Anda di halaman 1dari 8

Kepentingan Jepang Dalam Proyek Kereta Cepat

Mumbai-Ahmedabad di India

1) 2) 3)
Ni Nyoman Indira Tri Kusuma Riandra , Sukma Sushanti , A.A. Bagus Surya
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
1) 2) 3)
Email: indirariandra95@gmail.com , sukmasushanti@unud.ac.id , aabasuwinu@gmail.com

ABSTRACT
This study describes Japan’s interest in the construction of the Mumbai-Ahmedabad high-speed
train in India using qualitative research methods. This study uses two concepts, at first, the of
Japanese national interest which explains that in making a country’s policy based on the
interests of a country and the concept of stagflation which sees the success of the policies
made by the Japanese Prime Minister in achieving their national interest. The results of this
research show that the benefits for Japan on the Mumbai-Ahmedabad high-speed rail project
are to overcome Japanese stagflation and threats from China.

Key Words: Quality Infrastructure, Official Development Assistance, Belt and Road Initiative,
Bullet Train.

1. PENDAHULUAN

Sebagian negara di dunia aset besar bagi Jepang dalam


menyadari pentingnya infrastruktur bagi meningkatkan perekonomian negaranya.
negaranya. Infrastruktur merupakan Pada tahun 1990-an,
fasilitas yang selalu dibutuhkan dalam perekonomian Jepang mengalami pasang
memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup. surut (Shimpo,2015). Perekonomian
Tidak dipungkiri bahwa infrastruktur Jepang terus merosot sampai dengan
memberikan kontribusi besar terhadap runtuhnya Lehman Brother dan gempa
negara khususnya dalam pertumbuhan bumi Jepang. Melihat keadaan Jepang
perekonomian suatu negara. Bagi negara pada saat itu, Perdana Menteri Jepang
maju, infrastruktur dianggap sebagai hal mulai memanfaatkan kemampuan yang
yang harus dimiliki. Seperti contohnya, dimiliki oleh negaranya yaitu dalam bidang
Jepang. teknologi. Shinzo Abe memanfaatkan
Jepang merupakan negara maju shinkansen dan mulai mengekspor
yang terkenal dengan infrastruktur yang infrastruktur berkualitas dalam bidang
canggih dan dilengkapi dengan teknologi kereta cepat. Jepang menjadikan Asia
yaitu dalam bidang kereta cepat yang kita sebagai pasarnya dalam mengekspor
kenal dengan nama shikansen. Shinkansen infrastruktur berkualitas.
merupakan kereta api yang memiliki Beberapa negara di Asia memiliki
kecepatan tertinggi pertama di dunia dan kondisi infrastruktur kereta api yang tidak
mulai diresmikan pada tahun 1964 memadai, contohnya, India. seperti yang
(Tanigichi,1992). Shinkansen merupakan kita ketahui, di India kerera api merupakan

1
sarana transportasi utama akan tetapi, tersebut dianggap sebagai pintu gerbang
India mengalami kendala dalam kapasitas negara-negara di ASEAN. Dalam
yangmana permintaan masyarakatnya mendapatkan kepentingan nasionalnya,
dalam penggunaan kereta api terus Jepang ingin menjadikan Vietnam sebagai
meningkat. Sejalan dengan kebijakan yang pintu masuk untuk melebarkan sayapnya
dibentuk oleh Perdana Menteri Jepang dikawasan ASEAN. Sehingga Jepang
terkait infrastruktur berkualitas, tentunya dapat dengan mudah melakukan kerjasama
menarik perhatian Jepang untuk dengan negara-negara lainnya dikawasan
memberikan bantuan pada India dalam Asia.
memajukkan transportasi kereta apinya. Literatur dari Mili (2018)
Meskipun pada saat yang bersamaan juga memberikan gambaran mengenai peran
perekonomian Jepang sedang tidak stabil. penting kerjasama antar negara dalam
Penelitian ini kemudian mempertanyakan memenuhi tujuan negara. Tulisan ini
apa kepentingan Jepang membantu India membantu peneliti dalam menjelaskan
dalam proyek kereta cepat Mumbai- bahwa dalam keadaan terpuruk sekalipun
Ahmedabad. suatu negara akan tetap berusaha untuk
2. Tinjauan Pustaka melakukan hal seperti berinvestasi atau
2.1. Kajian Pustaka memberikan bantuan kepada negara
Dalam penelitian ini penulis tetangga guna untuk memulihkan kembali
menggunakan 2 literatur sebagai acuan keadaan negaranya. Tulisan Mili (2018) ini
dalam menulis. Literature pertama yang juga memberikan contoh lain dalam
digunakan adalah tulisan dari Teresa Mili kerjasama suatu negara. Yangmana dalam
(2018) yang berjudul Japan’s Role in melakukan kerjasama, kepentingan
Strengthening India-Vietnam Relations. nasional tidak hanya terdapat satu
Dalam tulisan ini krisis ekonomi yang kepentingan melainkan adanya
dialami Vietnam pada tahun 1973. Saat kepentingan-kepentingan lainnya.
Vietnam mengalami keterpurukan, Jepang Dalam tulisan Mili (2018) belum
memberikan bantuan kepada Vietnam dijelaskan lebih lanjut mengenai grand
secara finansial untuk memulihkan strategy yang dituangkan melalui
kembalikan negara tersebut. Akan tetapi, kepentingan nasional Jepang. oleh
dalam memberikan bantuan kepada karenanya peneliti menambahkan tulisan
Vietnam, Jepang tidak melakukan dengan kedua dari Nobukatsu Kanehara (2016)
gratis. Melihat kondisi perekonomian dengan judul Japan’s Grand Strategy-state,
Jepang pada saat itu juga mengalami National Interest and Values. Tulisan ini
kondisi yang tidak stabil. Tentunya Jepang memberikan gambaran mengenai grand
memiliki maksud lain dibalik bantuannya strategy Jepang melalui kebijakan-
tersebut. kebijakan yang diambil oleh pemimpin
Jepang melihat posisi Vietnam Jepang.
yang berada pada Laut Cina Selatan. Hal

2
Kanehara (2016) mendefinisikan 2.2.1 Stagflasi
mengenai kepentingan nasional. Stagflasi merupakan suatu
Yangmana dalam mencapai suatu perlambatan pertumbuhan perekonomian
kepentingan nasional terdapat dua hal yang suatu negara yang disertai dengan adanya
harus diperhatikan. Pertama, dalam pertumbuhan inflasi (Budhiasa, 2012).
mencapai kepentingan nasional harus Menteri keuangan AS sebelumnya dan
selalu mengutamakan kepentingan sekarang merupakan seorang professor
bersama secara keseluruhan dan tidak Hardvard, Summer (2011) menyatakan
semata-mata demi mencapai kepentingan bahwa ironi sentral dan krisis keuangan
secara pribadi. Kedua, dalam mencapai merupakan krisis yang disebabkan oleh
kepentingan nasional tentunya harus adanya pengeluaran yang membludak
memikirkan kelangsungan hidup dan dibandingkan dengan pemasukannya.
kebahagiaan masyarakatnya, yang berarti Sehingga, menyebabkan banyaknya
rakyat merupakan elemen terpenting dalam adanya pinjaman. Hal tersebut tidak hanya
suatu bangsa. menyebabkan terjadinya stagnasi, akan
Kanehara (2016) berpendapat tetapi sudah memasuki stagflasi.
bahwa kepentingan nasional menimbulkan 2.2.2 Kepentingan Nasional
dampak dari perubahan situasi internal dan Dalam tulisan ini penulis
eksternal suatu negara. Kondisi internal menggunakan definisi dari Nuechterlein
negara memberikan pengaruh pada (1976) yaitu kepentingan nasional secara
kebijakan keamanan nasional adalah sederhana didefinisikan sebagai kebutuhan
diplomatis, yangmana sebagian besar hasil dan keinginan negara berdaulat dalam
dari perang ditentukan oleh diplomasi yang hubungannya dengan negara-negara
dilakukan sebelum pertempuran dimulai. berdaulat lainnya yang membentuk
Ahli strategi Tai Gong Wang dalam lingkaran eksternal. Nuechterlein membagi
Kanehara (2016) mengatakan bahwa untuk kepentingan nasional menjadi empat
melindungi negara dari ancaman negara klasifikasi yang menjadi dasar dari
luar sebaiknya negara menjalin hubungan kebijakan luar negeri suatu negara, yaitu:
persahabatan atau sekutu dengan negara 1. Defense Interest atau kepentingan
tetangga yang memiliki power yang kuat. pertahanan.
Dalam tulisan Kanehara (2016) 2. Economic Interest atau
memberikan gambaran mengenai kepentingan eknomi.
kebijakan-kebijakan yang diambil dalam 3. World Order Interest atau
memenuhi kepentingan nasionalnya. Hal kepentingan tatanan dunia.
tersebut mengarahkan peneliti pada 4. Ideological interest atau
terciptanya grand strategy Jepang yang kepentingan ideologis.
bertujuan untuk memfasilitasi kepentingan
Definisi kepentingan nasional menurut
nasionalnya.
Nuechterlein menggambarkan kepentingan
2.2 Kerangka Konseptual

3
ekonomi yang sedang dijalankan oleh ODA memberikan bantuan bilateral kepada
Jepang dalam pembangunan kereta cepat India. yangmana Jepang nantinya akan
di India. dalam perkembangan pemberian mendukung India dari segi pelatihan,
bantuan luar negeri yang dilakukan Jepang pengiriman tenaga kerja serta menyediakan
melalui ODA. Untuk dapat mengatasi peralatan. Tidak hanya itu, Jepang juga
stagflasi, Jepang menawarkan ekspor memberikan bantuan berupa pinjaman yen
infrastruktur kereta cepat ke India yang kepada India melalui ODA. Pinjaman ODA
dituangkan dalam Abenomics sebagai ini menyediakan dana dalam jumlah yang
bentuk dari grand strategy Jepang untuk besar bila dibandingkan dengan kerjasama
dapat menghentikan stagflasi dinegaranya. teknis atau bantuan hibah. Hal tersebut
dapat membuktikan bahwa ODA
3. Metodologi Penelitian
merupakan organisasi yang baik digunakan
Jenis penelitian yang dilakukan
untuk pembangunan infrastruktur berskala
oleh penulis adalah dengan menggunakan
besar dinegara berkembang.
metode kualitatif deskriptif. Yangmana
Mengingat hubungan yang terjalin
metode penelitian kualitatif deskriptif ialah
antara Jepang dan India sangat baik dan
suatu penelitian yang bersifat induktif. Hasil
juga India merupakan penerima terbesar
penelitian yang didapat dengan
ODA Jepang dalam beberapa dekade,
menggunakan metode kualitatif deskriptif ini
Melalui ODA Jepang memberikan pinjaman
melalui analisis data.
sebesar 12 miliar dolar untuk proyek
4. Hasil dan Pembahasan
pembangunan kereta cepat Mumbai-
4.1 Media Jepang Dalam Ahmedabad. Jepang bermurah hati
Kerjasama dengan India memberikan bunga rendah yaitu 0,1%
Seperti yang kita ketahui, ODA dengan periode pembayaran 50 tahun dan
merupakan organisasi yang digunakan masa tenggang 15 tahun (JICA,2018).
dengan Jepang didalam melakukan Pembangunan kereta cepat ini menjadi
kerjasama internasional dalam bidang peluang yang cukup baik membantu suatu
ekonomi maupun pembangunan. ODA negara dalam mencapai kepentingan
memiliki dua klasifikasi, bantuan bilateral negaranya. Penjelasan mengenai tujuan
dan bantuan multilateral. Bantuan pemerintah Jepang dalam melakukan
multilateral ini terdiri dari pembiayaan dan kerjasam infrastruktur bersama India dapat
kontribusi keuangan kepada organisasi dijelaskan sebagai berikut.
internasional sedangkan, bantuan bilateral 4.2 Kepentingan Ekonomi Jepang
diberikan dalam 3 bentuk, yaitu kerjasama Dalam menjadikan negaranya sebagai
teknik, bantuan pinjaman dan hibah (MOFA negara yang memiliki transportasi yang
Japan,2011). baik serta untuk menyenangkan rakyatnya,
Dalam kerjasama Jepang dengan India memutuskan untuk memperknalkan
India ini, Jepang menggunakan ODA sistem shinkansen kepada masyarakatnya.
sebagai media penyaluran bantuannya. Dan mengumumkan bahwa India akan

4
bekerjasama dengan Jepang dalam Jepang mengalami peningkatan setiap
melaksanakan proyek tersebut di Mumbai- tahunnya.
Ahmedabad yang akan dimulai pada tahun
Tidak dipungkuri, dalam kerjasama
2017. Sejalan dengan kebijakan Jepang
pembangunan kereta cepat ini dilakukan
yaitu infrastruktur berkualitas ini yang akan
guna untuk mencapai keuntungan ekonomi
memfokuskan pasarnya pada Asia.
dari Jepang. Akan tetapi, dalam kerjasama
Yangmna Perdana Menteri Jepang
ini tentunya memberikan keuntungan juga
menganggap bahwa Asia merupakan salah
bagi India, yangmana dalam proyek ini
satu pasar terbesar untuk pembangunan
India dapat mewujudkan “make in India”
infrastruktur dalam beberapa dekade
yang merupakan istilah dari pemerintah
mendatang.
India yang berarti pemerintah India ingin
Sejak dimulainya hubungan
mendorong perusahaan multinasional serta
kerjasama India dan Jepang, menjadikan
domestik dalam memproduksi produk
perekonomian Jepang dan India terus
mereka di India (Bishnoi,2017). Selain itu,
berkembang.
make in India ini bertujuan mengubah India
Tabel 1. Peningkatan
menjadi pusat desain, manufaktur dan
Perekonomian Jepang dan India Tahun
ekspor global dan tentunya proyek ini dapat
2008-2019.
membuka lebih banyak peluang bagi para
investor untuk masuk ke India.

Dalam tulisan ini Jepang


mengambil nilai-nilai dari economic state
dan attitude of allies and friends dalam
mencapai kepentingan nasionalnya di India.
terlepas dari kebutuhannya untuk
Sumber: Mofa Japan, 2021
merevitalisasi ekonominya sendiri tujuan
Dapat kita lihat tabel diatas
Jepang lainnya dalam persaingan HSR
menunjukkan peningkatan yang dialami
dengan China adalah untuk berkontribusi
kedua negara dalam perdagangan.
dari strategi penyeimbangan Asia-Pasifik
Investasi langsung dari Jepang ke India
dan menahan China. Kemudian,
telah meningkat dan Jepang merupakan
pertimbangan adanya dominasi dari
investor terbesar bagi India. Selain itu,
kekuatan China dalam membawa
minat sektor swasta Jepang meningkat dan
perubahan di berbagai negara di Asia.
banyak perusahaan-perusahaan Jepang
Jepang merupakan pengembang
memiliki cabang di India. Kerjasama ini
infrastruktur regional yang telah lama
mampu memberikan perubahan yang
berdiri di Asia dan memiliki keunggulan
signifikan kepada Jeoang. Perekonomian
kompetitif dalam hal teknologi,
Jepang mulai stabil dan proses ekspor-
keselamatan penumpang dan tanggung
impor, perdagangan serta investasi di
jawab sosial bagi masyarakatnya.

5
Dibandingkan dengan China yang dapat memberikan penawaran pembangunan
dikatakan baru terjun dalam hal infrastruktur dengan harga yang sangat
pembangunan infrastruktur kereta cepat, murah. Melihat hal tersebut Jepang tidak
akan tetapi teknologi HSR China telah dapat membuat proposal tandingan yang
berkembang dengan pesat dibandingkan dapat mengalahkan harga dari yang
Jepang. meliat hal terssebut Jepang ingin ditawarkan China, akan tetapi Jepang
menunjukkan bahwa negaranya lebih baik membuat keputusan dengan lebih
dari China dalam hal pembangunan HSR mengutamakan kualitasnya. Jepang
tersebut. menawarkan kualitas yang tinggi seperti
shinkansen dengan harga yang sesuai.
4.3 Kepentingan World Order
Jepang Infrastruktur yang didanai oleh
Jepang di timur laut India merupakan
Kebijakan yang dibuat oleh
kepentingan Jepang sekaligus kepentingan
Perdana Menteri Jepang ini memang ada
ekonomi Jepang. hal tersebut sejalan
hubungannya dengan kebijakan China
dengan yang disampaikan oleh
yang bertujuan dengan pengembangan
Nuechterlein (1976) menyatakan bahwa
terbesar dalam sejarah modern. Pada akhir
pemerintah memiliki nilai-nilai tersendiri
tahun 2013, Presiden China Xi Jinping
dalam memutuskan kepentingan negaranya
mengumumkan pembangunan jalur
dalam suatu peristiwa maupun
ekonomi, jalur sutra yang dikenal dengan
permasalahan internasional. Sejalan
nama One Belt, One Road (OBOR).
dengan hal tersebut, pemerintah Jepang
Strategi pembangunan Belt and Road
dalam hal ini memiliki nilai-nilai tersendiri
Initiative (BRI) yang dibangun oleh China ini
dalam memutuskan kepentingan negaranya
bertujuan untuk membangun konektivitas
seperti :
dan kerjasama di 6 koridor utama ekonomi,
yaitu Mongolia dan Rusia, New Eurasia - Nature of the Threat, atau sifat

Land Bridge, Asia Tengah dan Asia Barat, ancaman. Faktor ini

Semenanjung Indocina, Pakistan, mempengaruh kepentingan

Bangladesh, Myanmar dan India (Rand pertahanan, yangmana negara

Europe,2018). akkan mempertimbangkan


tingkat konflik dan bahaya yang
Sejalan dengan perspektif dari BRI
ditimbulkan terhadap
China, Jepang menciptakan Partnership for
kepentingan negaranya.
Quality tidak lain merupakan reaksi Jepang
Yangmana dalam tulisan ini
terhadap BRI China. Dalam kebijakan ini
Jepang membentuk kebijakan
Jepang lebih menekankan niatnya pada
Partnership for Quality
rencana pembangunan infrastruktur
Infrastructure yang merupakan
disetiap negara dan bekerjasama dengan
bentuk dari reaksi Jepang
India. Akan tetapi, dalam hal ini China
terhadap BRI dari China.

6
- Effect on Balance of Power, Jepang membuat strategi dengan
atau keseimbangan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki
kekuasaan. Faktor ini dapat negaranya yaitu dalam bidang teknologi.
mempengaruhi kepentingan
Tidak hanya untuk memenuhi
tatanan dunia dan pertahanan,
kepentingan ekonomi negaranya akan
yangmana keseimbangan
tetapi Jepang juga dapat mengimbangi
kekuasaan antar negara atau
kekuatan China di Asia dengan
aliansi harus dijaga agar tidak
bekerjasama dengan India. pembangunan
ada negara dengan kekuasaan
ini juga merupakan kepentingan bisnis
yang paling mendominasi.
Jepang dalam menjadikan India sebagai
Dengan dibentuknya kebijakan
batu loncatan ke negara-negara yang ada
Jepang yaitu infrastruktur
di dunia. Dapat dikatakan simpulan dari
berkualitas, Jepang berharap
penelitian ini adalah kebijakan yang diambil
nantinya mampu menjaga
oleh Perdana Menteri Shinzo Abe ini guna
kekuasaan atau posisinya di
dilakukan untuk mengatasi permasalahan
Asia sebagai negara yang
ekonomi yang terjadi di Jepang serta
memiliki power.
mempertimbangkan pendekatan sederhana
Dalam tulisan ini Jepang mengambil nilai- Jepang dimasa lalu terhadap India dan
nilai dari Nature of the Threat dan Effect on keengganannya untuk melibatkan India
Balance of Power dalam mencapai secara komprehensif, terungkapnya era
kepentingan nasionalnya di India. baru dalam kebijakan Jepang terhadap
Kebijakan infrastruktur berkualitas yang India dapat dipahami dalam hal tanggapan
diluncurkan Jepang merupakan bukti strategis terhadap kebangkitan China.
Jepang untuk mengatasi stagflasi yang
6. DAFTAR PUSTAKA
terjadi di Jepang selama bertahun-tahun
sekaligus menghadapi sifat ancaman dari Nuechterlein, D.E. 1977. National Interest
and Foreign Policy: A Conceptual
China dan menjaga keseimbangan
for Analysis and Decision Making.
kekuasaannya di negara Asia. Foreign Service Journal, Jully
1977. Vol.54, no.7.
5. KESIMPULAN Bishnoi, Vishal. (2017). Make in India
Initiative: A Key for Sustainable
Dapat diambil kesimpulan dari Growth.
tulisan ini yaitu dalam penelitian ini file:///C:/Users/USER/AppData/Loc
al/Temp/VidyaJournalMakeinIndia.
memperlihatkan bahwa dalam sebuah pdf. Diakses pada 21 Desember
kerjasama antar negara tetap 2020.

mengutamakan perolehan keuntungan Kanehara, Nobukatsu. 2016. Japan’s


Grand Strategy-State, National
relatif. Perekonomian Jepang mengalami Interests and Values.
stagflasi selama bertahun-tahun, untuk https://www2.jiia.or.jp/en/pdf/digital
_library/japan_s_diplomacy/160325
menyiasati hal tersebut Perdana Menteri

7
_Nobukatsu_Kanehara.pdf.
Diakses pada 12 Januari 2020.
Mili, Teresa. 2018. Japan’s Role in
Strengthening India-Vietnam
Relations.
https://ijrar.com/upload_issue/ijrar_i
ssue_20542383.pdf. Diakses pada
30 Oktober 2020.
Ministry of Foreign Affairs Japan. (2011).
Overview of Japan’s ODA to India.
https://www.mofa.go.jp/policy/oda/r
egion/sw_asia/india_o.pdf. Diakses
pada 5 Desember 2020.
Rand Europe. (2018). China Belt and Road
Initiative: How Revival of the Silk
Road Could Impact World Trade.
file:///C:/Users/USER/AppData/Loc
al/Temp/RB-10029-CAPP.pdf.
Diakses pada 6 Desember 2020.
Shimpo, Seiji. 2015. Stagflation in Japan.
http://dx.doi.org/10.2753/JES1097-
203X10023. Diakses pada 2 Maret
2020.
Tanughici, Mamoro. (1992). High Speed
Rail in Japan: A Review and
Evaluation of the Shinkansen Rail.
https://escholarship.org/content/qt5
s48m11f/qt5s48m11f.pdf. Diakses
pada 28 November 2020.
JICA.(2018). JICA Supports Project for The
Mumbai-Ahmedabad High Speed
Rail by Providing an ODA Loan of
INR 5,500 Crore as Tranche 1.
https://www.jica.go.jp/india/english/
office/topics/press180928_01.html.
Diakses pada 15 Januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai