Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENERAPAN ALUR TERMINASI SETELAH TINDAKAN MEDIS


MELALUI SOSIALISASI KEPADA PETUGAS KESEHATAN DENGAN MEDIA
LEAFLET DI UPT PUSKESMAS GOLDEN GREAT BORNEO KECAMATAN
MERAPI TIMUR KABUPATEN LAHAT

DISUSUN OLEH :
TRIYOLA FEBRIANI, A.Md.Kep
199902042020122001

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN XV


BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENERAPAN ALUR TERMINASI SETELAH TINDAKAN MEDIS


MELALUI SOSIALISASI KEPADA PETUGAS KESEHATAN DENGAN MEDIA
LEAFLET DI UPT PUSKESMAS GOLDEN GREAT BORNEO KECAMATAN
MERAPI TIMUR KABUPATEN LAHAT

Disusun Oleh :

TRIYOLA FEBRIANI
NIP. 199902042020122001

Telah di setujui tanggal, Desember 2021

COACH MENTOR PESERTA

ALAMSYAHRIL, M.Pd ELISTIN, SKM TRIYOLA FEBRIANI, A.Md.Kep


NIP.196909101994121001 NIP. 196710111988032006 NIP. 199902042020122001
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PENERAPAN ALUR TERMINASI SETELAH TINDAKAN MEDIS


MELALUI SOSIALISASI KEPADA PETUGAS KESEHATAN DENGAN MEDIA
LEAFLET DI UPT PUSKESMAS GOLDEN GREAT BORNEO KECAMATAN
MERAPI TIMUR KABUPATEN LAHAT

Disusun Oleh

TRIYOLA FEBRIANI
NIP 199902042020122001

Telah diseminarkan pada :

Hari :
Tanggal :
Tempat : UPT Pendidikan dan Pelatihan BKPSDM Kota Lubuklinggau

PENGUJI, MENTOR, COACH,

MEDHIOLINE SAPTA WINDU, S.STP, MM ELISTIN, SKM ALAMSYAHRIL, M.Pd


NIP. 197805151996122001 NIP. 196710111988032006 NIP.196909101994121001

Mengesahkan,
Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau,

YULITA ANGGRAINI, S.H., M.H


Pembina/IV.a
NIP. 198407202006042010
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena


berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Rancangan Aktualisasi (Habituasi) dengan Judul “Optimalisasi Penerapan
Alur Terminasi Setelah Tindakan Medis Melalui Sosialisasi Kepada
Petugas Kesehatan Dengan Media Leaflet Di Upt Puskesmas Golden
Great Borneo Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat” dengan baik
dan lancar. Laporan Rancangan Aktualisasi ini ditulis merupakan bagian dari
proses Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) golongan II
Kabupaten Lahat tahun 2021, yang diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman penulis terhadap teori nilai-niali dasar profesi ASN dan
kedudukan serta peran ASN dalam NKRI.

Penulis mengucapkan terimakasih serta penghargaan setinggi-tingginya


kepada semua pihak yang telah turut membantu. Tanpa mengurangi rasa
hormat, izinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. M. Aries Farhan, M.Si selaku Kepala Badan Kepegawaian


dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten
Lahat.
2. Ibu Yulita Anggraini, S.H., M.H selaku Kepala Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKSPDM) Kota
Lubuklinggau.
3. Ibu Medhioline Sapta Windu, S.STP, MM selaku Kepala UPT
Pendidikan dan Pelatihan BKPSDM Kota Lubuklinggau.
4. Ibu Medhioline Sapta Windu, S.STP, MM selaku penguji yang telah
memberikan masukan dan menyediakan waktunya untuk menghadiri
presentasi laporan aktualisasi penulis.
5. Bapak Alamsyahril, M.Pd selaku coach penulis yang telah
menyediakan waktu dan tenaga untuk memberi saran dan motivasi
dengan cara yang menyenangkan kepada penulis dalam proses
penyelesaian laporan aktualisasi ini.
6. Ibu Elistin, SKM. Kepala UPT Puskesmas Golden Great Borneo selaku
mentor yang telah memberikan support baik waktu, pikiran dan
motivasi kepada penulis dalam proses penyelesaian laporan
aktualisasi ini.
7. Widyaiswara dan panitia penyelenggara Latsar CPNS Kota
Lubuklinggau.
8. Keluarga besar UPT Puskesmas Golden Great Borneo yang terlibat
atas kerja sama yang baik dalam pelaksanaan aktualisasi.
9. Keluarga besar peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar Gelombang 6
terkhusus Golongan II Angkatan XV atas dukungan dan semangat
selama diklatsar, semoga tetap saling menjaga kekompakan dan
silaturahmi.
10. Keluarga yang telah memberikan motivasi dan semangat sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari


kesempurnaan, oleh karena itu penulis berharap masukan dari berbagai pihak
agar laporan ini menjadi lebih baik sehingga laporan ini dapat dijadikan dasar
dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi semua pihak yang
membutuhkan. Demikian laporan ini dibuat, semoga bermanfaat bagi sesama
demi kemajuan generasi ASN sebagai agent of change untuk memajukan
bangsa dan negara.

Lahat, November 2021


Penulis,

Triyola Febriani, A.Md.Kep


NIP. 199902042020122001
BAB I
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Profil UPTD Puskesmas Golden Great Borneo

Gambar 1.1 Puskesmas

Puskesmas Golden Great Borneo merupakan Puskesmas Non


rawat Inap dengan kategori Puskesmas pedesaan, merupakan salah
satu dari 33 Puskesmas dalam Kabupaten Lahat. Pembangunan
Puskesmas ini adalah bantuan Paket Sosial berupa Tanah dan
Bangunan Puskesmas berikut Rumah Medis diatasnya yang
merupakan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.Golden
Great Borneo kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lahat
dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat di sekitar PT.Golden Great Borneo.
Diresmikan pada tanggal 17 Mei 2013 oleh Bupati Lahat dan
Bedasarkan Keputusan Bupati tentang Operasional Puskesmas
Golden Great Borneo nomor : 445/250/KEP/KES/2013,tanggal 17 Juni
2013, mengoperasionalkan Puskesmas Golden Great Borneo yang
terletak di desa Prabu Menang kecamatan Merapi Timur sebagai
Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan tempat pelayanan
kesehatan di wilayah tersebut.
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Lahat Nomor:
445/289/KEP/KES/2014,tanggal 19 Agustus 2014, tentang Pembagian
Wilayah Kerja Puskesmas ; Golden Great Borneo, Puskesmas Merapi
I dan Puskesmas Muara Lawai di kecamatan Merapi Timur pada
Lampiran Keputusan Bupati Lahat menerangkan bahwa kecamatan
Merapi Timur dengan wilayah kerja 13 desa dan 1 kelurahan, untuk
Puskesmas Golden Great Borneo Wilayah kerja Puskesmas Golden
Great Borneo meliputi Desa Sirah Pulau, Desa Gunung Kembang, dan
Desa Prabu Menang dengan jumlah penduduk 6.371 jiwa (1.898 KK).
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Golden Great Borneo adalah 8.269
km2, terdiri dari dataran dan perbukitan. Pemanfaatan tanah sebagai
perkebunan, bangunan/ rumah, sawah dan lain-lain.. Temperatur suhu
rata-rata bekisar 22-23 °dan dilalui oleh sungai lematang. Wilayah
kerja Puskesmas Golden Great Borneo meliputi Sebagian wilayah
Kecamatan Merapi Timur, yang juga merupakan salah satu kecamatan
di Kabupaten Lahat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Muara Enim.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Golden Great
Borneo penduduk 6.371 jiwa (1.898 KK). Distribusi penduduk
berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Golden Great
Borneo secara lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut

Tabel 1.1 Nama Desa Dengan Jumlah Penduduk

NO DESA JUMLAH PENDUDUK JUMLAH JUMLAH


LAKI-LAKI PEREMPUAN KK

1. Sirah Pulau 709 683 421 1.392


2. Gunung Kembang 1.686 1.649 1.002 3.335
3. Prabu Menang 837 807 475 1.644
TOTAL 3.232 3.139 1.898 6.371

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan


kesehatan tingkat pertama Puskesmas Golden Great Borneo telah
dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Fasilitas
pelyanan yang sudah dapat dilakukan di Puskesmas Golden Great
Borneo, yaitu :
Tabel 1.2 Pelayanan di Puskesmas
No Pelayanan Dalam Gedung No Pelayanan Luar Gedung
(UKP) (UKM)
1. Pelayanan Pemeriksaan 1. Pelayanan Promosi
Kesehatan Umum Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan 2. Pelayanan KIA-KB bersifat
Mulut UKM
3. Pelayanan Kesehatan Lansia 3. Pelayanan UKS
4. Pelayanan Kesehatan Ibu dan 4. Pelayanan Gizi bersifat UKM
Anak
5. Pelayanan Keluarga Berencana 5. Pelayanan Kesehatan Gigi
Masyarakat
6. Pelayanan Imunisasi dan MTBS 6. Pelayanan Kesehatan Lansia
7. Pelayanan Konsultasi Gizi
8. Pelayanan Laboraturium
9. Pelayanan Farmasi
10. Pelayanan Gawat Darurat

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur


terpenting dalam organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi
sangat tergantung dari keberadaan SDM. SDM Kesehatan yang
memiliki kompetensi tentu akan menunjang keberhasilan
pelaksanaan kegiatan, program dan pelayanan kesehatan. Jenis
dan Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Golden Great Borneo
pada tahun 2021 sebanyak 42 orang. Adapun Jenis dan Jumlah
tenaga kesehatan di Puskesmas Golden Great Borneo pada tahun
2021 dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 1.3 Sumber daya Manusia di PKM GGB


No Jenis Tenaga Kesehatan JML Status Pegawai
PNS PTT Kontrak Sukarela
Daerah
1. Dokter Umum 1 1
2. Dokter Gigi
3. Perawat 19 5 14
4. Perawat Gigi 1 1
5. Bidan 15 4 11
6. Apoteker 1 1
7. Asisten Apoteker
8. Kesehatan Masyarakat 2 1 1
9. Tenaga Gizi 2 1 1
STRUKTUR ORGANISASI UPT PUSKESMAS GOLDEN GREAT BORNEO TAHUN 2021
KEPALA PUSKESMAS
ELISTIN,SKM

KASUBBAG TATA USAHA


SURYADI,AMK

PJ JARINGAN PELAYANAN PJ BANGUNAN,


PJ UKM ESENSI DAN PJ UKM PJ UKP KEFARMASIAN
PUSKESMAS DAN JEJARING PRASARANA DAN PJ M U T U
KEPERAWATAN KESEHATAN PENGEMBANGAN DAN LABORATORIUM
PUSKESMAS PERALATAN
MASYARAKAT
DWI RYANTO,A.Md.KG
SRI KOMALA DEWI,SST SERLY F,S.Farm,Apt Dr.Hj.RHENI YUNITA R TRIYOLA F,A.Md.Kep MUHARTI DAHLINI

KES GIGI MASYARAKAT PUSLING PJ ADMEN


PROMKES PEMERIKSAAN UMUM
DWI RYANTO,A.Md.KG
RIO ALFANDO,A.Md.Kep SURYADI,AMK
SHELLA CAROLINA,SKM Dr.Hj.RHENI YUNITA R

KESTRAD KOMPLEMENTER GIGI DAN MULUT


PRAKTIK BIDES PJ UKM
KESLING
YULIANA,AMKEB YULIANA,AM.Keb SRI KOMALA DEWI,SST
VISTA YULIA,SKM DWI RYANTO,A.Md.KG

KESGA SIFAT UKM KESEHATAN OLAH RAGA JEJARING PUSKESMAS PJ UKP


KESGA SIFAT UKP
SRI KOMALA DEWI,SST IRENE TIKA L,A.Md.Kep SRI KOMALA DEWI,SST Dr.Hj.RHENI YUNITA R
YULIANA,AMKEB
KESEHATAN KERJA GAWAT DARURAT PJ AUDIT INTERNAL
GIZI SIFAT UKM
SHELLA CAROLINA,SKM RIO ALFANDO,A.Md.Kep Dr.Hj.RHENI YUNITA R
MELDA VERAWATI,A.Md.Gz
P2P KESEHATAN LAINNYA GIZI SIFAT UKP
PJ K3
ESTIYA DONA,A.Md.K ESTIYA DONA,A.Md.K RESZKITA G,A.Md.Gz
SHELLA CAROLINA,SKM
PERKESMAS PERSALINAN PJ MANAJEMEN RESIKO
LUSIANA PS,A.M.Kep
IRENE TIKA L,A.Md.Kep SRI KOMALA DEWI,SST

KEFARMASIAN
SERLY F,S.Farm,Apt PJ KESELMATAN PSIEN
Dr.Hj.RHENI YUNITA R
LABORATORIUM

MUHARTI DAHLINI Prabu Menang,


Bagan 1.1 Struktur organisasi Kepala UPT Puskesmas
Golden Great BorneoMerapi Timur,

ELISTIN,SKM
NIP.196710111988032006
Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Golden Great Borneo ini, kami mempunyai Visi dan
Misi, dan Tata Nilai sebagai berikut
VISI Puskesmas Golden Great Borneo adalah
“Mewujudkan Masyarakat yang sehat, mandiri dan
berkualitas”
MISI yang ditetapkan Puskesmas Golden Great Borneo untuk
mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Upaya Promotif dan Preventif


2. Meningkatkan Kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat
3. Meningkatkan kualitas pelayanan dan program sesuai standar
mutu
4. Meningkatkan kerja sama lintas program, sektor dan peran serta
seluruh masyarakat

Tata nilai Puskesmas Golden Great Borneo : “GOLDEN”

1. Giat : Seluruh pegawai harus terlibat dalam setiap


kegiatan Puskesmas Golden Great Borneo
2. Optimis : Mempunyai semangat dalam bekerja
3. Loyalitas : Mengutamakan kepentingan puskesmas diatas
kepentingan pribadi
4. Disiplin : Mengikuti adat kedisiplinan dan menjalanakan
tugas dan peraturan internal puskesmas
5. Edukatif : Memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan mutu pelayanan yang
selalu berkembang
6. Nyaman : Memberikan Pelayanan yang ramah dan
menyenangkan
2. Profil Peserta (Berdasarkan Tusi)
Penulis merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil
Perawat-Terampil/Pelaksana yang bertugas di UPT Puskesmas Golden
Great Borneo Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat, Menurut
Permen PANRB nomor 35 tahun 2019 tentang jabatan fungsional
perawat sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam
rangka upaya preventif
5. Memberikan Oksigenasi sederhana
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/kritikal
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas resiko penularan infeksi
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area medikal bedah
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area anak
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area maternitas
11. Melakukan Intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area komunitas
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area jiwa
13. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif
14. Melakukan perawatan luka
15. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Core Issue


Berdasarkan pengalaman melaksanakan tugas di UPT Pukesmas
Golden Great Borneo Merapi Timur Lahat selama 10 bulan, terdapat
beberapa hal yang perlu dioptimalkan dalam pelaksanaan proses
pelayanan. Secara umum persoalan tersebut dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
1. Belum Optimalnya penerapan alur terminasi setelah tindakan medis
oleh petugas kesehatan
Deskripsi Isu : Alur terminasi merupakan salah satu tahapan dalam
pelaksanaan tindakan medis yang bertujuan untuk mengevaluasi
tindakan yang telah dilakukan pada pasien. Berdasarkan kondisi terkini
di UPT Puskesmas Golden Great Borneo, petugas kesehatan sering kali
tidak melakukan tahapan terminasi setelah melakukan tindakan medis.
Isu ini berkaitan dengan aspek manajemen ASN, yaitu upaya
menjalankan kewajiban sebagai pelaksana yang profesional.
2. Belum Optimalnya kebiasaan petugas untuk cuci tangan pakai
sabun
Deskripsi Isu : Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan
sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air
dan sabun untuk memutuskan mata rantai kuman. Berdasarkan kondisi
terkini petugas sering kali lalai untuk melakukan cuci tangan pakai
sabun. Isu ini berkaitan dengan aspek manajemen ASN yaitu yang
merupakan salah satu upaya dalam menjalakan kewajiban sebagai
pelaksana yang professional.
3. Belum Optimalnya pendataan pasien baru
Deskripsi isu : Pendataan pasien baru sebagai pedoman kerja bagi
petugas untuk memberikan pelayanan kepada semua pasien yang
berkunjung ke puskesmas. Berdasarkan kondisi terkini pendataan pasien
baru belum optimal sehingga sering kali terjadi pendataan ulang pada
pasien yang sudah memiliki data rekam medis sebelumnya. Isu ini
berkaitan dengan aspek manajemen ASN yaitu yang merupakan salah
satu upaya dalam menjalakan kewajiban sebagai pelaksana yang
professional.
4. Masih rendahnya tingkat kepatuhan minum obat Hipertensi pada
Lansia
Deskripsi isu : Kepatuhan minum obat  adalah suatu perilaku dalam
menyelesaikan menelan obat sesuai dengan jadwal dan dosis obat yang
telah dianjurkan sesuai kategori yang ditentukan. Berdasarkan kondisi
terkini masih banyaknya pasien lansia yang tidak teratur untuk minum
obat hal ini di sebabkan karena kurangnya pengawasan petugas
terhadap lansia. Isu ini menunjukan bahwa pasien belum menerima
haknya untuk mendapatkan pelayanan secara maksimal hal ini berkaitan
dengan aspek pelayanan publik.
5. Belum optimalnya sistem penomoran rekam medik pasien
Deskripsi isu : Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain yang telah diberikan. Berdasarkan kondisi terkini,
sering kali petugas tidak memberikan penomoran yang sesuai pada
rekam medis pasien dalam hal ini berkaitan dengan aspek pelayanan
publik
6. Belum optimalnya penerapan alur triase pada pelayanan pasien di
IGD
Deskripsi isu : Triase (triage) adalah sistem untuk menentukan pasien
yang diutamakan memperoleh penanganan medis terlebih dulu di
instalasi gawat darurat (IGD) berdasarkan tingkat keparahan kondisinya.
Berdasarkan kondisi terkini masih banyak ditemukan keluhan dari
masyarakat tentang alur triase di IGD yang masih belum jelas. Isu ini
berkaitan dengan Pelayanan Publik bahwa pasien belum menerima
haknya untuk mendapatkan pelayanan secara maksimal.
7. Sistem rujukan online belum diterapkan secara maksimal
Deskripsi isu : Rujukan online merupakan sistem yang menjembatani
antara Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengan rumah sakit
sebagai Faskes penerima rujukan. Berdasarkan kondisi saat ini sistem
rujukan online belum diterapkan secara maksimal dikarenakan belum
adanya koordinasi antara petugas BPJS dan petugas rujukan online di
UPT Puskesmas Golden Great Borneo. Dari isu ini dapat kita lihat bahwa
isu ini berkaitan dengan Whole Of Government (WOG).
8. Belum optimalnya koordinasi dengan kader dalam pelaksanaan
posyandu
Deskripsi isu : Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang
dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas
terkait dalam setiap posyandu memiliki beberapa kader untuk membantu
petugas dalam kegiatan posyandu Berdasarkan kondisi saat sering
ditemukan kader yang belum mampu melaksanakan pelayanan
posyandu secara optimal hal ini disebabkan belum optimalnya koordinasi
kader dengan petugas puskesmas. Dari isu ini dapat kita lihat bahwa isu
ini berkaitan dengan Whole Of Government (WOG).
9. Kurang disiplinnya pelaporan capaian program bulanan oleh
petugas kepada Dinas Kesehatan
Deskripsi isu : Laporan bulanan adalah laporan proyek yang berisi
tentang pelaporan progress atau bobot pekerjaan (realisasi pekerjaan)
secara Bulanan. Berdasarakan kondisi saat ini petugas sering lalai dalam
pengumpulan pelaporan hal ini di sebabakan kurangnya koordinasi
petugas dengan Dinas Kesehatan terkain pelaporan capaian program
bulanan. Dari isu ini dapat kita lihat bahwa isu ini berkaitan dengan
Whole Of Government (WOG).
Tabel 2.1 Identifikasi Isu

No Uraian Tugas Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat


ini
1. Memfasilitasi suasana Belum Optimalnya Manajemen Petugas sering
ASN
lingkungan yang penerapan alur kali tidak
tenang dan aman terminasi setelah melakukan
serta bebas resiko tindakan medis oleh tahapan
penularan infeksi petugas kesehatan terminasi
2. Melaksanakan edukasi Belum Optimalnya Manajemen Petugas sering
ASN
tentang perilaku hidup kebiasaan petugas lalai untuk
bersih dan sehat dalam untuk cuci tangan melakukan cuci
rangka melakukan upaya pakai sabun tangan pakai
promotif sabun
3. Melakukan pengkajian Belum Optimalnya Manajemen Sering kali
ASN
keperawatan dasar pendataan pasien terjadi
pada individu baru pendataan
berulang pada
pasien
4. Melakukan Intervensi Masih rendahnya Pelayanan Kurangnya
Publik
keperawatan spesifik tingkat kepatuhan pengawasan
yang sederhana di minum obat petugas
area komunitas Hipertensi pada terhadap lansia
Lansia terkait
kepatuhan
minum obat
5. Melakukan Belum optimalnya Pelayanan Petugas sering
Publik
dokumentasi tindakan sistem penomoran kali tidak
keperawatan rekam medik pasien memberikan
penomoran
yang sesuai
pada rekam
medis pasien
6. Memberikan tindakan Belum optimalnya Pelayanan Adanya keluhan
Publik
keperawatan pada penerapan alur dari masyarakat
kondisi gawat triase pada tentang alur
darurat/bencana/kritikl pelayanan pasien di triase yang
IGD masih belum
jelas
7. Melakukan intervensi Sistem rujukan Whole of Belum
Govermment
keperawatan spesifik online belum optimalnya
yang sederhana diterapkan secara system rujukan
maksimal online

