Anda di halaman 1dari 8

KASUS 1:

Proses Penanganan perkara tindak pidana korupsi:


Perkara Korupsi An. Terdakwa EDWARD CORNELIS WILLIAM NELOE, dkk
(KASUS PT. BANK MANDIRI)

KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA SELATAN

PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI :

PT. BANK MANDIRI

1. INSTANSI DAN TANGGAL PENYERAHAN SPDP KEPADA KEJAKSAAN :


Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI

2. NAMA TERDAKWA :
1. EDWARD CORNELIS WILLIAM NELOE.
2. I WAYAN PUGEG.
3. M. SHOLEH TASRIPAN, SE, MM.

3. KASUS POSISI :
Diduga telah terjadi Tindak Pidana Korupsi pada PT. Bank Mandiri yang dilakukan oleh
terdakwa I. EDWARD CORNELIS WILLIAM NELOE, terdakwa II. I WAYAN
PUGEG dan terdakwa III. selaku pemutus kredit telah menyetujui/ memproses surat No.
001/CGN/X/2002 perihal permohonan fasilitas kredit PT. Cipta Graha Nusantara sebesar
US$ 18.500.000.00 (delapan belas juta dolar Amerika) dengan pemberian kredit Bridging
Loan sejumlah Rp. 160.000.000.000,- (seratu enam puluh milyar) yang tertuang dalam
Nota Analisa Kredit Bridging Loan No. CGR.CRM/314/2002 tanggal 23 Oktober 2002
perihal Permohonan fasilitas Bridging Loan yang diajukan saksi Edyson selaku Direktur
Utama PT. Cipta Graha Nusantara yang mana para terdakwa tidak memastikan bahwa
pemberitan kredit telah didasarkan pada penilaian yang jujur, objektif, cermat dan
seksama serta terlepas dari pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan.

Para terdakwa selaku pemutus kredit telah menyetujui untuk memberikan kredit
Bridging Loan kepada PT Cipta Graha Nusantara sejumlah Rp. 160.000.000.000,-
(seratus enam puluh milyar rupiah) dengan tidak memenuhi norma-norma umum
perbankan dan tidak sesuai dengan asas-asas perkreditan yang sehat sebagaimana diatur
dalam artikel 520 Kebijakan 520 kebijakan pekreditan Bank Mandiri (KPBM) tahun
2000 karena fasilitas Bridging Loan dan Pembiayaan secara refinancing sebagaimana
hasil Nota Analisa Kredit No. CGR.CRM/314/2002 tanggal 23 Oktober 2002 perihal
permohonan fasilitas Bridging Loan atas nama PT. Cipta Graha Nusantara tidak diatur
baik oleh ketentuan Bank Indonesia maupun ketentuan PT. Bank Mandiri, Ketentuan
Bridging Loan dan pembiayaan secara refinancing tersebut baru diatur setelah para
terdakwa menyetujui kredit Bridging Loan Rp. 160.000.000.000,- (seratus enam puluh
milyar) kepada PT. Cipta Graha Nusantara, yaitu dalam KPBM tahun 2004 Artikel 620
tentan Produk Perkreditan.

Akibat perbuatan para terdakwa menyebabkan kerugian Keuangan Negara sejumlah


Rp. 160.000.000.000,- (seratus enam puluh milyar rupiah).

4. JUMLAH KERUGIAN KEUANGAN NEGARA :


Rp. 160.000.000.000,- (seratus enam puluh milyar rupiah).

5. PENUNJUKAN JAKSA PENUNTUT UMUM (P-16 A) :


Nomor : Print – 2154/0.1.14/Ft.1/08/2005 tanggal 10 September 2005

TIM PENUNTUT UMUM :


1. BARINGIN SIANTURI, SH. MH
2. RHEIN E SINGAL, SH.
3. SYAIFUL THAHIR, SH
4. SILA PULUNGAN, SH. MH.
5. ANDI DHARMAWANGSA, SH. MH
6. CECEP SUNARTO, SH

6. PASAL YANG DILANGGAR :

PRIMAIR :
Pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana
diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP

SUBSIDAIR :
Pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana
diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

LEBIH SUBSIDAIR :
Pasal 3 jo pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah
dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP.

