PERAN PENYULUH AGAMA DALAM PEMBINAAN KELUARGA SAKINAH DI

KALANGAN MAJLIS TA'LIM NURUL IKHLAS

PROPOSAL THESIS

Diajukan kepada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd)

Disusun Oleh:

SISKA ITANIYAH

NIM: 212621027

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

TAHUN 2021/2022
Latar Belakang
Penyuluh agama islam adalah pegawai kementrian agama yang ditugasi memberikan
bimbingan atau arahan mengenai pesan-pesan keagamaan. Pada saat ini penyuluh agama
selalu berkomunikasi dengan elemen masyarakat sehingga ia juga memainkan peran
pemimpin dan imam bagi masyarkat dalam bidang keagamaan. Menteri agama Lukman
Hakim Saifuddin, dalam NU online mengatakan penyuluh agama merupakan tempat bagi
masyarakat untuk bertanya perihal masalah yang berkaitan dengan agama. Penyuluh agama
memiliki tiga fungsi utama yakni merupakan pembimbing, teladan atau panutan dan juru
bicara pemerintah mengenai keagamaan.1

Sedangkan peranan fungsi penyuluh agama salah satunya yaitu sebagai motivator
dalam kerukunan umat beragama agar dapat melaksanakan ajaran agama masing-masing.
Untuk melaksanakan tugasnya dalam bidang ini, penyuluh agama menggunakan konsep tri
kerukunan hidup beragama untuk terjalinnya masyarakat yang rukun dan toleran. Terciptanya
masyarakat yang rukun merupakan harapan bagi seluruh individu yang hidup di lingkungan
yang hetorogen.

Adapun penyuluh agama islam di masyarakat pada zaman sekarang ini terbagi
menjadi dua yaitu, penyuluh agama fungsional (PAF) dan penyuluh agama honorer (PAH).
Penyuluh Agama fungsional adalah yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan bimbingan atau penyuluhan
Agama dan pembangunan kepada masyarakat melalui bahasa Agama.2

Sedangkan yang di maksud dengan penyuluh Agama honorer adalah pembimbing

umat beragama dalam rangka pembinaan mental, moral dan ketaqwaan. Penyuluh Agama ini
terdiri dari penyuluh Agama muda, penyuluh Agama madya dan penyuluh Agama utama.
Penyuluh Agama muda adalah penyuluh Agama yang bertugas pada masyarakat pada
lingkungan pedesaan yang meliputi masyarakat transmigrasi, masyarakat terasing, kelompok
pemuda/remaja, serta kelompok masyarakat lainnya diwilayah Kabupaten.

1
Musthofa Asrori dan Abdullah Alawi, Bagi Menag, Inilah Peran Penting Penyuluh Agama, website:
www.nu.or.id
2
Kementerian Agama Jawa Barat, Pedoman dan Petunjuk Teknis Penyuluh Agama Islam Fungsional (Bandung:
Bidang PAI pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid, 2010) h. 21
 Sedangkan pengertian Majlis ta’lim menurut kamus bahasa indonesia adalah lembaga
organisasi sebagai wadah pengajian dan kata majlis dalam kalangan ulama adalah lembaga
masyarakat non pemerintah yang terdiri atas para ulama islam.3

Majlis ta’lim nurul ikhlas yang terdapat di lingkungan sumur menjangan, kecamatan
Grogol, kelurahan Kotasari, Cilegon merupakan salah satu lembaga yayasan yang dibangun
untuk membentuk suatu kerja sama dalam merintis keimanan dan keislaman didalamnya.

Pada saat ini penyuluh agama menemukan permasalahan di masyarakat perihal

keluarga yang kurang rukun. Terdapat beberapa keluarga yang mengalami broken home
karena adanya perbedaan pendapat dalam keluarga sehingga mengakibatkan trauma untuk
kembali menjalin rumah tangga yang rukun. Hetoregenitas masyarakat dalam segi agama
menjadi ciri khas dilingkungan ini, tak heran jika konflik mudah terjadi kapan saja. Sehingga
untuk mencegah konflik itu datang kembali, peran penyuluh agama sebagai motivator
masyarakat dalam meringankan beban permasalahan perihal keluarga sakinah.

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian

mengenai peran penyuluh agama dalam meningkatkan kerukunan keluarga yang sakinah baik
secara internal maupun eksternal dalam agamanya. Untuk itu penulis mengajukan sebuah
judul penelitian yang berjudul “Peran Penyuluh Agama Dalam Pembinaan Keluarga
Sakinah Di Kalangan Majlis Ta'lim Nurul Ikhlas (Link. Sumur Menjangan, Kec. Grogol-
Cilegon)”

3
Departemen Pendidikan Dan Keagamaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2008), Cet. Ke-4, Hal. 859.