DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Triyana Wijaya Kesuma
Raihan Wicaksono
Fikky Candra Febrian
Nasywa Tiara Dewi
Muhammad Yudha
Intan Ora Pronobis Puling
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Kebijakan pemerintah
jepang dalam bidang Ekonomi” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Pak Andi Makmur pada
Mata Pelajaran Sejarah wajib di SMAN 6 Balikpapan. Selain itu, Kami
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
Kebijakan Pemerintah Jepang Terhadap Indonesia Di Bidang Ekonomi.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Andi
Makmur selaku guru mata pelajaran Sejarah wajib. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah tentang kebijakan pemerintahan Jepang,
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................... 4
1.2 Rumus permasalahan ..................................................................... 5
1.3 Tujuan ............................................................................................ 5
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Kebijakan Jepang dalam bidang Ekonomi ................................... 6
2.2 Akibat pendudukan jepang pada bidang Ekonomi........................ 7
2.3 Kebijaksanaan yang dilakukan Jepang di bidang ekonomi di
Jawa…………………………………………………………………………………………. 8
2.4 Hal-Hal yang diberlakukan dalam sistem pengaturan ekonomi
Jepang………………………………………………………………………………………. 9
2.5 Dampak Positif dan Dampak Negatif ........................................... 10
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1. Apa saja kebijakan pemerintah jepang pada saat menguasai Indonesia dalam
Bidang Ekonomi?.
Pemerintah jepang!.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja kebijakan ekonomi yang dibuat oleh jepang.
Di jawa.
3. Untuk Memahami hal-hal apa saja yang diberlakukan dalam sistem pengaturan
Ekonomi Jepang.
BAB II
PEMBAHASAN
Romusha
Awalnya tenaga kerja dikerahkan dari Pulau Jawa yang padat penduduknya.
Lalu di kota-kota dibentuk barisan romusha sebagai sarana propaganda.
Propaganda yang kuat itu menarik pemuda-pemuda untuk bergabung dengan
sukarela.
Pengerahan tenaga kerja yang awalnya sukarela menjadi paksaan. Terdapat panitia
pengerahan (romukyokai) di setiap daerah.
Desa-desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusha. Para petani
banyak yang menjadi pekerja romusha, akibatnya bahan makanan sulit didapat.
Para pekerja romusha diperlakukan dengan kasar dan kejam. Kehidupan mereka
tidak dijamin, kesehatan dan makan tidak diperhatikan. Akibatnya, banyak pekerja
romusha yang sakit dan meninggal.
Untuk mengembalikan citranya, Jepang mengadakan propaganda dengan
menyebut pekerja romusha sebagai pahlawan pekerja atau prajurit ekonomi.
Keadaan beras di Jawa tahun 1942 sangat mengkhawatirkan. Oleh kerena itu
produksi padi perlu ditingkatkan. Dalam rangka itu Jepang merencanakan
penambahan areal tanah. Cara menambah areal tanah ini adalah dengan dengan
membuka tanah baru terutama bekas perkebunan tanah lainya yang belum pernah
ditanami. Disamping itu Jepang yang memeperkenalkan teknik penanamam padi
yang baru, yaitu menanam bibit padi tanaman padi garis lurus dan Jepang
mengemukakan bahwa hal ini adalah penyebab rendahnya produktivitas padi.
Petani diharapkan menanam bibit padi lebih dari 2 centimeter dan tidak
membiarkan tanaman terlalu besar di tempat pembibitan sebelum dipindahkan.
Cara penanaman padi yang diperkenalkan oleh Jepang ini akhirnya diterima oleh
petani Jawa, karena cara tersebut lebih efektif dalam rangka meningkatkan
produksi padi.
Jepang
1). Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh potensi
sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang mendukung
mesin perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan
perusahaan penting. Banyak lahan pertanian yang terbengkelai akibat titik berat
kebijakan difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Kondisi tersebut
menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan
meningkat drastis.
2). Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi
pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut diterapkan pada penggunaan
dan peredaran sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian harga untuk mencegah
meningkatnya harga barang. Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu, gula,
pohon jarak, kapas dan sekaligus memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi
dan tembakau, karena tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan perang.
3). Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan
daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang). Konsekuensinya tugas rakyat
beserta semua kekayaan dikorbankan untuk kepentingan perang. Hal ini jelas amat
menyengsarakan rakyat baik fisik maupun material.
4). Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga
tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin meningkat. Untuk
mengatasinya pemerintah Jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan
pangan dan barang secara besar-besaran melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai
(koperasi pertanian), serta instansi resmi pemerintah.
Dampak positif
Pada bidang ekonomi khususnya dalam hal pertanian, Jepang mengenalkan sistem
pertanian baru, yaitu line sistem. Sistem ini digunakan untuk meningkatkan hasil
produksi pertanian, tetapi dengan cara yang efisien. Pengaruh positif lainnya
adalah pada saat penjajahan Jepang berdiri koperasi yang memiliki tujuan bersama
antara Jepang dan Indonesia.
Dampak Negatif
3. Seluruh sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk kegiatan perang
Jepang.
4. Jepang menerapkan sistem ekonomi yang sangat ketat dan terdapat sanksi bagi
yang melanggarnya.
5. Pemerintah Jepang mengeksploitasi seluruh sumber daya alam dan sumber daya
manusia untuk kegiatan perang.
3.1Kesimpulan