LEBIH SUBSIDAIR LAGI :


Pasal 3 jo pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah
dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
7. PELIMPAHAN PERKARA KE PENGADILAN :
Nomor : B-2232/APB/SEL/Fp.2/09/2005, tanggal 27 September 2005 berkas perkara
telah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 27 September 2005

8. PROSES PERSIDANGAN
1. TUNTUTAN PIDANA/REQUISITOIR : Tanggal 26 Januari 2006
2. AMAR TUNTUTAN :
 Menyatakan terdakwa EDWARD CORNELIS WILLIAM NELOE,
terdakwa I WAYAN PUGEG dan terdakwa M. SHOLEH TASPIRAN,
SE, MM terbukti bersalah melakukan, menyuruh melakukan atau turut
melakukan perbuatan dengan melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain, atau suatu badan, yang secara
langsung atau tidak langsung dapat merugikan keuangan negara dan atau
perekonomian negara, atau diketahui atau patut disangka olehnya bahwa
perbuatan tersebut merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 2 ayat (1) jo pasal 18
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
Perubahan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo pasal 64 ayat (1)
KUHPsebagaimana dalam dakwaan Primair.
 Terdakwa EDWARD CORNELIS WILLIAM NELOE, terdakwa I
WAYAN PUGEG dan terdakwa M. SHOLEH TASPIRAN, SE, MM
dipidana penjara masing-masing selama 20 (dua puluh) tahun, dikurangi
selama para terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah supaya para
terdakwa tetap ditahan.
 Membayar denda masing-masing sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar
rupiah) subsidiair 12 (belas) bulan kurungan.
 Menyatakan Barang Bukti berupa surat-surat dan dokumen Nomor urut 1
s/d 140 tetap dilampirkan dalam berkas perkara dan Nomor urut 141 s/d
149 dirampas untuk Negara, yang diperhitungkan untuk pembayaran
kerugian Negara sebesar US $ 18.500.000,- (delapan belas juta lima ratus
ribu Dolar Amerika Serikat.
3. PUTUSAN PENGADILAN NEGERI :
Nomor : 2068/Pen.Pid/2005/PN.Jak-Sel tanggal 20 Februari 2006
4. AMAR PUTUSAN :
1. Menyatakan bahwa para terdakwa :
- EDWARD CORNELIS WILLIAM NELOE, tersebut.
- I WAYAN PUGEG, tersebut.
- M. SHOLEH TASPIRAN, SE, MM, tersebut.
Tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana
sebagaimana yang didakwakan kepada mereka ;
2. Membebaskan para Terdakwa tersebut dari seluruh Dakwaan tersebut ;
3. Memerintahkan agar para terdakwa dibebaskan dari tahanan negara ;
4. Mengembalikan hak-hak para terdakwa dalam kedudukan, kemampuan, harkat
dan martabatnya ;
5 Memerintahkan Barang Bukti sebagaimana tersebut dalam lampiran daftar
barang bukti dari Nomor 1 sampai dengan nomor 140, tetap dilampirkan dalam
berkas perkara ini, sedangkan barang bukti sebagaimana yang diuraikan dalam
daftar barang bukti nomor 141 sampai dengan 149 tersebut dikembalikan kepada
masing-masing terdakwa.
6. Membebankan kepada negara untuk membayar biaya perkara ini sebesar
Rp.7.500,-

9. UPAYA HUKUM
9.1. KASASI
Akta Permohonan Kasasi dari Penuntut Umum :
No. 04/Akta.Pid/2006/ PN.Jak.Sel. tanggal 2 Maret 2006

Putusan Mahkamah Agung :


Nomor 1144 K/PID/2006 tanggal 13 September 2007 atas nama terdakwa EDWARD
CORNELIS WILLIAM NELOE, Dkk

AMAR PUTUSAN :
- Menolak permohonan Kasasi dari para pemohon Kasasi I/ Para terdakwa : I.
EDWARD CORNELIS WILLIAM NELOE, II. I WAYAN PUGEG, III. M.
SHOLEH
TASPIRAN, SE, MM, tersebut;
- Mengabulkan permohonan Kasasi dari Para Pemohon Kasasi II : Jaksa/Penuntut
Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan tersebut;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nonor : 2068/Pen.Pid/2005
/PN.Jak-Sel tanggal 20 Februari 2006;

