Anda di halaman 1dari 2

Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan

lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan serta menghargai


perbedaan dan keanekaragaman di dalam mewujudkan cita-cita nasional. Berdasarkan
cara pandang ini, seharusnya perbedaan suku, agama, ras dan kebudayaan tidak menjadi
persoalan di dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Namun
demikian, pada kenyataannya kondisi ideal ini masih menghadapi tantangan salah satunya
dalam bentuk masih kuatnya anggapan bahwa putra daerahlah yang paling layak untuk
dipilih sebagai kepala daerah. Menurut pendapat anda, mengapa hal ini bisa terjadi?
Jelaskan jawaban anda.

Jawab:

Putra daerah dapat diartikan sebagai keturunan asli yang berasal dari daerah tertentu yang
memiliki kriteria berdasarkan suku, agama, ras dan warna kulit. Istilah putra daerah dapat
diartikan secara politik dengan penyelenggaraan pemilu yang mengharuskan pemimpin
memenuhi kriteria berdasarkan daerah tertentu dan apabila terdapat golongan diluar kriteria
tersebut maka akan dianggap tidak sesuai dan dapat membuat citra buruk bagi masyarakat. Hal
tersebut sangat bertolak belakang dengan konsep Wawasan Nusantara dan Bhinneka Tunggal Ika
yang mengedepankan persamaan dan mengesampingkan perbedaan. Keberagaman masyarakat
Indonesia bukan lagi sebagai pemisah melainkan sebagai pemersatu agar saling menghormati
dan bersyukur atas beragamnya ras, suku, etnis dan agama.

Sikap yang menganggap putra daerahlah yang layak untuk dipilih sebagai pemimpin dapat
disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut:

1. Adat istiadat yang mengikat atau biasa disebut primordialisme, yaitu daerah tertentu yang
memiliki kriteria tersendiri dengan menganggap keturunan asli lebih berwibawa
memimpin daerahnya sendiri dan memahami daerahnya lebih baik dibandingkan orang
asing.
2. Rasisme, yaitu sikap yang tidak menyukai dan menganggap orang lain buruk, serta
menganggap orang yang berasal dari golongannya lebih baik dibanding orang asing atau
diluar golongannya.
3. Rendahnya pemahaman dan pengamalan Pancasila di kalangan sebagian masyarakat
Indonesia, khususnya pada sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia” sehingga cara pandang
bangsa Indonesia pun dalam hal ini wawasan nusantara masih kurang.

Upaya yang dapat dilakukan agar anggapan-anggapan golongan tertentu lebih baik dari
golongan lain dapat dilakukan dengan menerapkan dan mengembangkan budaya toleransi
terhadap sesama maupun antar suku, ras, agama dan bahasa. Penerapan sikap toleransi memiliki
tujuan agar masyarakat dapat saling menghormati dan menghargai setiap kebudayaan yang
terdapat di Indonesia dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan sehingga menciptakan
masyarakat yang rukun, tentram dan damai.

Anda mungkin juga menyukai