8. Melakukan Intervensi Belum optimalnya Whole of Masih adanya


Govermment
keperawatan spesifik koordinasi dengan kader yang
yang sederhana di area kader dalam belum mampu
komunitas pelaksanaan melaksanakan
posyandu pelayanan
posyandu
9. Melakukan Kurang disiplinnya Whole of Petugas sering
Govermment
dokumentasi tindakan pelaporan capaian lalai dalam
keperawatan program bulanan pengumpulan
oleh petugas kepada pelaporan
Dinas Kesehatan bulanan

B. Penetapan Core Isu


Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, maka perlu
dilakukan suatu proses analisis isu guna menentukan core issue yang
menjadi prioritas untuk dicarikan solusi. Proses tersebut menggunakan dua
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu, yakni :
1. Analisis kriteria isu menggunakan analisis APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayaka dan Layak)
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan
kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik,
kekhalayakan dan layak dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan unit
kerja. Penjelasan APKL adalah sebagai berikut :

a. Aktual : Benar terjadi, sedang hangat dibicarakan


Masyarakat
b. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera
Mungkin
c. Kekhalayakan : Isu menyangkut hidup orang banyak
d. Layak : Masuk akal, realistis, relevan untuk
dimunculkan inisiatif masalahnya

Tabel 2.2 Analisa Isu dengan Analisis AKPL


Total Peringkat
No Isu Aktual A K P K Nilai
1. Belum Optimalnya penerapan alur
terminasi setelah tindakan medis
4 5 5 5 19 I
oleh petugas kesehatan

2. Belum Optimalnya kebiasaan


petugas untuk cuci tangan pakai 4 4 4 4 16 II
sabun

3. Belum Optimalnya pendataan


pasien baru 3 4 3 3 13 V
4. Masih rendahnya tingkat kepatuhan
minum obat Hipertensi pada Lansia 4 4 3 4 15 III

5. Belum optimalnya sistem


penomoran rekam medik pasien 3 3 3 3 12 VI

6. Belum optimalnya penerapan alur


triase pada pelayanan pasien di IGD 3 3 4 4 14 IV

7. Sistem rujukan online belum


diterapkan secara maksimal 2 3 3 2 10 VIII

8. Belum optimalnya koordinasi


dengan kader dalam pelaksanaan 2 3 3 3 11 VII
posyandu

9. Kurang disiplinnya pelaporan


capaian program bulanan oleh 3 2 2 2 9 IX
petugas kepada Dinas Kesehatan

Keterangan :
Bobot penetapan kriteria kualitas isu APKL menggunakan skala likert :

Tabel 2.3 Skala Likert


Bobot Keterangan
5 Sangat setuju
4 Setuju
3 Ragu-ragu
2 Tidak Setuju
1 Sangat tidak
setuju

Berdasarkan hasil analisis isu melalui APKL diatas, tiga isu dengan
peringkat teratas dilakukan analisa lanjutan menggunakan analisa
USG (urgency,seriousness, growth). Urgency seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti. Seriousness
seberapa serius isu harus dibahas dan akibat apa yang akan
ditimbulkan, dan Growth seberapa besar kemungkinan
memburuknya jika tidak di tangani segera. Metode analisis USG
dilakukan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, Adapun
teknik USG dan kriteria skor sebagai berikut :
Tabel 2.4 Skala USG
Skala Urgency Serious Growth
5 Sangat berpengaruh Sangat Mendesak Sangat Berdampak
4 Berpengaruh Mendesak Berdampak
3 Cukup Berpengaruh Cukup Mendesak Cukup Berdampak
2 Tidak Berpengaruh Tidak Mendesak Tidak Berdampak
1 Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
Berpengaruh Mendesak Berdampak

Tabel 2.5 Analisa Isu dengan Analisis USG


Total
No. Isu Aktual U S G Peringkat
Nilai

Belum Optimalnya penerapan


1. 4 4 4 12 I
alur terminasi setelah tindakan
medis oleh petugas kesehatan

2. Belum Optimalnya kebiasaan 3 3 4 10 II


petugas untuk cuci tangan pakai
sabun

3. Masih rendahnya tingkat 3 2 3 8 III


kepatuhan minum obat Hipertensi
pada Lansia

Berdasarkan hasil analisis melalui metode analisis APKL


dan USG maka didapat isu prioritas yang akan dicari
penyelesaiannya yaitu “Belum Optimalnya penerapan alur
terminasi setelah tindakan medis oleh petugas kesehatan di
Puskesmas Golden Great Borneo”

C. Penyebab Core Isu


Berdasarkan hasil analisa melalui analisis APKL dan USG, maka
didapat isu yang menjadi prioritas yang akan dicari gagasan
penyelesaiannya. Untuk itu, perlu dikaji terlebih dahulu penyebab
permasalahan yang ada dengan menggunakan konsep fish bone

Material Man Method

Sarana Dukungan dan Pengetahuan dan


BELUM EFEKTIFNYA

PENILAIAN STATUS GIZI

BALITA DAN IBU HAMIL

Kurangnya Koordinasi Karakteristik Kurangnya Ketelitian


Antara Meja Pelayanan Pribadi (Sikap)
Kader Rekapitulasi Buku
Pengukuran Dengan
Meja Pencatatan Register

Method Man
Method

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode fish bone


diatas, didapatkan beberapa penyebab Belum Optimalnya
penerapan alur terminasi setelah tindakan medis oleh petugas
kesehatan di Puskesmas Golden Great Borneo antara lain:

1. Kurangnya pemahaman tenaga kesehatan tentang alur terminasi


setelah tindakan medis

2. Belum adanya koordinasi antara perawat dan petugas paramedis


dalam melaksanakan terminasi setelah tindakan medis

3. Kurangnya kepatuhan tenaga kesehatan tentang alur terminasi


setelah tindakan medis

4. Belum adanya SOP Khusus tentang alur terminasi setelah


tindakan medis dengan bahasa yang mudah di pahami

5. Masih kurangnya ketersedian alat kesehatan untuk menunjang


terlaksananya terminasi setelah tindakan medis

6. Belum adanya daftar ceklist alat kesehatan untuk terminasi


setelah tindakan medis

D. Gagasan Kreatif Pemecah Core Isu

Dari analisis penyebab core isu tersebut, maka ditemukanlah alternatif


gagasan untuk memecahkan isu, sebagai bentuk perwujudan efektivitas
dan efisiensi dalam bekerja. Alternatif gagasannya, yaitu :

2.7 Tabel Penyebab Masalah dan Gagasan Isu


No Penyebab Masalah Gagasan Isu

1. Kurangnya pemahaman tenaga Melakukan sosialisasi kepada petugas


kesehatan tentang alur terminasi kesehatan menggunakan media leaflet
setelah tindakan medis

Belum adanya koordinasi antara Membuat buku timbang terima


2.
perawat dan petugas paramedis dalam melaksanakan terminasi
dalam melaksanakan term inasi setelah tindakan medis
setelah tindakan medis

Kurangnya kepatuhan tenaga Membuat komitmen terkait penerapan


3.
kesehatan tentang alur terminasi alur terminasi setelah tindakan medis

setelah tindakan medis

4. Belum adanya SOP Khusus Membuat SOP khusus tentang alur

tentang alur terminasi setelah terminasi setelah tindakan medis

tindakan medis dengan bahasa dengan bahasa yang mudah di pahami

yang mudah di pahami

5. Masih kurangnya ketersedian alat Mengajukan pengadaan alat

kesehatan untuk menunjang kesehatan untuk terminasi setelah

terlaksananya terminasi setelah tindakan medis

tindakan medis

6. Belum adanya daftar ceklist alat Membuat daftar ceklist alat kesehatan

kesehatan untuk terminasi setelah untuk terminasi setelah tindakan medis

tindakan medis
Dari berbagai alternatif gagasan isu yang didapat, untuk
mendapatkan prioritas gagasan kreatif pemecahan isu yang akan
diambil, maka dipergunakan metode tapis Mc Namara.

