Anda di halaman 1dari 12

KEBIJAKAN OPERASIONAL PRIMARY HEALTH CARE

DI INDONESIA

OLEH : KELOMPOK 6

NAMA NIM
ROSWITA YTU PO530321118952
SANDRI TRIESA D. FRANS PO530321118953
SULISTIAWANTI AMIN PO530321118955
SUSANA EMO PO530321118956

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Rafael Paun.,SKM.M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI SERJANA TERAPAN
TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan penyertaanNya lah penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul,“Kebijakan Primary Health Care Di Indonesia” ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah keperawatan keluarga bagi
mahasiswa/mahasiswi Jurusan Keperawatan Pendidikan Profesi Ners Tingkat
IV, Semester VII.
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini belum sempurna semua
itu di dasari dari keterbatasan yang kami miliki, oleh sebab itu dengan
kerendahan hati kami menerima segala bentuk usul dan saran dari pembaca
demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dalam rangka menambah wawasan dan pemikiran kita.

Kupang, November 2021

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I...................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan...................................................................................2

1.2.1 Tujuan Umum................................................................................2

1.2.2 Tujuan Khusus...............................................................................2

BAB II..................................................................................................................3

TINJAUAN TEORI.............................................................................................3

2.3 Tujuan Primary Health Care.......................................................................4

2.4 Fungsi Primary Health Care.......................................................................5

BAB III.................................................................................................................8

PENUTUP............................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.................................................................................................8

3.2 Saran...........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang
World Health Essembly tahun 1977 telah menghasilkan kesepakatan
global untuk mencapai “Kesehatan Bagi Semua atau Health For All” Pada
Tahun 2000 (KBS 2000 / HFA by The Year 2000), yaitu Tercapainya suatu
derajat kesehatan yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif baik secara social maupun ekonomi. Selanjutnya pada tahun
1978, Konferensi di Alma Ata, menetapkan Primary Health Care (PHC)
sebagai Pendekatan atau Strategi Global untuk mencapai Kesehatan Bagi
Semua (KBS) atau Health For All by The Year 2000 (HFA 2000). Dalam
konferensi tersebut Indonesia juga ikut menandatangani dan telah
mengambil kesepakatan global pula dengan menyatakan bahwa untuk
mencapai Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000 (HFA’200) kuncinya adalah
PHC (Primary Health Care) dan Bentuk Opersional dari PHC tersebut di
Indonesia adalah PKM (Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa)
Pembangunan kesehatan merupakan suatu upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen bangsa untuk mewujudkan status kesehatan yang
lebih baik dari sebelumnya, meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat yang ditujukan kepada seluruh anggota
masyarakat.
Sebelum Deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang Perawatan Kesehatan
Utama (PHC), Indonesia telah mengembangkan berbagai bentuk Puskesmas
di beberapa daerah. Berdasarkan penelitian pada tahun 1976 diketahui
bahwa 200 kegiatan kesehatan berbasis (CBHA) telah diterapkan dan
dilaksanakan dalam masyarakat
Seiring waktu, Puskesmas telah berkembang pesat dalam berbagai
bentuk CBHA dan salah satu dari itu dicatat sebagai Posyandu (Pos
Pelayanan Terpadu). Aktivitas itu meliputi lima program utama, yaitu
keluarga perencanaan, kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi, imunisasi
1
dan diare pencegahan. Selain Posyandu, ada rumah sakit bersalin desa
(VMH) yang dikelola oleh bidan desa sebagai cara untuk membuat
kesehatan ibu dan anak dekat dengan masyarakat jasa.
.2 Tujuan Penulisan
.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa/mahasiswi mampu memahami konsep kebijakan oeprasional
primary health care di Indonesia
.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa/I dapat mengetahui tentang :
1. Sejarah Dan Pengertian Primary Health Care Di Indonesia
2. Tujuan Primary Health Care
3. Fungsi Primary Health Care
4. Elemen Elemen Primary Health Care
5. Tanggung Jawab Perawat
6. Bentuk Operasional Primary Health Care

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Sejarah Dan Pengertian Primary Health Care Di Indonesia
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman dalam
pembangunan kesehatan dibanyak negara yang diawali dengan kampanye
masal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit menular, karena
pada waktu itu banyak negara tidak mampu mengatasi dan menaggulangi
wabah penyakit TBC, Campak, Diare dan sebagainya.
Primary Health Care (PHC) atau pelayanan kesehatan primer adalah
pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi
praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh
individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka
sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan
negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri
(self determination). PHC merupakan strategi yang dapat di pakai untuk
menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua
penduduk.
Pada tahun 1960 teknologi Kuratif dan Preventif dalam struktur
pelayanan kesehatan telah mengalami kemajuan. Sehingga timbulah
pemikiran untuk mengembangkan konsep “Upaya Dasar Kesehatan”. Pada
tahun 1972/1973, WHO mengadakan studi dan mengungkapkan bahwa
banyak negara tidak puas atas sistem kesehatan yang dijalankan dan
banyak isu tentang kurangnya pemerataan pelayanan kesehatan di daerah-
daerah pedesaan. Akhirnya pada tahun 1977 dalam Sidang Kesehatan
Sedunia (World Health Essembly) dihasilkan kesepakatan ”Health For All
by The Year 2000 atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000, dengan
Sasaran Semesta Utamanya adalah :”Tercapainya Derajat Kesehatan yang
Memungkinkan Setiap Orang Hidup Produktif Baik Secara Soial Maupun
Ekonomi”. Sebagai tindak lanjut, pada tahun 1978 Konferensi Alma Ata
3
menetapkan “Primary Health Care” ( PHC ) sebagai Strategi Global atau
Pendekatan untuk mencapai ”Health For All by The Year2000” (HFA
2000) atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000 (KBS 2000).
2.2 Visi dan Misi Serta Strategi PHC
a. Visi
PHC (Prinary Health Care) menjadi katalisatir dan media menjadikan
Indonesia sehat
b. Misi
1. Memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan melalui
pendekatan keluarga
2. Meningkatkan kesehatan dengan msyarakat dengan menumbuhkan
potensi keluarga/masyarakat dan PHBS
3. Meningkatkan kemitraan di bidang kesehatan, baik lintas program
maupun lintas sector
4. Menunmbuhkan kesadaran masyarakat di bidang kesehatan dengan
mengutamakan kemandirian keluarga dan pendanaan
5. Memanfaatkan teknologi tepat guna untuk mewujudkan keluara
mandiri di bidang kesehatan.
c. Strategi PHC
1. Mewujudkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan
termasuk pendanaan
2. Mengoptimalkan teknologi tepat guna dalam mewujudkan
lingkungan sehat bagi masyarakat
3. Mengembangkan kebersamaan dalam mengatasi masalah kesehatan
2.3 Tujuan Primary Health Care
a. Tujuan umum
Mencoba menemukan kebutuhan masyrakat terhadap pelayanan yang
diselenggarakan,sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada
masyrakat yang menerima pelayanan
b. Tujuan khusus
4
1. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang
dilayani
2. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi
yang dilayani
4. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan
sumber sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan
masyrakat.
2.4 Fungsi Primary Health Care
Primary health care memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Pemeliharaan kesehatan
2. Pencegahan penyakit
3. Diagnosis dan pengobatan
4. Pelayanan tindak lanj ut
5. Pemberian sertifikat
2.5 Elemen elemen Primary Health Care
Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki 8 elemen esensial yaitu :
1. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan
penyakit seta pengendaliannya.
2. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaik gizi
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
4. Kesehatan ibu dan anak termasuk KB
5. Imunisasi terhadap penyakit penyakit infeksi utama
6. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat
7. Pengobatan penyakit umum
8. Penyediaan obat obat esensial.
2.6 Ciri-Ciri Primary Health Care
1. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
2. Pelayanan yang menyeluruh
3. Pelayanan yang terorganisasi
5
4. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
5. Pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
2.7 Tanggung Jawab Perawat
Tanggung jawab tenaga kesehatan dalam PHC lebih dititik beratkan
kepada hal hal sebagai berikut :
1. Mendorong partisipasi aktif masyrakat dalam pengembangan
dan implementasi pelayanan kesehatan
2. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan
dan implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan
kesehatan.
3. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu.
4. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri
sendiri pada masyarakat
5. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas
pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat
2.8 Bentuk operasional Primary Health Care
Primary Health Care (PHC) diperkenalkan oleh World Health
Organization (WHO) sekitar tahun 70-an, dengan tujuan untuk
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu :
Kerjasama multisectoral, partisipasi masyarakat, penerapan teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat.
Menurut Deklarasi Alma Ata (1978) PHC adalah kontak pertama
individu, keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan. Pengertian
ini sesuai dengan definisi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2009,
yang menyatakan bahwa Upaya Kesehatan Primer adalah upaya kesehatan
dasar dimana terjadi kontak pertama perorangan atau masyarakat dengan
6
pelayanan kesehatan. Dalam mendukung strategi PHC yang pertama,
Kementerian Kesehatan RI mengadopsi nilai inklusif, yang merupakan
salah satu dari 5 nilai yang harus diterapkan dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan, yaitu pro-rakyat, inklusif, responsif, efektif, dan
bersih. Strategi PHC yang kedua, sejalan dengan misi Kementerian
Kesehatan, yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani;
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan;
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; dan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care secara umum
dilaksanakan melaui pusat kesehatan dan di bawahnya (termasuk sub-
pusat kesehatan, pusat kesehatan berjalan) dan banyak kegiatan berbasis
kesehatan masyarakat seperti Rumah Bersalin Desa dan Pelayanan
Kesehatan Desa seperti Layanan Pos Terpadu (ISP atau Posyandu).
Secara administratif, Indonesia terdiri dari 33 provinsi, 349 Kabupaten
dan 91 Kotamadya, 5.263 Kecamatan dan 62.806 desa.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman dalam
pembangunan kesehatan dibanyak negara yang diawali dengan kampanye
masal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit menular, karena
pada waktu itu banyak negara tidak mampu mengatasi dan menaggulangi
wabah penyakit TBC, Campak, Diare dan sebagainya.
Tujuan umum : Mencoba menemukan kebutuhan masyrakat terhadap
pelayanan yang diselenggarakan,sehingga akan dicapai tingkat kepuasan
pada masyrakat yang menerima pelayanan
Primary Health Care (PHC) diperkenalkan oleh World Health
Organization (WHO) sekitar tahun 70-an, dengan tujuan untuk
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu :
Kerjasama multisektoral, Partisipasi masyarakat, Penerapan teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasisw/mahasisw D4 keperawatan
poltekes kupang serta semua orang yang membacanya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Dikutip dari http://ompuheso.wordpress.com/2021/30/09 /primary health-care-
phc/. Diakses tanggal 31 september 2021, pukul 23:19 WIB
Suparyanto. 2010. Dikutip dari http://dr-suparyanto.blogspot.com/2021/29/09
phc primary-health-center.html. Diakses tanggal 31 September 2021, pukul
23:25 WIB
http://kamarudin.blogdetik.com/2021/29/09/ pelayanan-kesehatan- primer-
primary-health-care-phc/. Diakses tanggal 2 Oktober 2021 , pukul 18:40 WIB
http://artikelprofesikesehatan.blogspot.com/2021/29/09/ /konsep primary-
health-care-phc.html. Diakses tanggal 31 September 2021, pukul 17:20

Anda mungkin juga menyukai