Anda di halaman 1dari 29

DAFTAR PUSTAKA

Adinda, dkk (2018). Periperial Arterial Disease (PAD). Diakses pada Tanggal
12 Febuari 2020 dari Http:// ejoernal.undiop.ac.id Pukul 12:40
Aboyans. 2012. Nilai ABI pada pasien Diabetes Melitus Tipe II. http// jurnal
keperawatan.
Ahmad. 2015. Pengaruh Senam Diabetes Melitus Terhadap Nilai ABI Dengan
PAD. http// jurnal keperawatan volume 1.
American Diabetes Association (ADA), 2012. Diagnosis and Classification of
Diabetes Mellitus. Diabetes Care volume 35 Supplement 1 pp. 64-71
American Diabetes Association (ADA). (2018). American Diabetes Association
Standar of medical care in diabetes-2018 diakses pada tanggal 10 febuari
2020 Dari https://diabetesed.net Pukul 12:30
Amalia F, 2013. Hubungan Lamanya Menderita Penyakit Diabetes Melitus Tipe
2 Terhadap Tingkat Depresi Pada Pasien Poli Penyakit Dalam RSD Dr.
Soeban di Jember
Anani, S. 2012. Hubungan antara Perilaku Pengendalian Diabetes kadar
Glukosa Darah pasien Rawat jalan Diabetes mellitus (Studi Kasus di
RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon). Medicine Journal Indonesia
Vol.20 No.4:466-478 .
Aulia, 2017. Periperial Arterial Disease (PAD Pada Pasien Diabetes Melitus).
Diakses pada tanggal 13 Febuari 2020 dari Http:// ejoernal.undio\p.ac.id
Pukul 12:50
Arisfa, 2015. Konsep Periperial Arterial Disease (PAD) terhadap Nilai Ankle
Brachial Index www:// pdf konsep PAD & ABI diakses pada tanggal 15
Mei 2020 Pukul 13:00
Arikunto, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
cipta
Arisman. 2011. Pengaruh Senam Diabetes Mellitus dengan nilai ABI (Ankle
Brachial Indek) pada pasien DM. Jurnal Keperawatan. STIKES Harapan
Bangsa. Purwokerto
Bhandary B, Rao S & Sanal., 2013. The Effect of Perceived Stress and Family
Functioning on People with Type 2 Diabetes Mellitus. Journal of Clinical
and Diagnostic Research. Vol. 7(12), pp. 2929-2931
Black & Hauks, 2014. Konsep perifer Arteri Disiase. Jurnal Keperawatan vol 7
No 2 hal 4-8.
Brunner & Sudrath. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2. Edisi 12.
Jakarta : EGC
Depkes RI,2018 Konsep Diabetes Melitus. Diakses pada tanggal 15 Febuari
2020 dari Http:// Dekses RI.ac.id jam 12:40
Dharma. Kusuma. Kelana. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. Cetakan
13. Jakarta Timur : CV. Trans Info Media
Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang (2019) Jumlah pasien Diabetes Melitus
Damayanti, S. 2015. Diabetes Mellitus Dan Penatalaksanaan
Keperawatan.Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Nuha Medika

Darmojo. 2010. Pengaruh Senam diabetes melitus terhadap ABI pada pasien
diabetes melitus di puskesmas Padaman Purbalingga. Jurnal STIKES
Harapan Bunda 5, 1-6.Retrived From Jurnal shb.uc.id

Dewi, P. 2013. Pengaruh Senam Kaki Diabetes Melitus dengan Nilai ABI Pada
pasien DM. jurnal Kepetawatan diaskes pada tanggal 5 september 2020
12:00
Greenstain & Word, 2010. Konsep Periperial Arterial Disease (PAD).
www://pdf konsep Perifer Arteri Disiase. Diakses pada tanggal 10 Mei
2020 10:15
Herlambang, 2013. Pengaruh Nilai Ankle Brachial Index Pada Paien Diabetes
Melitus Tipe. Jurnal Keperawatan vol 5 No 1 (hal 1-7)
Hidayat. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Diabetes Melittus. Jurnal
Ilmiah Ilmu Keperawatan.
Inartry, dkk (2017) Pengaruh Senam Kaki Diabetes Militus Nilai ABI pada
Pasien Diabetes Militus tipe II. Jurnal Keperawatan vol 5 No 1 (hal 1-3)
Iswari. 2019. Pengaruh Rendam Kaki Aur Hangat Terhadap Peningkatan
Sirkulasi Darah Perifer Dilihat Dari Nilai Ankle Brachial Index (ABI)
pada Pasien DM. Jurnal Ilmiah ilmu-ilmu Kesehatan. 14 (1).

Internasional Diabetes Feredation (IDF). (2017). IDF DIABETES ATLAS


eighth edition 2017. Diabetesatlas.org diakses pada tanggal 12 febuari
2020 jam 12:40
Irwan. 2010. Hubungan Faktor Resiko Umur, Jenis Kelamin, Kegemukan dan
Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Mellitus tipe II di Wilayah Kerja
Puskesmas Mataram. Jurnal Kesehatan. Denpasar. Media Bina Ilmiah.
Volume 8, No 1, Februari 201
Medical Record 2019 Jumlah Penderita Diabetes Melitus di RSAL Midiyato
Suratani kota tanjungpinang
Medical Record 2020 Jumlah Penderita Diabetes Melitus di RSAL Midiyato
Suratani kota tanjungpinang
Mellisha. 2016. Pengaruh Foot Massage Terhadap Ankle Brachial Index (ABI)
pada Pasien DM Tipe 2 di Puskesmas II Denpasar Barat. Journal Of
Udayana

Nanda. 2015. Diganosis Keperawatan, Defenisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi


10. Jakartan :EGC
Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 4 jakarta:
Salemba Medika
Nursalam. 2017. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 4 jakarta:
Salemba Medika
Notoatmodjo. Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan 3
Jakarta : Rineka Cipt
Notoatmodjo. Soekidjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan 3
Jakarta : Rineka Cipt
PERKENI. 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus.
Perry & Potter. 2010. Funda Mental Keperawatan. Edisi 7 Vol 3. Jakarta: EGC
Perry & Potter. 2013. Funda Mental Keperawatan. Edisi 7 Vol 3. Jakarta: EGC
Purwanti, dkk. 2013. Pengaruh Nilai ABI Terhadap Pasien Diabetes Melitus.
http// jurnal keperawatan
Rahman, Aulia (2017) pengaruh latiahn Heel Raises Exercise terhadap nilai
ABI pasein Diabetes Militus tipe II. Diakses pada tanggal 01 mei 2020
dari http://ejoernal pengrauh heel raises exercise terhadap nilai ABI.
Rahkmawati, Arum ( 2017) Pengaruh walking heel raises exsercaise terhadap
koognitif keseimbanagan. Diakses pada tanggal 09 febuari 2020 dari
http:// skripsi perpustakaan air langga.go.id jam 15:50
Society. 2012 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit
Sindroma Metabolik. Jurnal Keperawatan , (8):24-26

Sugiyono, 2019. Metode Penelitain Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


PT Alfabet
Suandika, M., 2015. Pengaruh senam kaki Diabetes Pada Pasien Diabetes
Melitus Terhadap Peningkatan Sirkulasi Darah ke Perifer Dilihat Dari
Nilai ABI. Jurnal imliah Ilmu-ilmu Kesehatan, 14 (1).
Wahyunasari, I. 2012. Senam Kaki Diabetes Efektif Meningkatakan Nilai ABI
Pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2. Surabaya: Universitas Airlangga.
Yasmara & Damayanti (2017) Faktor Faktor dan Anifestasi Klinis Diabtes
Melitus Diakses pada tanggal 10 febuari 2020 dari Http:// pdf Diabtes
Melitus tipe II jam 12:20
Yulia, dkk (2016) pemeriksaan angkle brachial index (ABI) Post exsecrcaise
pasien diabetes melitus dengan PAD. Diakses pada tanggal 1 mei 2020
dari http:// jurnal keperawatan COPING ners edisi januari-april 2016 jam
12:30
Lampiran: 7
LEMBAR OBSERVASI

Nama Peneliti Maya Sumita Wijayana


Judul penelitian Pengaruh Heel Raises Exercise
Terhadap Nilai Ankle Brachial Index
(ABI) Pada Pasien Diabetes Melitus
Tipe II di Rumkital Dr. Midiyato
Suratani Kota Tanjungpinang

Petunjuk pengisian………
1 Semua pertnyaan harus dijawab.
2 Berilah tanda ceklis ( ) pada tempat yang desediakan dan isilah titik-
titik jika pertanyaan yang harus jawab.
3 Setiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban.
4 Bila ada yang kurang di menegrti dapat ditanyakan kepada peneliti.

1 Kode Responden :

2 Jenis Kelamin : ( ) Laki-Laki ( ) Perempuan

3 Usia : Tahun

4 Pekerjaan :( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Wiraswasta

( ) Swasta ( ) Petani ( ) PNS

( ) Lainya sebutkan :

5 Pendidikan :( ) Tidak sekolah ( ) SD ( ) SMP

( ) SMA ( ) DIII ( ) S1 ( ) S2

6 Riwayat Diabetes Melitus : Tahun


Lampiran: 8
HASIL PENGUKURAN NILAI ABI

Kode ABI
Responden
(mmHg)
Pre post
Sistol Sistol Hasil Sistol Sistol Hasil
lengan kaki lengan kaki
Lampiran: 9
LEMBAR PERMOHONAN RESPONDEN

Kepada yang saya hormati,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Maya Sumita Wijayana

NIM : 131912010

Alamat : Jalan Sei Jang Gang Numbing Perumnas No 20

Akan melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Heel Raises

Exercise Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (ABI) Pada Pasien Diabetes

Melitus Tipe II di Rumkital Dr. Midiyato Suratani Kota Tanjungpinang’’

berkenan dengan kegiatan penyusunan skripsi sebagai tugas akhir pada jurusan S1

Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang.

Jawaban atau informasi yang saudara/i berikan kepada saya hanya akan

digunakan untuk penelitian kerahisaan identitas sadara/i akan dijaga dan tidak

akan disebar luaskan. Untuk itu saya mohon kesedian dan bantuan dari sadara/i

serta bersedia menandatangani lembaran persetujuan yang saya berikan atas

bantuan dan kerja samanya saya ucapkan terimakasih.

Peneliti

Maya Sumita Wijayana


Lampiran: 10

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan bersedia untuk menjadi responden pada penelitian yang akan

dilakukan oleh Maya Sumita Wijayana mahasiswa program studi Ilmu

keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang yang berjudul ‘’ Pengaruh Heel

Raises Exercise Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (ABI) Pada Pasien Diabetes

Melitus Tipe II di Rumkital Dr. Midiyato Suratani Kota Tanjungpinang.’’ Dan

saya akan mengikuti proses penelitian serta menjawab pertanyaan dengan sejujur -

jujurnya.

Oleh karena itu, saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk menjadi

responden pada penelitian ini dengan suka rela dan tanpa paksaan dari pihak

manapun.

Tanjungpinang, …................... 2020

Responden

(...............…….………)
Lampiran: 11
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
HEEL RAISES EXERCISE
A Definisi Heel Raises Exercise merupakan latihan pada tumit kaki
yang dilakukan dengan sudut 45ͦ dengan 25-40x
pengulangan. Manfaat dari heel raises exercise dapat
dilakukan untuk meningkatkan mobilitas dan peningkatan
fungsi kekuatan otot dan meningkatkan kualitas
kemampuan kinerja otot
B Indikasi Pasien Diabetes Melitus Tipe II
C Tujuan Tujuan kenaikan Tumit adalah untuk meningkatkan
kekuatan otot sehingga aliran darah mengalir dan sampai ke
perifer kemudia tertekuk posisi, semakin kuat otot-otot yang
bersangkutan dengan ekstensi kaki ini, semakin efektif
tindakan. Latihan ini adalah salah satu yang terbaik untuk
mengembangkan kekuasaan di otot betis dan ekstensor kaki
lainnya. Hal ini juga memperkuat tendon sekitar dan sangat
penting untuk sendi pergelangan kaki.
D Petugas Peneliti
E Persiapan Alat 1. Tensi meter
2. Doppler vaskuler
3. Kursi
F Prosedur 1. Pesiapan pasien
a. Lakukan kontrak topik, watu, tempat
pelaksanaan 1 hari dilakukan heel raises
exercise
b. Beri salam terapeutik
c. Jelaskan prosedur tindakan kepada pasien
d. Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan
2. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
b. Posisikan pasien berdiri
c. Melakukan pemanasan aktifitas fisik
e. Perlahan angkat tumit dari lantai tahan
sekitar 6 detik, kemudian perlahan turunkan
tumit ke lantai lakukan pengulangan 25-40x
selama 5-10 menit
f. Latihan dilakukan 3 kali dalam seminggu
selama 1 bulan
g. Latiahan dilakukan 3 kali dalam seminggu
selama 1 bulan (syah, 2017)

G Evaluasi Subjek dan objektif


Lampiran: 12

STIKES HANG TUAH Kode/No :

TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOP PEMERIKSAAN ANKLE
BRACHIAL INDEX (ABI)
Halaman :

PENGERTIAN
Suatu pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui indeks
nilai yang di dapat dari hasil pembagian antara tekanan darah
sistolik pergelangan kaki dibagi dengan tekanan darah sistolik
lengan.

INTERPRETASI NILAI ABI


Interpretasi / Signifikasi Klinis
1.00 – 1.40 Normal
0.91 – 0.99 Borderline / Perbatasan Perfusi
< 0.90 Abnormal / Penyakit Arteri Perifer
TUJUAN
1. Untuk mengetahui tingkat gangguan sirkulasi darah
perifer

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan
sebagai berikut :
1: Jika langkah klinik tidak dilakukan
2: Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3: Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang
efektif
4: Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat
dan efektif

NO PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

II INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. Spigmomanometer
2. Probe vascular Doppler ultrasound
3. Jelly
4. Tissue
B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan
dilakukannya tindakan pemeriksaan ABI
III IMPLEMENTASI
1. Mencuci tangan.
2. Memasang sampiran.
3. Memakai handscoen bersih.
4. Anjurkan pasien berbaring terlentang, posisi
kaki sama tinggi dengan posisi jantung.
5. Pasang manset tensimeter di lengan atas dan
tempatkan probe vascular doppler ultrasound
diatas arteri brachialis dengan sudut 450.
6. Palpasi nadi radialis kemudian pompa manset
hingga 20 mmHg diatas tekanan darah sistolik
palpasi
7. Kempiskan manset, perhatikan suara pertama
yang dideteksi oleh probe hasilnya merupakan
tekanan darah systolic brachialis
8. Ulangi pada lengan yang lain.
9. Pasang manset tensimeter di pergelangan kaki
dan tempatkan probe vasculer doppler
utrasound diatas arteri dorsalis pedis atau
arteri tibilias dengan sudut 450
10. Palpasi nadi dorsalis pedis kemudian pompa
manset hingga 20 mmHg diatas tekanan
darah sistolik palpasi
11. Kempiskan manset, perhatikan suara pertama
yang dideteksi oleh probe hasilnya merupakan
tekanan darah systolic ankle
12. Ulangi pada kaki yang lain
13. Pilih tekanan darah systolic brachialis tertinggi
(diantara lengan kanan dan kiri) dann tekanan
darah systolic ankle tertinggi (diantara kaki
kanan dan kaki kiri)

IV EVALUASI
1. Mengobservasi respon klien selama dan
sesudah prosedur tindakan

V DOKUMENTASI
1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan
tindakan.
2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama
dan setelah tindakan prosedur.
3. Mencatat hasil observasi klien selama dan
setelah tindakan.

VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL
Lampiran: 13 MASTER TABEL RESPONDEN
Nilai ABI (mmHg)

Pre Post
No Jenis Usia Pekerjaan Pendidikan Riwayat Sistol Sistol Hasil Sistol Sistol Hasil
Responde kelamin DM Lengan kaki lengan kaki
n
1 P 55 Tahun IRT SD 3 Tahun 140 100 0.73 130 120 0.91
2 P 54 Tahun IRT SMP 6 Tahun 160 100 0,65 140 110 0,77
3 L 60 Tahun Swasta SMA 2 Tahun 130 100 0,72 120 100 0,83
4 P 59 Tahun IRT SMA 6 Tahun 120 100 0,83 120 100 0,83
5 P 50 Tahun Wiraswasta SMP 4 Tahun 130 90 0,63 120 100 0,83
6 P 49 Tahun Swasta SD 3 Tahun 140 100 0,73 130 110 0,82
7 L 59 Tahun PNS S1 2 Tahun 130 110 0,82 110 100 0,91
8 L 60 Tahun Tidak Bekerja SMA 8 Tahun 140 110 0,77 130 110 0,82
9 P 54 Tahun IRT SMA 2 Tahun 120 100 0,83 120 100 0,83
10 P 45 Tahun IRT Tidak Sekolah 3 Tahun 150 110 0,73 130 110 0,82
11 P 48 Tahun PNS S1 2 Tahun 130 100 0,72 120 110 0,97
12 p 53 Tahun IRT Tidak sekolah 5 Tahun 130 100 0,72 120 100 0,83
13 P 50 Tahun IRT SMP 2 Tahun 140 120 0,81 130 110 0,82
14 P 56 Tahun IRT Tidak Sekolah 5 Tahun 110 90 0,81 120 100 0,83
15 L 60 Tahun Tidak bekerja Tidak sekolah 6 Tahun 130 100 0,72 120 110 0,97
16 P 57 Tahun IRT SMA 4 Tahun 180 160 0,89 140 130 0,96
17 P 58 Tahun IRT SD 6 Tahun 100 110 1,10 100 100 1,00
18 P 54 Tahun Swasta SMA 4 Tahun 200 180 0,90 180 160 0,89
19 L 58 Tahun Wiraswasta SMA 4 Tahun 150 150 1,00 140 130 0,96
20 P 50 Tahun IRT SMA 3 Tahun 100 140 0,93 100 140 0,93
No Jenis Usia Pekerjaan Pendidikan Riwayat Sistol Sistol Hasil Sistol Sistol Hasil
Responde kelamin DM Lengan kaki lengan kaki
n
21 P 50 Tahun Swasta SMA 4 Tahun 130 120 0,92 120 100 0,83
22 P 45 Tahun IRT SMA 2 Tahun 160 90 0,56 140 100 0,73
23 P 51 Tahun IRT SMA 3 Tahun 160 140 0,88 140 130 0,96
24 P 52 Tahun Swasta Tidak Sekolah 3 Tahun 150 150 1,00 140 150 1,40
25 P 52 Tahun Swasta SMA 6 Tahun 170 200 1,18 140 180 1,27
26 L 60 Tahun PNS DIII 4 Tahun 200 190 0,95 180 170 0,94
27 P 52 Tahun IRT Tidak Sekolah 3 Tahun 170 150 0,88 160 140 0,85
28 P 48 Tahun IRT Tidak Sekolah 5 Tahun 160 140 0,88 140 120 0,81
29 P 39 Tahun IRT SMA 2 Tahun 130 120 0,92 120 100 0,83
30 P 47 Tahun IRT Tidak Sekolah 4 Tahun 190 180 0,95 100 140 0,85
31 P 54 Tahun IRT Tidak Sekolah 4 Tahun 170 180 1,06 160 140 0,85
32 P 53 Tahun IRT Tidak Sekolah 3 Tahun 100 110 1,10 100 110 1,10
Lampiran: 14
MASTER TABEL
Nilai ABI (mmHg)

