Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Pentingnya Praktikum Fisika di Tingkat Sekolah”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam Mata Kuliah Fisika SMA Berbasis
Laboratorium.

Dosen Pengampu:

Dra. Ida Wahyuni, M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

ANDINI NUR KATON (4192121001)

DIAN RONALDO SIHOTANG (4193321011)

INDAH SRI RAMADHANI SITOMPUL (4191121010)

NURJANA (4191121002)

RINA ERIANI (4193121010)

PENDIDIKAN FISIKA A 2019

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami sanggup menyusun Makalah yang membahas tentang
“Pentingnya Praktikum Fisika di Tingkat sekolah”.
Adapun maksud kami menyusun Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Fisika SMA Berbasis Laboratorium yang diampuh oleh ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya masukan dan kritik yang bersifat membangun
yang berasal dari semua pihak, demi perbaikan terhadap Makalah kami selanjutnya. Harapan
kami semoga Makalah ini bermanfaat terlebih bagi kami dan para pembaca.

Medan, 20 Agustus 2021

Penyusun

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Penduluan......................................................................................................................... 1
1.2 Rumus Masalah ................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Definisi pentingnya praktikum fisika di tingkat sekolah ................................................. 3
2.2 Analisis kebutuhan pentingnya praktikum fisika di tingkat sekolah ............................... 5
2.3 Tujuan Pentingnya Praktikum fisika ................................................................................ 6
2.4 Faktor Pedukung Pentingnya Praktikum Fisika di Sekolah ............................................. 7
BAB III.................................................................................................................................... 10
PENUTUP ............................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Penduluan
Pendidikan di masa sekarang ini hendaknya mampu membekali generasi muda dengan
menemukan konsep- konsep sains dengan matang, agar masalah-masalah yang akan timbul di
masa depan dapat diantisipasi. Widayanto (2009: 1) mengungkapkan bahwa pada umumnya
guru dalam pembelajaran mata pelajaran sains banyak yang menekankan pada pemberian
informasi serta enggan melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan alat peraga
ataupun melakukan kegiatan laboratorium.

Menurut Kharida dkk (2009: 83), metode pembelajaran Fisika tidak harus menghafal,
tetapi perlu dipilih metode yang dapat mendorong siswa untuk menerapkan apa yang
dipelajari ke dalam kehidupan sehari-hari. Belajar fisika tidak dapat hanya dilakukan siswa
dengan mendengarkan, melihat, menghafal, tanpa mengalami. Dalam pembelajaran
diperlukan metode dan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar. Media pembelajaran
dapat dikategorikan sebagai faktor eksternal yang ikut mempengaruhi proses pembelajaran di
kelas, baik pada diri pengajar maupun pembelajar. Nilai dan kegunaan media pembelajaran
dapat mengoptimalkan proses pembelajaran dan hasil belajar yang dicapai dalam proses
pembelajaran.

Implementasi praktikum Fisika di lapangan sekarang ini ternyata masih menghadapi


banyak kendala. Permasalahan yang di hadapi guru dalam menyelenggarakan praktikum,
tidak kekurangan peralatan dan bahan praktikum dan kurangnya pengetahuam dan
keterampilan guru dalam mengelola kegiatan praktikum. Selain itu, tidak ada asisten yang
membantu guru dan terlalu banyak siswa sehingga membuat pengaturan proses kegiatan.

1.2 Rumus Masalah


1. Apa definisi pentingnya praktikum fisika di tingkat sekolah?
2. Bagaimna analisis kebutuhan pentingnya praktikum fisika di tingkat sekolah?
3. Apa tujuan pentingnya praktikum fisika di tingkat sekolah?
4. Apa faktor pendukung pentignya praktikum fisika di tingkat sekolah?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi pentingnya praktikum fisika di tingkat sekolah
2. Mengetahui analisis kebutuhan pentingnya praktikum fisika di tingkat sekolah
3. Mengetahui tujuan pentingnya praktikum fisika di tingkat sekolah
4. Mengetahui faktor pendukung pentignya praktikum fisika di tingkat sekolah

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi pentingnya praktikum fisika di tingkat sekolah
Pratikum berasal dari kata praktik yang artinya pelaksanaan secara nyata apa yang
disebut dalam teori. Sedangkan pratikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar
siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan di keadaan nyata, apa yang
diperoleh dari teori dan pelajaran praktik (KBBI, 2001:785).

Pembekalan dan pengembangan keterampilan abad 21 pada pembelajaran fisika


potensial dilakukan melalui aktivitas laboratorium dalam bentuk kegiatan
praktikum.Banyak keterampilan yang dapat dibekalkan dan dikembangkan melalui
kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum dapat melatih keterampilan menerapkan
metode ilmiah, keterampilan inkuiri, keterampilan proses sains, keterampilan
berpikir kritis, pemecahan masalah,berpikir kreatif, mengambil keputusan,
keterampilan kolaborasi, komunikasi, interaksi sosial, dan literasi ICT (Tobin, 1990; Hofstein
& Lunneta, 2004; Deacon & Hajek, 2010), serta keterampilan-keterampilan penting
lainnya. Banyak manfaat yang dapat dihasilkan dari kegiatan praktikum, karenanya
aktivitas ini tidak boleh dipisahkan dari pembelajaran fisika. Hal ini sesuai dengan
hakikat fisika yang dibangun darikesatuanaspek produk dan proses ilmiah.

Pembelajaran fisika sangat erat hubungannya dengan praktikum fisika, karena pelajaran
fisika penuh dengan teori, konsep, hukum, prinsip dan kaidah tentang fisika, yang semuanya
itu perlu diadakan pembuktian melalui praktikum fisika.Praktikum fisika berkaitan erat
dengan laboratorium fisika di sekolah yang berisi berbagai fasilitas yang menunjang kegiatan
praktikum fisika.Antara pelajaran fisika dengan kegiatan laboratorium tidak dapat
dipisahkan, keduanya saling menunjang satu sama lain.

Pelajaran fisika merupakan pelajaran yang membutuhkan verifikasi, pembuktian


melalui praktikum. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan laboratorium untuk
mencapai tujuan pendidikan fisika. Peningkatan mutu masih merupakan prioritas
pembangunan pendidikan di Indonesia, daiantaranya adalah perbaikan mutu proses belajar
mengajar di kelas dengan berorientasi pada setiap aspek perkembangan siswa. Secara
naluriah, siswa menginginkan pengalaman belajar yang konkret, menyenangkan, dan
mencakup semua aspek perkembangan dirinya. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran

3
fisika di sekolah yang mengutamakan kerja ilmiah sehingga siswa dapat bersikap ilmiah dan
selanjutnya konsep yang telah dikuasai akan diterapkan dalam usaha pemenuhan kebutuhan
hidup. Tuntutan pembelajaran fisika tidak mungkin dapat terpenuhi apabila tidak didukung
oleh kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan praktikum di laboratorium sebagai
kunci keberhasilan pembelajaran fisika.

4
2.2 Analisis kebutuhan pentingnya praktikum fisika di tingkat sekolah
Dalam pembelajaran sains, laboratorium merupakan hal yang sangat penting untuk
menunjang kegiatan belajar di kelas. Fisika menjadi salah satu pembelajaran sains yang
membutuhkan kegiatan praktikum dalam belajarnya. Laboratorium tidak hanya berperan
sebagai penunjang kegiatan belajar, tetapi upaya untuk meningkatkan kualitas kegiatan
belajar mengajar sehingga peserta didik tidak hanya mendapatkan teori-teori di
dalam kelas tetapi mereka juga dapat membuktikan teori-teori tersebut dengan
melakukan percobaan atau yang biasa disebut praktikum. Melalui kegiatan praktikum,
peserta didik dapat lebih memahami konsepan dari teori yang sudah didapat.

Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode praktikum


yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan
berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara
langsung dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari jadi suatu laboratorium
sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu serta
sistem pengajaran.

Dalam beberapa sekolah ditemui bahwa keberadaan laboratorium fisika di


sekolah terkadang tidak digunakan dengan baik atau sebagaimana fungsinya untuk tempat
praktikum sebagai penunjang belajar peserta didik. Peserta didik bisa mendapatkan hasil
belajar yang baik dengan ditunjang oleh sarana seperti laboratorium. Hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar
itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh
suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Menyadari pentingnya laboratorium dalam menunjang kegiatan belajar di


sekolah, diperlukan pengelolaan yang baik oleh guru ataupun laboran agar pemanfaatan
laboratorium terlaksana secara efektif.Agar fungsi utama itu dapat berjalan denganbaik,
maka laboratorium fisika sekolah sebaiknya memiliki fasilitas-fasilitas ruangan untuk
kegiatan proses pembelajaran fisika, kegiatan administrasi, dan pengelolaan laboratorium.

Dalam suatu jurnal/ artikel didapat hasil analisis kebutuhan siswa untuk dapat
memahami materi fisika setelah diadakan praktikum. Melalui penelitian tersebut didapatkan
bahwa tingkat pemahaman siswa dalam praktikum lah yang nantinya akan mempengaruhi
hasil belajar siswa. Selain tingkat pemahaman, miskonsepsi juga dapat memengaruhi hasil
belajar siswa. Miskonsepsi dapat diatasi dengan mengajar menggunakan eksperimen di

5
laboratorium. Percobaan yang dilakukan selama praktikum juga membuat siswa
mengalami peningkatan pada keterampilan penalaran ilmiah dan proses sains. Keterampilan
menalar ilmiah mengalami peningkatan karena selama eksperimen potensi mahasiswa
dimaksimalkan melalui kesempatan yangluas kepada mahasiswa untuk bereksplorasi.
Keterampilan proses sains mengalami peningkatan berdasarkan hasil tes awal dan tes
akhir yang menggunakan soal keterampilan proses sains tervalidasi.

Dari hasil analisis kebutuhan yang sudah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
peserta didik juga membutuhkan kegiatan selain pembelajaran di kelas, salah satunya
yaitu melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium. Dengan melaksanakan
praktikum di laborarorium, peserta didik dapat menerapkan teori yang sudah didapatkan
di kelas dan berlatih mengembangkan keterampilan. Dengan dilaksanakan praktikumdi
laboratorium, peserta didik lebih memahami materi fisika yang sudah diajarkan, dengan
dibantu oleh guru bidang studi.

2.3 Tujuan Pentingnya Praktikum fisika


3.1.1 Tujuan Praktikum

Pembelajaran fisika sangat erat hubungannya dengan praktikum fisika, karena pelajaran
fisika penuh dengan teori, konsep, hukum, prinsip dan kaidah tentang fisika, yang
semuanya itu perlu diadakan pembuktian melalui praktikum fisika.Praktikum fisika
berkaitan erat dengan laboratorium fisika di sekolah yang berisi berbagai fasilitas yang
menunjang kegiatan praktikum fisika. Antara pelajaran fisika dengan kegiatan laboratorium
tidak dapat dipisahkan, keduanya saling menunjang satu sama lain.
Praktikum mempunyai tiga tujuan, yaitu:
a. ketrampilan kognitif , Pada ketrampilan kognitif siswa dapat melatih diri agar teori
dapat dimengerti, teori yang berlainan dapat diintegrasikan serta dapat menerapkan
teori pada keadaan nyata.
b. ketrampilan afektif dan , Ketrampilan afektif bertujuan agar siswa dapat belajar
merencanakan kegiatan secara mandiri, kerjasama, menghargai dan
mengkomunikasikan informasi mengenai bidangnya.
c. ketrampilan psikomotorik.Ketrampilan psikomotorik bertujuan untuk menyiapkan
alat-alat, memasang serta memakai instrumen tertentu.
Ada empat tujuan dari kegiatan laboratorium, yaitu

6
1) Kegiatan laboratorium dapat mempermudah konsep-konsep dalam fisika,
2) meningkatkan sikap positif terhadap peserta didik,
3) dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam pemecahan masalah fisika,
4) dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama antar peserta didik,
5) dan mengembangkan sikap kritis peserta didik.
Fungsi laboratorium fisika disekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika
di sekolah, atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di sekolah,
selain itu laboratorium juga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai
kompetensi siswa yang menjadi tujuan proses pembelajaran fisika di sekolah. Keberadaan
dan keadaan suatu laboratorium bergantung kepada tujuan penggunaan laboratorium,
peranan atau fungsi yang akan diberikan kepada laboratorium, dan manfaat yang akan
diambil dari laboratorium. Praktikum merupakan hal penting dalam belajar ilmu fisika,
walaupun demikian tidak sedikit sekolah yang belum mempunyai peralatan praktikum yang
sesuai dengan yang dibutuhkan, hal ini tentu saja dapat mengambat kualitas pembelajaran.
Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium fisika sekolah.
Ruang praktikum adalah ruang tempat berlangsungnya proses pembelajaran fisika di
laboratorium. Proses pembelajaran fisika di dalam ruang praktikum dapat berupa peragaan
atau demonstrasi, praktikum perorangan atau kelompok, dan penelitian. Agar fungsi utama
itu dapat berjalan dengan baik, maka laboratorium fisika sekolah sebaiknya memiliki
fasilitas-fasilitas ruangan untuk kegiatan proses pembelajaran fisika, kegiatan administrasi
dan pengelolaan laboratorium, kegiatan pemeliharaan dan persiapan (setting) alat-alat
laboratorium, dan penyimpanan alat-alat laboratorium.

2.4 Faktor Pedukung Pentingnya Praktikum Fisika di Sekolah


Menurut jurnal Sukmawati M. tahun 2013, ada 5 yang menjadi faktor pendukung
untuk terlaksananya praktikum fisika di sekolah.

2.4.1 Demografi Guru IPA Fisika

Pada umumnya, sebagian besar sekolah diajarkan oleh guru dengan bahan ajar dan
materi yang yang sama. Tetapi untuk kemampuan yang dimiliki oleh guru pastilah berbeda,
begitu juga dengan kemampuan dan pengetahuan tentang praktikum. Bekal pengetauan dan
keterampilan tentang pelaksanaan praktikum harus memadai. Seorang guru harus memiliki

7
pengalaman serta mengikuti pelatihan mengenai penggunaan laboratorium. Dari pihak
pemerintah, banyak yang memuat pelatihan mengenai penggunaan laboratorium. Hal ini
dimaksudkan agar para guru yang membimbing siswa dalam pelaksanaan praktikum.

2.4.2 Fasilitas Laboratorium

Fasilitas laboratorium sangat menunjang kelancaran pelaksanaan praktikum, Selalu


menjadi alasan klasik bahwa kegiatan praktikum tidak dilakukan karena tidak adanya
laboratorium atau peralatan laboratorium tidak mencukupi. Disamping usaha oleh pihak
sekolah dan instansi terkait dalam mencukupi peralatan praktikum tersebut, guru juga dapat
menemukan solusi dengan cara membuat media pembelajaran alternatif menggunakan
barang-barang sederhana. Persepsi Guru Terhadap Kegiatan Praktikum Laboratorium
Praktikum di laboratorium membutuhkan persiapan sebaik mungkin, baik dari segi fasilitas
maupun dari guru itu sendiri. Oleh sebab itu, pemahaman guru terhadap kegiatan praktikum
di laboratorium menjadi faktor pendukung atau penghambat keterlaksanaan praktikum.

2.4.3 Ketersediaan Waktu untuk Kegiatan Praktikum

Dalam kegiatan praktikum, guru seharusnya memiliki manajemen waktu yang baik.
Hal ini ternyata sulit dilakukan oleh guru, terbukti dari dari jawaban responden terhadap
pernyataan tentang ketersediaan waktu pelaksanaan praktikum fisika dalam jam pelajaran.
Waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk menyelesaikan sebuah eksperimen, belum lagi
guru harus mempersiapkan praktikum dan mengemas kembali berbagai peralatan setelah
praktikum selesai dilaksanakan. Praktikum dilaboratorium membutuhkan ketepatan waktu,
karena dilakukan pada saat jam pelajaran yang memiliki keterbatasan waktu tertentu. Oleh
sebab itu, guru harus benar-benar mempersiapkannya sebelum jam pelajaran tersebu
tberlangsung. Pengetahuan dan Keterampilan Mengoperasikan Peralatan PraktikumBerkaitan
dengan keterlaksanaan praktikum, maka kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru
adalah mengoperasikan alat praktikum.

2.4.4 Sumber Rancangan Praktikum

Sumber rancangan praktikum yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Lembar
Kegiatan Siswa (LKS). Ketersediaan LKS sangat penting karena dapat menjadi pedoman
pelaksanaan praktikum bagi siswa. Di beberapa sekolah, kurangnya persediaan LKS untuk
memudahkan siswa dalam melaksanakan praktikum. Solusi untuk mengatasi lemahnya guru
dalam merancang LKS ini adalah dengan menyusun LKS eksperimen dalam Musyawarah

8
Guru Mata Pelajaran (MGMP). Selain itu guru juga dapat mengikuti pelatihan pengembangan
LKS yang diadakan oleh instansi terkait. Solusi lain yang dapat ditempuh oleh guru yaitu
dengan melihat contoh LKS yang ada di website dan kemudian dimodifikasi sesuai dengan
peralatan yang ada di sekolah.

2.4.5 Ketersediaan Laboran

Praktikum sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya adalah


kepala sekolah dan tenaga laboran yang bertugas membantu guru dalam pelaksanaan
praktikum di laboratorium. Dengan minimnya jumlah laboran ini, menyebabkan praktikum
relatif sulit untuk dilaksanakan. Bukan hanya itu, alat-alat yang selesai digunakan untuk
bereksperimen harus dibersihkan dan dirapikan.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelajaran fisika merupakan pelajaran yang membutuhkan verifikasi, pembuktian
melalui praktikum. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran fisika di sekolah yang
mengutamakan kerja ilmiah sehingga siswa dapat bersikap ilmiah dan selanjutnya konsep
yang telah dikuasai akan diterapkan dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidup. Tuntutan
pembelajaran fisika tidak mungkin dapat terpenuhi apabila tidak didukung oleh kemampuan
guru dalam menyelenggarakan kegiatan praktikum di laboratorium sebagai kunci
keberhasilan pembelajaran fisika.

Melalui kegiatan praktikum, peserta didik dapat lebih memahami konsepan dari teori
yang sudah didapat. Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode
praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi
dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati
secara langsung dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari jadi suatu
laboratorium sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya
meningkatkan mutu serta sistem pengajaran.

Antara pelajaran fisika dengan kegiatan laboratorium tidak dapat dipisahkan,


keduanya saling menunjang satu sama lain. Praktikum sendiri memiliki 3 tujuan yaitu untuk
melatih (1) kognitif, (2) afektif, dan (3) psikomotorik. Selain itu ada beberapa faktor
penunjang dalam praktikum fisika disekolah, diantaranya demografi guru IPA fisika,
fasilitas laboratorium, ketersediaan waktu, sumber rancangan praktikum, serta ketersediaan
laboran.

10
DAFTAR PUSTAKA
Cintia dan Liszulfah. 2020. HASIL ANALISIS KEBUTUHAN PEMANFAATAN
LABORATORIUM FISIKA SEBAGAI PENUNJANG HASIL BELAJAR SISWA.
Prosiding Seminar Nasional Fisika.vol IX.

Sarjono. (2018). PENTINGNYA LABORATORIUM FISIKA DI SMA/MA DALAM


MENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA . Jurnal Madaniyah, Volume 8 Nomor 2.

Sukmawati, M., dkk. 2013. HAMBATAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA FISIKA


YANG DIHADAPI GURU SMP NEGERI DI KOTA PEKANBARU. Jurnal
Pendidikan.

Diakses :

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jp.ejournal.unri.ac.
id/index.php/JP/article/download/1001/994&ved=2ahUKEwil98XK6bryAhWD7HM
BHXY4Bv0QFnoECBoQAQ&usg=AOvVaw12MEkhIcxS4AOn1mRANylh

11

Anda mungkin juga menyukai