MENGADILI SENDIRI
1. Menyatakan para terdakwa : I. EDWARD CORNELIS WILLIAM NELOE, II. I
WAYAN PUGEG, III. M. SHOLEH TASPIRAN, SE, MM, telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Korupsi secara bersama-sama dan
berlanjut”
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa-terdakwa I, II, III
tersebut dengan pidana penjara masing-masingselama 10 (sepuluh) tahun;
3. Menetapkan lamanya terdakwa-terdakwa I, II, III berada dalam tahanan sebelum
putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap, akan dikurangkan seluruhnya dari
pidana penjara yang dijatuhkan;
4. Menghukum terdakwa-terdakwa I, II, III dengan hukuman denda masing-masing
sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila apabila
denda tidak dibayar, maka kepada masing-masing terdakwa dikenakan hukuman
penggantiberupa pidana kurungan selama 6 (enam) bulan;
5. Menyatakan Barang Bukti berupa surat-surat dan dokumen Nomor urut 1 s/d 140
tetap dilampirkan dalam berkas perkara dan Nomor urut 141 s/d 149 dirampas untuk
Negara.
6. Membebankan terdakwa-terdakwa I, II dan III tersebut untuk membayar
Biaya Perkara dalam tingkat Kasasi ini sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus
rupiah).
10. PELAKSANAAN PIDANA / EKSEKUSI
1. Putusan yang telahmemperoleh Kekuatan hukumtetap:
Tanggal 13 September 2007
2. SURATPERINTAHPelaksanaanPutusan: Surat Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan (P-48) No

TIM PENUNTUT UMUM :


1. BARINGIN SIANTURI, SH
2. RHEIN E SINGAL, SH.
3. SYAIFUL THAHIR, SH
4. SILA PULUNGAN, SH.
5. ANDI DHARMAWANGSA, SH

Pelaksanaan Pidana Badan : Tanggal 14 september 2007


Pidana Penjara :
Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa-terdakwa I, II, III tersebut dengan pidana penjar
Menetapkan lamanya terdakwa-terdakwa I, II, III berada dalam tahanan sebelum putusan ini mempun
Menghukum terdakwa-terdakwa I, II, III dengan hukuman denda masing- masing sebesar Rp. 500.000

PENYELESAIAN :
Perkara telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap.

Soal:

1. Buatlah bagan/alur proses hukum acara peradilan pidana khusus (disertai jangka waktu,
landasan hukum misalnya undang-undang, KUHP, KUHAP dalam setiap tahapannya)
terhadap perkara tindak pidana korupsi diatas (kasus 1)!
2. Buatlah Dakwaan jika anda sebagai seorang Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam perkara
tindak pidana korupsi diatas!
3. Buatlah Pledoi/Pembelaan jika anda sebagai Penasihat Hukum (PH) berdasarkan perkara
tindak pidana korupsi diatas!

KASUS 2:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan kasus dugaan rasuah yang dilakukan oleh
Menteri Sosial Juliari Peter Batubara dan empat orang lainnya terkait bantuan sosial dalam
rangka penanganan covid-19. Perkara itu diawali dengan adanya pengadaan bansos penanganan
covid-19 berupa paket sembako di Kementerian Sosial RI tahun 2020. Pengadaan tersebut
bernilai sekitar Rp5,9 Triliun, dengan total 272 kontrak dan dilaksanakan dua periode. Juliari
menunjuk Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dalam pelaksanaan proyek tersebut dengan cara penunjukan langsung para rekanan.

Dari upaya itu diduga disepakati adanya fee dari tiap-tiap paket pekerjaan yang harus disetorkan
para rekanan kepada Kementerian Sosial melalui Matheus. Ketua KPK Firli Bahuri menuturkan
untuk fee tiap paket bansos disepakati oleh Matheus dan Adi sebesar Rp10 ribu per paket
sembako dari nilai Rp300 ribu per paket Bansos. Kemudian kontrak pekerjaan dibuat oleh
Matheus dan Adi pada bulan Mei-November 2020 dengan beberapa suplier sebagai rekanan,
yang di antaranya adalah Ardian I M dan Harry Sidabuke (swasta) dan PT Rajawali Parama
Indonesia (RPI) yang diduga milik Matheus. Pada pelaksanaan paket bansos sembako periode
pertama, ujar Firli, diduga diterima fee sebesar Rp12 miliar yang pembagiannya diberikan secara
tunai oleh Matheus kepada Juliari melalui Adi dengan nilai sekitar Rp8,2 Miliar. Baca artikel
CNN Indonesia "Kronologi Mensos Juliari Jadi Tersangka Kasus
Bansos Corona" selengkapnya di sini:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201206015241-12-578488/kronologi-mensos- juliari-
jadi-tersangka-kasus-bansos-corona.

Soal:

Buatlah bagan/alur proses hukum acara peradilan pidana khusus (disertai jangka waktu, landasan
hukum misalnya undang-undang, KUHP, KUHAP dalam setiap tahapannya) terhadap perkara
tindak pidana korupsi diatas (Kasus 2)!
Kasus 3:

DETIL DATA PERKARA TINDAK PIDANA UMUM

No. PERKARA : PRINT-158/Q.3.21/Euh.1/07/2014


Jenis PERKARA : Narkotika
Wilayah Hukum : KEJAKSAAN NEGERI BATULICIN
No. Surat :
Kasus Posisi : Terdakwa AGUS SUKARI bin (alm) HERI KASAN pada hari Senin tanggal 7 Juli 2014
sekitar Pukul 04.00 Wita di ruang tamu Wisma Arlum milik Bu Priyo di Kapis Baru
Desa Batu Ampar Kec. Simpang Empat Kab. Tanah Bumbu terdakwa membeli
sabu ??? sabu dari Joni (belum tertangkap) seharga Rp 3.000.000,00 (tiga juta
rupiah) yang sudah dalam bentuk paketan sejumlah 12 (dua belas paket) kemudian
setelah itu pada Pukul 04.30 Wita terdakwa menggunakan narkotika jenis sabu
tersebut dengan tujuan agar tidak mengantuk saat memutar musik untuk tamu ???
tamu di Wisma Arum, di kamar kosong di Wisma Arlum milik Bu Priyo tersebut
dengan cara terdakwa mengambil sabu ??? sabu dari salah satu paket sebanyak
separuh kemudian terdakwa masukkan sabu ??? sabu tersebut ke dalam pipet kaca
kemudian pipet kaca tersebut disambungkan ke sedotan yang sudah menjadi satu
rangkaian dengan bong yang terbuat dari kaca yang di dalamnya telah diisi air lalu
pipet kaca dibakar dengan kompor selanjutnya terdakwa menghisap asap sabu ???
sabu melalui sedotan pada bong tersebut sampai habis. Kemudian pada Pukul 10.00
Wita terdakwa ditangkap oleh Erwin dan Abdul Sukur di ruang tamu Wisma Arlum
tersebut dan ditemukan 11 (sebelas) paket utuh sabu dan 1 (satu) paket tinggal
setengahnya sisa dipakai sendiri.
JPU : 1. HANINDYO BUDIDANARTO - 230032820 - Jaksa Fungsional -
III/c (Jaksa Pratama)
2. HARRY FAUZAN - 230032159 - Staf Tata Usaha - III/b
(Ajun Jaksa)

Surat Dakwaan :
Tuntutan : Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batulicin yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutuskan : 1. Menyatakan Terdakwa AGUS SUKARI bin (alm) HERI
KASAN bersalah melakukan tindak pidana menyalahgunakan narkotika golongan 1
bagi diri sendiri sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1)
huruf a UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan subsidair kami ; 2.
Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa AGUS SUKARI bin (alm) HERI KASAN
berupa pidana penjara selama 2 (
Data Terdakwa
Terdakwa 1 :
Nama : AGUS SUKARI BIN (ALM) HERI KASAN
Tempat/tgl lahir : LUMAJANG / 27-06-1985
Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
Warga negara : Indonesia
Tempat tinggal : -
Agama : ISLAM
Pekerjaan : -
Pendidikan : -
Pasal yang dibuktikan : 1. Pasal 112
2. Pasal 127
3. Pasal 114

Pasal yang di Dakwakan :


Hal-hal yang Memberatkan :
Hal-hal yang Meringankan :
Tuntutan Pidana : PIDANA BADAN 1 TAHUN 6 BULAN BIAYA PERKARA SEBESAR Rp 2500
Amar Putusan PN : PIDANA BADAN 2 TAHUN 0 BULAN 0 HARI BIAYA PERKARA SEBESAR Rp 2500
Status : KEKUATAN HUKUM TETAP
Tanggal Eksekusi : 05/01/2015

Soal:

Buatlah bagan/alur proses hukum acara peradilan pidana khusus (disertai jangka waktu, landasan
hukum (peraturan perundang-undangan yang berlaku) misalnya undang-undang, KUHP,
KUHAP dalam setiap tahapannya) terhadap perkara tindak pidana korupsi diatas (Kasus 3)!

Anda mungkin juga menyukai