LANDREFORM
Pengertian landreform
Landreform maliputi perombakan mengenai pemilikan dan penguasaan tanah serta hubungan-
hubungan yang bersangkutan dengan penguasaan tanah.
Pengertian landreform dalam arti sempit adalah serangkaian tindakan dalam rangka agrarian reform
Indonesia.
Sedangkan pengertian landreform dalam arti luas mencakup lima program (panca program) revolusi
di bidang agraria yang meliputi :
Landreform terjadi karena adanya ketidak adilan dalam kepemilikan tanah dan adanya penguasaan
tanah oleh segelintir orang. Sehingga keadaan ini disebut sebagai adanya ketidak adilan agraria.
Sesuai dengan tujuan tersebut di atas dan mengingat situasi dan kondisi agrarian di Indonesia,
maka program landreform meliputi larangan untuk menguasai tanah pertanian yang melampaui
batas, larangan pemilikan tanah secara apa yang disebut “absentee”, redistribusi tanah-tanah yang
selebihnya dari batas maksimum serta tanah-tanah yang terkena larangan “absentee”.
Selanjutnya pengaturan soal pengembalian dan penebusan tanah-tanah pertanian yang digadaikan,
pengaturan kembali perjanjian bagi hasil tanah pertanian dan penetapan batas minimum pemilikan
tanah pertanian, disertai larangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang mengakibatkan
pemecahan pemilikan tanah-tanah pertanian menjadi bagian-bagian yang terlampau kecil.
Landreform pada intinya adalah redistribusi tanah, sebagai upaya memperbaiki struktur penguasaan
dan pemilikan tanah di tengah masyarakat, sehingga kemajuan ekonomi dapat diraih dan lebih
menjamin keadilan.
Catatan : apabila seseorang memiliki tanah melebihi batas maksimum kepemilikan tanah, maka
pemerintah berhak menggusur tanahnya. Dalam hal ini pemerintah tidak berkewajiban membayar
ganti rugi.
AGRARIANREFORM
Pengertian agrarianreform
Berdasarkan pasal 2 TAP MPR IX/MPR/2001 mengenai pembaruan agraria dan pengelolaan
sumber daya alam, pembaruan agraria adalah suatu proses yang berkesinambungan berkenaan
dengan penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan sumber daya
agraria, dilaksanakan dalam rangka tercapainya kepastian dan perlindungan hukum serta keadilan
dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
d. mensejahterakan rakyat, terutama melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia;
g. memelihara keberlanjutan yang dapat memberi manfaat yang optimal, baik untuk generasi
sekarang maupun generasi mendatang, dengan tetap memperhatikan daya tampung dan daya
dukung lingkungan;
h. melaksanakan fungsi sosial, kelestarian, dan fungsi ekologis sesuai dengan kondisi sosial budaya
setempat;
i. meningkatkan keterpaduan dan koordinasi antarsektor pembangunan dan antar daerah dalam
pelaksanaan pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam;
j. mengakui, menghormati, dan melindungi hak masyarakat hukum adat dan keragaman budaya
bangsa atas sumber daya agraria/sumber daya alam;
k. mengupayakan keseimbangan hak dan kewajiban negara, pemerintah pusat, daerah provinsi,
kabupaten/kota, dan desa atau yang setingkat), masyarakat dan individu;
Sebenarnya intisari dari prinsip-prinsip pembaruan agraria diatas mencakup tiga hal, yaitu :
1. Prinsip keadilan
2. Prinsip demokrasi, yaitu adanya posisi yang equal antara pemerintah, pemilik tanah dan
orang yang tidak memiliki tanah.
3. Prinsip keberlanjutan.
Catatan : dalam hal kepemilikan tanah, apabila seseorang menempati tanah kita dikarenakan ia
tidak memiliki tanah, secara yuridis itu tidak diperbolehkan dan kita berhak untuk mengusirnya. Akan
tetapi apabila dipandang menurut prinsip keadilan agraria, alangkah baiknya bagi kita sebagai
pemilik tanah membiarkan orang tersebut menempati tanah kita.