Kame adalah sebuah pulau bergerak yang berada diatas punggung kura kura purba super besar
berusia ribuan tahun. Kura-kuranya, dipanggil Kamisha yang berjalan terus menerus mengitari lautan
Dunia Baru, tanpa berhenti. Dikenal juga sebagai "Pulau Hantu" karena lokasinya tak dapat ditunjuk oleh
Kompas. Kamisha sendiri, selalu berjalan mengikuti arah laut dan memiliki kesadaran bebasnya sendiri.
Walaupun Kamisha adalah kura-kura purba yang sudah berusia ribuan tahun, ia tetaplah kokoh berdiri di
lautan yang luas dan seringkali diterjang oleh ombak yang besar. Di atas tempurung Kamisha, terdapat
sebuah Kota, yang bernama Kota Sheru (tempurung) . Di kota ini, masyarakat nya hidup dengan damai
dan memiliki kekayaan alam yang berlimpah. sungguh ajaib dan mustahil, bahwa terdapat kota diatas
tempurung kura-kura. Walaupun begitu masyarakat dikota ini sangatlah melindungi kamisha dari
“ Dor! “ tembakkan semua amunisi senjata kalian! Serang leher kura-kura itu! Terdengar suara
senjata dari bawah pulau, kamisha diserang oleh para bajak laut dengan kaptennya yang bernama Kapten
Kid. Para bajak laut itu sangat ingin menaiki tubuh Kamisha untuk menguasai seluruh kota dan
menduduki kota itu sebagai wilayahnya. Kota Shura mulai sedikit merasa terguncang, masyarakat yang
tadinya sedang berada dirumah, berbelanja, anak kecil yang berlarian, langsung berlindung didalam
rumah. Dan para pengawas dan penjaga pulau langsung menyiapkan senjata untuk menyerang balik para
pelaut itu, demi melindungi Kamisha. Ini bukanlah hal pertama mereka menghadapi kejadian seperti ini.
Jika dilihat dari dekat, banyak sekali goresan, luka tembak, yang ada di bagian bawah tubuh Kamisha.
Tidak menyerah disitu saja, para perompak memakai akal mereka, menancapkan sebuah benda untuk
Terdengar aungan kencang Kamisha, karena lukanya yang belum sembuh tadi, ditancapkan benda
yang lebih tajam lagi. Kamisha memberontak, yang hampir membuat Kamisha kehilangan keseimbangan.
Para penjaga kota mulai menyiapkan banyak senjata dan para pasukannya untuk bersiap-siap melawan
para perompak. Mereka tidak terlalu mengerahkan banyak pasukan. karena, para penjaga yakin para
pelaut ini hanyalah pelaut sembrono, banyak omong, tapi tidak memiliki kekuatan yang besar. Tetapi apa
yang mereka duga ternyata salah, para penjaga kalah pada babak pertama. Akhirnya pada hari itu juga,
Kota Shura sudah berada ditangan bajak laut Kapten Kid. Hampir sudah beberapa minggu terlewati,
Kapten Kid dan awaknya sudah menguasai seluruh pulau, para masyarakat dipulau dipaksa bekerja
untuknya.
Para dokter dan perawat Kota Shura ditangkap lalu dipaksa untuk mengobati para awak bajak laut
yang terluka. Harta dan emas pun dimintai dari rumah ke rumah hingga tidak tersisa satuppun. Dalam
beberapa minggu itu Kota Shura terlihat sangat kacau, tidak terurus, dan keindahan alamnya benar benar
hampir hilang. Tapi apakah para masyarakat menyerah? Tentu saja tidak. Diam-diam seluruh masyarakat
merencanakan sesuatu, dan menunggu seseorang untuk pulang. “ K-kapten.. saya agak sedikit khawatir
mengenai rumor itu.. “ salah satu awak berbicara dengan rasa takut. “ hah?! Mau rumor atau betulan aku
tidak peduli! Akan aku kalahkan semua orang yang menghalangiku! “ “ jika kau tidak mempercayai
kekuatanku, kau tau hukumannya kan?! HA HA HA HA “ ucap sang kapten kepada awaknya itu.
Satu bulan telah dilalui, dan sekarang sudah memasuki bulan baru, dan musim baru. Gemuruh
hujan terdengar diseluruh Kota Shura. Kamisha tetap berjalan menerjang ombak dan lautan, membawa
Pulau Kame mengarungi samudra. Tetapi tiba tiba saja ada seseorang yang mendaki ditubuh Kamisha.
Meninggalkan kapalnya, diikat dikaki Kamisha. Mungkinkah seseorang ini yang selalu ditunggu oleh
Kota Shura ? . Seseorang itu terus mendaki dengan wajah yang suram, dan juga marah. Melihat dari luar
tubuh Kamisha yang sudah sangat bisa ditebak, bahwa habis terjadi perang. Sesaat sesampainya di Kota,
ia melihat hutan-hutan yang ditebang, puing-puing bangunan yang berserakan, bunga-bunga yang layu
karena telah diinjak-injak. “ Joy Boy ? kaukah itu? “ kata salahsatu penjaga kota yang berada di pintu
masuk Kota Shura. Saat laki laki yang dipanggil itu menyaut nya, dan tersenyum. “ maafkan aku baru
datang sekarang.. terimakasih karena tetap menjaga kota ini “ ia lalu berkata begitu kepada salahsatu
penjaga. Setelah tau semua situasi yang ada, Joy Boy dan para masyarakat kota yang bergabung untuk
membalas para bajaklaut, melakukan pembuatan rencana baru. Kali ini mereka bekerja sama dengan yang
lain, mengerahkan seluruh pasukan dan menyerang para bajaklaut itu pad saat malam tahun baru.
Malam tahun baru telah tiba, semua melakukan tugas tugas nya. Ada yang menyerang barisan
depan, barisan belakang, ada yang meretas keamanan istana dimana Kapten Kid berada. Namun semua
diluar dugaan, ternyata sang kapten sudah tahu rencana ini sejak lama. Karena ada pengkhianat didalam
kelompok Joy Boy. Walaupun begitu Joy boy sangatlah cerdik ia sudah mengantisipasi tentang hal ini,
karena sebelumnya ia juga sudah mengamati setiap orang. Para pasukan Joy Boy bertarung dengan para
bajaklaut. Joy Boy dan Kapten Kid bertarung di tengah kota yang sepi, tebasan demi tebasan mereka
lakukan demi menumbangkan satu sama lain. Joy Boy mengarahkan pedangnya dan menebas salahsatu
kaki Kapten Kid. Ia kehilangan keseimbangan. Inilah kesempatan terbaik Joy Boy, ia menyerang Kapten
Kid dengan sekuat tenaga. Dan saat tepat jam 12.00 Kapten Kid tumbang dan berakhir di tangan
Lalu ia berlari ke arah lonceng besar Kota Shura, menandakan perang telah diakhiri. Dan
dimenangkan oleh Joy Boy. Para warga yang mendengar suara lonceng itu, berteriak senang, dan
menangis terharu. Para penjaga yang sedang bertarung bersama para bawahan Kapten Kid pun merasa
sangat bangga kepada Joy Boy. Akhirnya disaat itu juga Kapten Kid dan para pengawalnya pergi
meninggalkan Kota Shura dan meninggalkan harta yang telah diambil. Joy Boy berdiri di panggung
pengunguman, meminta maaf akan dirinya yang telat datang, dan telat melindungi kotanya. Para warga
memaafkannya, karena mereka selalu yakin, Joy Boy akan selalu datang disaat mereka dalam bahaya.
Anak-anak kota kembali ceria lagi, mereka bisa puas bermain lagi dan tak takut akan segala hal karena
Joy Boy selalu ada di kota ini. Meriah nya suasana tahun baru dikota Shura, para warga mengadakan
pesta untuk menyambut Joy Boy, dan kembali nya Kota Shura.