Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

Coba cermati, kalimat-kalimat ceramah/pidato berikut! Adakah unsur seni bahasa di dalamnya? Jika
ada, tunjukkan unsur seni bahasa yang mana, apakah (1) penggunaan rima, (2) peribahasa (3) kalimat
retoris, atau (4) majas. Jika menggunakan majas, sebutkan majas apa.
1) Maukah di dunia Saudara-saudara sengsara, dan di akhirat masuk neraka? Tentu saja bukan?
(kalimat retoris)
2) Saudara-saudara, marilah kita sikapi musibah ini sebagai ujian. Hanya melalui ujian derajat kita
akan meningkat; kesadaran akan kelemahan kita bertambah; kedekatan kepada Tuhan makin
terasa.(rima a-a)
3) Nyamuk yang Saudara maki-maki karena menggánggu tidur dan menyebarkan penyakit malaria
ternyata besar peranannya bagi kehidupan. Bukankah dengan adanýa nyamuk berdiri pabrik-
pabrik obat nyamuk tempat jutaan orang menggantungkan hidup mereka?(majas klimaks)
4) Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, jangan bertanya apa yang telah negara berikan
padamu, tetapi bertanyalah apa yang telah kauberikan untuk negaramu.(majas personifikasi)
5) Wahai pemuda, bangkitlah dengan semangat membara. Jangan seperti kerakap tumbuh di
batu hidup segan mati tak mau.(peribahasa)
6) Tempat dan saat ini bukan untuk bersenang-senang, berhura-hura, dan berfoya-foya. Ini
adalah kawah candradimuka tempat menempa diri dengan pengetahuan, keterampilan,
kekuatan, dan sikap mental untuk bekal mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara.
(majas metafora)
7) Bukan harta kekayaan yang kita harapkan, bukan pangkat, dan bukan pula kedudukan,
melainkan budi pekerti yang tinggi dan kejujuran.(majas repetisi)
8) Terimakasih saya sampaikan kepada teman-teman sejawat yang telah banyak membantu saya.
Tanpa mereka tentu saya tak dapat berbuat apa-apa.(majas litotes)
9) Tuhan ternyata telah mengulurkan seutas benang kasih sayang-Nya untuk hamba-hambanya
yang beriman melalui apa yang disebut silaturahmi. (Abdullah Gimnastiar)(majas metafora)
10) Apa yang salah jika hari ini kita terus berjoged ria dalam buaian lagu-lagu dangdut, sementara
anak-anak kita meringis menahan perut kosong.? (Nasrudin Anshory)(majas paradoks)

3. Praktik Menganalisis Ceramah


TUGAS 2
Bacalah teks pidato berikut dan jawablah/kerjakan tugas yang mengikutinya!
Teks Pidato
Aspek Etika dalam Bingkai Seni Pertunjukan
Yth. Gubemur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta,
Yth Walikota Kotamadya Yogyakarta,
Yth Ketua dan Anggota Dewan Penyantun Institut Seni Indonesia Yogyakarta,
Yth Rektor/Ketua Senal, Sekretaris Senat, dan Anggota Senat Institut Seni Indonesia Yogyakarta,
Yth Para Pembantu Rektor, Dekan, dan Pejabat di lingkungan Institut Seni Indonesia Yogyakarta,
Yth Seluruh Sivitas Akademika Institut Seni Indonesia Yogyakarta,
Yth Para tamu undangan dan hadirin semua.
Assalamu'alaikum wr.wb.
Salam sejahtera, Salam budaya.
Pada kesempatan ini perkenankan saya mengucapkan pup dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa atas limpahan karunia dan rahmat-Nya yang bdak terhingga, sehingga saya bisa berada di
hadapan hadinin untuk menyampaikan pidato berjudul “Aspek Etika dalam Bingkai Seni
Pertunjukan”.
Terimakasih disampaikan kepada Rektor/Ketua Senat yang telah memberikan kehormaten
kesempatan kepada saya untuk menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Insttst
Indonesia Yogyakarta.
Hadirin yang terhormat,
Mitos yang ditandai sebagai bagian dari rambu-rambu bertirai mister untuk kepenting berkehidupan
bersama tampil di antaranya sebagal tema cerita. Bermacam-macam tema cerita ya diharapkan
dapat dicerna, di antaranya adalah tabu atau larangan. Kisah Malin Kundang varg dilantunkan
melalui Randai di daerah Sumatera Barat sangat tegas menyampaikan ketidaklayakan perilaku
seorang anak terhadap ibunya, sehingga harus menerima kutukan. Demikian pula denga makna
yang hendak diutarakan melalui dongeng tentang Sangkuriang dan ibunya, yaitu Dayang Sumbi.
Kisah seorang anak laki-laki yang berniat menikahi ibunya yang kadang-kadang dibingkai dalam
bentuk dramatari di Jawa Barat ini adalah ungkapan hubungan antara anak dan ibu yang
ditabukan...Pengarang yang bertindak sebagai kepanjangan norma yang dianut oleh masyarakat
pada umumnya, tidak membenarkan terjadi incest atau pernikahan dalam suatu keluarga var
memiliki ikatan sedarah.
Hadirin yang terhormat,
Keberhasilan saya dalam meniti karier hingga jenjang tertinggi dan terhormat ini tidak lepas da
peranserta berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenankan saya mengucapkan terimakash kepada
Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Pendidikan Nasional atas kepercayaan yane
diberikan dan mengangkat saya sebagai Guru Besar. Terimakasih pula kepada Senat Fakultas Sen
Pertunjukan dan Senat Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang menyetujui dan mengusulkan
pengangkatan Guru Besar saya.
Hormat dan terimakasih yang tulus disampaikan kepada guru saya yang tidak permah bergant dan
berhenti sejak saya lahir, Ibu A.M. Rukmini seorang pensiunan guru SD dan Bapak Dj. Soebagye
(almarhum) seorang veteran TNI, yaitu Ibu dan Bapak saya.. Terimakasih kepada adik-adik saya
yang terus memberi perhatian dan semangat untuk kepentingan karier saya kepada keluarga terointa
Mardjijo, Aji, Adis, Acintya, Rani, dan Riris yang selalu menghangatkan sekaligus juga
menyejukkan dengan segala pengertiannya. Saya berhutang waktu yang tidak sedikit kepada
mereka, namun saya percaya bahwa kasih sayang di antara kami tidak akan pernah terputus hanya
oleh kala yang menyekat. Tanpa mereka, saya tidak mampu berbuat banyak.
Terimakasih yang dalam saya ucapkan kepada para tamu undangan yang telan n menyisihkan
waktu dan dengan penuh kesabaran mengikuti pidato ini, mohon maaf apabila kurang berkenan.
Pidato ini akan saya selesaikan, namun saya tidak akan pernah selesai atau berhent dan tetap setia
mengejar ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan yang diharapkan mampu menindih sital angkara
sebagaimana untaian lirik tembang: Poćung
Ngelmu iku kelakoné kanthi laku (Ilmu berawal keinginan)
lekase klawan kas (lmu itu (akan) tercapai dengan syarat dijalani)
tegese kas nyantosani (artinya keinginan itu memperkuat tujuan)
salyabudya pangekesé durangkara (setia terhadap nilai-nilai budaya penepis angkara).
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahlera,
Salam budaya
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar ISI Yogyakarta oleh A.M. Hermien
Kusmayati, dikutip seperlunya)
Jawablah pertanyaan berikut!
Analisis struktur dan isi
1. Apakah ada bagian permbuka? Apa saja isinya?
Bagian pembuka berisi tentang salam pembuka, ucapan syukur kepada Tuhan YME, dan ucapan
terima kasih kepada hadirin atas kehadirannya.
2. Apakah urutan sapaannya sudah baik? Apa alasannya?
Belum, karena salam pembuka(Assalamu'alaikum wr.wb.) tidak terletak di awal teks

3. Apakah ada bagian isi? Apa intinya?


Ada, isi dari pidato tersebut adalah tentang ucapan terima kasih kepada segala pihak yang sudah
memberi dukungan kepada sang pembicara.
4. Apa hubungan anlara mitos dan etika dalam penggalan pidato tadi?
Hubungan antara mitos dan etika dalam penggalan pidato tersebut adalah bahwa cerita mitos
yang mengandung nilai-nilai etika dapat dipahami dan etika yang ada dapat diberlakukan dalam
kehidupan sehari-hari
5. Lebih efektif mana penanam etika menggunakan mitos dibanding dengan perintah/larangan
langsung? Jelaskan alasannya!
Menurut saya, penanaman etika menggunakan mitos lebih efektif dibandingkan menggunakan
perintah/larangan langsung karena terdapat hal-hal yang mistis/tidak mungkin terjadi yang
ditakuti banyak orang terjadi di dalam cerita mitos tersebut jika mereka melanggar suatu etika.
6. Apakah ada bagian penutup? Apa saja isinya?
Bagian penutup teks pidato tersebut berisi tentang ucapan terima kasih atas waktu dan kehadiran
hadirin serta kutipan tembang pocung.
7. Apa perbedaan antara ucapan terima kasih pada bagian awal dan ucapan terima kasih pada
bagian akhir pidato tadi?
Ucapan terima kasih pada bagian awal bertujuan untuk berterima kasih atas kehadiran hadirin
sedangkan pada bagian akhir digunakan untuk menyatakan terima kasih atas waktu yang sudah
hadirin sisihkan demi mendengarkan pidato sang pembicara.
8. Apakah penggunaan salam penutup dengan Salam budaya" sudah tepat? Apa alasannya?
Belum, karena penggunaan “salam budaya” sebaiknya di awal pidato.
9. ”... terimakasih yang tulus disampaikán kepada guru saya yang tidak pemah berganti dan
berhenti sejak saya lahir...”
Siapakah yang dimaksud oleh kata bergaris bawah di atas?
Yang dimaksud oleh kata bergaris bawah di atas adalah orang tua sang pembicara
10. “... kasih sayang di antara kami tidak akan pernah terputus hanya oleh kala yang menyekat.” Apa
maksud/makna dari kalimat tersebut?
Makna dari kalimat tersebut adalah bahwa kasih sayang mereka tidak akan pernah hilang karena
jarak dan waktu
11. Kalau Anda harus berpidato di forum yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, Camat, Sekda Ketua
Komite Sekolah, Dewan Guru Karyawan, bagaimana urutan untuk menyapa mereka?
Urutan untuk menyapa mereka adalah dengan menyebut seseorang dengan jabatan yang tertinggi
terlebih dahulu baru lanjut kepada seseorang dengan jabatan yang lebih rendah. Urutan yang
benar: Camat, Sekda, Kepala Sekolah, Ketua Komite Sekolah, Dewan Guru, beserta Karyawan.

Analisis kebahasaan:
12) Jelaskan arti istilah berikut
a. Rektor = Pemimpin perguruan tinggi
b. Senat = Badan deliberatif yang biasanya merupakan majelis tinggi dari
badan legislatif di negara yang menganut sistem dua kamar
c. Dekan = Pejabat yang memimpin suatu fakultas
d. Sivitas akademika = Sekelompok manusia yang terlibat dalam aktivitas pendidikan
tinggi dan penelitian
e. Guru Besar = Profesor kampus
13. “... tetap setia mengejar ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan yang diharapkan mampu menindih
sifat angkara ...”
Peribahasa apa yang sesuai dengan kalimat tersebut?
Peribahasa yang sesuai adalah adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam(orang
muda harus bersabar dalam meraih cita-cita)
14. “ .. ilmu pengetahuan yang diharapkan mampu menindih sifat angkara...”
Menggunakan majas apa penggalan kalimal tersebul?
Penggalan kalimat tersebut menggunakan majas personifikasi.
15. Apakan ada penggunaan kata pergaulan? Kalau ada tunjukkan!
Tidak ada penggunaan kata pergaulan
16. Tunjukkan penggunaan kata persuasif dalam penggalan pidato di atas!
Penggunaan kata persuasif dalam penggalan pidato di atas adalah “tetap setia mengejar ilmu
pengetahuan, ilmu pengetahuan yang diharapkan mampu menindih sifat angkara”

Anda mungkin juga menyukai