Pre Post
No Jenis Usia Pekerjaan Pendidikan Riwayat Sistol Sistol Hasil Sistol Sistol Hasil
Responden kelamin DM Lengan kaki lengan kaki
No
Jenis
Responde Kode Usia Kode Pekerjaan Kode Pendidikan Kode Riwayat DM Kode
Kelamin
n
1 P 2 55 Tahun 3 IRT 2 SD 2 3 Tahun 1
2 P 2 54 Tahun 3 IRT 2 SMP 3 6 Tahun 2
3 L 1 60 Tahun 4 Swasta 3 SMA 4 2 Tahun 1
4 P 2 59 Tahun 4 IRT 2 SMA 4 6 Tahun 2
5 P 2 50 Tahun 3 Wiraswasta 4 SMP 3 4 Tahun 1
6 P 2 49 Tahun 3 Swasta 3 SD 2 3 Tahun 1
7 L 1 59 Tahun 4 PNS 5 S1 5 2 Tahun 1
8 L 1 60 Tahun 4 Tidak Bekerja 1 SMA 4 8 Tahun 2
9 P 2 54 Tahun 3 IRT 2 SMA 4 2 Tahun 1
Tidak
10 P 2 45 Tahun 2 IRT 2 1 3 Tahun 1
Sekolah
11 P 2 48 Tahun 3 PNS 5 S1 5 2 tahun 1
Tidak
12 P 2 53 Tahun 3 IRT 2 1 5 Tahun 1
Sekolah
13 P 2 50 Tahun 3 IRT 2 SMP 3 2 Tahun 1
Tidak
14 P 2 56 Tahun 4 IRT 2 1 5 Tahun 1
Sekolah
Tidak
15 L 1 60 Tahun 4 Tidak Bekerja 1 1 6 Tahun 2
Sekolah
16 P 2 57 Tahun 4 IRT 2 SMA 4 4 tahun 1
17 P 2 58 Tahun 4 IRT 2 SD 2 6 tahun 2
18 P 2 54 Tahun 3 Swasta 3 SMA 4 4 tahun 1
19 L 1 58 Tahun 4 Wiraswasta 4 SMA 4 4 tahun 1
20 P 2 50 Tahun 3 IRT 2 SMA 4 3 Tahun 1
21 p 2 50 Tahun 3 Swasta 3 SMA 4 4 Tahun 1
22 P 2 45 Tahun 2 IRT 2 SMA 4 2 Tahun 1
23 p 2 51 Tahun 3 IRT 2 SMA 4 3 Tahun 1
Tidak
24 p 2 52 Tahun 3 Swasta 3 1 3 Tahun 1
Sekolah
25 p 2 52 Tahun 3 Swasta 3 SMA 4 6 Tahun 2
26 L 1 60 Tahun 4 PNS 5 D III 5 4 Tahun 1
Tidak
27 p 2 52 Tahun 3 IRT 2 1 3 Tahun 1
Sekolah
Tidak
28 p 2 48 Tahun 3 IRT 2 1 5 Tahun 1
Sekolah
29 p 2 39 Tahun 2 IRT 2 SMA 4 2 Tahun 1
Tidak
30 p 2 47 Tahun 3 IRT 2 1 4 Tahun 1
Sekolah
Tidak
31 p 2 54 Tahun 3 IRT 2 1 4 Tahun 1
Sekolah
Tidak
32 p 2 53 Tahun 3 IRT 2 1 3 Tahun 1
Sekolah
Nilai ABI (mmHg)

Pre Post

Sistol Lengan Sistol kaki Hasil Kode Sistol Lengan Sistol Kaki Hasil Kode

140 100 0,73 3 130 120 0,91 2


160 100 0,65 3 140 110 0,77 3
130 100 0,72 3 120 100 0,83 3
120 100 0,83 3 120 100 0,83 2
130 90 0,63 3 120 100 0,83 2
140 100 0,73 3 130 110 0,82 2
130 110 0,82 3 110 100 0,91 2
140 110 0,77 3 130 110 0,82 3
120 100 0,83 3 120 100 0,83 2
150 110 0,73 2 130 110 0,82 1
130 100 0,72 3 120 110 0,97 2
130 100 0,72 3 120 100 0,83 3
140 120 0,81 2 130 110 0,82 1
110 90 0,81 3 120 100 0,83 2
130 100 0,72 1 120 110 0,97 1
180 160 0,89 3 140 130 0,96 2
100 110 1,10 2 100 100 1,00 1
200 180 0,90 3 180 160 0,89 2
150 150 1,00 2 140 130 0,96 1
100 140 0,93 3 100 140 0,93 2
130 120 0,92 2 120 100 0,83 1
160 90 0,56 2 140 100 0,73 1
160 140 0,88 3 140 130 0,96 2
150 150 1,00 2 140 150 1,40 2
170 200 1,18 3 140 180 1,27 2
200 190 0,95 2 180 170 0,94 1
170 150 0,88 3 160 140 0,85 2
KETERANGAN

KETERANGAN KODE:

Jenis Kelamin : 1= Laki-Laki


2= Perempuan
Usia : 1= Dewasa Awal (26-35 th)
2= Dewasa Akhir (25-45 th)
3= Lansia Awal (46-55 th)
4= Lansia Akhir (>56 th)
Pekerjaan : 1= Tidak Bekerja
2= IRT
3= Swasta
4= Wiraswasta
5= PNS
Pendidikan : 1= Tidak sekolah
2= SD
3= SMP
4= SMA
5= DIII-S1
Lama Menderita DM : 1= 1-5 Th
2=6-10 th
3= >10 th
Nilai ABI : 1= 1,00-1,40 Normal
2= 0,91-0,99 Boderline/ sedang
3= <0,90 Abnormal
Lampiran: 15

HASIL SPSS UJI NORMALITAS UNIVARIATE DAN BIVARIATE


Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pre test 32 100.0% 0 0.0% 32 100.0%

post test 32 100.0% 0 0.0% 32 100.0%

Notes

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 2.53 .110

Lower Bound 2.31


95% Confidence Interval for
Mean
Upper Bound 2.76

5% Trimmed Mean 2.59

Median 3.00

Variance .386

pre test Std. Deviation .621

Minimum 1

Maximum 3

Range 2

Interquartile Range 1

Skewness -.986 .414

Kurtosis .045 .809

post test Mean 1.75 .119

95% Confidence Interval for Lower Bound 1.51


Mean
Upper Bound 1.99
5% Trimmed Mean 1.72

Median 2.00

Variance .452

Std. Deviation .672

Minimum 1

Maximum 3

Range 2

Interquartile Range 1

Skewness .340 .414

Kurtosis -.698 .809

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Unstandardized Residual .103 32 .200* .959 32 .252

RES .073 32 .200* .959 32 .256

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

laki-laki 6 18.8 18.8 18.8

Valid perempuan 26 81.3 81.3 100.0

Total 32 100.0 100.0


Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Dewasa Akhir (35-45 th) 3 9.4 9.4 9.4

Lansia Awal (> 56 th 19 59.4 59.4 68.8


Valid
Lansia Akhir (>56 th) 10 31.3 31.3 100.0

Total 32 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Bekerja 2 6.3 6.3 6.3

IRT 19 59.4 59.4 65.6

Swasta 6 18.8 18.8 84.4


Valid
Wiraswasta 2 6.3 6.3 90.6

PNS 3 9.4 9.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Tidak Sekolah 10 31.3 31.3 31.3

SD 3 9.4 9.4 40.6

SMP 3 9.4 9.4 50.0

SMA 13 40.6 40.6 90.6


DIII-S1 3 9.4 9.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

Riwayat DM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1-5 Th 26 81.3 81.3 81.3

Valid 6-10 Th 6 18.8 18.8 100.0

Total 32 100.0 100.0

pre test

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1,00- 1,40 normal 2 6.3 6.3 6.3

0,91-0,99 boderline/ sedang 11 34.4 34.4 40.6


Valid
<0,90 abnormal 19 59.4 59.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

post test

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1,00-1,40 Normal 12 37.5 37.5 37.5

0,91-0,99 boderline/sedang 16 50.0 50.0 87.5


Valid
<0,90 abnormal 4 12.5 12.5 100.0

Total 32 100.0 100.0


UJI BIVARIATE

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

pre test 2.53 32 .621 .110


Pair 1
post test 1.75 32 .672 .119

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pre test & post test 32 .715 .000

Paired Samples Test

Paired Differences T df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Std. 95%


Devi Error Confidence
ation Mean Interval of the
Difference

Lower Upper

P
a
i pre test - post test .781 .491 .087 .604 .958 9.004 31 .000
r
1

Anda mungkin juga menyukai