0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan4 halaman
Ringkasan proposal penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung tentang SADARI dan hubungannya dengan keterlambatan pemeriksaan payudara.
2. Manfaatnya adalah meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang deteksi dini kanker payudara dan mutu pelayanan kesehatan kampus.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Kelompok 3 St Tk.1_pendahuluan Proposal Penelitian
Ringkasan proposal penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung tentang SADARI dan hubungannya dengan keterlambatan pemeriksaan payudara.
2. Manfaatnya adalah meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang deteksi dini kanker payudara dan mutu pelayanan kesehatan kampus.
Ringkasan proposal penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung tentang SADARI dan hubungannya dengan keterlambatan pemeriksaan payudara.
2. Manfaatnya adalah meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang deteksi dini kanker payudara dan mutu pelayanan kesehatan kampus.
2021 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita merupakan sosok yang rentan terhadap segala macam penyakit. Mulai dari tubuh bagian atas hingga bagian paling bawah dapat terserang penyakit. Tetapi, ada salah satu penyakit yang biasa menyerang kaum wanita pada daerah payudara. Sebagian besar populasi wanita di dunia pernah terserang penyakit di bagian payudara. Oleh sebab itu, diperlukannnya ilmu pengetahuan mengenai pemeriksaan payudara sejak dini khususnya bagi para perempuan. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terserang dari penyakit payudara. Kalaupun sudah ada yang terserang penyakit di bagian payudara, setidaknya sudah paham hal apa yang harus dihindari dan dilakukan untuk memudahkan penyembuhannya. Pengetahuan terhadap pemeriksaan payudara harus ditekankan kepada seluruh kaum wanita agar memiliki persiapan dan bekal untuk kedepannya. Karena payudara merupakan salah satu organ yang paling penting bagi wanita untuk menjalin hubungan keluarga yang baik di masa depan. Pengetahuan wanita tentang manfaat deteksi dini kanker payudara mempengaruhi keyakinan positif tentang kesehatan, sikap, dan perilaku sehingga perawatan kesehatan professional dapat mengembangkan program kesehatan payudara yang efektif. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker payudara ini adalah dengan melaksanakan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. SADARI adalah metode pencegahan kedua yang digunakan untuk pemeriksaan deteksi dini kanker payudara selain mamografi dan pemeriksaan secara klinis. SADARI merupakan salah satu metode deteksi kanker payudara yang dikemukan oleh American Cancer Society (ACS) dan dianjurkan dilakukan sendiri ketika memasukki usia 20 tahun, serta tidak memerlukan biaya (American Cancer Society, 2005). Aktivitas SADARI meliputi pemeriksaan fisik dan visual payudara (breast self-exam: one way to detect breast cencer,2007) pada saat satu minggu setelah menstruasi selesai (Matlin, 2004). Pemeriksaan payudara sendiri adalah suatu upaya pendeteksi dini terjadinya kanker payudara. Pencegahan untuk deteksi sini ada tidaknya kanker payudara lebih baik daripada mengobati pada saat keadaan kanker payudara pada stadium lanjut dan menjadi lebih berat penanganannnya. Perempuan seharusnya menyadari arti pentingnya mencegah sesuatu penyakit kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) (Mumpuni dan Andang, 2014).
Payudara umumnya akan terasa berbeda semasa menstruasi. Sebelum dan
selama periode ini, kebanyakan wanita merasa payudaranya semakin mengencang dan padat. Memasuki masa menopause, payudara juga akan mengalami perubahan, yaitu menjadi lebih kendur dan lembut. Perubahan bentuk dan kepadatan payudara pada masa tertentu normal untuk terjadi. Namun, mewaspadai segala bentuk perubahan yang ada penting karena ini bisa menjadi pertanda dari penyakit tertentu, seperti tumor atau kanker payudara. Oleh karenanya, wanita perlu untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap 1 bulan sekali, guna mengetahui ada tidaknya perubahan bentuk payudara dari waktu ke waktu.
Seiring perkembangan zaman, jumlah penderita kanker payudara di Indonesia
terus bertambah. Pada awalnya kanker payudara ini hanya menyerang perempuan yang berusia di atas 30 tahun namun saat ini kanker payudara juga menyerang perempuan yang berusia muda atau remaja (Sinaga & Ardayani, 2016). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan bahwa terdapat 13 (4,2%) kasus dari 312 kasus kanker payudara yang diteliti menyerang usia 13-25 tahun. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian di Hope Clinik Medan, dari 78 penderita kanker payudara terdapat diantaranya 6 kasus (7,8%) yang menyerang usia 15- 25 tahun (Sinaga & Ardayani, 2016). Satu-satunya cara yang paling efektif yang dapat dilakukan untuk deteksi dini kemungkinan timbulnya penyakit ini adalah dengan melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) yang dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Untuk para wanita yang memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman yang rendah tentang kanker payudara dan cara deteksinya perlu diberikan informasi mengenai kanker payudara dan cara deteksinya yaitu SADARI sejak usia remaja (Viviyawati, 2014). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Savabi-esfahani, Taleghani, Noroozi, & Tabatabaeian (2017) yang menunjukkan bahwa dari 314 wanita, 113 (36%) memiliki pengetahuan kurang dan 132 (42%) memiliki pengetahuan cukup. Lebih dari sepertiga (38,2%) mendapatkan informasi tentang kanker payudara dan skrining dari TV dan radio. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengetahuan Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Bandung mengenai tata cara dan tujuan pemeriksaan payudara? 2. Bagaimana pengetahuan Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Bandung mengenai deteksi SADARI untuk pemeriksaan payudara? 3. Apa saja yang diketahui Mahasiswi Poltekkes Bandung mengenai akibat dari keterlambatan pemeriksaan payudara? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui apa yang dimaksud SADARI, 2. Memahami akibat dari keterlambatan pemeriksaan payudara bagi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung, dan 3. Mengetahui apa hubungan dari pengetahuan tentang SADARI terhadap keterlambatan pemeriksaan payudara mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung. D. Manfaat Penelitian Bagi Institusi 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu bermanfaat bagi mahasiswi Poltekkes Kemenkes Bandung tentang SADARI sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kampus dalam memberikan pendidikan kesehatan di sekitar kampus. 2. Penilitian ini diharapkan agar Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan kampus bisa bekerja secera efektif dan baik demi terpenuhinya tujuan yang telah dibuat oleh institusi. Bagi Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Bandung 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi mahasiswi Poltekkes Kemenkes Bandung terkait pendeteksian dini kanker payudara sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan mahasiswi poltekkes kemenkes bandung terkait kanker payudara. 2. Dengan adanya penelitian ini mahasiswi poltekkes kemenkes bandung dapat termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang SADARI dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.