Anda di halaman 1dari 12

SAT POLAIRUD POLRES

BATOLA
DASAR
SOSIALISASI LARANGAN
PENANGKAPAN IKAN BELIDA /
PIPIH ( CHITALA )
Perlu diketahui bahwa ikan belida termasuk ikan endemik
Indonesia. Menurut Roberts (1989) bahwa ikan belida atau
biasa disebut ikan pipih adalah ikan yang tergolong famili
Notopteridae, dalam pemanfaatannya sebagai ikan konsumsi
dan dapat diolah keberbagai jenis masakan serta berpotensi
sebagai ikan hias. Habitat ikan belida umumnya hidup di air
tawar, atau kadang dijumpai di air payau. Ciri morfologis dari
ikan belida diantaranya memiliki sirip punggung yang kecil
seperti bulu ayam, jari-jari sirip gabungan antara sirip dubur
dengan sirip ekor berjumlah 100 atau lebih, pada gurat sisi
berjumlah 120 - 180 sisik, terdapat duri-duri kecil bagian perut
sekitar 25 - 45 (Kottelat et al, 1995). Persebarannya yaitu di
Afrika dan Asia Tenggara.
SOSIALISASI LARANGAN
PENANGKAPAN IKAN BELIDA /
PIPIH ( CHITALA )
SOSIALISASI LARANGAN
PENANGKAPAN IKAN BELIDA /
PIPIH ( CHITALA )
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 1 TAHUN 2021
TENTANG JENIS IKAN YANG DILINDUNGI

Menetapkan 19 jenis ikan yang dilindungi dengan status


perlindungan penuh terhadap jenis ikan: 1. Fluvitrygon
oxyrhynchus (pari sungai tutul); 2. Urogymnus polylepis (pari
sungai raksasa); 3. Fluvitrygon signifier (pari sungai pinggir putih);
4. Scleropages formosus (arwana kalimantan); 5. Chitala borneensis
(belida borneo); 6. Chitala hypselonotus (belida sumatra); 7. Chitala
lopis (belida lopis); 8. Notopterus notopterus (belida jawa); 9.
Balantiocheilos melanopterus (ikan balashark); 10. Barbodes
microps (wader goa); 11. Neolissochilus thienemanni (ikan batak);
12. Schismatorhynchus heterorhynchus (pasa); 13. Homaloptera
gymnogaster (selusur maninjau); 14. Anoxypristis cuspidata (pari
gergaji lancip); 15. Pristis clavata (pari gergaji kerdil); 16. Pristis
pristis (pari gergaji gigi besar); 17. Pristis zijsron (pari gergaji
hijau); 18. Urolophus kaianus (pari kai); dan 19. Latimeria
menadoensis (ikan raja laut).
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 1 TAHUN 2021
TENTANG JENIS IKAN YANG DILINDUNGI

Dengan keluarnya Kepmen KP No 1 tahun 2021 masyarakat


tidak boleh menangkap dan mengkonsumsi ikan belida
karena ikan ini dilindungi secara penuh dalam artian bahwa
ikan belida ini dilindungi pada seluruh tahapan siklus hidup
bagian tubuh dan seluruh bagiannya. Oleh karena itu perlu
kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama nelayan
kecil. Karena dengan dilakukan penangkapan ikan belida
akan mendapatkan sanksi sesuai dengan UU No 31 Tahun
2004 Jo UU NO 45 Tahun 2009 tentang Perikanan.
SANKSI PIDANA
UU RI NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PERIKANAN

Sanksi pidana Pasal 100 junto Pasal 7 ayat 2 huruf C


Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2009 tentang
Perubahan Atas UU RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan dengan denda maksimal Rp 250 juta.

Sedangkan untuk yang pengepul atau penadah lalu


mendistribusikan dikenakan sanksi pasal siup yakni,
Pasal 92 junto Pasal 26 ayat 1 tentang perikanan dengan
denda Rp 1,5 miliar.
PERATURAN TERKAIT SATWA DILINDUNGI

Peraturan perlindungan terhadap hewan yang dilindungi terdapat


pada Undang - Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Pada Pasal 21 ayat 2 UU No. 5 Tahun 1990 mencangkup perlakuan


yang dilarang terhadap satwa yang dilindungi diantaranya bahwa
setiap orang dilarang untuk :

a.menangkap, membunuh, melukai, memiliki memelihara,


mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam
keadaan hidup.

b.Menyimpan, memelihara, memiliki, mengangkut dan


memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati.
PERATURAN TERKAIT SATWA DILINDUNGI

c. Mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di


Indonesia ke tempat lain didalam atau diluar Indonesia.

d. Menyimpan, memperniagakan atau memiliki kulit, tubuh atau


bagian lainnya dari satwa yang dilindungi atau barang-barang
yang terbuat dari bagian satwa tersebut atau mengeluarkannya
dari tempat di Indonesia ke tempat lain didalam atau luar
Indonesia.

e. Merusak, mengambil, memusnahkan, memperniagakan,


menyimpan atau memiliki telur dan atau sarang satwa yang
dilindungi.
PERATURAN TERKAIT SATWA DILINDUNGI

Sanksi pidana bagi yang melanggar dengan sengaja terhadap


ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat 1 dan 2 dan
Pasal 33 ayat 2 yaitu pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda
paling banyak 100 juta rupiah, hal tersebut tertuang pada Bab XII
Ketentuan Pidana Pasal 40.

Pada Pasal 22 ayat 1 terdapat sebuah pengecualian dari pelarangan


sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 21 yaitu hanya dapat
digunakan untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan, dan atau
penyelamatan jenis tumbuhan dan satwa yang bersangkutan.

TAKE CARE AND PROTECT


BELIDA FISH

Anda mungkin juga menyukai