Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MATA KULIAH FISIKA SMA BERORIENTASI LABORATORIUM


“PERMASALAHAN DAN SOLUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
BERORIENTASI LABORATORIUM DI SEKOLAH”

Dosen Pengampu : Dra. Ida Wahyuni M.Pd

DISUSUN
OLEH:

NAMA : DIAN RONALDO SIHOTANG


NIM : 4193321011
KELAS : FISIKA DIK A 2019
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelaesaikan tugas mata kuliah CRITICAL JOURNAL REPORT Mata Kuliah Fisika
SMA Berorientasi Laboratorium ini yang berjudul “Permasalahan dan Solusi dalam
Pembelajaran Fisika Berorientasi Laboratorium di Sekolah”. Penulis berterima kasih kepada
ibu dosen Dra. Ida Wahyuni M.Pd yang bersangkutan yang telah memberikan arahan dan
bimbingan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini.
Namun, penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
untuk tugas ini.
            Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 6 November 2021

Dian Ronaldo Sihotang

4193321011
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Tujuan CJR................................................................................................................4
1.3 Manfaat CJR..............................................................................................................4
1.4 Identitas Journal........................................................................................................4
Jurnal 1..................................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMABAHASAN....................................................................................................................6
2.1 Jurnal 1.......................................................................................................................6
2.2 Jurnal 2.....................................................................................................................10
2.3 Jurnal 3.....................................................................................................................14
BAB III....................................................................................................................................21
PENUTUP...............................................................................................................................21
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................21
3.1 Saran.........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical journal review adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topik
materi yang pada umumnya di perkuliahan. Penulisan critical journal reveiw ini pada
dasarnya adalah untuk menganalisis 2 jurnal dengan topik pembahasan permasalahan
dan solusi dalam pembelajaran fisika berorientasi laboratorium di sekolah. Setiap
journal yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Kelayakan suatu journal dapat kita ketahui jika kita
melakukan resensi dengan cara menganalisis journal tersebut. Suatu journal dengan
kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangan nya artinya journal
ini sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.
1.2 Tujuan CJR
1. Untuk mengetahui masalah yang di ungkap dalam penelitian pada jurnal tersebut.
2. Untuk mengetahui tujuan penelitian pada jurnal tersebut.
3. Untuk mengetahui kemuktahiran dari teori-teori yang digunakan.
4. Untuk mengetahui kemutakhiran bahan rujukan/bacaan yang digunakan.
5. Untuk mengetahui kelayakan dari jurnal tersebut.
1.3 Manfaat CJR
1. Membantu pembaca untuk dapat menilai kelayakan pakaian suatu journal.
2. Membantu pembaca dalam menganalisis kekurangan dan kelebihan dari sebuah
journal.
3. Dapat melatih kemampuan dalam mengkritik suatu journal.
1.4 Identitas Journal
Jurnal 1
Judul journal : Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Media Virtual Laboratory
Simulation: Keterampilan Berpikir
Pengarang : Farida Nur Kumala dan Hartatik
Penerbit : Universitas Kanjuruhan Malang
Tahun terbit : 2017
Vol (No) : 1 (3)
Jenis journal : Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar
ISSN : 2481-5784
Hal : 200-205
Jurnal 2
Judul journal : Penerapan Problem Based Learning Berbantuan Virtual Lab Phet
pada Pembelajaran Fisika Guna Meningkatkan Pemahaman Konsep
Siswa SMA: Literature Review
Pengarang : Elia Maryam Ramadani dan Nana
Penerbit : Universitas Siliwangi
Tahun terbit : 2020
Vol (No) : 8 (1)
Jenis journal : Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)
ISSN : 2580-5924
Hal : 87-92

Jurnal 3
Judul journal : Design Lkpd Terintegrasi Inkuiri Terbimbing Berbantuan Virtual
Laboratory Pada Materi Fluida Dinamis Dan Teori Kinetik Gas Dalam
Pembelajaran Fisika Kelas Xi Sma
Pengarang : Nira Aslinda, Hufri dan Harman Amir
Penerbit : Universitas Negeri Padang
Tahun terbit : 2017
Vol (No) : 10 (1)
Jenis journal : Pillar of Physics Education
ISSN : 2569-3456
Hal : 57-64
BAB II

PEMABAHASAN

2.1 Jurnal 1

LATAR Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia dalam


BELAKANG usahanya untuk mempertahankan hidup dan mengembangkan diri
masyarakat. Melalui pendidikan manusia akan terbebas dari
keterbelakangan, kebodohan, dan bahkan terbebas dari kemiskinan.
Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas pula, sehingga mampu mengembangkan kemampuan
berpikir agar sadar ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS),
serta mampu mengikuti dan memanfaatkan perkembangan tersebut
(Metaputri, 2016). Dewasa ini dunia berada pada abad 21, yaitu suatu
era yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek) yang berlangsung secara eksponensial. Untuk dapat mengikuti
kemajuan iptek yang begitu cepat, melek sains menjadi kebutuhan
setiap orang. Melek sains juga merupakan kebutuhan penting di dunia
kerja. Kebanyakan pekerjaan dan tugas-tugas pekerjaan membutuhkan
keterampilan tingkat tinggi yang mempersyaratkan masyarakat yang
dapat belajar, bernalar, berpikir kreatif, membuat keputusan, dan
memecahkan masalah (Suma, 2010). Berdasarkan 4 unsur IPA yang
telah disebutkan, pembelajaran IPA seharusnya disajikan tidak hanya
melalui hafalan seperangkat pengetahuan fakta, konsep dan prinsip
saja, namun IPA adalah suatu proses. Sehingga dalam melaksanakan
pembelajarannya, IPA harus disajikan melalui pembelajaran yang
bermakna. Pemerintah telah mengatur proses pembelajaran IPA,
pembelajaran IPA di sekolah sebaiknya (Depdiknas, 2009):
memberikan pengalaman kepada peserta didik, menanamkan pada
peserta didik pentingnya pengamatan empiris dalam menguji
hipotesis, latihan berpikir kuantitatif pada masalah nyata yang
berkaitan dengan peristiwa alam dan memperkenalkan dunia teknologi
melalui kegiatan kreatif. Salah satu cara untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan pembelajaran
inkuiri. Model pembelajaran inkuiri memberi solusi tentang
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centred) (Sudiasa,
2012). Model pembelajaran Inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan
belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
penuh percaya diri (Gulo, 2000). Pembelajaran menggunakan model
inkuiri mendorong pemahaman materi secara mendalam dan
mengembangkan pemikiran siswa, efektif untuk meningkatkan
motivasi siswa, karena tingkat keterlibatan siswa tinggi (Enggen dan
Kauchak, 2012), ditambahkan Alameddin & Ahwal, 2016;
menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan prestasi
siswa dan siswa menikmati selama pembelajaran berlangsung (Suduc,
et.al, 2015).

METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan


PENELITIAN subyek penelitian adalah siswa SMA . Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini adalah lembar observasi yang digunakan untuk
melakukan observasi keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas
mahasiswa dan soal tes untuk mengukur keterampilan berpikir siswa.
Pada penelitian ini keterampilan berpikir diukur menggunakan ranah
C1- C6 mengunakan indikator sebagai berikut (Anderson dan
Krathwol, 2011) pada tabel 1. Teknik analisis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif
deskriptif. Teknik analisis data kualitiatif menggunakan teknik analisis
data Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penyimpulan, untuk teknik analisis data
kuantitatif deskriptif diukur untuk mengukur rata- rata keterampilan
berpikir mahasiswa dengan rumus sebagai berikut:
HASIL Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dapat
PENELITIAN diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran inkuiri dapat mengembangkan aktivitas, minat dan
kemampuan berpikir mahasiswa yang ditunjukkan pada tabel 2.

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil pada


siklus I ke siklus II. Pada aspek keterlaksanaan pembelajaran terdapat
peningkatan 10%, aktivitas meningkat 5% dan kemampuan berpikir
juga telah mencapai peningkatan 5 poin. Hal ini disebabkan model
pembelajaran inkuri memberikan kesempatan dan kewajiban pada
pserta didik untuk selalu aktif berpikir dan bertindak dalam belajar.
Trianto (2009) menjelaskan bahwa model pembelajaran inkuri
memberikan kesempatan siswa untuk selalu aktif dalam melakukan
pembelajaran, siswa melaksanakan pembelajaran secara mandiri dan
sedikit bantuan dari guru. Pembelajaran inkuiri dirancang untuk
mengajak siswa secara langsung kedalam proses ilmiah dan dapat
meningkatkan keterampilan siswa.
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
peningkatan keterampilan berpikir siswa melalui penerapan
pembelajaran inkuri berbantuan media virtual laboratory simulation
pada siklus I dan siklus II. Peningkatan hasil secara garis besar
disebabkan oleh pelaksanaan pembelajaran inkuri yang telah berjalan
beberapa kali, sehingga siswa telah terbiasa dengan langkah
pembelajaran inkuiri. Namun berdasarkan tabel 3 juga diketahui
penurunan aspek C3 dan C4, hal ini kemungkinan disebabkan oleh
tingkat bobot soal yang berbeda pada setiap pertemuan. Berdasarkan
uraian di atas memberikan gambaran bahwa penerapan pembelajaran
inkuiri Berbantuan Media Virtual Laboratory Simulation telah mampu
memberikan kontribusi yang positif dalam meningkatkan
keterampilan berpikir mahasiswa.

KELEBIHAN Setelah saya membaca dan memahami isi jurnal, saya mendapatkan
beberapa kelebihan dari jurnal tersebut, yaitu :

1. Pengambilan topik masalah pada jurnal ini menurut saya


sangat tepat karna kita ketahui peran pengembangan metode
pembelajara dalam meningkatkan keterampilan belajar siswa
disekolah sangat berpengaruh sehingga jurnal ini membahas hal
tersebut yang bertujuan untuk mengedukasi pembaca dalam
memahami peran metode pembelajaran inkuiri berbantuan
laboratorium virtual dalam meningkatkan keterampilan berfikir siswa
disekolah terkhusus peran dari media pembelajaran dalam
meningkatkan kreatifitas guru dalam melaksanakan tugasnya dengan
efektif dan efesien dalam pembelajaran.
2. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium virtual
pada mata pelajaran fisika. Akan tetapi tujuan dari penelitian ini tidak
hanya sebatas itu saja namun tujuan penelitian ini juga untuk
mengedukasi guru untuk meningkatkan kreatifitasnya. Ketercapaian
tujuan dari penelitian ini menurut saya sudah tercapai dikarenakan
hasil dari penelitian yang dilakukan sudah di tuangkan dalam hasil
penelitian dan data data yang digunakan merupakan data yang konkret
dengan menggunakan metode penelitian eksperimen.
3. Sebuah karya tulis dikatakan muktahir apa bila menggunakan
teori-teori yang berasal dari bahan rujukan yang terbaru, sesuai dengan
perkembangan ilmu, serta penggunaan contoh-contohnya actual.
Kemuktahiran teori yang digunakan pada jurnal ini diambil dari bahan
rujukan dengan tahun terbit diatas tahun 2015 yang dapat dikatakan
sumber rujukan baru, yang menginidkasikan bahwa jurnal tersebut
dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam memahami
pengembangan pembelajaran inkuiri dengan media pembelajaran
laboratorium virtual untuk meningkatkan keterampilan berfikir siswa.
4. Penggunaan bahasa pada jurnal tersebut menggunakan bahasa
yang mudah dipahami serta kohesi dan koherensi antar materi yang di
sajikan rutut dan saling memiliki keterkaitan, sehingga sangat
membantu pembaca dalam memhami isi jurnal tersebut.
KEKURANGAN 1. Pada jurnal tersebut hasil perhitungan data tidak terlalu hasil
penelitian tidak disajikan dengan tahap-tahap perhitungan dari uji
yang dilakukan menggunakan aplikasi SPSS sehingga dapat
mempengaruhi tingkat pemahaman pembaca dalam memahami hasil
penelitian jurnal tersebut.
2. Pada jurnal tersebut subjek yang diteliti hanya pada sekolah
tertentu, sehingga dalam penarikan kesimpulan dari penelitian tentang
tingkat efektivitas dari pembelaajran inkuiri dengan media
pembelajaran berbantuan laboratotium virtual sehingga tidak dapat
dinyatakan berlaku pada seluruh satuan Pendidikan terkhusus pada
satuan pendidikan tingkat SMA, namun jurnal ini masih dapat
dijadikan bahan referensi bagi pembaca dalam memahami
pengembangan pembelaajran inkuiri dengan media pembelajaran
laboratorium virtual.

