Anda di halaman 1dari 26

Strategi dan Kemajuan

Intervensi KSDAE Di Dalam


Melindungi Satwa Liar dan
Tumbuhan yang Terancam
Punah
Serial Webinar Tropenbos Indonesia
“Mengelola Yang Tersisa”
Seri ke #17. “Menjaga Satwa Nusantara”
Sabtu, 1 Mei 2021

Wiratno
Direktur Jenderal KSDAE
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
APA ITU KONSERVASI
KEANEKARAGAMAN HAYATI?
Adalah upaya PELINDUNGAN, PENGAWETAN, dan PEMANFAATAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI yang dilakukan secara bijaksana untuk
menjamin kesinambungan keberadaan, manfaat, dan nilainya untuk
memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan generasi mendatang.

TUJUAN
Mengusahakan terwujudnya KELESTARIAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI sehingga dapat lebih
mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan mutu kehidupan manusia

Foto: Agus Sudharnoko


The Future of Indonesia
Depends on Biodiversity and Ecotourism
Conservation for Better Future

BIOLOGICAL
And CULTURAL
DIVERSITY

To restore stability to our planet, therefore,


we must restore its biodiversity, the very
thing we have removed. It is the only way out
of this crisis that we ourselves have created.
We must rewild the world.
(Sir David Attenborough, 2020)
4
Undang-undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistemnya

Undang-undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan

Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup

Undang-Undang No. 5 Tahun 1994 Pengesahan United Nations Convention On


Biological Diversity
DASAR KEBIJAKAN
DI LEVEL NASIONAL
Undang-undang No. 21 Tahun 2004 tentang Pengesahan Cartagena Protocol On Biosafety To
The Convention Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa - Bangsa Mengenai
Keanekaragaman Hayati)

Undang-undang No. 11 Tahun 2013 tentang Pengesahan Nagoya Protocol On Acces To


Genetic Resources and The Fair and Equitable Sharing Of Benefits Arising From Their
Utilization To The Convention on Biological Diversity (Protokol Nagoya tentang akses pada
sumber daya genetik dan pembagian keuntungan yang adil dan seimbang yang timbul dari
pemanfaatannya atas konvensi keanekaragaman hayati)

Keputusan Presiden No. 43 tahun 1978 tentang CITES (Convention on


International trade of Wild Flora and Fauna)
5
Keanekaragaman Hayati pada level ekosistem

Indonesia sebagai negara


megabiodiversity
• 720 spesies mamalia (13% di dunia)
• 1.606 jenis burung (16% di dunia)
• 385 jenis amphibi (6% di dunia)
• 723 jenis reptil (8% di dunia)
• 1.248 jenis ikan air tawa (9% di dunia)
Desa (Lipi 2014)
6.747

Daratan Lautan
20.87 Ekosistem
22.7
jt Ha 47
jt Ha

Kawasan
Taman Taman Taman Kawasan Ekosistem
Cagar Alam Suaka Alam Taman Buru Perlindungan
Nasional Wisata Alam Hutan Raya Esensial
4,25 jt Ha 4,98 jt Ha 0,17 jt Ha Laut Daerah
16,23 jt Ha 0,83 jt Ha 0,37 jt Ha (HCV, Koridor, dll)
214 Unit 80 Unit 11 Unit 20,8 jt Ha
54 Unit 134 Unit 34 Unit 1 jt Ha
172 Unit
UPAYA 3. Monitoring Peningkatan
Populasi Satwa

PERLINDUNGAN
Populasi dan wilayah sebaran
satwa

4. Penyelamatan Satwa
Pemindahan satwa ke habitat
1. Patroli dan Pengamanan asalnya
Pencegahan gangguan
keamanan hutan seperti
perburuan satwa liar
5. Pelepasliaran Satwa
Upaya melepaskan kembali satwa hasil
evakuasi atau hasil rehabilitasi ke habitat
alaminya sesuai daerah sebaran jenis
2. Mitigasi Konflik
Pencegahan terjadinya interaksi
Antara manusia dan satwa liar
6. Repatriasi Satwa
Upaya pemulangan kembali
satwa dari luar negeri
Satwa terkena jerat
Patroli & Pengamanan TSL

Jerat
ILEGAL
TRADE

Pemerintah melakukan tindakan penertiban terhadap


penggunaan dan pengelolaan tanah dan hak pengusahaan yang
terletak dalam wilayah KSA/KPA.

Contoh: penegakkan hukum yang dapat memastikan


bahwa KSA/KPA tidak terganggu dengan adanya
perambahan, kebakaran hutan, pencurian SDA, dan
kegiatan illegal lainnya yang dilakukan di Kawasan
Perlindungan.

JERAT
Upaya Pengawasan Peredaran TSL

 Surat Edaran Direktur Jenderal KSDAE kepada perusahaan


jasa transportasi tentang Pengendalian TSL (S.
677/KSDAE/KKH/KSA.2/11/2018 tanggal 6 November
2018).
 Surat Edaran Direktur Jenderal KSDAE kepada seluruh UPT
KSDAE tentang Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan
Satwa Liar (S. 381/KSDAE/KKH/KSA.2/6/2020 tanggal 4
Juni 2020).
Pelepasliaran & Kelahiran Satwa
Kelahiran Satwa 2020
KELAHIRAN SATWA LIAR
No Nama Lokal Jumlah
300,000
1 Badak jawa 2
238,727
250,000
2 Gajah sumatera 3
200,000
3 Rusa timor 23
150,000
4 Penyu sisik, P. hijau, 238.536 97,477
100,000
P. lekang
50,000
709
5 Elang jawa 3 0
Pelepasliaran 2 individu 2019 2020 2021
6 Banteng 2
orangutan Kalimantan ke Hutan
Kehje Sewen Kaltim 7 Jalak bali 34
8 Orangutan kalimantan 14
PELEPASLIARAN SATWA
9 Orangutan sumatera 1
300,000
10 Monyet yaki 1 241,912
250,000
11 Maleo 89
200,000
14 Satwa lain 19
150,000
106,303
Jumlah 238.727 100,000
40,665 37,584
50,000
6,522
0
2016 2017 2018 2019 2020
Induk “Ijum” melahirkan 1 individu
anak di TN Bukit Baka Bukit Raya
Mitigasi Konflik Satwa Liar
1. Pembangunan Electricity Fence Sepanjang
10 Km Di Kab. Bener Meriah, Aceh
2. Pemasangan GPS Collar pada satwa
Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera
untuk pemantauan pergerakan
3. Pendistribusian gajah jinak di Pusat
Konservasi Gajah (PKG), Conservation
Response Unit (CRU), Flying Squad, Elephant
Response Unit (ERU) di Aceh, Sumatera
Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu,
dan Lampung
4. Pengembangan ekowisata berbasis gajah
liar dan pengembangan ekonomi
masyarakat
Repatriasi Satwa Endemik Indonesia dari Berbagai Negara

No Tahun Satwa Jumlah Negara

1 2006 Orangutan 51 Vietnam,


Australia,
Thailand

2 2007 Orangutan, Badak 5 Malaysia, USA


Sumatera

14 Orangutan dari Thailand tiba di Orangutan Sumatera 3 2013 Orangutan 3 Malaysia


Jakarta (2015) (Pongo abelii) 4 2015 Orangutan, Badak 17 Kuwait, USA,
Sumatera Thailand

5 2017 Orangutan 1 Kuwait

6 2018 Owa Jawa 6 Inggris

7 2019 Orangutan 2 Thailand

8 2020 Burung, Soa Layar, 102 Filiphina,


Kasuari, Walabi, Kadal Thailand,
Kakatua koki Owa Jawa (Hylobates moloch) Lidah Biru, Orangutan Malaysia
(Cacatua galerita)
LEMBAGA
UPAYA PENGAWETAN KONSERVASI UMUM
Bentuk Jumlah
LEMBAGA KONSERVASI Kebun Binatang 12
Peraturan Menteri LHK Nomor 22 Tahun 2019
Taman Safari 3
Lembaga konservasi adalah lembaga yang bergerak di Taman Satwa 57
bidang konservasi tumbuhan dan/atau satwa liar di luar Taman Satwa Khusus 6
habitatnya (ex-situ), baik berupa lembaga pemerintah
Museum Zoologi 3
maupun lembaga non-pemerintah.
Jumlah 81

Pusat
Penyelamatan 9 unit
Satwa
Lembaga
LEMBAGA Konservasi Untuk
Pusat Rehabilitasi
KONSERVASI Kepentingan
Satwa
14 unit
Khusus
KHUSUS
(29 unit)

Pusat Latihan
7 unit
Satwa Khusus Pusat rehabilitasi harimau sumatera di
Tambling Nature Wildlife Conservation
Good News and Challenge
Populasi Badak Jawa full protection

© David Herman Jaya

2020 = 74 Individu
Good News and Challenge
Peningkatan Populasi
Elang Jawa

515 pasang
Elang Jawa

10.887 km2
suitable habitat

69 habitat
patches di Jawa
(belum termasuk Bali)
Sumber: Syartinilia dkk, in prep
Good News and Challenge
Peningkatan Populasi Jalak Bali
+300 individu
di kawasan TN Bali Barat

Insitu - Eksitu
pengelolaan populasi

Sanctuary
Alami - semi alami
di TN Bali Barat
Good News and Challenge
Fenomena Citizen Science
PEMANFAATAN LESTARI

Captive Breeding Ranching Island Colony Based Artificial


Propagation
Pengembangbiakan ind Pemeliharaan dan Pengelolaan populasi
ividu melalui cara repro pembesaran anakan at jenis tertentu di habitat Perbanyakan tumbuhan
duksi dalam lingkungan au penetasan telur dari alam dengan campur dalam kondisi yang
buatan atau semi alam dengan tangan manusia melalui terkontrol dengan material
alami dengan tetap tetap mempertahanka pengembangbiakkan dari biji, stek, kultur
mempertahankan n kemurnian jenis populasi suatu spesies jaringan dan spora
kemurnian jenis dalam pulau kosong dengan tetap memperta
tersendiri hankan kemurnian jenis
Tahun Jumlah Jenis TSL Asal Usul

2016 242 Burung Curocok (Pycnonotus goiavier), Penangkaran, Budidaya masyarakat di


Burung Perkutut (Geopelia striata), Burung berbagai provinsi
Balam/ Tekukur (Streptopelia chinensis),
Burung Kutilang (Pycnonotus aurigaster),
Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus)

2017 30 Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) Penangkaran di Yogyakarta

40 Burung Jalak Kerbau Penangkaran di Jawa Barat

4 Ikan Arwana Super Red Penangkaran di Kalimantan Barat

10 Ikan Arwana (Scleropages formosus) Penangkaran di Kalimantan Barat

26 Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) Penangkaran di Jawa Tengah

2018 28 Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) Penangkaran di Jawa Tengah

2019 54 Ikan Arwana (Scleropages formosus) Penangkaran di Kalimantan Selatan

2020 55 Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) Penangkaran di Jawa Tengah


PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK
(P.02/2018 ttg Akses SDG Spesies Liar dan
Pembagian Keuntungan atas
pemanfaatannya)

Non Komersial Komersial


Penelitian taksonomi, Bioprospeksi
(Vaksin, isolat bakteri pemicu pertumbuhan, anti
Identifikasi & Distribusi aging, perawatan kulit, perawatan rambut, obat
Spesies jerawat, obat kanker, jamu, obat herbal, sumber
pangan dsb)

Penelitian Pengembangan Teknologi


Konservasi Spesies Liar
Kegiatan lain
Penelitian Untuk memperoleh
Forensik Pembuktian keuntungan finansial
Kejahatan Unduh P2/2018 Tentang Akses Sdg Dan


Pembagian Hasil Atas Pemanfaatannya
Pemanfaatan SDG untuk bioprospeksi tidak dapat dipisahkan dengan Disini
penelitian, karena diawali dengan penelitian dan biasanya industri
menggandeng Lembaga Riset untuk penelitian dan pengembangan Perizinan Online Akses SDG
http://gracces.co.id
produk.
21

Mereka yang tidak berhasil diselamatkan…

Paus Sperma, Pantai Dusun Maubesi, TTU,


NTT, 250521
22

Mereka yang Berhati Mulia…


23
24
25
Terima Kasih

Foto: TN Tanjung Puting

Anda mungkin juga menyukai