2.8 Tabel Analisis Tapisan Mc Namara


Gagasan Tapisan
No Total Ranking
Kreatif Kontribusi Biaya Kelayakan
Melakukan
sosialisasi
1. 5 4 5 14 I
kepada
petugas
kesehatan
menggunak
an media
leaflet
Mengajukan
pengadaan alat
2. 4 2 5 11 III
kesehatan
untuk terminasi
setelah
tindakan medis
Membuat buku
timbang terima
3. dalam 4 5 3 12 II
melaksanakan
terminasi
setelah
tindakan medis

Keterangan :

Kontribusi : Biaya : Kelayakan :


1 = Sangat Kecil 1 = Sangat Besar 1 = Sangat Tidak Layak
2 = Kecil 2 = Besar 2 = Tidak Layak
3 = Sedang 3 = Sedang 3 = Cukup Layak
4 = Besar 4 = Kecil 4 = Layak
5 = Sangat Besar 5 = Sangat Kecil 5 = Sangat Layak

Berdasarkan Tapisan Mc Namara di atas, diperoleh prioritas


gagasan kreatif pemecahan isu dengan prioritas tertinggi yaitu
Melakukan sosialisasi kepada petugas kesehatan menggunakan
media leaflet, yang tahapan kegiatannya akan diuraikan pada
matrik pelaksanaan aktualisasi.

BAB III
CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Matriks Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Adapun matrik jadwal kegiatan aktualisasi berisi tentang jadwal
kegiatan berserta tahapan kegiatan yang telah diaktualisasikan di
instansi tempat bekerja. Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat pada
Tabel 3.1 halaman 20.

B. Matriks Pelaksanaan Aktualisasi


Matrik pelaksanaan aktualisasi merupakan realisasi setiap
tahapan kegiatan dari rancangan aktualisasi. Matrik ini berisikan
mengenai tahapan kegiatan yang telah direallisasikan di instansi
tempat bekerja, keterkaitan substansi mata pelatihan dengan tahapan
kegiatan, dan kontribusi tahapan kegiatan terhadap penguatan nilai
serta visi misi organisasi. Adapun matrik pelaksanaan aktualisasi
dapat dilihat pada tabel 3.2 halaman 22.

C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS


(Aneka)
Matrik ini berisi tentang rekap hasil jumlah realisasi habituasi nilai-
nilai dasar PNS (ANEKA) yang telah dilaksanakan pada saat kegiatan
aktualisasi. Adapun matrik rekapitulasi realisasi habituasi nilai- nilai
dasar PNS (ANEKA) dapat dilihat pada tabel 3.3 halaman 40.

D. Capaian Penyelesaian Core Isu


Kegiatan aktualisasi merupakan salah satu agenda tugas akhir
dari Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XV. Kegiatan
aktualisasi ini dilakukan pada tanggal 03 November 2021 sampai 11
Desember 2021 di UPT Puskesmas Golden Great Borneo Merapi
Timur Lahat. Semua rangkaian kegiatan aktualisasi yang dilakukan
memuat nilai-nilai dasar yang wajib dimiliki oleh ASN yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi atau yang disingkat dengan ANEKA juga disertai dengan
Agenda Peran dan Kedudukan ASN.
Kegiatan ini dilakukan berdasarkan koordinasi dan konsultasi
dengan beberapa pihak terkait seperti coach, mentor serta rekan kerja
di UPT Puskesmas Golden Great Borneo Merapi Timur Lahat.
Diharapkan kegiatan aktualisasi ini dapat mendukung visi dan misi
serta memperkuat nilai-nilai yang sudah diterapkan di UPT Puskesmas
Golden Great Borneo Merapi Timur Lahat.
Adapun tabel capaian aktualisasi yang memuat informasi tentang
kegiatan yang telah dilakukan, waktu pelaksanaan, persentase
capaian kegiatan, hasilnya (output) dan keterangan dapat dilihat pada
tabel 3.4 pada halaman 41.

E. Manfaat Terselesaikannya Core Isu


Dalam pelaksanaan aktualisasi pada masa habituasi ini
memberikan beberapa manfaat yang baik bagi peserta maupun
organisasi. Manfaat tersebut adalah perwujudan hasil yang dirasakan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Manfaat Aktualisasi Bagi Peserta
a) Mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai dasar PNS
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi baik dalam diri sendiri maupun
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai PNS
serta kedudukan dan peran PNS dalan NKRI ( Whole of
Government, Manajenen ASN dan Pelayanan Publik)
b) Memberikan kontribusi terhadap visi dan misi UPT
Puskesmas Golden Great Borneo dalam mewujudkan
pelayanan yang sesuai standar
c) Mendapatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai
pelaksanaan fase terminasi setelah tindakan medis.
2. Manfaat Bagi UPT Puskesmas Golden Great Borneo
a) Meningkatkan standar pelayanan UPT Puskesmas Golden
Great Borneo
b) Meningkatkan keberhasilan kasus gawat darurat dan
mengurangi mortalitas
c) Meningkatkan mutu keselamatan pasien
3. Manfaat bagi Masyarakat / Pasien
a) Mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan yang memadai

F. Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi


Sebagai langkah kerja jangka menengah dan panjang serta
sebagai bahan evaluasi dan perbaikan, maka perlu dibuat suatu
rencana tindak lanjut dari hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan
selama masa habituasi di UPT Puskesmas Golden Great Borneo.
Rencana tindak lanjut ini juga diharapkan memaksimalkan sumber
daya manusia sebagai pelaksana perubahan, anggaran serta
keterlibatan beberapa pihak didalam pelaksanan tindak lanjut
tersebut, Adapun rencana tindak lanjut yang telah dibuat dapat dilihat
pada tabel 3.5 halaman 47.
MATRIKS JADWAL KEGIATAN
BULA
N
NOVEMBER DESEMBER
TAHAPAN
KEGIATAN

I II III IV I II

R K J S M S S R K J S M J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 19 20 22 23 24 25 26 27 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. MELAKUKAN PERSIAPAN AKTUALISASI


1. Berkoordinasi dengan
mentor
2. Menjelaskan kegiatan
aktualisasi kepada
mentor

3. Meminta

persetujuan dan

izin dari mentor

untuk

melaksanakan

kegiatan

aktualisasi
2. MEMBUAT LEAFTLET TENTANG ALUR TERMINASI SETELAH TINDAKAN MEDIS SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI KEPADA TENAGA MEDIS
DI UPT PUSKESMAS GOLDEN GREAT BORNEO MERAPI TIMUR LAHAT
1. Merancang leaflet
2. Menemui mentor
untuk konsultasi
mengenai leaflet

3. Mengedit leaflet
sesuai arahan
mentor

4. Mencetak leaflet

dan

memperbanyak
3. MEMBUAT PEDOMAN ALUR TERMINASI SETELAH TINDAKAN MEDIS DI UPTD PUSKESMAS GOLDEN GREAT BORNEO MERAPI TIMUR LAHAT
DALAM BENTUK BANNER
1. Merancang Banner
2. Menemui mentor
untuk konsultasi
mengenai banner

3. Mengedit banner
sesuai arahan
mentor
4. Mengirim banner

ke toko

percetakan

untuk dicetak

4. MELAKUKAN SOSIALISASI KEPADA TENAGA KESEHATAN UPTD PUSKESMAS GOLDEN GREAT BORNEO MERAPI TIMUR LAHAT TENTANG ALUR
TERMINASI SETELAH TINDAKAN MEDIS

1. Menyiapkan

bahan dan

media

sosialisasi
2. Menetapkan waktu
dan tempat
pelaksanaan
sosialisasi tentang
alur terminasi
setelah tindakan
medis
3. Meminta izin
pelaksanaan
kepada kepala
puskesmas

4. Membuat
undangan dan
daftar hadir
5. Membagikan
undangan kepada
tenaga kesehatan
6. Mempersiapkan
kegiatan dengan
pengkondisian
tempat dan
peralatan

7. Melakukan

kegiatan

sosialisasi

5. MELAKUKAN EVALUASI DENGAN PEMBUATAN DAN PENGISIAN CEKLIST PENERAPAN ALUR TERMINASI SETELAH TINDAKAN MEDIS
1. Membuat
instrumen ceklist
penerapan alur
terminasi setelah
tindakan medis
2. Menjelaskan cara
pengisian form
instrumen ceklist
penerapan alur
terminasi setelah
tindakan medis

3. Konsultasi hasil

evaluasi dengan

mentor

= Hari Libur

= Pelaksanaan Aktualisasi
Kontribusi
Penguat
terhadap
N Kegiat an Nilai
Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Visi dan
o an Organis
Misi
asi
Organisasi
1 Melaks 1. Berkoordinasi Terlaksanany A. MATA PELATIHAN AGENDA II Melaksana Melaksa
. anaka dengan a Persiapan 1. AKUNTABILITAS kan nakan
n mentor aktualisasi 1) Kepercayaan : disetujuinya konsep persiapan persiapa
Persia 2. Menjelaskan kegiatan aktualisasi yang diberikan aktualisasi n
pan kegiatan Bukti : 2) Kejelasan : adanya penetapan merupakan aktualis
aktuali aktualisasi 1. Lembaran konsep kegiatan yang telah disetujui salah satu asi
sasi kepada kegiatan mentor langkah menguat
mentor aktualisasi 2. NASIONALISME untuk kan nilai
3. Meminta 2. Foto pelaksanaan 1) Sila ke-1 : ketuhanan mencapai organisa
persetujuan konsultasi Mengucapkan salam saat tujuan dari si
dan izin dari 3. Surat persetujuan melakukan konsultasi kegiatan puskes
mentor untuk melaksanakan 2) Sila ke-2 : kemanusiaan Adanya yaitu untuk mas
melaksanakan kegiatan sikap saling menghormati antara mengoptim yaitu
kegiatan peserta dan mentor alkan edukatif
aktualisasi 3) Sila ke-4 : adanya musyawarah pelayanan memiliki
yang dilakukan antara peserta dan terhadap ilmu
mentor masyarakat pengeta
3. ETIKA PUBLIK melalui huan
1) Bertanggung jawab : tenaga dan
melaksanakan semua kegiatan medis yang keteram
sesuai dengan konsep yang telah berkualitas. pilan
direncanakan Hal ini untuk
2) Jujur : menyampaikan semua termasuks meningk
rencana kegiatan dengan dalam atkan
sebenar-benarnya salah satu mutu
3) Sopan dan hormat : bentuk pelayan
berkoordinasi dengan mentor kontribusi an yang
menggunakan bahasan dan tutur terhadap selalu
yang baik serta menerima semua visi berkemb
saran dan kritik dari mentor puskesmas ang
4. KOMITMEN MUTU yaitu
1) Efektif : menjalankan koordinasi meningkatk
merupakan salah satu upaya agar an kualitas
terlaksananya kegiatan sesuai pelaynan
target sesuai
2) Efisien : berkonsultasi sesuai dengan
jadwal merupakan bentuk standar
pengelolaan sumber daya waktu mutu
secara tepat
3) Inovasi : kritik dan saran yang
diberikan mentor dapat menjadi
acuan dalam pelaksanaan
kegiatan
5. ANTI KORUPSI
1) Jujur : menyampaikan rencana
kegiatan dengan sebenar
benarnya sehingga mentor dapat
mengetahuis secara rinci kegiatan
yang akan dilaksanakan
2) Disiplin : melakukan koordinasi
sesuai jadwal yang telah
ditentukan

B. MATA PELATIHAN AGENDA III

MANAJEMEN ASN
Dengan terlaksananya koordinasi ini,
merupakan sebagai upaya untuk
meningkatkan profesionalisme ASN

2 Membuat leaftlet 1. Mencari Terlaksanany A. MATA PELATIHAN AGENDA II Seluruh Seluruh


. Refensi materi a pembuatan rangkaian rangkaia
tentang alur
untuk leaflet alur 1. AKUNTABILITAS kegiatan n
terminasi setelah pembuatan terminasi 1) Tanggung jawab : merancang dan bertujuan kegiatan
leaflet setelah membuat konsep leaflet dengan untuk ini
tindakan medis
2. Merancang tindakan baik agar dapat dipahami oleh memberika bertujua
sebagai media leaflet medis tenaga medis n n
3. Menemui Bukti : 2) Kepercayaan : isi yang pelayanan menguat
sosialisasi kepada
mentor untuk 1. Dokumen disampaikan melalui leaflet sesuai visi kan nilai
tenaga medis konsultasi rancangan leaflet berdasarkan referensi yang jelas dan misi organisa
UPT Puskesmas mengenai 2. Dokumentasi 3) Kejelasan : isi leaflet mudah puskesmas si
leaflet Kegiatan dipahami oleh tenaga kesehatan yaitu Puskes
Golden Great
4. Mengedit 3. leaflet yang meningkatk mas
Borneo leaflet sesuai dicetak 2. NASIONALISME an kualitas yaitu
arahan mentor 1) Sila ke – 4 : musyawarah, pelaynan Edukatif
Merapi Timur
5. Mencetak melakukan konsultasi sebelum sesuai memiliki
Lahat leaflet dan percetakan leaflet dengan ilmu
memperbanya standar pengeta
k 3. ETIKA PUBLIK mutu huan
1) Sopan : berkonsultasi dengan dan
mentor dengan mengunakan keteram
bahasa dan sikap yang baik pilan
2) Hormat : menerima kritik dan untuk
saran meningk
3) Teliti : membuat leaflet dengan atkan
teliti agar materi dapat mutu
tersampaikan dengan baik pelayan
an yang
4. KOMITMEN MUTU selalu
1) Efektif : pembuatan leaflet berkemb
merupakan salah satu upaya ang
dalam mencapai tujuan
2) Inovasi : pembuatan leaflet
tentang alur penerimaan rujukan
merupakan media baru yang dapat
diaplikasikan ke dalam praktik
sehari-hari
3) Efesiensi : pembuatan leaflet
merupakan bentuk pilihan dalam
menyiapkan media yang lebih
hemat

5. ANTI KORUPSI
1) Disiplin : pembuatan leaftlet tepat
waktu
2) Mandiri : membuat leaflet dengan
mendesign dan mencetak sendiri
B. MATA PELATIHAN AGENDA III

1. MANAJEMEN ASN
Menjalankan tugas sesuai
kedudukan sebagai tenaga kesehatan,
bekerja dalam proses pembuatan
leaflet ini dengan professional

2. WHOLE OF GOVERNMENT (WOG)


Isi materi pada leaflet ini diambil dari
berbagai sumber diluar Puskesmas
melalui internet

3 Membuat Terlaksanany A. MATA PELATIHAN AGENDA II Seluruh Seluruh


. 1. Merancang a pembuatan rangkaian rangkaia
pedoman alur
Banner banner alur 1. AKUNTABILITAS kegiatan n
terminasi setelah 2. Menemui terminasi 1) Tanggung Jawab : merancang dan bertujuan kegiataa
mentor untuk setelah membuat konsep banner dengan untuk n ini
tindakan medis di
konsultasi tindakan baik agar dapat dipahami oleh memberika bertujua
UPT Puskesmas mengenai medis tenaga medis n n
banner Bukti : 2) Kepercayaan : isi yang pelayanan menguat
Golden Great
3. Mengedit 1. Dokumentasi disampaikan melalui banner sesuai visi kan nilai
Borneo Merapi banner sesuai Rancangan berdasarkan referensi yang jelas dan misi organisa
arahan mentor banner 3) Kejelasan : isi banner mudah puskesmas si
Timur Lahat
4. Mengirim 2. Dokumentasi dipahami oleh tenaga kesehatan yaitu puseks
dalam bentuk banner ke toko Kegiatan meningkatk mas
percetakan 3. Banner yang 2. NASIONALISME an kualitas yaitu
banner
untuk dicetak dicetak di toko 1) Sila ke – 4 : musyawarah, pelaynan giat
percetakan melakukan konsultasi sebelum sesuai seluruh
percetakan banner dengan pegawai
standar harus
3. ETIKA PUBLIK mutu terlibat
1) Sopan : berkonsultasi dengan dalam
mentor dengan mengunakan setiap
bahasa dan sikap yang baik kegiatan
2) Hormat : menerima kritik dan puskes
saran mas
3) Taat aturan : pembuatan alur secra
bedasarkan dengan spo yang merata
berlaku

4. KOMITMEN MUTU
1) Efektif : pembuatan banner
merupakan salah satu upaya
dalam mencapai tujuan
2) Inovasi : pembuatan banner
tentang alur penerimaan rujukan
merupakan media baru yang dapat
diaplikasikan ke dalam praktik
sehari-hari

5. ANTI KORUPSI
1) Peduli : pembuatan banner
menjadi salah satu upaya
peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit
2) Disiplin : pembuatan banner tepat
waktu
3) Mandiri : membuat banner dengan
mendesign sendiri

B. MATA PELATIHAN AGENDA III

1. MANAJEMEN ASN
Menjalankan tugas sesuai kedudukan
sebagai tenaga kesehatan, bekerja
dalam proses pembuatan banner ini
dengan professional

2. WHOLE OF GOVERNMENT (WOG)


Isi materi pada banner ini diambil dari
berbagai sumber diluar Puskesmas
melalui internet

4 Melakukan 1. Menyiapkan Terlaksanany A. MATA PELATIHAN AGENDA II Melaksana Melaksa


. Sosialisasi bahan dan a sosialisasi 1. AKUNTABILITAS kan nakan
media 1) Kejelasan : penyampaian persiapan persiapa
kepada tenaga
sosialisasi Bukti sosialisasi secara jelas dan mudah aktualisasi n
kesehatan UPT 2. Menetapkan 1. leaftlet alur dipahami merupakan aktualis
waktu dan penerimaan 2) Tanggung jawab : melakukan salah satu asi
Puskesmas
tempat rujukan dan sosialisasi tentang alur terminasi langkah menguat
Golden Great pelaksanaan bahan presentasi setelah tindakan medis merupakan untuk kan nilai
sosialisasi power point perwujudan kesadaran akan mencapai organisa
Borneo Merapi
tentang alur 2. Rancangan kewajiban dalam mengoptimalkan tujuan dari si
Timur Lahat terminasi jadwal pelayanan kegiatan puskes
setelah 3. Surat izin 3) Keseimbangan : pemahaman yaitu untuk mas
tentang alur
tindakan pelaksanaan tenaga kesehatan terhadap alur mengoptim yaitu
terminasi setelah medis kegaiatan terminasi setelah tindakan medis alkan edukatif
3. Meminta izin 4. Print out dan yang baru akan mewujudkan pelayanan memiliki
tindakan medis
pelaksanaan daftar hadir kinerja yang optimal terhadap ilmu
kepada 5. Foto dan video 4) Kepemimpinan : menjalankan masyarakat pengeta
puskesmas saat melakukan kegiatan sosialisasi dengan melalui huan
4. Membuat sosialisasi terpimpin sesuai dengan susunan tenaga dan
undangan dan acara medis yang keteram
daftar hadir berkualitas. pilan
5. Membagikan 2. NASIONALISME Hal ini untuk
undangan 1) Sila ke – 2 : menghormati atasan termasuks meningk
kepada tenaga dalam melakukan perizinan untuk dalam atkan
kesehatan melakukan kegiatan salah satu mutu
6. Mempersiapka 2) Sila ke – 5 : sosialisasi merupakan bentuk pelayan
n jegiatan salah satu cerminan dari perilaku kontribusi an yang
dengan gotong royong dalam peningkatan terhadap selalu
pengkondisian mutu pelayanan visi berkemb
tempat dan 3) Sila ke – 3 : sosialisasi juga puskesmas ang
peralatan mengandung nilai persatuan yaitu
7. Melakukan dalam peningkatan mutu meningkatk
kegiatan pelayanan tidak membda-bedakan an kualitas
sosialisasi pelaynan
sesuai
dengan
3. ETIKA PUBLIK standar
1) Sopan santun : menyampaikan mutu
materi kepada peserta sosialisasi
dengan menggunakan bahasa dan
tutur yang baik
2) Komunikasi : menyampaikan
materi dengan baik
3) Mendorong kinerja pegawai :
Dilakuan sosialisasi dengan
harapan dapat mendorong kinerja
pegawai
4) Tanggap, cepat dan tepat :
sosialisasi merupakan salah satu
upaya untuk meningkatkan
kemampuan tenaga medis.

4. KOMITMEN MUTU
1) Efektif : pelaksanaan sosialisasi
merupakan perwujudan upaya
tercapainya target yang di
harapkan
2) Efesien : penyampaian sosialisasi
adalah metode yang tepat
3) Inovasi : kegiatan sosialisasi
tentang alur penerimaan rujukan
merupakan cara baru untuk
penyampaian materi kepada
tenaga medis
4) Orientasi mutu : pengetahuan
tenaga medis dapat meningkat
dan akan berdampak dalam
peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas

5. ANTI KORUPSI
1) Jujur : penyampaian sebenar-
benarnya
2) Berani : Berani menolak peserta
yang ingin berbuat curang pada
saat kegiatan sosialisasi
3) Disiplin : pelaksanaan kegiataan
tepat waktu

B. MATA PELATIHAN AGENDA III

1. MANAJEMEN ASN : menjalankan


tugas sesuai kedudukan secara
professional
2. PELAYANAN PUBLIK :
1) Partisipasif : melibatkan tenaga
kesehatan
2) Efektif dan efesien : mewujudkan
tujuan yang hendak dicapai sesuai
prosedur dan tepat waktu
3) Berkeadilan : kegaiatan ini
memberi manfaat pada pelayanan
kesehatan yaitu melindungi pasien
dari praktik buruk

