Anda di halaman 1dari 2

Wawasan Nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang diri dan

lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan yang berdasarkan idea


nasionalnya, yang dilandasi dengan Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi
bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, serta menjiwai dan tindak
kebijaksanaannya dalam mencapai yujuan perjuangan nasional (Yuwono,Sutopo.1980)
Dalam hakikatnya wawasan nusantara adalah mewujudkan keutuhan nusantara dengan cara
pandang menyeluruh demi kepentingan nasional dan kepentingan bangsa negara Indoensia
tanpa menghilangkan kepentingan lainnya seperti kepentingan daerah, golongan dan
perorangan.
Kenapa dengan konsep wawasan nusatara ini masih terdapat tantangan bahwa dalam memilih
kepala daerah harus putra daerah?
Putra daerah diartikan sebagai seseorang yang lahir dan besar di sebuah wilayah administratif
atau bisa juga seseorang yang memiliki garis keturunan murni dari daerah dimana dia
dilahirkan. Istilah putra daerah sering muncul ketika ada acara Pemilihan Kepala Daerah
tingkat apapun, “putra daerah” seakan-akan menjadi strategi jitu untuk dapat memenangkan
pemilihan tersebut. Putra daerah yang diartikan memiliki kedekatan lokalitas, kejiwaan,
kultur dan budaya maka akan diasumsikan memiliki ikatan kepedulian yang lebih tinggi
dibandingkan bukan putra daerah terhadap wilayah yang akan mereka perebutkan dalam
pemilihan tersebut.
Permasalahan ini termasuk dalam hal Primordialisme yang berbahaya dalam upaya menjaga
keutuhan dan kesatuan bangsa melalui wawasan nusantara karena konsep primordialisme ini
mengedapankan kesamaan suku, etnis dan agama dalam mencapai tujuan kelompok diatas
kepentingan bersama. Dengan tingkat pendidikan kewarganegaraan masyarakat yang masih
rendah seringkali menjadi penyebab fenomena primordialisme “putra daerah” ini selalu
muncul dan dapat mempengaruhi proses pemilihan umum yang tertib, jujur dan adil.
Terdapat beberapa hal yang dapat mengurangi hal-hal tersebut diantaranya
1. Memberikan wawasan ke masyarakat tentang sikap toleransi dan upaya menerima
perbedaan yang ada karena Indonesia adalah multikultural.
2. Memberikan wawasan pendidikan kewaganegaaraan tentang pentingnya konsep
wawasan nusantara dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, perwujudan
wawasan nusantara dalam kehidupan sosial bermsyarakat akan menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai sesuatu yang harus
berjalan dalam kehidupan.
3. Membuat forum diskusi dengan mengundang narasumber yang memiliki berbagai latar
belakang sehingga dapat menambah pengetahuan dan membuka pikiran masyarakat
tentang luasnya budaya yang ada di Indonesia. Hal ini juga dapat mengurangi sikap
Etnosentrisme, yaitu padangan bahwa suatu golongan memiliki kebudayaan yang lebih
baik dan lebih unggul dibandingkan dengan kebudayaan kelompok lainnya.
4. Memupuk rasa persatuan dan kesatuan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan
banyak kelompok dan golongan dari berbagai latar belakang. Hal seperti ini dapat
menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa dan lebih lanjut akan membentuk
sikap bela negara, karena pada hakikatnya ancaman keutuhan terhadap suatu daerah
merupakan ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai