + ∆𝑝
𝑆 = 𝐻 log
1+𝑒 𝑝 ′
2
b. Lempung overconsolidated (pc’>po’)
3 Jika p1’ < pc’:
𝐶 𝑝 + ∆𝑝
4 𝑆 = 𝐻 log
1+𝑒 𝑝 ′
dengan po’ + ∆p = p1’
5
Jika po’ < pc’< p1’:
6 𝐶 𝑝′ 𝐶 𝑝 + ∆𝑝
𝑆 = 𝐻 log + 𝐻 log
1+𝑒 𝑝 ′ 1+𝑒 𝑝′
7

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN