Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Pendahuluan
Judul : PEREKONOMIAN INDONESIA
(Memahami Masalah dan Menetapkan Arah)
Penulis : Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika
Penerbit : Selaras
Tempat Terbit : Malang
Tahun Terbit : 2014
Ukuran : 15,5 x 23 cm
Jumlah Halaman : x + 314 hlm
ISBN : 978-602-8299-34-3

Prof Ahmad Erani Yustika, lahir di Ponorogo, 1973. Menyelesaikan gelar sarjana dari
Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi – Universitas
Brawijaya, 1996. Setelah lulus aktif mempublikasikan tulisan diberbagai media massa
(sampai sekarang sekitar 600 artikel telah diterbitkan di koran/majalah nasional) dan jurnal
ilmiah. Di samping itu, telah mempresentasikan paper dalam forum-forum seminar nasional
maupun internasional. Tahun 2001 menuntaskan post-graduate (MSc).
Pascareformasi ekonomi 1998 telah memunculkan kenyataan ganjil berikut : ekonomi
nasional kerap kali dipuja oleh dunia luar (negeri) dan lembaga internasional, tapi miskin
tepuk tangan dari publik di dalam negeri. Pemerintah sering mengutip penilaian pihak luar
untuk melegimitasi prestasi-prestasi yang sudah ditorehkan, sementara rakyat menyampaikan
fakta yang dijumpai dan dialami sehari-hari untuk membalik segala klaim pemerintah. Apa
yang aneh dari fenomena ini? Jawabannya mungkin terdapat dalam tarik-menarik indikator
untuk mendefinisikan makna kemakmuran dan keberhasilan kinerja ekonomi itu sendiri.
Pemerintah merasa cukup melihat kinerja ekonomi dari pertumbuhan ekonomi (yang
disumbang dari sektor non-tradeable), gemuruh investasi (yang didorong oleh investasi
asing), kepercayaan investor (asing) terhadap surat utang negara, rasio utang terhadap PDB
yang kian kecil (meskipun APBN berdarah-darah), dan beragam indikator sejenis lainnya.
Sebaliknya, rakyat mengukur kemakmuran dan kinerja ekonomi dari perkara sepele yang
dijumpai dan dialami tiap hari : harga pangan pokok, kesempatan pendidikan, keterjangkauan
kesehatan, akses transportasi, partisipasi dalam pekerjaan yang layak, dan jaminan keamanan
hidup. Pertarungan memilih indikator penentu kemakmuran dan kemajuan ekonomi itulah
yang menjadi sumbu perbedaan cara pandang tersebut.
BAB II
RANGKUMAN

Buku Perekonomian Indonesia (Memahami Masalah dan Menetapkan Arah) membahas


tentang reformasi ekonomi pasca krisis hebat pada tahun 1997/1998. Desentralisasi
mendorong beberapa daerah menjadi lebih terampil dalam membangun perekonomian.
Liberalisasi ekonomi menjadikan peran swasta (domestik dan asing) menjadi lebih besar bagi
promotor liberalisasi. Sebaliknya, para oposan liberalisasi menganggap kebijakan liberalisasi
menjadi sumber malapetaka serius bagi ekonomi nasional. Buku ini membahas beberapa bab,
yang terdiri dari :

Bab 1
Dinamika Perekonomian Nasional
Pembahasan dalam bab I mengenai Dinamika Perekonomian Nasional, prof Erani
Yustika mengambil beberapa studi kasus yang berasal dari media massa Kompas, Jawa Pos,
dan Investor Daily. Studi kasus yang telah dijabarkan, terdapat penyelesaian dalam masing-
masing masalah. Bab I mengenai Dinamika Perekonomian Nasional membahas tentang :
1. Kapabilitas Sosial Negara
2. Defisit Kelembagaan Ekonomi
3. Membersihkan Noda Ekonomi
4. Menumbuhkan Benih Ekonomi
5. Pelajaran Arus Balik Ekonomi
6. Utang dan Beban Perekonomian

Bab 2
Kondisi Makroekonomi Nasional
Perekonomian Indonesia oleh Prof Erani Yustika dalam bab II ini membahas tentang
Kondisi Makro Ekonomi Nasional. Dengan studi kasus yang diambil berasal dari media
massa Kompas, Bisnis Indonesia, dan Seputar Indonesia. Bab II mengenai Kondisi
makroekonomi Nasional membahas tentang :
1. Absurditas Ekonomi Nasional
2. Arah Layar Ekonomi
3. BI Rate dan Makroekonomi
4. Ekonomi RI Menuju 2013
5. Kado Awal Tahun
6. Kredibilitas Proyeksi Ekonomi
7. Pragmatisme Kebijakan Ekonomi

Bab 3
Konstelasi Ekonomi Global
Pembahasan dalam Perekonomian Indonesia bab III yaitu tentang Konstelasi Ekonomi
Global. Studi kasus yang diambil yaitu dari media massa Jawa Pos, dan Indonesia Finance
Today. Konstelasi Ekonomi Global dalam bab III membahas tentang :
1. Cermati, Tiongkok Demam
2. Keteguhan Profetik Obamanomics
3. Perlawanan Ekonomi BRICS
4. Teologi Ekonomi Chaves
5. Yunani, Turki, dan Takdir UE

Bab 4
Dimensi Krisis Ekonomi
Pembahasan bab IV yaitu tentang Dimensi Krisis Ekonomi. Pembahasan dalam bab IV
mengambil studi kasus dari media massa Jawa Pos, Investor Daily, Seputar Indonesia,
Kompas, dan Tabloid Inspirasi. Dimensi Krisis Ekonomi membahas tentang :
1. Bacalah Peta Gejolak Rupiah
2. Instabilitas Nilai Tukar
3. Krisis dan Konservatisme Kebijakan
4. Krisis dan Paket Kebijakan
5. Krisis dan Pekerjaan Rumah
6. Krisis Ekonomi dan Mutu Pembangunan
7. Krisis, Kelembagaan, dan Ekspektasi
8. Mampukah Indonesia Ambil Peluang dalam Krisis Ekonomi?

Bab 5
Pertumbuhan dan Ekonomi Daerah
Pembahasan dalam bab V mengenai Pertumbuhan dan Ekonomi Daerah, prof Erani
Yustika mengambil beberapa studi kasus yang berasal dari media massa Tempo, Jawa Pos,
Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia, dan Majalah Esquire. Studi kasus yang telah dijabarkan,
terdapat penyelesaian dalam masing-masing masalah. Bab V mengenai Pertumbuhan dan
Ekonomi Daerah membahas tentang :
1. Awan Hitam Ekonomi Jatim
2. Kaji Ulang Otonomi Daerah
3. Pemerintah Tak Boleh Takluk
4. Pertumbuhan dan Defisit Kesejahteraan
5. Proyeksi Ekonomi Indonesia 2013
6. Sepak Bola dan Imortalitas Pasar

Bab 6
Investasi dan Birokrasi
Perekonomian Indonesia oleh Prof Erani Yustika dalam bab VI ini membahas tentang
Investasi dan Birokrasi. Dengan studi kasus yang diambil berasal dari media massa Investor
Daily dan Kontan. Bab VI mengenai Investasi dan Birokrasi membahas tentang :
1. Agenda Mendesak Investasi Nasional
2. Intervensi Lembaga Pemeringkat
3. Investasi dan Instabilitas Politik
4. Investasi dan Kapasitas Birokrasi
5. Investasi dan Prospek Industri
Bab 7
Deindustrialisasi dan Persoalan Buruh
Pembahasan dalam Perekonomian Indonesia bab VII yaitu tentang Deindustrialisasi
dan Persoalan Buruh. Studi kasus yang diambil yaitu dari media massa Bisnis Indonesia,
Investor Daily, Seputar Indonesia, dan Jawa Pos. Deindustialisasi dan Persoalan Buruh dalam
bab VII membahas tentang :
1. Beban Pengusaha dan Masalah Buruh
2. Ekonomi 2012 dan Kinerja Industri
3. Makroekonomi dan Buruh
4. Meperjuangkan (Lagi) Industrialisasi
5. Upah dan Kesejahteraan

Bab 8
Perangkap Liberalisasi
Pembahasan bab VIII yaitu tentang Perangkap Liberalisasi. Pembahasan dalam bab
VIII mengambil studi kasus dari media massa Investor Daily, Majalah Gatra, Jawa Pos,
Media Indonesia, Seputar Indonesia, Kompas, dan Bisnis Indonesia. Perangkap Liberalisasi
membahas tentang :
1. AFTA dan Agenda Pemerintah
Perdagangan bebas Asean / AFTA (Asean Free Trade Area) telah digelar pada tahun
2017. Pemberlakuan AFTA menandai babak baru perjalanan MEA (Masyarakat Ekonomi
Asean) sebagai wujud kolaborasi dan kesetaraan. Keterlibatan Indonesia dalam AFTA
bukanlah hal yang baru, karena sebelumnya Indonesia sudah bergabung dalam APEC
(Asia Pacific Economic Cooperation) dan ACFTA (Asean China Free Trade Agreement).
ACFTA telah berjalan sejak 2010 dengan hasil yang tidak terlalu menggembirakan
Indonesia, khususnya terkait posisi perdagangan dengan China. Selama ACFTA berjalan,
defisit neraca perdagangan Indonesia semakin besar terhadap China sehingga muncul
kecemasan manfaat ACFTA bagi ekonomi nasional. kasusACFTA merupakan pelajaran
berharga bagi Indonesia untuk menapaki AFTA.
2. APEC dan Agenda Indonesia
3. APEC dan Karakter Ekonomi
4. APEC dan Sales Liberalisasi
5. Defisit Perdagangan dan Liberalisasi
6. FTA dan Daya Saing Ekonomi
7. G-20 dan Noda Ekonomi Domestik
8. Ongkos Globalisasi
9. Sinyal Negatif Perdagangan Indonesia
10. Vladivostok dan Pesan APEC

Bab 9
Ekonomi Politik Subsidi BBM
Pembahasan dalam bab IX mengenai Ekonomi Politik Subsidi BBM, prof Erani Yustika
mengambil beberapa studi kasus yang berasal dari media massa Kompas, Jawa Pos, Media
Indonesia, Seputar Indonesia, Indonesia Finance Today, dan Investor Daily. Studi kasus yang
telah dijabarkan, terdapat penyelesaian dalam masing-masing masalah. bab IX mengenai
Ekonomi Politik Subsidi BBM membahas tentang :
1. BBM dan Kesejahteraan
2. BBM dan Pemakaman Konstitusi
3. BBM dan Perampokan SDA
4. BBM dan Politik Subsidi
5. BBM dan Senjakala Ekonomi
6. BBM, Kinerja Ekonomi, dan Beban Politik
7. Blunder Kenaikan BBM
8. Kenaikan BBM Bersyarat
9. Minyak dan Agenda Pemerintah
10. PR Usai Kenaikan BBM
11. Struktur APBN dan Kenaikan BBM

Bab 10
Problematika Anggaran
Perekonomian Indonesia oleh Prof Erani Yustika dalam bab X ini membahas tentang
Problematika Anggaran. Dengan studi kasus yang diambil berasal dari media massa Kompas,
Bisnis Indonesia, Majalah Fortune Investor Daily, Jawa Pos, dan Seputar Indonesia. Bab X
mengenai Problematika Anggaran membahas tentang :
1. Akrobat Penyelamatan APBN
2. Desain Anggaran dan Struktur Ekonomi
3. Dua Cara untuk Menyelamatkan APBN 2013
4. Harga Minyak dan Struktur APBN-P
5. Menkeu Baru, Kebijakan Lama
6. Merombak Anggaran
7. Politik Fiskal dan Ekonomi Rakyat
8. RAPBN-P Minus Kalkulasi
9. APBN 2013 dan Inefisiensi Belanja
10. Rumusan APBN Alternatif

Bab 11
Penataan Sektor Keuangan
Pembahasan dalam Perekonomian Indonesia bab XI yaitu tentang Penataan Sektor
Keuangan. Prof Erani Yustika menggunakan studi kasus yang diambil dari media massa Jawa
Pos, Seputar Indonesia, Neraca, dan Indonesia Finance Today. Penataan Sektor Keuangan
dalam bab XI membahas tentang :
1. Komitmen Gubernur Baru BI
2. Laba Ekonomi dan Investasi Sosial
3. Laba Jumbo Bank
4. Menata Sektor Keuangan
5. MK dan Putusan Kredit Macet
6. Selamat Datang, OJK!
Bab 12
Sektor Pertanian dan Kedaulatan Pangan
Pembahasan bab XII yaitu tentang Sektor Pertanian dan Kedaulatan Pangan.
Pembahasan dalam bab XII mengambil studi kasus dari media massa Kompas, Majalah
Tempo, dan Seputar Indonesia. Sektor Pertanian dan Kedaulatan Pangan membahas tentang :
1. Dampak Liberalisasi Pertanian
2. Drama Impor Pertanian
3. Pangan dan Musibah Inflasi
4. Pangan, Pengetahuan, dan Sejarah
5. Pertempuran di Sektor Pertanian
6. Puasa dan Prahara Harga

Bab 13
Proklamasi dan Ekonomi Konstitusi
Pembahasan dalam bab XIII mengenai Proklamasi dan Ekonomi Konstitusi, prof Erani
Yustika mengambil beberapa studi kasus yang berasal dari media massa Seputar Indonesia,
Kompas, Jawa Pos, Investor Daily, dan Indonesia Finance Today. Studi kasus yang telah
dijabarkan, terdapat penyelesaian dalam masing-masing masalah. Bab XIII mengenai
Proklamasi dan Ekonomi Konstitusi membahas tentang :
1. Memantapkan Ekonomi Konstitusi
2. Moralitas Ekonomi
3. Pemilu dan Problem Ekonomi
4. Proklamasi dan Idul Fitri
5. Proklamasi dan Mandat Ekonomi
6. Sistem Ekonomi dan Koperasi

Bab 14
Dimensi Pembangunan Ekonomi
Perekonomian Indonesia oleh Prof Erani Yustika dalam bab XIV ini membahas tentang
Dimensi Pembangunan Ekonomi. Dengan studi kasus yang diambil berasal dari media massa
Jawa Pos, Kompas, Media Indonesia, dan Seputar Indonesia. Bab XIV mengenai Dimensi
Pembangunan Ekonomi membahas tentang :
1. Ekonomi Hijau dan Policy Energi
2. Gagasan Ekonomi Parpol
3. Gemuruh Pembangunan dan Defisit Kesejahteraan
4. Pembangunan dan Trilogi Ketimpangan
5. Pembangunan Ekonomi dan Dukungan Energi
BAB III
PENUTUPAN

A. Kelebihan
Dalam buku Perekonomian Indonesia (Memahami Masalah dan Menetapkan Arah)
pembahasan yang disampaikan oleh Prof Erani Yustika merupakan pembahasan yang
realitas dan sesuai engan kondisi perekonomian saat ini. Materi yang ada dalam buku ini
diambil dari beberapa media massa yang terdiri dari Kompas, Jawa Pos, Seputar
Indonesia, Investor Daily, Majalah Gatra, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, dan
Indonesia Finance Today.

B. Kekurangan
Buku Perekonomian Indonesia (Memahami Masalah dan Menetapkan Arah)
membahas tentang kondisi perekonomian saat ini dan sumber pembahasan diambil dari
media massa. Bahasa yang digunakan sebagian sulit dipahami dan pembahasannya sedikit
berat. Media massa yang memiliki gaya bahasa tinggi salah satunya adalah Kompas.

C. Kesimpulan
Pembahasan yang telah dijelaskan mengenai buku Perekonomian Indonesia
(Memahami Masalah dan Menetapka Arah) karya Prof Erani Yustika, membahas tentang
kondisi ekonomi Indonesia saat ini mengalami desentralisasi pasca krisis ekonomi di era
Orde Baru. Buku ini membahas tentang bagaimana langkah Indonesia selanjutnya setelah
terjadi krisis. Prof Erani juga telah menjabarkan beberapa studi kasus dan disertai dengan
arah kebijakan yang diambil oleh para pemimpin daerah maupun pemimpin negara.

Anda mungkin juga menyukai