Anda di halaman 1dari 20

INTERNALISASI NILAI-NILAI

MODERASI BERAGAMA
DALAM PEMBELAJARAN DI
RAUDHATUL ATHFAL
PAGE 02

Profil
Nama : Anisatul Ma'rifah, SH, S.Pd.I, MSI
Alamat : Jl. Wonosari KM 7,5, Bumen Wetan RT 09
Baturetno, Banguntapan, Bantul, D.I
Yogyakarta
Tempat Tugas : RA AN-NISA Jogjakarta
Email : bundaaniesa1@gmail.com
HP : 081 804 153 875
Pekerjaan :
Asesor BAN PAUD & PNF DIY
Kepala RA AN-NISA Jogjakarta
Pengalaman organisasi :
Anggota Dept Litbang PP IGRA
Waka 1 PW IGRA DIY
PAGE 03

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al-Hujurat: 13)

HR. Nasai dan Ibnu Majah :


Ibn ‘Abbâs berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Wahai manusia, hindarilah
sikap berlebihan (melampaui batas), sebab umat-umat terdahulu binasa
karena sikap melampaui batas dalam beragama."
Apa itu Moderasi PAGE 04

Beragama?
Kata moderasi berasal dari bahasa Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Secara bahasa,
Latin yaitu moderâtio, yang kata moderasi mengandung dua
pengertian: beragama berarti menganut
artinya adalah ke-sedang-an
(tidak kelebihan dan tidak 1. Pengurangan kekerasan, (memeluk) agama.
kekurangan). 2. Penghindaran keekstreman,

sedangkan kata moderat adalah selalu menghindarkan perilaku yang ekstrem dan
berkecenderungan ke arah dimensi jalan tengah. Menurut Lukman Hakim Saifuddin orang yang
moderat adalah orang yang bersikap wajar, biasa-biasa saja, dan tidak ekstrem/berlebihan.

Moderasi beragama dapat dipahami sebagai cara pandang, sikap, dan perilaku selalu mengambil posisi di
tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama.Tentu perlu ada ukuran, batasan,
dan indikator untuk menentukan apakah sebuah cara pandang, sikap, dan perilaku beragama tertentu itu
tergolong moderat atau ekstrem.
Mengapa Moderasi PAGE 05

Beragama Penting?

Karena :
Menyadaribahwaperbedaan adalah “Sunnatullah”
Keanekaragamanadalah “fitrah” bangsa
Pancasila adalah cerminan nilai asli masyarakat Indonesia
Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang beragama
PAGE 06
PAGE 07
Sikap Toleransi PAGE 08

Menghargai teman
Bermain bersama
yang sedang
semua teman SIKAP TOLERANSI beribadah

Percaya bahwa Allah Tidak memaksakan


menciptakan manusia
kehendak sendiri
dengan perbedaan dan
keberagaman kepada orang lain

Bersabar saat menunggu


Menghormati dan dan bersabar dalam
menghargai pendapat orang keadaan yang tidak
lain menyenangkan
Sikap Cinta Damai PAGE 09

Dapat mengendalikan diri dan


menyelesaikan masalah dengan damai

Tidak memiliki rasa benci dan iri hati

Mau minta maaf dan mudah


memaafkan

Menjaga ketenangan di tempat


Tidak mengganggu tetangga umum
11
Sikap Kesatuan PAGE 10

Tidak melihat teman berdasarkan Tidak melihat teman berdasarkan


suku, agama, atau kelompok suku, agama, atau kelompok

Tidak melihat teman berdasarkan Tidak melihat teman berdasarkan


suku, agama, atau kelompok suku, agama, atau kelompok
Standar Nasional
Pendidikan AUD
PAGE 11
Bagaimana PAGE 12

Penerapan di RA?

DIKEMAS DOKUMEN KURIKULUM


PAGE 13
Karakter Kurikulum
RA

Berlandaskan nilai-nilai Islam


Membangun aqidah & akhlaqul karimah
Memperhatikan aspek perkembangan
anak
Memperhatikan nilai hidup berbangsa
dan bernegara Indonesia
Memunculkan kekhasan lembaga
PAGE 14
PAGE 15
PAGE 16
PAGE 17
Program Pembiasaan
3S 1R (Senyum, Salam, Sapa, dan Ramah)
Shalat Dhuha dan Berdoa
Berjabat tangan ketika bertemu dan berpisah
(sesuai tuntunan agama)
Gemar berinfaq
Menyanyikan lagu nasional dan daerah)

PAGE 18
PAGE 19

METODE BERCERITA

Moderasi Beragama
METODE PEMBIASAAN

Metode Penerapan
METODE DISKUSI

METODE HIKMAH DAN NASIHAT

METODE BERMAIN

di RA
METODE KARYA WISATA
‫‪Thank‬‬ ‫ّل‬
‫الَحْم ُد ِل ِه‬
‫َل‬ ‫ْل‬
‫َرِّب ا َع ا ِم ْي ن‬
‫‪You‬‬

Anda mungkin juga menyukai