5 Melak 1. Membuat Terlaksanany A. MATA PELATIHAN AGENDA II Seluruh Seluruh


. ukan instrumen a kegiatan 1. AKUNTABILITAS rangkaian rangkaia
evalua ceklist penerapan 1) Transparansi : pelaksanaan kegiatan n
si penerapan alur terminasi pengisian instrumen ceklist bertujuan kegiatan
denga alur terminasi setelah dilakukan dengan sebenar- untuk ini
n setelah tindakan benarnya memberika bertujua
pembu tindakan medis 2) Tanggung jawab : pelaksanaan n n
atan medis dibuktikan pengisian sesuai dengan pelayanan menguat
dan 2. Menjelaskan dengan kenyataan di lapangan sesuai visi kan nilai
pengisi cara pengisian adanya 3) Integritas : keselarasan antara dan misi organisa
an form pengisian pelaksanaan pengisian instrumen puskesmas si
ceklist instrumen instrumen ceklist dengan tahapan yang yaitu Puskes
penera ceklist ceklist dikerjakan meningkatk mas
pan penerapan penerapan an kualitas yaitu
alur alur terminasi 2. NASIONALISME pelaynan Edukatif
termin setelah Bukti : 1) Sila ke 3 : mengutamakan sesuai memiliki
asi tindakan 1. Lembar keutaman public dengan ilmu
setela medis instrumen ceklist 2) Sila ke 2 : sikap saling standar pengeta
h 3. Konsultasi 2. Foto dan video menghormati dalam pelaksanaan mutu huan
tindak hasil evaluasi kegiatan kegiatan dan
an dengan pelaksanaan 3) Sila ke 4 : musyawarah dalam keteram
medis mentor pengisian proses evakuasi dan pengambilan pilan
instrument ceklis kesimpulan evaluasi untuk
penerapan 3. ETIKA PUBLIK meningk
3. Catatan hasil 1) Jujur : pengisian instrumen ceklist atkan
konsultasi yang dengan berdasarkan tahapan yang mutu
ditanda tangani dikerjakan pelayan
mentor 2) Tangguang jawab : pelaksanaan an yang
pengisian istrumen ceklist sesuai selalu
dengan kegiatan yang dilakukan berkemb
3) Profesional : melaksanakan angserta
kegiatan sesuai tugas dan nilai
fungsinya optimis
mempun
4. KOMITMEN MUTU yai
1) Efektif : kegiatan evaluasi semang
merupakan salah satu upaya at dalam
untuk mencapai target bekerja
2) Efesiensi : evaluasi dengan
instrumen ceklist penerapan yang
lebih praktis dan biaya terjangkau
3) Berorientasi mutu : evaluasi
merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk peningkatan
kualitas pelayanan Puskesmas

5. ANTI KORUPSI
1) Jujur : melaksanakan evaluasi
dengsan fakta yang sebenar
benarnya
2) Tanggung jawab : membuat
instrumen evaluasi dengan tepat
3) Disiplin : melaksanakan kegiatan
sesuai jadwal

B. MATA PELATIHAN AGENDA III


1. MANAJEMEN ASN : Menjalankan tugas
sesuai kedudukan secara professional

2. PELAYANAN PUBLIK
1) Transparansi : hasil evaluasi dibuat
secara jelas
2) Responsif : melibatkan pelaksanaan
dari tenaga medis
Jumah
Mata Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Aktualisasi
No Pelatihan Per MP

Ren- Reali Ren- Reali- Ren- Reali- Ren- Reali- Ren- Reali- Ren- Reali- Rencana Realisasi
cana -sasi cana sasi cana sasi cana sasi cana sasi cana sasi

1. Akuntabilitas 3 3 1 2 3 5 1 2 1 5 2 4 11 21

2. Nasionalisme 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 7 11

3. Etika Publik 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 16 20

Komitmen 2 1 2 1 1 2 9
4. 2 1 2 2 3 3 13
Mutu

5. Anti Korupsi 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 17 21

Jumlah Aktualisasi 1 10 1 1 18 16
12 8 1 1 9 9 60 86
Per Kegiatan 3 2 6 0 3

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Waktu Persenta Persenta Nilai Dasar Ouput Ket
Pelaksanaan se se Profesi ASN
Capaian Capaian dan Nilai
Kegiatan Tahapan Agenda III
(%) (%)
1. Melaks 1. Berkoordinasi 9-10 1. Lembaran konsep
November
anaka dengan mentor kegiatan
2021
n 2. Menjelaskan aktualisasi
Persia kegiatan 2. Foto pelaksanaan
pan aktualisasi konsultasi
aktuali kepada mentor 3. Surat persetujuan
sasi 3. Meminta melaksanakan
persetujuan dan kegiatan
izin dari mentor
untuk
melaksanakan
kegiatan
aktualisasi
2. Membuat leaftlet 1. Merancang 11-13 1. Dokumen
November
tentang alur leaflet rancangan leaflet
2021
terminasi setelah 2. Menemui 2. Dokumentasi
tindakan medis mentor untuk Kegiatan
sebagai media konsultasi 3. Leaflet yang
sosialisasi kepada mengenai dicetak
tenaga medis leaflet
UPTD 3. Mengedit leaflet
Puskesmas sesuai arahan
Golden Great
Borneo Merapi mentor
Timur Lahat 4. Mencetak leaflet
dan
memperbanyak
3. Membuat 1. Merancang 15-19 1. Dokumentasi
November
pedoman alur Banner Rancangan
2021
terminasi setelah 2. Menemui banner
tindakan medis di mentor untuk 2. Dokumentasi
UPTD konsultasi Kegiatan
Puskesmas mengenai 3. Banner yang
Golden Great banner dicetak di toko
Borneo Merapi 3. Mengedit percetakan
Timur Lahat banner sesuai
dalam bentuk arahan mentor
banner 4. Mengirim
banner ke toko
percetakan
untuk dicetak
4. Melakukan 1. Menyiapkan 22-26 1. leaftlet alur
November
Sosialisasi bahan dan penerimaan
2021
kepada tenaga media rujukan dan
kesehatan UPTD sosialisasi bahan presentasi
Puskesmas 2. Menetapkan power point
Golden Great waktu dan 2. Rancangan
Borneo Merapi tempat jadwal
Timur Lahat pelaksanaan 3. Surat izin
tentang alur sosialisasi pelaksanaan
terminasi setelah tentang alur kegaiatan
tindakan medis terminasi 4. Print out dan
setelah tindakan daftar hadir
medis 5. Foto dan video
3. Meminta izin saat melakukan
pelaksanaan sosialisasi
kepada
puskesmas
4. Membuat
undangan dan
daftar hadir
5. Membagikan
undangan
kepada tenaga
kesehatan
6. Mempersiapkan
kegiatan
dengan
pengkondisian
tempat dan
peralatan
7. Melakukan
kegiatan
sosialisasi
5. Melakukan 1. Membuat 27 November - 1. Lembar
evaluasi dengan instrumen 9 Desember instrumen ceklist
pembuatan dan ceklist 2021 2. Foto dan video
pengisian ceklist penerapan alur kegiatan
penerapan alur terminasi pelaksanaan
terminasi setelah setelah tindakan pengisian
tindakan medis medis instrument ceklis
2. Menjelaskan penerapan
cara pengisian 3. Catatan hasil
form instrumen konsultasi
ceklist
penerapan alur
terminasi
setelah tindakan
medis
3. Konsultasi hasil
evaluasi dengan
mentor
No Kegiatan Output Durasi dan Pihak Terlibat Sumber Biaya Keterangan
Waktu

Anda mungkin juga menyukai