Anda di halaman 1dari 5

MIDTEST Dr.

ISN APRIL 2021

1. Brainstem terdiri Midbrain, pons, dan medulla oblongata.


Midbrain: N III dan IV
Pons: N V-VIII
Medulla oblongata: N IX-XII
Tempat keluar saraf kranialis:
N.I : Fossa cribosa os ethmoidalis
N.II : Canalis opticus
N 3,4,6,5 (ophtalmica) : Foramen Orbitalis superior
N (maksilla) : Foramen rotundum
N (mandibulla) : Foramen ovale
N 7,8 : meatus acusticus internus
N 9: 10,11 : foramen jugularis
N12 : canalis hippoglossus

2. PONS

Klinis: Sindroma Millard Gubler  hemiplegia alternans N. Abduscens (N. VI) dan
N.Fascialis (N. VII) mulutnya miring kearah kontralateral lesi

3. MESENSEFALON

Sindroma Weber  hemiplegi alternans occulomotorius (N. III)


Kelumpuhan N.III LMN sisi ipsilateral dan kelumpuhan badan dan ekstremitas sisi
kontralateral

4. MEDULA OBLONGATA

Secara Klinis :

- hemiplegi alternans N. Hipoglossus (N. XII)  jarang


- Lesi di bagian dorsolateral medula oblongata (a. Cerebelli posterior inferior
cabang dari a. Vertebralis)  Sindroma Wallenberg = Hemianastesia
alternans
5. Refleks batang otak
6. stroke

STROKE ISKEMIK STROKE HEMORAGIK


- tergantung lokasi dan luas infark - terjadi wkt aktif dan tb2
- sesuai dgn pemb.darah daerah infark - nyeri kepala hebat -> kesadaan
menurun -> muntah, kejang, koma
- hemiparesis - riwayat hipertensi kronis
- disfasia-afasia - defisit neurologis tergantung lokasi
dan luas hematom
- diplopia - hematom di lobus frontalis dan
temporalis -> kejang2 / hemiparesis
kontralateral
- hemihipastesi
- gg.penglihatan & paresis n.kranialis
STROKE ISKEMIK STROKE HEMORAGIK
-Fase akut : 7-10 hari -Fase akut : +/- 14 hari
-onset saat istirahat,kec : emboli -onset saat aktivitas
-Usia tua -Usia muda
-kesadaran umum baik,kec: emboli -kesadaran menurun
-FR : HT,DM,dislipidemia -FR : HT dan aneurisma
-Peninggian TIK (-) -Peninggian TIK (+)
-kaku kuduk (-) -kaku kuduk (+)
-edema papil (-) -edema papil (+)
-tanda peringatan (+)TIA -tanda peringatan (-)
-bradikardi (+) hari ke 4 -bradikardi (+) hari ke 1

TROMBUS EMBOLI
-Timbul tiba2 saat istirahat -timbul tiba2 saat aktivitas
-onset lama/perlahan -onset cepat
-pada usia tua -pada usia muda
-target: pembuluh darah kecil/distal -target: pembuluh darah
besar/proksimal
-FR : aterosklerosis,DM,HT, -FR: penyakit jantung -> Atrial
hiperlipidemia fibrillation
-Nadi regular -nadi irregular
-tx:trombolitik/anti platelet -tx: antikoagulant

Stroke Siriraj Score :


(2,5 x tingkat kesadaran)+ (2 x muntah) + (2 x sakit kepala) + (0,1 x tekanan diastole)
– (3 x faktor atheroma) – 12
= -1 s.d. +1: meragukan. >+1 : S.hemoragik, <-1 : S.iskemik

Kesadaran Muntah Nyeri kepala Tekanan ateroma


dlm 2 jam diastolik
0 : CM DM,
1 : apatis, 0 : (-) 0 : (-) Dalam mmHg claudicatio
somnolen 1 : (+) 1 : (+) intermiten,
2 : sopor, meningeal +
coma stroke sblmny
0 : (-)
1 : (+)

PIS PSA
Sakit Kepala (-) (+)
Penurunan Kesadaran Lebih lambat Mendadak
Rangsang meningeal (-) (+)
Kejang (-) (+)
Defisit neurologis Lebih sering +/-
Rebleeding (-) (+)
Prognosa Lebih baik Lebih buruk
Lumbal Punksi Darah (-) Darah (+)

7. epilepsy
1. Afasia werncike: ketidakmampuan memahami substansi kata namun bicaranya lancar. Letak
di area 22 lobus temporal
Afasia broca: ketidakmampuan bicara namun mampu memahami substansi kata. Area 44
dan 45. Lobus parietal

2. Chiasma optikum :
Kiasma optik merupakan komisura yang dibentuk dari persilangan saraf optic

3. HNP : Hernia Nukleus Pulposus(HNP) merupakan suatu gangguan yang melibatkan ruptur
annulus fibrosus sehingga nukleus pulposis menonjol (bulging) dan menekan kearah kanalis
spinalis.
Gejala klinik bervariasi tergantung pada derajatnya dan radiks yang terkena. Pada stadium
awal, gejala asimtomatik. Gejala klinis muncul ketika nucleus pulposus menekan saraf.
Gejala klinis yang paling sering adalah iskialgia (nyeri radikuler). Nyeri biasanya bersifat
tajam, seperti terbakar dan berdenyut menjalar sampai bawah lutut. Bila saraf sensoris kena
maka akan memberikan gejala kesemutan atau rasa baal sesuai dermatomnya. Bila
mengenai conus atau cauda ekuina dapat terjadi gangguan miksi, defekasi dan disfungsi
seksual. Nyeri yang timbul sesuai dengan distribusi dermatom (nyeri radikuler) dan
kelemahan otot sesuai dengan miotom yang terkena
Kejadian HNP yang paling sering (90%) yaitu mengenai diskus intervertebralis L5-
S1 dan L4-L5, kemudian daerah servikalis (C6-C7 dan C5-C6)
dan paling jarang terkena yaitu di daerah torakalis

4. TATALAKSANA TIA:
PENATALAKSANAAN
 Obat antiplatelet (aspirin 75 mg per hari) Kontraindikasi pada pasien ulkus peptikum aktif.
oClopidogrel merupakan obat antiplatelet pilihan untuk pasien yang tidak dapat
mentoleransi aspirin.
 Antikoagulan (warfarin) Jika diketahui sumber emboli dari jantung (kardiogenik), meliputi
fibrilasi atrium nonreumatik.
 Endarterektomi karotis Setelah terjadi TIA atau stroke minor, mungkin diperlukan
intervensi bedah untuk membersihkan ateroma pada arteri karotis berat yang simtomatik
(stenosis lebih dari 70%). Indikasi endarterektomi karotis pada pasien TIA tergantung pada
banyak faktor, di antaranya tingkat berat stenosis dan morbiditas serta mortalitas
pembedaan di tempat pusat pelayanan tersebut. Pada tempat dengan tingkat morbiditas
serta mortalitas pembedahan terbukti bermanfaat bagi pasien dengan stenosis sebesar
>70% dan riwayat TIA.
5. Sefalgia primer: TTH, MIGRAIN, CLUSTER, dan other primary headache
6.
7.

Anda mungkin juga menyukai