Anda di halaman 1dari 3

LK 1

1. Tantangan perkembangan etika dikaitkan dengan perkembangan ilmu dan teknologi

Teknologi dikembangkan adalah untuk membantu manusia yang terbatas dalam


melaksanakanaktiitasnya. Kendali penggunaan teknologi tetap sepenuhnya ada di tangan
manusia. Pendidikan manusia!i termasuk pelaksanaan norma dan etika kemanusiaannya tetap
harus berada pada peringkat kesatu. Kemajuan ilmu dan teknologi yang semula bertu"uan
untuk mempermudah pekerjaanmanusia, tetapi kenyataannya telah menimbulkan keresahan
dan ketakutan baru bagi kehidupanmanusia. Ibarat cerita raja midas yang menginginkan
setiap yang disentuhnya menjadi emas, ternyata ketika keinginan dikabulkan dia tidak
semakin senang tetapi justru menjadi sebaliknya. John Saissbitt mengatakan bahwa, era
informasi menimbulkan gejala mabuk teknologi, yang ditandai dengan beberapa Indikator,
yaitu

1. Masyarakat lebih menyukai penyelesaian masalah secara kilat


2. Masyarakat takut dan memuja teknologi
3. Masyarakat mengaburkan antara yang nyata dan yang semu
4. Masyarakat menerima kekerasan sebuah hal yang wajar
5. Masyarakat mencintai teknologi dalam bentuk mainan
6. Masyarakat menjalani kehidupan yang berjarak dan terenggut.

Saisbitt ingin mengingatkan bahwa, ketika manusia mulai memuja dan menjadikan
teknologi sebuah patron tunggal dalam menjalani kehidupan, maka yang sebenarnya terjadi
adalah ilmu itu telah kehilangan ruh fundamentalnya, karena Ilmu telah mengeliminir
peranmanusia dan menjadikan manusia sebagai budaknya. Dengan demikian, Ilmu
memerlukan sebuah instrument agar mampu menempatkan ilmu tetap pada tempatnya, dan
instrument ituadalah filsafat. Filsafat yang kemudian mengembalikan ruh dan tujuan luhur
Ilmu, agar Ilmu tidak menjadi boomerang bagi kehidupan umat manusia. Di samping itu,
salah satu tujuan filsafat ilmu adalah mempertegas bahwa Ilmu dan perkembangannya
merupakan sebuah instrument, bukan tujuan. Kemajuan Ilmu seiring perjalanannya,
membuat manusia inginmendapatkan segala apa yang diinginkan. Sehingga, kemajuan ilmu
menjadi sebuah komoditas untuk dapat meraih segala keinginanya secara instan.
Perkembangan teknologi memberikan banyak perubahan. Terjadi kerugian karena
teknologi mengambil alih fungsi-fungsi mental manusia Contoh : dengan munculnya
teknologi komputer fungsi mental manusia lambat laun jadi tidak terasah, interaksi fisik
berkurang. Bagini seharusnya:

a. Teknologi dikembangkan adalah untuk membantu manusia yang terbatas dalam


melaksanakan aktifitasnya.
b. Kendali penggunaan teknologi tetap sepenuhnya ada di tangan manusia
c. Pendidikan manusia!i termasuk pelaksanaan norma dan etika kemanusiaannya tetap harus
berada pada peringkat ke-satu

LK 2

2. Perlukah ikatan profesi berperan untuk meningkatkan kualitas anggotanya?

Perlu, karena pada dasarnya ikatan profesi memiliki 5 fungsi pokok dalam kerangka
peningkatan profesionalisme sebuah profesi, yaitu:

a. Mengatur keanggotaan organisasi Organisasi profesi menentukan kebijakan tentang


keanggotaan, struktur organisasi, syarat- syarat keanggotaan sebuah profesi dan
kemudahan lebih lanjut lagi menentukan aturan-aturan yang lebih jelas dalam anggaran
b. Membantu anggota untuk dapat terus memperbaharui pengetahuan sesuai perkembangan
teknologi Organisasi profesi melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi
anggotanya untuk meningkatkan pengetahuan sesuai perkembangan dan tuntutan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan profesi tersebut.
c. Menentukan standarisasi pelaksanaan sertifikasi profesi bagi anggotanya Sertifikasi
merupakan salah satu lambang dari sebuah profesionalisme. Dengan kepemilikan
sertifikasi yang diakui secara nasional maupun internasional maka orang akan melihat
tingkat profesionalisme yang tinggi dari pemegang sertifikasi tersebut.
d. Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh semua anggota Etika profesi
merupakan aturan yang diberlakukan untuk seluruh anggota organisasi profesi. Aturan
tersebut menyangkut hal-hal yang boleh dilakukan maupun tidak serta pedoman
keprofesionalan yang digariskan bagi sebuah profesi.
e. Memberi sangsi bagi anggota yang melanggar etika profesi Sangsi yang diterapkan bagi
pelanggaran kode etik profesi tentunya mengikat semua anggota. Sangsi bervariasi,
tergantung jenis pelanggaran dan bias bersifat internal organisasi seperti misalnya Black
list atau bahkan sampai dikeluarkan dari organisasi profesi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai