Anda di halaman 1dari 18

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal : 10-agustus-2020


Asuhan keperawatan keluarga Ny A……..dengan masalah hipertensi

1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga :

Nama kk : Tn. s Pendidikan : smp

Umur : 45 th Pekerjaan : petani

Agama : islam Alamat : desa soro, kec


kempo,kab dompu

Suku : dompu Nomor Telpon :

No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan


Kelami dengan
n KK

1.  Tn. S L Suami 45 th SMP


2.  Ny. A P Istri 40 th SMA
3.  An. P P Anak 17 th SMA
4.  An. U P Anak 13 th SMP
5. An. F L Anak 3 th -
Genogram :

Tn. S Ny. A

Keterangan :

: laki laki : perempuan : meninggal

                         : tinggal serumah : pasien

b. Tipe Keluarga :
1) Jenis tipe keluarga : Keluarga inti terdiri dari Tn. A , Ny.S dan ketiga anak
kandung nya.
2) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : Ny, s mengalami masalah hipertensi

c. Suku Bangsa:
1) Asal suku bangsa : dompu
2) Budaya yang berhubungan dg kesehatan: kebiasaan orang di dompu masih banyak
yang melahirkan ke dukun di bandingkan ke puskesmas ataupun rumah sakit
d. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : keluarga Tn. S sangat
mempercayai kalo bagi umat islam di wajidkan untuk sunat

e. Status Sosial Ekonomi Keluarga:


1) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn, s
2) Penghasilan : sekitar 2 juta
3) Upaya lain : -
4) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) : sawah, motor
5) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : 500 ribu
f. Aktivitas Rekreasi Keluarga : tidak ada

2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) : tahap
perkembangan anak pertama sekarang udah tumbuh semakin remaja dan mulai kenal
namanya pacaran
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : tidak ada
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
1) Riwayat kesehatan keluarga saat ini (apakah ada keluarga yang menderita
penyakit tertentu):( ada) Ny, a mengalami penyakit hipertensi

2)Riwayat penyakit keturunan : Ny.a mengatakan mempunyai riwayat penyakit


keturunan yaitu darah tinggi karena ayah Ny.a  juga mengalami tekanan darah
tinggi dan terkena stoke ringan yang telah meninggal. sedangkan Tn.s dan
ketiga
anaknya tidak pernah mengalami penyakit yang parah. (sembuh dengan obat
yang dibeli di toko).
2) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:

Imunisasi
Tindakan
(BCG,/ Masalah
No Nama Umur Bb yang telah di
polio/DPT kesehatan
lakukan
HB/campak
1. Tn. S 45 th 75 Polio - -
2. Ny. A 40 th 60 Polio hipertensi Tn.s
- mengatakan
3. An.P 17 th 55 Lengkap - sudah pernah
4. An. U 13 th 45 Lengkap - membwa
5. An, F 3 th 25 lengkap istrinya ke
puskesmas
untuk pergi
berobat

3) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : PUSKESMAS

3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Luas rumah : Luas rumah 55 m2
2) Tipe rumah : permanen
3) Kepemilikan : rumah sendiri
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 3 kamar dan 1 ruang tamu
5) Ventilasi/jendela : ada
6) Pemanfaatan ruangan : -
7) Septic tank : ada/tidak : ada letak : > 10 meter
8) Sumber air minum : air galon
9) Kamar mandi/WC : ada
10) Sampah :dibakar limbah RT : -
11) Kebersihan lingkungan : tiap minggu keluarga selalu membakar samapah yang
sudah tumpuk
12) Denah rumah :

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Keluarga Ny.a bertetangga dengan beberapa keluarga petani,satu pegawai negeri
sipil. Semua tetangga Ny.a beragama islam dan besuku bima kebetulan tempat
tinggal mereka dekat dengan mushola sehingga mereka biasanya sholat bersama
ke musahola sehingga tampak ramai dan komunikasi mereka cukup baik.

c. Mobilitas Geografis Keluarga (apakah pernah pindah rumah atau tidak):


Semenjak menikah sampai sekarang Ny.a dan Tn.s tidak pernah bepindah-
pindah tempat.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:


Keluarga Tn. s  tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti
musyawarah dan kerja bakti yang diadakan di masyarakat. Serta dapat
berinteraksi dengan baik. Keluarga Ny.a  aktif dengan kegiatan keagamaan di
lingkungan rumahnya.

e. Sistem Pendudukung Keluarga


Selama Ny.a sakit Tn.s dan anak-anaknya yang merawat, meskipun kadang-
kadang Tn.s harus meninggalkan pekerjaanya . Ny.a dan Tn.s  mempunyai
tabungan yang digunakan untuk keperluan mendadak dan untuk biaya sekolah
anaknya nanti sehingga ketika berobat keluarga Ny.a dapat membiayai sendiri,
meskipun kadang-kadang saudara Ny.a dan Tn.s juga membantu serta
mencarikan pengobatan baik alternatif maupun secara medis (puskesmas,dokter
serta layanan kesehatan yang mendukung).

4. Struktur Keluarga
1.      Pola Komunikasi Keluarga :
Keluaga Ny.a dan Tn.s melakukan komunikasi secara terbuka, sehingga ank-
anaknya dapat memberi masukan tentang suatu hal kepada mereka tanpa
mengurangi rasa hormat terhadap orang tua, Ny.a adalah ibu yang santai yang
jarang memarahi anak-anknya tapi Tn.s sangat tegas tehadap anak-anaknya dan
tak segan memaraahi ana-anaknya ketika mereka salah.
2.      Struktur Peran Keluarga :
Ny.a adalah ibu sebagai urt, dan Tn.s menjadi seorang ayah dan pencari
penghasilan utama bagi keluarga.
3.      Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga) :
 Tn. S sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam menafkahi
 Ny. A sebagai istri yang bekerja sebagai urt.
 An. P sebagai anak pertama sekolah di SMA .
 An. U sebagai anak kedua sekolah di Smp.
 An, f sebagai anak ke 3 belum masuk sekolah

4.      Nilai dan Norma Keluarga :


Tidak ada nilai dan norma dalam keluarga yang dapat mempengaruhi penyakit
menurut mereka. Ny.a  sakit memang karena disebabkan oleh suatu penyakit
bukan karena hal-hal tertentu.sehingga mereka lebih memilih untuk
memeriksakan kesehatannya ke dokter atau dengan obat-obat tradisional.

5. Fungsi Keluarga
1.      Fungsi Afektif :
Ny.a dan Tn.s menganggap anaknya sudah tumbuh menjadi anak-anak yang baik dan
saling menghormati dalam keluarga,meskipun kadang-kadang ada pertengkaran kecil
antara anak-anak mereka dikarenakan hal yang sepele tapi dengan cepat mereka juga
berbaikan lagi.
2.      Fungsi Sosial :
Keluarga mereka semua muslim sehingga mereka aktif dengan kegiatan keagamaan
meskipun tidak mengikuti organisasi.
3.      Fungsi Perawatan Kesehatan :
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya:

Keluarga Tn. s kurang mengetahui tentang penyakit hipertensi.

b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang


tepat:
Keluarga Tn s mengatakan apabila istrinya kambuh dari sakitnya biasanya ia
langsung beristirahat, apabila tidak kunjung sembuh biasanya langsung berobat
ke puskesmas.

c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Ketika ada salah seorang dari anggota keluarga yang sakit biasanya Tn s
membeli obat di apotik dan menyuruh anggota keluarga untuk istirahat sejenak
karna Tn. S mengatakan Cuma mengetahui itu saja untuk merawat anggota
keluarga yang sakit terutama istrinya jika sewaktu-waktu istrinya kambuh.

d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

Keluarga Tn.s sangat mengetahui pentingnya kebersihan lingkungan, oleh sebab


itu keluarga sangat menjaga kebersihan lingkungan rumahnya dengan rutin
menyapu rumahnya agar tidak menjadi sumber penyakit dll.

e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat

Keluarga Tn. s mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan kesehatan,


selama ini keluarga mendapatkan pelayanan dari puskesmas ataupun rumah sakit.
Hanya saja pemahaman tentang penyakit kurang mengetahui.

f) Fasilitas Kesehatan
Tn. S mengatakan jarak rumah ke puskesmas cukup dekat bisa menngunakan
sepeda motor sekitar 15 menit
g) Biaya Kesehatan

Tn.s mengatakan mempunyai kartu jaminan Kesehatan seperti BPJS untuk


menghemat pengeluaran jika ada anggota keluarga yang sakit.

6. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : Tn.s mengatakan sudah tidak mau memiliki anak lagi
sduah cukup 3 anak saja
2) Akseptor : Ya……….. yang digunakan: kb suntik lamanya
……..........................................................................................................
3) Akseptor : Belum ……..., alasannya: ………………………………………….
4) Keterangan lain : …………………………………………………………………
a. Fungsi ekonomi
1) Upaya pemenuhan sandang pangan : sudah terpenuhi
Pemanfaatan sumber di masyarakat :

7. Stres Dan Koping Keluarga

1.      Stresor Jangka Pendek dan panjang :


Sejak 3 minggu yang lalu Ny.a sakit dia semakin cemas karena memikirkan
keadaanya dan ank-anaknya yang masih membutuhkan biaya untuk masa depan,
sedangkan Tn.s hanya bisa bersabar dan berusaha semaksimal mungkin untuk
kesembuhan istrinya.
2.      Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor :
Keluarga berharap anak-anaknya dapat menjalani sekolahnya dengan baik dan kelak
menjadi anak yang berguna.
3.      Strategi Koping Yang Digunakan :
Keluarga Ny.a dan suami selalu membicarakan masalah keluarga bersama dan s
esekali bersama anak-anaknya jika membicarakan tentang harapan-harapan mereka
terhadap anaknya.
4.      Strategi Adaptasi Disfungsional :
Tidak pernah terdapat perselisihan antar anggota keluarga dalam mengambil suatu
keputusan.

8. Keadaan Gizi Keluarga


Pemenuhan gizi : sangat baik tidak ada anaknya yang gizi buruk

Upaya lain : -

9. Harapan Keluarga
a. Terhadap masalah kesehatannya :             Keluarga berharap Ny.a dapat sembuh
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : harapan keluarga bagi petugas kesehatan
yaitu dapat memberi pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi.
10. Pemeriksaan Fisik

No Variabel Nama anggota keluarga

TN.s NY.a An.1 An.2 An.3

1. Riwayat penyakit saat - Hipertensi - - -


ini

2. Keluhan yang - 1.kepala pusing - - -


dirasakan
2.tidak nafsu
makan

3. Tanda & gejala - 1. pusing - - -

2. sakit kepala

3.sesak nafas

4.mimisan

4. Riwayat penyakit - Tidak ada riwayat - - -


sebelumnya penyakit cuman
hipertensi saja

5. Tanda-tanda vital - TD:160/120mmhg - - -

N:80 X/menit

S:36,5

R: 18x/menit

6. Sistem cardiovaskuler - Normal - - -

7. Sistem respirasi - Normal - - -

8. Sistem GI. Trac - Normal - - -

9. Sistem persyarafan - Normal - - -


10 Sistem - Normal - - -
muskuloskeletal

11 Sistem genetalia - Normal - - -

ANALISA DATA
No Data Fokus etiologi Masalah
1. DS : Pasien mengatakan kepala terasa Hipertensi Gangguan perfusi
pusing, tengkuk , tangan terasa jaringan
kesemutan
DO : Kerusakan vaskuler
 Pasien tampak lemas, pembuluh darah
 Tekanan darah 160/120
mmHg, Nadi; 80 x/mennit,
Gangguan sirkulasi
pernapasan; 18 x/menit, suhu
36,5˚ c
Otak

Suplai 02 otak
menurun

Sinkop

Gangguan perfusi

Jaringan

2. DS :Pasien mengatakan tidak nafsu Nutrisi kurang dari


makan dan makan hanya habis ½ Kenaikan tekanan kebutuhan tubuh
porsi saja.
DO : darah
 Mukosa bibir kering, Berat
badan sebelum sakit 60 kg. Kompensasi tubuh
 keadaan lemah

(pusing)
mempengaruhi
hipothalamus

kurang nafsu makan

Kurang nutrisi

3. DS:
keluarga mengatakan kurang mengerti Hipertensi Defisit pengetahuan
tentang penyakit hipertensi

DO: Perubahan status


Klien tidak bisa menjelaskan tentang Kesehatan
penayakit nya itu apa Ketika disuruh
menjelaskan
Paparan informasi
kurang

Kurang pengetahuan

RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. gangguan perfusi jaringan b.d peningkatan tekanan intrakranial

2. gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat

3. Defisit pengetahuan b.d ketidakmampuan keluarga dalam menganalisis masalah kesehatan


keluarga

SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN

Skoring diagnosis keperawatan menurut bailon dan magiaya (1978)


Lampiran. 10

No Kriteria Perhitunga Skor Pembenahan


n

1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Masalah adalah keadaan yang


1.aktual (3) sudah terjadi dan perlu di lakukan
tindakan segera.
2. resiko tinggi (2)
3. potensial (1)
2. Kemungkinan 1/2x 2 1 Sumber-sumber yang ada dan
masalah dapat tindakan untuk me-mecahkan
diubah masalah dapat dijangkau
1.tinggi (2) keluarga.

2. sedang (1)
3. rendah (0)
3. Potensi untuk 3/3 x 1 3/3 Masalah dapat dicegah untuk
mence-gah masalah tidak memper-buruk keadaan
1.      Mudah (3) dapat dilakukan Ny.a dan
2.       Cukup (2) keluarga dengan memperbaiki
3.      Tidak dapat (1) perilaku hidup sehat.

4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari adanya


masalah masalah tetapi tidak didukung
1.      Masalah dengan pemahaman yang ade-
dirasakan dan perlu kuat tentang karakteristik
penanganan segera. penyakit .
(2)
2.      Masalah di
rasakan, tidak perlu
di tangani segera (1)
3.      Masalah tidak
dirasakan (0)
Total Skor 3        3/3

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

no Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1. gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau tekanan darah
perfusi jaringan keperawatan selama 1 x 24 jam 2. Pertahankan tirah baring
b.d peningkatan tidak terjadi kerusakan organ, selama fase akut
dengan kriteria hasil ; tekanan 3. Ajari teknik relaksasi
tekanan
darah dalam batas normal 4. Beri tindakan
intrakranial ( 130/90 mmHg – 140/95 mmHg nonfarmakologis untuk
) menghilangkan rasa sakit
2. gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Beri makanan dalam porsi
Nutrisi kurang keperawatan 1 X 24 jam sedikit tapi sering
dari kebutuhan kebutuhan nutrisi pasien dapat 2. Motivasi pasien untuk
tubuh b.d intake terpenuhi, dengan kriteria hasil ; menghabiskan makanannya
yang tidak mukosa bibir lembab, diit dari
adekuat rumah sakit bisa habis 2/3 porsi 3. Awasi pemasukan dieit
4. Kaji ulang pola makan
5. Berikan diet,makanan ringan
tambahan yang disukai pasien
6. Kolaborasi dengan ahli gizi
3. Defisit Setelah melakukan tindakan 1.Identifikasi kesiapan dan
pengetahuan b.d
kunjungan selama 1 x 24 jam kemampuan keluarga
ketidakmampuan
keluarga dalam kunjungan di harapkan tingkat menerima informasi
menganalisis
pengetahuan keluarga meningkat 2. Sediakan materi kesehatan
masalah
kesehatan dengan tentang hipertensi
keluarga
Kriteria hasil : 3. Berikan kesempatan untuk
 Keluarga mampu bertanya
menjelaskan 4. Jelaskan factor risiko yang
pengetahuan tentang dapat mempengaruhi
hipertensi kesehatan

Implementasi keperawatan

Hari No Implementasi Evaluasi


tanggal dx
Tgl Gangguan perfusi 1. memonitor tekanan S: Ny.a mengatakan pusing
12-8-2020 jaringan serebral darah klian dari hasil yang di derita sudah
jam b.d peningkatan tekanan darah di dapat lumayan berkurang
09.30- tekanan TD: 140/100 mmhg O:
10.30 intracranial 2. mengajarkan klien 1. Keluarga kooperatif saat
bagaimana cara dijelaskan bagaiamana cara
relaksasi yaitu dengan relaksasi nafas dalam
cara Tarik nafas dalam 2. TD mulai menurun
3. memberikan terapi 140/100 mmhg
nonfarmakologi kepada        A:
pasien seperti kompres Masalah teratasi sebagian
dingin pada dahi P:
Lanjutkan intervensi.

Tgl gangguan Nutrisi 1.       menganjurkan S: Ny. A mengatakan sudah


kurang dari
12-8-2020 klien untuk memakan mulai nafsu makan Kembali
kebutuhan tubuh
jam b.d intake yang walaupun sedikit tapi tapi tidak dengan porsi yang
09.30- tidak adekuat sering. banyak
10.30 2. menganjurkan klien O: pasien masih terlihat
untuk menghabiskan sedikit lemas,tapi sudah
makanan nya agak lebih bai,pasien sangat
3.     mengkaji ulang koperatif sekali
pola makan klien          TD: 140/100mmHg
apakah di habiskan A:
makanan nya atau tidak Masalah teratasi sebagian
(Ny.a mengatakan P:
makanan nya Sudah di Lanjutkan intervensi.
habiskan)
4. menganjurkan klien
untuk memakan
makanan ringan yang
di sukai nya sebagai
makanan tambahan
(sudah dilakukan)
      

Tgl Defisit 1. Identifikasi kesiapan S : keluarga mengatakan


12-8-2020 pengetahuan b.d dan kemampuan bahwa sudah sedikit demi
jam ketidakmampua keluarga menerima sedikit tentang penyakit
09.30- n keluarga informasi hipertensi
10.30 dalam 2. Menyediakan materi O : keluarga hanya dapat
menganalisis pendidikan kesehatan menjelaskan kembali tentang
masalah tentang hipertensi pada pengertian dan penyebab
kesehatan keluarga hipertensi
keluarga 3.Memberikan A:
kesempatan untuk Masalah teratasi sebagian
bertanya P:
4. Menjelaskan factor Lanjutkan intervensi
risiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
Kesimpulan
           Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang
abnormal dengan diastol > 90 mmHg dan sistol > 140 mmHg yang dipengaruhi oleh banyak
faktor risiko.
Hipertensi dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu hipertensi primer (essensial) dan
hipertensi sekunder.
          Hipertensi primer merupakan penyebab kematian terbesar dengan presentase 90%
dibandingkan dengan hipertensi sekunder dengan presentase 10% karena penyebab dari
langsung (etiologi) dari hipertensi primer tidak diketahui dan penderita yang mengalami
hipertensi primer tidak mengalami gejala (asimtomatik). Terapi hipertensi dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu terapi medis dan non-medis. Kontrol pada penderita hipertensi sangat
diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
4.2 Saran

        Untuk menurunkan resiko hipertensi, pasien yang menderita hipertensi hendaknya
melakukan terapi medis maupun non-medis secara kontinyu, melakukan pola gaya hidup
sehat seperti olahraga teratur, diet teratur sesuai dengan kebutuhan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai