Mikro Syukron
Mikro Syukron
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu perekonomian modern, setiap aktivitas mempunyai
keterkaitan dengan aktivitas lainnya. Apabila semua keterkaitan antara suatu
kegiatan dengan kegiatan lainnya dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau
melalui suatu sistem, maka keterkaitan antar berbagai aktivitas tersebut tidak
menimbulkan masalah. Akan tetapi banyak pula keterkaitan antar kegiatan yang
tidak melalui mekanisme pasar sehingga timbul berbagai macam masalah.
Keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme
pasar adalah apa yang disebut dengan eksternalitas.
B. Rumusan Masalah
1. Seperti apakah konsep dan pengertian eksternalitas ?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab eksternalitas ?
3. Bagaimana eksternalitas negatif dan positif dalam produksi maupun konsumsi ?
4. Apa saja jenis-jenis eksternalitas ?
5. Bagamana kebijakan publik dalam mengatasi eksternalitas ?
6. Seperti apakah barang publik dan sumber daya milik bersama ?
7. Seperti apakah sumber daya milik bersama ?
C. Tujuan
1. 2. Untuk mengetahui konsep dan pengertian eksternalitas
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab eksternalitas.
3. Untuk mengetahui eksternalitas negatif dan positif dalam produksi maupun
konsumsi.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis eksternalitas
5. Untuk mengetahui kebijakan publik dalam mengatasi eksternalitas.
6. Untuk mengetahui barang publik dan sumber daya milik bersama.
7. Untuk mengetahui sumber daya milik bersama.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Jenis-Jenis Eksternalitas
Efisiensi alokasi sumber daya dan distribusi konsumsi dalam ekonomi pasar
dengan kompetisi bebas dan sempurna bisa terganggu, jika aktivitas dan
tindakan individu pelaku ekonomi baik produsen maupun konsumen
mempunyai dampak (externality) baik terhadap mereka sendiri maupun
terhadap pihak lain. Eksternalitas itu dapat terjadi dari empat interaksi ekonomi
berikut ini
:
1. Dampak Suatu Produsen Terhadap Produsen Lain
Suatu kegiatan produksi dikatakan mempunyai dampak eksternal terhadap
produsen lain jika kegiatannya itu mengakibatkan terjadinya perubahan atau
penggeseran fungsi produksi dari produsen lain. Dampak atau efek yang
termasuk dalam kategori ini meliputi biaya pemurnian atau pembersihan air
yang dipakai (eater intake clen-up costs) oleh produsen hilir (downstream
producers) yang menghadapi pencemaran air (water polution) yang diakibatkan
oleh produsen hulu (upstream producers). Hal ini terjadi ketika produsen hilir
membutuhkan air bersih untuk proses produksinya. Dampak kategori ini bisa
dipahami lebih jauh dengan contoh lain berikut ini. Suatu proses produksi
(misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah residu produk sisa yang
beracun dan masuk ke aliran sungai, danau, atau semacamnya, sehingga
produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan produsen lain yakni para
penangkap ikan (nelayan). Dalam hal ini, kegiatan produksi pulp tersebut
mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain (ikan) atau nelayan, dan
inilah yang dimaksud dengan efek suatu kegiatan produksi terhadap produksi
komoditi lain.
2. Dampak Produsen Terhadap Konsumen
Suatu produsen dikatakan mempunyai ekternal efek terhadap konsumen,
jika aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumahtangga
(konsumen). Dampak atau efek samping yang sangat populer dari kategori
kedua yang populer adalah pencemaran atau polusi. Kategori ini meliputi polusi
suara (noise), berkurangnya fasilitas daya tarik alam (amenity) karena
pertambangan, bahaya radiasi dari stasiun pembangkit (polusi udara) serta
polusi air, yang semuanya mempengaruhi kenyamanan konsumen atau
masyarakat luas. Dalam hal ini, suatu agen ekonomi (perusahaan-produsen)
yang menghasilkan limbah (wasteproducts) ke udara atau ke aliran sungai
mempengaruhi pihak dan agen lain yang memanfaatkan sumber daya alam
tersebut dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap
pemanfaatan daerah-daerah rekreasi akan berkurang dengan adanya polusi
udara.
3. Dampak Konsumen Terhadap Konsumen Lain
Dampak konsumen terhadap konsumen yang lain terjadi jika aktivitas
seseorang atau kelompok tertentu mempengaruhi atau menggangu fungsi utilitas
konsumen yang lain. Konsumen seorang individu bisa dipengaruhi tidak hanya
oleh efek samping dari kegiatan produksi tetapi juga oleh konsumsi oleh
individu yang lain. Dampak atau efek dari kegiatan suatu seorang konsumen
yang lain dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, bisingnya suara alat
pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga,
asap rokok seseorang terhadap orang sekitarnya dan sebagainya.
4. Dampak Konsumen Terhadap Produsen
Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen
mengganggu fungsi produksi suatu produsen atau kelompok produsen tertentu.
Dampak jenis ini misalnya terjadi ketika limbah rumahtangga terbuang ke aliran
sungai dan mencemarinya sehingga menganggu perusahaan tertentu yang
memanfaatkan air baik oleh ikan (nelayan) atau perusahaan yang memanfaatkan
air bersih.
A. Kesimpulan
Ketika suatu transaksi antara pembeli dan penjual secara langsung
memengaruhi pihak ketiga, efek ini disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas
negatif seperti polusi, menyebabkan jumlah optimal secara sosial dalam pasar
kurang dari jumlah keseimbangannya. Eksternalitas positif, seperti imbas
teknologi, menyebabkan jumlah optimal secara sosial lebih dari jumlah
keseimbanganya. Pihak-pihak yang terkena efek dari eksternalitas dapat
menyelesaikan masalah mereka sendiri. Sebagai contoh ketika suatu bisnis
menghasilkan eksternalitas bagi bisnis lain keduanya dapat
menginternalisasikan eksternalitas itu dengan cara merger.
Alternatifnya pihak pihak yang berkepentingan dapat mengatasi masalah itu
dengan mengalokasikan kontrak. Menurut teori macoase, jika orang-orang dapat
melakukan tawar menawar tanpa memakan biaya, maka mereka selau dapat
mencapai kesepakatan yang dapat mengalokasikan sumber daya dengan efisien.
Akan tetapi pada banyak kasus, mencapai sesuatu kesempatan antara banyak
pihak berkepentingan sulit terjadi, sehingga trorema coase tidak berlaku. Ketika
pihak-pihak swasta tidak mampu menangani efek-efek eksternal, seperti polusi,
pemerintahan membantu dengan ikut campur.
Kadang-kadang pemerintah menghindari dilakukannya kegiatan-kegiatan
yang tidak efisien dari segi sosial dengan melarang perilaku-perilaku tertentu.
Pada kesempatan yang lain, pemerintah menginternalisasikan eksternalitas
dengan menerapkan pajak Pigovian suatu kebijakan Publik yang lain adalah
mengeluarkan izin. Sebagai contoh, pemerintah dapat melindungi lingkungan
dengan mengeluarkan sejumlah terbatas izin berpolusi. Hasil akhir dari
kebijakan ini hampir sama dengan penerapan pajak Pigovian terhdap para
polusi.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan masih jauh dari kata sempurna,
Kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak untuk sempurnakan isi
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Noor, Henry Faizal. 2015. Ekonomi Publik. Edisi kedua, Indeks: jakarta
Mangkoesoebroto, Guritno. 2010. Ekonomi Publik. Edisi Ketiga, BPFE:
Yogyakarta
Najiyahnana. 2015. Eksternalitas Dan Barang Publik.