Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN MOBILISASI DINI UNTUK MENINGKATAN

PERISTALTIK USUS PADA KILEN POST OPERASI APENDIKTOMI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan


Program Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh :

NAMA : RIZKI SABANI


NIM : P27901119044

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN
TANGERANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pembedahan atau operasi adalah tindakan pengobatan dengan cara invasive
dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh, dan pada umumnya dilakukan
dengan membuat sayatan pada bagian tubuh yang akan ditangani serta dilakukan
perbaikan dan diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka (Apriansyah, Romadoni
& Andrianovita, 2015). Di perkirakan setidaknya 11% dari beban penyakit di dunia
berasal dari penyakit atau keadaan yang sebenarnya bisa ditanggulangi dengan
pembedahan. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kasus bedah
adalah masalah kesehatan masyarakat. (Kemenkes RI, 2018)
Berdasarkan data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) dalam
Sartika (2013), jumlah pasien dengan tindakan operasi mencapai angka peningkatan
yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat di tahun 2011 terdapat 140 juta
pasien di seluruh rumah sakit di dunia, sedangkan pada tahun 2012 data mengalami
peningkatan sebesar 148 juta jiwa. Pada tahun 2017 di indonesia, tindakan operasi
mencapai 1,2 juta jiwa dan diperkirakan 32% diantaranya merupakan tindakan bedah
abdomen (Kemenkes RI, 2017).
Mobilisasi dini adalah suatu latihan bertahap yang memungkinkan pasien post
pembedahan untuk dapat bergerak atau berpindah dari tempat tidurnya lebih awal
sesuai dengan latihan yang telah ditentukan (Dube & Kshirsagar. 2014). Menurut Kiik
(2013) mobilisasi dini dapat berpengaruh terhadap waktu pemulihan peristaltik usus
pasien post pembedahan abdomen. Apabila mobilisasi dini dapat dilakukan lebih
awal, maka akan lebih cepat pula aktifasi peristaltik usus pada pasien Oleh karena itu,
mobilisasi dini dianggap penting dalam perawatan post pembedahan agar pasien tidak
membatasi rentang geraknya dan tidak sulit untuk mulai berjalan (Prayitno & Haryati,
2013). Mobilisasi dini merupakan faktor yang utama dalam mempercepat pemulihan
dan dapat mencegah komplikasi pasca operasi abdomen. Banyak keuntungan yang
bisa diraih dari latihan di tempat tidur dan berjalan, pada priode dini pasca operasi.
Banyak pasien yang tidak berani menggerakkan tubuh pasca operasi karena takut
jahitan operasi sobek atau takut luka operasinya lama sembuh. Pandangan seperti ini
jelas keliru karna justru jika setelah operasi pasien segera bergerak maka akan lebih
cepat merangsang usus (peristaltik usus) sehingga pasien akan cepat pulih kembali.
(Notoatmodjo dalam buku Wawan & Dewi M. 2018)
Masih banyak juga pasien yang sangat takut bergerak karena sakit pada daerah
operasi padahal dengan takutnya bergerak akan membuat otot menjadi tegang
sehingga dapat memperlambat sirkulasi darah, dengan dilakukannya mobilisasi dini
pasca operasi akan lebih cepat merangang usus (peristaltik usus) karena otot akan
menjadi rileks dan aliran darah menjadi lancar. Berdasarkan latar belakang diatas,
maka penulis berminat untuk mengambil studi kasus dengan judul “Penerapan
Mobilisasi Dini Untuk Meningkatkan Peristaltik Usus Pada Klien Post Operasi
Apendiktomi”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil
adalah “Bagaimana penerapan mobilisasi dini untuk meningkatkan peristaltik usus
pada klien dengan post operasi apendiktomi?”

C. TUJUAN STUDI KASUS


1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pelaksanaan penerapan mobilisasi dini untuk meningkatkan
peristaltik usus pada pasien post operasi apendiktomi.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu mengidentifikasi penerapan mobilisasi dini untuk meningkatkan
peristaltik usus pada pasien post operasi
b. Penulis mampu mengevaluasi hasil penerapan dari tindakan mobilisasi dini pada
pasien post operasi apendiktomi.
c. Memberi gambaran perencanaaan untuk meningkatkan peristaltik usus pada pasien
post operasi apendiktomi.
d. Penulis mampu mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah menerapkan teknik
mobilisasi dini terhadap peningkatkan peristaltik usus pada pasien post operasi
apendiktomi
e. Penulis mampu mendokumentasikan hasil penerapan dari tindakan mobilisasi dini
terhadap peningkatan peristaltik usus pada pasien post operasi apendiktomi.

D. MANFAAT STUDI KASUS

1. Hasil yang diperoleh dalam studi kasus ini diharapkan dapat meningkatkan mutu

pelayanan di rumah sakit dalam penerapan mobilisasi dini untuk meningkatkan

peristaltik usus pada pasien post operasi apendiktomi.

2. Bagi pasien diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang penerapan

mobilisasi dini terhadap peningkatan peristaltik usus pada pasien post operasi

apendiktomi.
3. Bagi penulis diharapkan dapat menambah pengetahuan yang nantinya dapat

diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan sehingga menjadi bermanfaat

bagi kepentingan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Mugi hartoyo, Sudiarto. 2019 . Health education using the leaflet media recude anxiety
levels in pre operation patients, Vol.3 No. 1, (http://ejournal.poltekkes
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines diakses pada tanggal 25
januari 2021).

Tuti Herawati, Dhea Aprilla Putri Kania, Desi Sundari Utami. 2018. PENGETAHUAN
MOBILISASI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUANG GELATIK DAN RAJAWALI DI
RSAU dr. M. SALAMUN, Vol.IV No. 2, (Jurnal Kesehatan Aeromedika – Poltekes TNI AU
Ciumbuleuit Bandung).

Arif, Syamsul. Dkk. 2016. Pengaruh Mobilisasi Rom Pasif Terhadap Pemulihan Pristaltik
Usus pada Pasien Paska Pembedahan Dengan Anastesi Umum Di SMC RS TELOGOREJO.
Jurnal ilmu keperawaatan dan kebidanan (JIKK). Vol.II No.5.

Anda mungkin juga menyukai