Anda di halaman 1dari 6

Bab 5 Mengidentifikasi Informasi dan Menyeleksi Ragam Informasi sebagai Bahan

Teks Editorial

Kompetensi dasar
3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi, dan simpulan terhadap suatu isu)
dalam teks editorial.
 4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks editorial baik secara lisan maupun tulis.

Ringkasan Materi
A. Mengidentifikasi informasi dalam teks editorial
Teks editorial adalah teks dalam surat kabar yang berisi pendapat editor dalam
menanggapi sebuah isu. Isu yang dibahas merupakan masalah aktual berupa kebijakan
pemerintah atau masalah lain yang berkaitan dengan kepentingan publik, baik di bidang
politik ekonomi sosial hukum lingkungan, budaya dan sebagainya. Teks editorial dapat
ditemukan di harian Media Indonesia dengan nama "Editorial",  di harian Kompas dengan
nama "Tajuk rencana" , dan "Opini" atau "Tajuk" di beberapa surat kabar lainnya.
Di dalam teks editorial terdapat fakta (masalah atau kejadian yang dibahas) dan kumpulan
opini (pendapat atau pandangan penulis terhadap masalah tersebut).
Perhatikan contoh teks editorial berikut yang dikutip dari Media Indonesia, Selasa,22
Agustus 2017.

Tetap Fokus pada Infrastruktur

KONSTITUSI mengamanatkan agar anggara pendapatan dan belanja negara


(APBN) yang ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dilaksanakan secara terbuka
dan bertanggung jawab sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Kemakmuran rakyat harus menjadi tujuan utama dalam penetapan APBN karena
APBN hakikatnya adalah instrumen fiskal yang dipakai negara untuk merealisasikan cita-cita
kemerdekaan. Cita-cita yang dimaksud adalah menciptakan Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur.

Dalam perspektif itulah, publik hendak mengawasi secara ketat pembahasan


Rancangan APBN 2018 yang sudah diajukan Presiden kepada DPR. Pengawasan publik
sangat penting karena menyangkut volume RAPBN yang sangat besarm yakni mencapai
Rp2.204 triliun. Saking besarnya, nilai dana itu masih lebih banyak jika dibandingkan dengan
gabungan anggaran pemerintah Malaysia dan Thailand.

Partisipasi publik untuk ikut mengawasi hanya bisa dilakukan jika pembahasan
RAPBN oleh pemerintah dan DPR dilakukan secara transparan. Pembahasan secara
transparan sangat penting untuk menghindari penyelundupan kepentingan, misalnya
diloloskanya penataan kawasan parlemen yang sudah disepakati dalam pembicaraan
pendahuluan RAPBN 2018 sebesar Rp5,7 triliun. Penataan itu tidak sebesar Rp5,7 triliun.
Penataan itu tidak ada korelasinya dengan kemakmuran rakyat.

Pembahasan RAPBN yang akan memakan waktu sekitar dua bulan ke depan itu
mestinya dilakukan secara bertanggung jawab. Disebuy bertanggung jawab apabila orientasi
anggaran diarahkan guna mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
penciptaan lapangan kerja, pengentasan rakyat dari kemiskinan, dan pengurangan
kesenjangan.

Harus tegas dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja,


pententasan rakyat dari kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan hanya bisa dicapai jika
infrastruktur tetap menjadi fokus RAPBN 2018.

Apresiasi patut diberikan karena alokasi pembiayaan infrastuktur dalam RAPBN 2018
sebesar Rp409 triliun. Angka itu tidak terpaut jauh dari anggaran pendidikan yang
diperintahkan konstitusi minimal 20% dari APBN atau sebesar Rp 440 triliun.

Pembangunan infrastruktur tidak semata-mata bertujuan mengurangi kesenjangan


antarwilayah. Lebih dari itu, pembangunan infrastuktur mestinya menjadi lokomotif yang
menggerakkan roda perekonomian sampai ke desa-desa dan pada saatnya menjadi pemantik
pertumbuhan berkeadilan.

Pertumbuhan berkeadilan tidak semata-mata dibebankan pada APBN. Pemerintah


daerah juga perlu diajak untuk mengambil bagian dalam mewujudkan masyarakat makmur
berkeadilan. Oleh karena itu, alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)
mestinya jauh lebih besar dipakai untuk belanja pembangunan daripada belanja pegawai.
Jangan pula kepada daerah lebih gemar menimbun uang di bank daripada dibelanjakan untuk
infrastuktur.
Jika APBN dan APBD bersinergi untuk belanja pembangunan, niscaya roda
perekonomian berdenyut sampai ke pelosok negeri. Swasta juga perlu didorong untuk
bersama-sama membangun negeri ini guna mempercepat pertumbuhan berkeadilan.

Perlu ada kemauan politik yang kuat dan tindakan nyata agar APBN dipakai sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat. Pembahasan RAPBN 2018 hendaknya menjadi pintu masuk
sekaligus momentum untuk mengubah paradigma anggaran yang selama ini cenderung
konsumtif menjadi produktif dengan infrastruktur tetap menjadi prioritas.

Pada contoh teks editorial tersebut terdapat beberapa informasi berikut.


1. Isu
Isu dalam teks editorial adalah masalah yang dijadikan topik pembahasan titik isu
tersebut merupakan sebuah permasalahan yang benar-benar terjadi (fakta masalah), bersifat
aktual, dan berkaitan dengan kepentingan masyarakat umum. Oleh karena itu, isu tersebut
dianggap penting sehingga dipilih oleh redaksi untuk dibahas titik isu dapat ditemukan di
bagian judul atau di teras. 
Pada kutipan teks editorial itu isu yang menjadi topik pembahasan adalah Tetap fokus
membangun infrastruktur melalui APBN 2018 untuk kemakmuran rakyat.

2. Fakta
Fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada atau benar-benar terjadi titik ada dua jenis
fakta dalam teks editorial, yaitu fakta masalah dan fakta argumen. Fakta masalah adalah
persoalan yang dijadikan topik pembahasan editorial. Disebut fakta karena masalah tersebut
benar-benar terjadi dan fakta tersebut merupakan sebuah masalah yang patut dibahas. Fakta
argumen adalah fakta-fakta yang digunakan untuk melengkapi argumentasi penulis dalam
rangka memperkuat posisinya sebagai pihak yang pro atau kontra.
Pada kutipan teks editorial di atas terdapat fakta-fakta berikut. 
 Fakta masalah
- Pada RAPBN 2018, pemerintah tetap fokus pada infrastruktur.
 Fakta argumen
- Konstitusi mengamanatkan agar APBN dilaksanakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat. 
- Rancangan APBN 2018 senilai Rp2.204 T sudah diajukan Presiden Joko
Widodo kepada DPR. 
- Alokasi pembiayaan infrastruktur dalam RAPBN 2018 sebesar Rp409 triliun.
- Anggaran pendidikan yang diperintahkan konstitusi minimal 20% dari APBN
atau sebesar Rp440 triliun.

3. Opini
Opini atau pendapat adalah setiap kalimat yang mengandung penilaian, pendirian,
pendapat, saran atau kritik yang dikemukakan oleh penulis. Hampir di setiap paragraf
editorial terdapat kalimat yang berisi opini. Sebagai contoh, pada paragraf dua, terdapat opini
Kemakmuran rakyat harus menjadi tujuan utama dalam penetapan APBN sebab APBN
hakekatnya ialah instrumen fiskal yang dipakai negara untuk merealisasikan cita-cita
kemerdekaan.

4. Alternatif Solusi
Solusi adalah cara penyelesaian masalah titik bagian ini disebut juga opini penulis,
yaitu pandangan penulis berupa saran atau kritik sebagai alternatif pemecahan masalah yang
sedang dibahas. Solusi umumnya berada di bagian akhir teks editorial sekaligus sebagai
simpulan teks editorial. Pada kutipan teks editorial di atas, solusi yang disampaikan penulis
berupa pernyataan Perlu ada kemauan politik yang kuat dan tindakan nyata agar APBN
dipakai sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pembahasan RAPBN 2018 hendaknya
menjadi pintu masuk sekaligus momentum yang mengubah paradigma anggaran yang
selama ini cenderung konsumtif menjadi produktif dengan infrastruktur tetap menjadi
prioritas.

5. Posisi penulis
Posisi penulis adalah kedudukan penulis terhadap isu yang dibahasnya. Apakah dia
menjadi pihak oposisi dengan mengkritik isu; atau sebaliknya, menjadi pihak yang pro
dengan mendukung isu. Posisi penulis ini dapat dilihat pada bagian solusi yang
disampaikannya titik kedudukan penulis ini memperjelas posisi sebuah surat kabar terhadap
isu tersebut.
Pada kutipan teks editorial tersebut, penulis berada pada posisi mendukung kebijakan
pemerintah yang tetap fokus pada infrastruktur sehingga surat kabar tersebut berpihak pada
isu tersebut.

B. Menyeleksi Ragam Informasi Sebagai Bahan Teks Editorial


Topik yang dibahas dalam teks editorial merupakan hasil pemilihan dari beragam isu
aktual yang muncul di masyarakat, baik berupa kebijakan pemerintah atau peristiwa lain yang
muncul dan berkaitan dengan kepentingan atau menjadi perhatian publik. Isu-isu tersebut
dipilih oleh tim redaksi, mana yang menarik untuk dibahas.
Berikut beberapa berita atau peristiwa yang muncul di surat kabar, baik cetak maupun
elektronik.
1.  Berita Media Indonesia
Nusantara
Calon Perseorangan di Tulungagung Terkendala KTP-E
PENETAPAN syarat minimal pencalonan perseorangan pada Pilkada Tulungagung, Jawa
Timur, masih terkendala hasil perekaman data kependudukan elektronik (KTP-E). Hingga
kini, masih terdapat sekitar 11 ribu penduduk daerah ini yang belum melakukan perekaman.
.....
Jumat, 8 September 2017 14.48 WIB
Penulis : Edy Saputra

2. Berita Media Indonesia


Megapolitan
Penerima KJP Bisa Berbelanja di Pusat Perkulakan Milik DKI
GUBERNUR DKI Jakarta, Djarot Saeful Hidayat, memastikan penerima Kartu Jakarta
Pintar (KJP) bisa menikmati fasilitas belanja murah di pusat perkulakan milik DKI,
Jakgrosir. Namun, para penerima KJP akan dibatasi penggunaannya.
....
Jumat, 8 September 2017 14.22 WIB
Penulis: L.B. Ciputri Hutabarat

3. Berita Kompas
Nasional
Protes Kebijakan Susi Soal Cantrang, Nelayan Serahkan Kajian ke Istana
JAKARTA, Kompas.com – Aliansi Nelayan Indonesia (ANI) meminta pemakaian alat
tangkap cantrang dilegalkan oleh pemerintah. Permintaan ini disampaikan aliansi kepada
Tenaga Ahli Kedeputian V Kantor Staf Kepresidenan, Riza Damanik.
Berdasarkan hasil kajian ANI bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor, penggunaan
cantrang tidak merusak lingkungan.
....
Jumat, 8 September 2017 15.10 WIB
Penulis: Ihsanudin
4. Berita detik.com

Aksi Bela Rohingya


Gema Takbir Ribuan Peserta Aksi Bela Rohingya di Magelang
Magelang – Ribuan peserta aksi bela Rohingya di Masjid An-Nuur, Sawitan, Magelang,
larut dalam orasi yang disampaikan koordinator kegiatan usai salat Jumat hari ini. Berkali-
kali, gema takbir terdengar diiringi kepalan tangan dan acungan satu jari ke atas. Massa
seakan tak terganggu dengan panas matahari yang sangat terik dan menyengat.
....
Pertiwi – detikNews
Jumat, 8 September 2017 15.15 WIB
Dari empat berita tersebut, kita dapat memilih informasi mana yang menarik untuk
dijadikan topik pembahasan teks editorial. Pilihlah yang paling menarik dan Anda kuasai
topiknya.

Anda mungkin juga menyukai