Perdes Burung Hantu
Perdes Burung Hantu
KABUPATEN BANYUASIN
Nomor Tahun 2021
TENTANG
PERLINDUNGAN BURUNG HANTU (Tyto alba)
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Burung Tyto alba atau yang lebih dikenal dengan burung Serak Jawa adalah burung malam
dengan makanan spesifik tikus, tergolong dalam kelompok carnivora / pemakan daging.
Burung ini tinggal di tempat yang terlindung, semacam gua, lubang kayu besar atau sering
ditemukan di gedung-gedung sekolah, ataupun gedung-gedung tua tak berpenghuni dan
tempat-tempat yang menurut mereka bisa hidup nyaman dan tak terganggu. Burung hantu
yang selanjutnya disebut Tyto alba di Desa Karang Sari, dipelihara dan dikelola kelestariannya
oleh masyarakat serta difungsikan sebagai burung pengendali populasi tikus. Karena
termasuk binatang buas maka haram dikonsumsi bagi pemeluk agama Islam.
Pasal 2
Ciri – ciri umum Tyto alba :
Bulu lembut berwarna tersamar, bagian atas berwarna kelabu terang dengan sejumlah garis
gelap dan bercak pucat tersebar pada bulu. Ada tanda mengkilap pada sayap dan punggung.
Bagian bawah berwarna putih dengan sedikit bercak hitam, atau tidak ada. Bulu pada kaki
jarang-jarang. Kepala besar, kekar dan membulat. Wajah berbentuk jantung, warna putih
dengan topi coklat. Mata menghadap ke depan. Iris mata berwarna hitam. Paruh tajam
menghadap ke bawah, warna keputihan. Kaki warna putih kekuningan sampai kecoklatan.
Jantan betina hampir sama dalam ukuran dan warna meski betina seringkali lebih besar 25
% dibandingkan jantan. Betina dan hewan muda umumnya punya bercak lebih rapat.
Pasal 3
Sarang Burung Tyto alba menempati :
1. kolong jembatan;
2. pohon yang berlubang berdiameter minimal 20 centimeter;
3. gedung-gedung yang telah lama berdiri dan memiliki langit-langit / eternit;
4. gedung-gedung yang jarang dijamah manusia;
5. tempat yang diusahakan / dibudidayakan manusia seperti butir 1 & 4 tersebut yang
biasa kita kenal pagupon atau nestbox;
Pasal 4
Pengertian pagupon adalah :
Tempat yang berbentuk seperti rumah kecil minimal berukuran ± 60 X 45 x 50 cm dengan
tiang penyangga pohon hidup maupun sengaja manusia yang ditempatkan di sawah-sawah
untuk berteduh dan berkembang biak burung Tyto alba di wilayah Desa Karang Sari
Kecamaan Karang Agung Ilir Kabupaten Banyuasin;
Pasal 5
Yang dimaksud dengan :
BAB II
KEWAJIBAN MASYARAKAT
Pasal 6
1. Warga Desa Karang Sari dan orang dari luar Desa Karang Sari dilarang menangkap,
melukai, mengangkut dan memperniagakan Tyto alba dalam hidup dalam wilayah
Desa Karang Sari;
2. Warga Desa Karang Sari dan orang dari luar Desa Karang Sari dilarang menyimpan,
mengangkut dan memperniagakan Tyto alba dalam keadaan mati dalam wilayah Desa
Karang Sari;
3. Warga Desa Karang Sari dan orang dari luar Desa Karang Sari dilarang mengeluarkan
burung Tyto alba dari suatu kawasan dalam wilayah Desa Karang Sari;
4. Warga Desa Karang Sari dan orang dari luar Desa Karang Sari dilarang
memperniagakan, menyimpan, atau memiliki bagian-bagian tubuh maupun dalam
keadaan utuh untuk dipergunakan sebagai barang hiasan atau fungsi lainnya;
5. Warga Desa Karang Sari dan orang dari luar Desa Karang Sari dilarang mengambil,
merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur Tyto alba
6. Warga Desa Karang Sari dan orang dari luar Desa Karang Sari dilarang merusak
bangunan tempat tinggal burung Tyto alba dan ekosistemnya yang terdapat dalam
wilayah Desa Karang Sari.
BAB IV
KETENTUAN PIDANA
Pasal 8
Barangsiapa yang dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
sebagaimana dimaksud pasal 7 ayat 1 s/d 6 :
BAB V
HAK WARGA
Pasal 9
BAB VI
PENUTUP
Pasal 10
Hal-hal teknis yang belum diatur dalam peraturan desa ini akan diatur lebih lanjut oleh
Kepala Desa Karang Sari;
Pasal 11
Peraturan Desa ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Karang Sari
Pada tanggal :
KEPALA DESA KARANG SARI
MOCHAMAD ZAKA
YOSE RIZAL, SH
Pembina Tk 1
NIP. 19660108199302 1 001