2.2 Jurnal 2

LATAR Banyak peserta didik dalam proses belajar hanya menghafal konsep-
BELAKANG konsep, mencatat, mendengarkan, pasif, dan jarang menggunakan
pengetahuan awal sebagai dasar perencanaan pembelajaran, kondisi
inilah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik.
Pemahaman konsep sangat penting dengan tujuan agar peserta didik
dapat mengingat konsep-konsep materi yang mereka pelajari
sebelumnya, sehingga proses belajar akan menjadi lebih bermakna.
Shishigu menyatakan Sains merupakan ilmu pengetahuan yang
membantu seseorang bertahan dalam dunia ilmiah dan teknologi yang
semakin berubah. Perubahan mengharuskan masyarakat perlu
menerapkan pemikiran ilmiah di kehidupan. Sains tidak terlepas dari
pelajaran fisika, mata pelajaran fisika memberikan pemahaman konsep
fenomena alam kepada peserta didik, serta sebagai wahana
menumbuhkan kemampuan berpikir dan kemampuan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Fisika juga merupakan bagian
dari ilmu pengetahuan alam yang ber-singgungan dengan mata
pelajaran lain seperti biologi dan kimia. Oleh karena itu, Fisika
menjadi salah satu mata pelajaran yang penting untuk dipelajari. Maka
penguasaan konsep merupakan tujuan penting dalam pembelajaran
fisika. Hal utama yang diperlukan agar dapat menguasai konsep
adalah pemahaman terhadap konsep itu sendiri. Salah satu model
pembelajaran yang dapat di kembangkan dan di adopsi untuk
menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran dengan
menerapankan model problem based learning (PBL). M Taufik Amir
dalam Model pembelajaran problem based learning (PBL) adalah
proses pembelajaran yang memiliki ciri-ciri pembelajaran di mulai
dengan pemberian masalah yang memiliki konteks dengan dunia
nyata, pembelajaran berkelompok aktif, merumuskan masalah dan
mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, mempelajari dan
mencari sendiri materi yang terkait dengan masalah dan solusi dari
masalah tersebut. Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan
hasil belajar dan pemahamani konsep siswa yang signifikan , selain
memiliki keunggulan-keunggulan yang membedakannya dengan
model lainnya model pembelajaran berbasis masalah juga memiliki
kekurangan yakni tidak memberikan waktu yang cukup bagi siswa
untuk terlibat secara mendalam dalam pembelajaran, salah satu cara
untuk mengatasi hal ini adalah dengan berbantuan media, baik berupa
media sederhana maupun berbasis teknologi, salah satu media yang
digunakan yaitu media berbasis komputer yang mampu memberikan
kemudahan bagi siswa adalah media PhET yaitu media simulasi
interaktif yang mengajak siswa untuk belajar, PhET digunakan untuk
memperjelas konsep-konsep fisis

Metode yang digunakan untuk menganalisis Penerapan Problem Based


Learning berbantuan virtual lab Phet pada pembelajaran fisika guna
meningkatkan pemahaman konsep siswa SMA ini yakni studi literatur.
Studi literatur didasarkan pada dua pertimbangan kriteria, yaitu
literatur yang dijadikan dasar memiliki kaitan langsung dengan topik
METODE
pertanyaan yang ingin diungkap (bukan literatur sekunder) dan konten
PENELITIAN
dari literatur tersebut dapat diyakini validitas dan kredibilitasnya, yaitu
bersumber dari literatur yang dipublikasikan oleh penerbit yang
bereputasi nasional dan internasional. Berdasarkan kriteria tersebut,
beberapa literatur dipilih menjadi sumber data utama dalam kajian ini.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini berupa studi kepustakan.

HASIL Penerapan Problem Based Learning Berbantuan Virtual Lab Phet pada
PENELITIAN Pembelajaran Fisika Guna Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa
SMA Banyak peserta didik dalam proses belajar hanya menghafal
konsep-konsep, mencatat, mendengarkan, pasif, dan jarang
menggunakan pengetahuan awal sebagai dasar perencanaan
pembelajaran, kondisi inilah yang menyebabkan rendahnya hasil
belajar peserta didik. Pemahaman konsep sangat penting dengan
tujuan agar peserta didik dapat mengingat konsep-konsep materi yang
mereka pelajari sebelumnya, sehingga proses belajar akan menjadi
lebih bermakna. Meningkatkan pemahaman konsep dapat melalui
berbagai inovasi dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan
model yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa. Salah satu
model yang sesuai dengan daya kreatif siswa yaitu dengan model
problem based learning. Model pembelajaran problem based learning
(PBL) merupakan pembelajaran yang menitik beratkan pada kegiatan
pemecahan masalah [8]. Dengan maksud peserta didik secara aktif
mampu mencari jawaban atas masalah-masalah yang diberikan
pendidik. Dalam hal ini pendidik lebih banyak sebagai mediator dan
fasilitator untuk membantu peserta didik dalam mengkonstruksi
pengetahuan secara aktif. Pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan hasil belajar dan pemahaman konsep siswa yang
signifikan.
Selain memiliki keunggulan-keunggulan yang membedakannya
dengan model lainnya, model pembelajaran problem based learning/
berbasis masalah juga memiliki keterbatasan yakni tidak memberikan
waktu yang cukup bagi siswa untuk terlibat secara mendalam dalam
pembelajaran, salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan
berbantuan media, baik berupa media sederhana maupun berbasis
teknologi, salah satu media yang digunakan yaitu media berbasis
komputer yang mampu memberikan kemudahan bagi siswa adalah
media PhET yaitu media simulasi interaktif yang mengajak siswa
untuk belajar, PhET digunakan untuk memperjelas konsep-konsep
fisis. Penggunaan PhET mempermudah guru untuk menyampaikan
materi yang banyak dengan satu tempat sehingga penggunaan waktu
lebih efisien, selain itu dengan menggunakan media PhET proses
pembelajaran terasa lebih menyenangkan untuk dilihat, dibaca,
dicerna dan diingat.

KELEBIHAN Setelah saya membaca dan memahami isi jurnal, saya mendapatkan
beberapa kelebihan dari jurnal tersebut, yaitu :

2.1 Pengambilan topik penelitian pada jurnal ini merupakan topik


yang sangat menarik dan sangat bermanfaat untuk mengedukasi guru
dalam menerapan problem based learning berbantuan virtual lab phet
pada pembelajaran fisika guna meningkatkan pemahaman konsep
siswa SMA.
2.2 Sebuah karya tulis dikatakan muktahir apa bila menggunakan
teori-teori yang berasal dari bahan rujukan yang terbaru, sesuai
dengan perkembangan ilmu, serta penggunaan contoh-contohnya
actual. Kemuktahiran teori yang digunakan pada jurnal ini diambil
dari bahan rujukan dengan tahun terbit diatas tahun 2015 yang dapat
dikatakan sumber rujukan baru, yang menginidkasikan bahwa jurnal
tersebut dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam memahami
pengembangan pembelajaran problem based learning dengan media
pembelajaran laboratorium virtual.
Pada jurnal tersebut subjek yang diteliti hanya pada sekolah tertentu,
sehingga dalam penarikan kesimpulan dari penelitian tentang tingkat
efektivitas dari media pembelajaran berbantuan laboratorium virtual

KEKURANGAN tidak dapat dinyatakan berlaku pada seluruh satuan Pendidikan


terkhusus pada satuan pendidikan tingkat SMA, namun jurnal ini
masih dapat dijadikan bahan referensi bagi pembaca dalam
memahami pengembangan media pembelajaran PBL dengan
laboratorium virtual.

2.3 Jurnal 3

LATAR Fisika mempunyai peranan penting dalam menciptakan generasi yang


BELAKANG berkompetensi dan mampu bersaing. Pada hakekatnya fisika adalah
ilmu dasar, seperti halnya matematika, kimia, biologi dan sebagainya.
Ilmu-ilmu dasar tersebut diperlukan dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan terapan dan teknik, dimana tanpa landasan ilmu dasar
yang kuat, ilmu-ilmu terapan tidak dapat berkembang dengan baik.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia, diantaranya peningkatan kualitas dan
kompetensi pendidik melalui pelatihan dan sertifikasi, program
indonesia pintar, pemerataan pendidikan melalui program Sarjana
Mendidik di daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal (SM3T),
pengoptimalan sarana dan prasarana dalam pembelajaran baik itu
kelas, laboratorium, maupun perpustakaan. Pemerintah juga
melakukan perbaikan kurikulum dari KTSP menjadi kurikulum 2013.
Melalui upaya-upaya tersebut diharapkan dapat menunjang
tercapainya tujuan pendidikan nasional dengan baik Beberapa upaya
telah dilakukan guru untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya
menyiapkan perangkat pembelajaran, menggunakan bahan ajar,
menjelaskan materi pelajaran, memberikan contoh dan latihan
menyangkut materi yang diberikan, membentuk kelompok belajar
dalam pembelajaran. Beberapa upaya tersebut dilakukan guru
bertujuan agar peserta didik lebih mengembangkan kompetensi yang
dimiliki baik itu sikap, pengetahuan maupun keterampilannya.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran
fisika masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya pembelajaran fisika masih didominasi oleh guru, bahan
ajar yang digunakan adalah buku paket dan LKPD dari penerbit yang
belum memuat langkah langkah metode ilmiah, dan minimnya
kegiatan praktikum dilakukan sekolah. Sehingga mengakibatkan
kurangnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran fisika. Salah
satu bentuk bahan ajar yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Pada
umumnya di sekolah, LKPD sudah banyak dipakai oleh guru sebagai
salah satu penunjang pembelajaran, tidak hanya dalam pembelajaran
fisika tapi hampir semua mata pelajaran menggunakan LKPD. Sesuai
dengan permasalahan di atas, maka diperlukan LKPD yang membuat
peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam memahami materi
pembelajaran fisika. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan
penelitian ini dalam bentuk research and developmentdengan judul
penelitian: “Design LKPD Terintegrasi Inkuiri Terbimbing
Berbantuan Virtual laboratory pada Materi Fluida Dinamis dan Teori
Kinetik Gas dalam Pembelajaran Fisika Kelas XI SMA”. Rumusan
masalah penelitian ini yaitu (1) Bagaimana design LKPD terintegrasi
inquiri terbimbing berbantuan virtual laboratory pada materi fluida
dinamis dan teori kinetik gas dalam pembelajaran fisika kelas XI
SMA? (2) Bagaimanakah kelayakan design LKPD terintegrasi inquiri
terbimbing berbantuan virtual laboratory pada materi fluida dinamis
dan teori kinetik gas dalam pembelajaran fisika kelas XI SMA ditinjau
dari validitas, praktikalitas, dan efektivitasnya ?

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and


Development (R&D)). Menurut Gays, Mills dan Airasian (dalam
Emzir,2012:263) menyatakan bahwa dalam bidang pendidikan tujuan
utama pendidikan bukan hanya merumuskan atau menguji teori, tetapi
juga mengembangkan produk-produk yang efektif digunakan di
sekolah-sekolah [6] . Produk yang akan diuji tersebut dapat berbentuk
buku, modul, handout, LKPD, multimedia pembelajaran, atau alat
bantu pembelajaran. Sesuai dengan pengertian penelitian dan
pengembangan di atas, penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan
produk berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP dan
LKPD pada materi fluida dinamis dan teorikinetik gas yang valid,
praktis dan efektif. Model pengembangan yang digunakan adalah
METODE model 4-D. Menurut Thiagarajan (dalam Arifin, 2012:128) ada empat
PENELITIAN tahap penelitian dan pengembangan yang disingkat dengan 4D,
yaitudefine (pendefinisian), design (desain), development
(pengembangan) dan dessiminate (penyebarluasan[7] .Akan tetapi
bagian tahapan yang dilakukan dalam penelitian hanya sampai pada
tahap development (pengembangan). Analisis validitas instrumen
dinilai oleh dosen jurusan Fisika Universitas Negeri Padang. Analisis
validitas instrumen dilakukan dengan memberikan skor untuk setiap
item jawaban, skor 4 untuk sangat setuju, skor 3 untuk setuju, skor 2
untuk tidak setuju, dan skor 1 untuk sangat tidak setuju kemudia
memberikan nilai validitas dilakukan dengan menggunakan rumus:

HASIL Hasil penelitian disajikan berupa data-data. Data-data penelitian


PENELITIAN dikumpulkan untuk melihat ketercapaian tujuan penelitian. Tujuan
penelitian ini adalah menghasilkan LKPD terintegrasi inkuiri
terbimbing dalam pembelajaran fisika dan mengetahui tingkat
validitas, praktikalitas, dan efektivitas dari produk yang
dikembangkan. Pembuatan LKPD ini dilakukan dengan beberapa
tahapan sesuai dengan model yang digunakan yaitu tahap
pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan
(develop).

Validitas instrumen validasi untuk (1) petunjuk penggunaan adalah


83,3%, (2) pernyataan sudah sesuai dengan indikator adalah 83,3%,
(3) pernyataan sesuai dengan tujuan penelitian adalah 83,3%, (4)
petunjuk penilaian dibuat sederhana adalah 83,3%, (5) lembar
penilaian mudah dipahami adalah 91,6%, dan (6) petunjuk sesuai
EYD adalah 66,7%. Rata-rata analisis validasi instrumen validitas
memperoleh nilai 81,64% yang berada pada kategori sangat valid.

Hasil untuk (1) petunjuk pengisisan memperoleh nilai 83,3%, (2)


pertanyaan dibuat jelas dan mudah dipahami memperoleh nilai 91,6%,
(3) setiap butir pertanyaan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar memperoleh nilai 83,3% dan (4) pernyataan tidak
mengandung makna ganda memperoleh nilai 83,3%. Rata-rata
perolehan nilai validasi instrumen praktikalitas adalah 85,37% yang
berada pada kriteria sangat valid.
Hasil validasi RPP didapatkan bahwa, (1) aspek kelengkapan, RPP
dinyatakan sudah lengkap atau 100% sesuai dengan pedoman
pembuatan RPP pada kurikulum 2013, (2) persentase rata-rata dari
aspek kelayakan isi adalah 92,92% dan (3) persentase rata-rata dari
aspek penggunaan bahasa adalah 90%. Dari data tersebut, persentase
rata-rata validitas untuk RPP adalah 91,46% dengan kriteria sangat
valid.

Hasil validasi untuk LKPD didapatkan bahwa (1) dari aspek


kelengkapan, LKPD sudah dinyatakan lengkap, (2) presentase rata-
rata dari aspek kelayakan isi adalah 93,46%, (3) presentase rata-rata
dari aspek penggunaan bahasa 83,57%, dan (4) presentase rata-rata
dari aspek kegrafisan 92,5%. Dari data tersebut, persentase rata-rata
validitas untuk LKPD adalah 89,84% dengan kriteria sangat valid.
Hasil uji validitas RPP dan LKPD diperoleh melalui analisis data dari
instrumen validasi yang diisi oleh 5 orang validator. Instrumen
validasi untuk RPP terdiri dari beberapa aspek, yaitu aspek
kelengkapan, aspek kelayakan isi, dan aspek penggunaan bahasa.
Sedangkan instrumen validasi untuk LKPD terdiri dari beberapa aspek
yaitu aspek kelengkapan, aspek kelayakan isi, aspek penggunaan
bahasa, dan aspek kegrafisan LKPD. a aspek yang dinilai, didapatkan
rata-rata praktikalitas RPP adalah 93,31% dan LKPD adalah 95,31%
yang keduanya berada pada kategori sangat praktis. Sementara itu,
hasil praktikalitas oleh peserta didik dari aspek kemudahan dan
manfaatnya memperoleh nilai rata-rata 89,67% dengan kategori
sangat praktis. Dapat disimpulkan bahwa LKPD yang didesain mudah
digunakan oleh guru dan peserta didik. Hal ini salah satunya
disebabkan karena adanya petunjuk penggunaan LKPD yang jelas
sehingga guru dan peserta didik mengetahui langkah-langkah yang
harus dilaksanakan dalam pembelajaran. Produk yang dihasilkan pada
penelitian ini efektif, terlihat dari peningkatan hasil pretes dan postes
peserta didik menggunakan LKPD. Nilai rata-rata pretes dan postes
peserta didik adalah 29,7dan yaitu 81,6. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretes dan
postes sehingga dapat dikatakan bahwa LKPD terintegrasi inkuiri
terbimbing berbantuan virtual laboratory efektif digunakan dalam
pembelajaran.

KELEBIHAN Setelah saya membaca dan memahami isi jurnal, saya mendapatkan
beberapa kelebihan dari jurnal tersebut, yaitu :

1. Pengambilan topik penelitian pada jurnal ini merupakan topik


yang sangat menarik dan sangat bermanfaat untuk mengedukasi guru
dalam mengembangkan kreatifitasnya dalam menghasilkan media
pembelajaran yang lebih efektif dan efesien dalam meningkatkan
keterampilan proses sain peserta didik dengan bantuan virtual lab phet
pada pembelajaran fisika
2. Sebuah karya tulis dikatakan muktahir apa bila menggunakan
teori-teori yang berasal dari bahan rujukan yang terbaru, sesuai
dengan perkembangan ilmu, serta penggunaan contoh-contohnya
actual. Kemuktahiran teori yang digunakan pada jurnal ini diambil
dari bahan rujukan dengan tahun terbit diatas tahun 2015 yang dapat
dikatakan sumber rujukan baru, yang menginidkasikan bahwa jurnal
tersebut dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam memahami
pengembangan media pembelajaran LKPD model pembelajaran
inkuiri terbimbing dengan media pembelajaran laboratorium virtual.
3. Pada jurnal tersebut hasil perhitungan data hasil penelitian
disajikan dengan tahap-tahap perhitungan dari uji yang dilakukan
menggunakan aplikasi SPSS sehingga dapat mempengaruhi tingkat
pemahaman pembaca dalam memahami hasil penelitian jurnal
tersebut.
Pada jurnal tersebut subjek yang diteliti hanya pada sekolah tertentu,
sehingga dalam penarikan kesimpulan dari penelitian tentang tingkat
efektivitas dari media pembelajaran berbantuan laboratorium virtual

KEKURANGAN tidak dapat dinyatakan berlaku pada seluruh satuan Pendidikan


terkhusus pada satuan pendidikan tingkat SMA, namun jurnal ini
masih dapat dijadikan bahan referensi bagi pembaca dalam
memahami pengembangan media pembelajaran LKPD model
pembelajaran inkuiri termbimbing dengan laboratorium virtual.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut saya sebuah karya tulis pasti memiliki kekurangan dan kelemahan di
dalamnya, yang ditinjau dari segi bahasa yang digunakan, system penulisan, kosa kata yang
digunakan, kemuktahiran isi, kemuktahiran teori-teori yang digunakan, dan juga dari ruang
lingkup permasalahan. Namun menurut saya kedua jurnal ini masih dapat digunakan sebagai
bahan referensi dalam memahami permasalahan dan solusi dalam pembelajaran fisika
berorientasi laboratorium di sekolah yang dijabarkan melalui teori-teori yang cukup jelas dan
pembahasan hasil penelitian yang sangat konkret.
3.1 Saran
Dalam critical journal review ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan critical journal review ini. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang mampu meningkatkan kreativitas penulis ke depan dapat
dalam mengerjakan tugas CJR dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Elia M. R, dan Nana. 2020. Penerapan Problem Based Learning Berbantuan Virtual Lab Phet
pada Pembelajaran Fisika Guna Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMA:
Literature Review. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT). Vol. 8 (1). Hal
: 87-92.
Farida N. K, dan Hartatik. 2017. Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Media Virtual Laboratory
Simulation: Keterampilan Berfikir. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. Vol.1 (3). Hal :
200- 205.
Nira A, Hufri dan Harman A. 2017. Design LKPD Terintegrasi Inkuiri Terbimbing
Berbantuan Virtual Laboratory Pada Materi Fluida Dinamis Dan Teori Kinetik Gas Dalam
Pembelajaran Fisika Kelas XI SMA. Pillar of Physics Education.Vol. 10 (1). Hal :
57- 64.

Anda mungkin juga menyukai