Anda di halaman 1dari 2

KISAH NABI ADAM A.

S
Putriyani Jukri / VIII J (8 J)

Setelah Allah menciptakan alam raya dan menyempurnakannya, bumi menjadi hijau dipenuhi hutan
belantara, lautan membentang, danau-danau dan sungai-sungai yang panjang, hewan-hewan pun
telah berkembang biak di dalamnya. Sementara itu di Surga, Allah mengumpulkan para malaikat dan
berfirman : “Sesungguh nya aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.”
Para malaikat bertanya : “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan
menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu.”
Allah berfirman : “Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”. Kemudian, Allah menciptakan
manusia yang hendak di jadikan Khalifah itu adalah dari Tanah Liat kering. Setelah sempurna
penciptaannya, Allah meniupkan ruh kedalamnya, manusia pertama ini di namai “ADAM”, berbeda
dengan para malaikat, Adam di karuniai akal, sehingga mempunyai kemampuan berpikir yang kuat.
Allah mengajari adam tentang benda-benda yang ada. Kemudian, Allah memperkenalkan adam
kepada penghuni Surga dan Allah berkata kepada malaikat : “Sebutkanlah benda-benda ini?”. Para
malaikat tidak bisa menyebutkan benda-benda itu, lalu Allah menyuruhkan Adam menyebutkan
benda-benda itu, dan Adam bisa menyebutkan semuanya, lalu Allah berfirman : “Sujudlah kamu
kepada Adam”. Maka semua malaikat tersungkur bersujud kepada Adam untuk menghormatinya,
tetapi Iblis tidak mau sujud. Allah menegur iblis : “Kenapa kamu tidak sujud kepada Adam?”, Iblis
menjawab : “Aku lebih baik dari dia, Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia dari tanah”. Allah
berfirman : “Kelurlah dari Surga, kamu terkutuk dan terlaknat sampai hari Kiamat”. Iblis lalu
berkata : “Ya Robbi berilah saya umur panjang sampai hari Kiamat, dan aku akan menggoda dan
menyesatkan semua manusia, kecuali hamba hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka”, Allah
berfirman : “Kamu di beri umur panjang sampai hari yang ditentukan, sesungguhnya kamu tidak
bisa menjerumuskan hamba-hamba ku yang mengikutinya hanya orang-orang yang sesat.”

Adam tinggal bahagia di Surga, kemudian, Allah menciptakan “HAWA”. Wanita pertama dari tulang
rusuk Adam. Semakin bahagia, Adam dan Hawa tinggal di Surga semua serba ada dan indah luar
biasa, makanan lezat berlimpah, baju beraneka dan indah, istana megah sangat nyaman untuk
tempat tinggal. Mereka bebas berjalan-jalan keseluruhan penjuru Surga, yang teramat luas dan
indah. Allah hanya melarang mereka mendekati sebatang pohon, Adam dan Hawa patuh terhadap
larangan itu, mereka tidak pernah mendekati pohon terlarang itu, iblis yang mendengarkan larangan
itu, langsung menyusun rencana, dia berusaha sekuat tenaga dan menggerakkan segenap pikiran
untuk menjerumuskan adam dan hawa agar melanggar larangan Allah, Allah yang Maha Tahu
memperingatkan Adam dan Hawa : “Hai Adam, setan itu adalah musuhmu dan juga musuh istri mu,
berhati-hati lah jangan sampai dia mencelakakan kalian dan mengeluarkan kalian dari Surga.” Iblis
lalu mencari kesempatan untuk menggoda Adam dan Hawa dengan berbagai cara, halus maupun
terang-terangan, dia berusaha agar mereka berdua melanggar larangan Allah, mendekati pohon
terlarang. Iblis berkali-kali membujuk mereka dengan bersumpah bahwa dia hanya menginginkan
kebaikan dan kebahagiaan Adam dan Hawa, Iblis berkata : “Pohon Kuldi adalah pohon kekekalan,
jika engkau memakan buah nya maka akan kekal seperti malaikat di Surga.” Dia juga berkata akan
menunjukkan kepada mereka kerajaan yang kekal, begitu gigihnya iblis menunjukkan rayuan-rayuan
nya, akhirnya Adam dan Hawa tergoda untuk memakan buah dari pohon terlarang itu, begitu
mereka mencicipi buah itu, hilanglah baju indah yang mereka kenakan. Mereka sangat malu dan
seketika takut kepada Allah, mereka menutupi tubuh mereka dengan daun-daun Surga, Allah
menegur mereka : “Bukankah sudah kularang kalian mendekati pohon itu, dan bukankah sudah
kuperingati kalian, Setan adalah musuh kalian.” Adam dan Hawa sangat menyesal dan ingin Allah
memaafkan mereka, dan memberi Rahmat kepada mereka lagi. Kemudian Allah mengajari mereka
doa untuk meminta pengampunan, :

َ‫قَااَل َربَّنَا ظَلَ ْمنَٓا َأنفُ َسنَا َوِإن لَّ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكون ََّن ِمنَ ْٱل ٰ َخ ِس ِرين‬

Qālā rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn

Artinya: Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika
Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk
orang-orang yang merugi.

Kemudian Allah menerima taubat Adam dengan sungguh-sungguh dengan memberi ampunan,
tetapi tetaplah keputusan nya : “Turunlah kalian semuanya kebumi, sebagian kalian akan saling
bermusuhan, dibumi lah tempat tinggal kalian.” Maka turun lah Adam dan Hawa kebumi dengan
meninggalkan semua kesenangan dan keindahan Surga. Mulai saat itu, mereka mulai mengupayakan
makanan, pakaian, dan rumah dengan tangan mereka sendiri. Ketika Adam dan Hawa diturunkan
kebumi, mereka di tempatkan terpisah, setelah bertahun-tahun saling mencari, akhirnya mereka
bertemu di Padang Arafah, mereka berdua bekerja keras dengan tenaga dan pikiran untuk
membangun kehidupan di bumi dan terus tekun beribadah kepada Allah SWT, memang di bumi lah
penugasan Adam sebagai Khalifah, Adam dan Hawa di karuniai dua anak pasang yang kembar,
masing-masing Pria dan Wanita, sejak saat itu manusia terus berkembang di bumi.

Kisah Nabi Adam ini mengingatkan kita bahwa Iblis dan setan-setan lainnya, akan terus gigih
berusaha agar sebanyak-banyaknya manusia menjadi sesat dan masuk Neraka sesama mereka kelak.
Tapi, jangan takut godaan iblis dan pasukannya tidak mempan kepada orang-orang yang Ikhlas dan
berserah diri Kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai