Anda di halaman 1dari 2

 

ALAM DESA
Bukit di atas tanah
Tertutup kabut tipis
Hawa sejuk mentari cerah
Padang rumput menghijau manis
Gemericik air di sungai terdengar halus
Halimun pagi menetes teduh
Air terjun mengguruh deru
Melaju membiru pantai
Sejuk asin hangat pesisir
Menerangi panorama desa
Mewarnai guratan alam
Mencipta indah alam desa
INDONESIAKU
Satu negara makmur
Ratusan budaya kaya
Pulau beribu-ribu
Teteapi tetap satu
Bhinekka Tunggal Ika
Tetap satu walau berbeda
Itulah Indonesia
Ratusan juta rakyatnya
Tanahnya subur gembur
Kaya hasil alam
Itulah istimewa negaraku
Indonesiaku/
 KAMPUNG HALAMANKU
Gunung tinggi bukit menjulang
Sawah hijau menghampar
Langit biru mempesona
Itulah rumah asalku
Kampung halamanku
Semburan mentari di ufuk timur
Surya pagi memancarkan sinarnya
Sebersit sepoi angin berhembus
Mengiringi jalan bapak ke sawah
Ditemani nyanyian riang bocah
 KEMANA PERGINYA ALAM LESTARI
Karya: Jay Limandjaya
Dulu sering ku lihat hamparan hijau sawah beratapkan langit biru
Kiri kanan sawah, tengahnya sungai
Di antara gunung matahari terbit malu-malu
Namun sekarang kemana?
Lapisan tanah becek berwarna coklat setiap habis hujan
Kini tanahku berwarna abu
Lama kucari tanah becekku
Tapi kenapa sekarang tak nampak?
Cemara kehidupan tinggi menjulang
Menjadi rumah bagi banyak hewan buatan Tuhan
Sekarang cemaranya tidak berwarna hijau dan teduh
Tetap tinggi tapi banyak jendela, banyak lampu
Mengapa bisa begitu?
Sering banjir, sering longsor
Di barat ada asap bikin marah tetangga
Padahal dahulu tidak begitu
Ibu pertiwi cuma tersedu tapi tidak malu
Sayang sekali ibu pertiwi kini tidak hanya sedih
Menanggung pilu sambil tertatih
Anak-anaknya nakal semua
Biar dimarahi tapi tak pernah jerat
BUNGA 
Sehari bungamu mekar
Lalu kelopakmu berguguran
Wangimu harum waktu mekar
Kini tiada lagi manismu
Sebentar saja wangimu
Padahal bunga lain bisa mekar lama
Sayangnya bunga ini cepat gugur secepat mekarnya
Secepat masa muda dan masa tua
Makanya ketika muda banyak belajar
Supaya waktu tidak terbuang percuma
 Mengabdi diri supaya berguna
Jadi walaupun gugur akan terus mekar
PANTAI
Sinar surya terbit
Menyadarkan mataku
Mataku melihat birunya pantai
Pasirnya putih lembut sekali
Kerang di pantai berserakan
Membuat tangan gatal memainkannya
Sayangnya kini pantaiku rusak
Putih bersihnya ternoda kotor
Ombak bersih menyeret sampah
Tebaran kerang hilang semua
Tidak usah bertanya ulah siapa
Karena ini akibat tangan manusia
Mudah-mudahan mereka nanti sadar
Apa yang sesungguhnya telah diperbuat
Atau mungkin harus mulai dari diri sendiri
Supaya tidak ikut merusak
Lalu kurogoh kantongku
Ku ambil kerangku dan kusimpan kembali di pasir putih 
HIJAU, BIRU DAN HITAM
Karya: Jay Limandjaya
Kututup mataku sambil memandang lurus
Kulihat hitam
Kubuka mataku  mendongak ke atas
Kulihat biru
Kualihkan mataku kebawah
Kulihat hijau
Lama ku memejam
Sambil mengandai

Lalu, kututup lagi mataku


Lagi, kulihat hitam
Kira-kira warna apalagi berikutnya
Kubuka mataku mendongak ke atas
Kulihat mendung
Kualihkan mataku kebawah
Kulihat abu
Sebentar saja ku memejam
Sambil menyadari
Biru dan hijaunya
Kini sudah berganti warna/
\

Anda mungkin juga menyukai