Anda di halaman 1dari 10

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKTIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA 2021


JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SUTOMO
TAHUN AJARAN 2021/2022

KASUS SEMU KLIEN DATANG KE TEMPAT PELAYANAN


UNTUK DDST DAN DDTKASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

Disusun oleh:

1. Nur Izzatul Ulya Khoiro (P27824120047)


2. Rika Happy Octavia (P27824120052)
3. Salsabilla Oktavia Liawati (P27824120059)

Dosen Pengampu:
Astuti Setyani, SST.,M.Kes
1. Perhitungan Umur
2020 03

Tanggal kedatangan = 2021 04 10

Tanggal lahir = 2016 09 30

Usia anak = 4 tahun 6 bulan 10 hari

2. Kasus
Kasus DDTK
Ibu Farah membawa anaknya bernama An.Dina datang ke PBM bidan Mawar pada tanggal
10 april 2021 ibu Farah mengatakan bahwa anaknya mengalami keterlambatan berbicara.
Dari hasil anamnesa diketahui bahwa anaknya lahir pada 30 september 2016.

Kasus DDST
An. Ali dibawa ibunya ke Posyandu pada tanggal 10 april 2021 untuk mengetahui kelainan
perkembangan An. Eli di usia 4 tahun 6 bulan 10 hari, dengan tanggal lahir 30 september
2016

PENGKAJIAN DDTK (DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG) Deteksi Dini


Penyimpangan Perkembangan
1. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

LEMBAR KERJA KPSP PADA ANAK USIA 48 BULAN


1. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar Ya Tidak
sedikitnya 3 meter?
2. Setelah makan apakah anak mencuci dan mengeringkan Sosialisasi Ya Tidak
tangannya dengan baik sehingga anda tidak perlu &
mengulanginya? Kemandirian
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika Gerak Kasar Ya Tidak
perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda melakukan
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik
atau lebih ?
4. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Gerak Kasar Ya Tidak
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan
mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa
didahului lari
5. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Gerak Halus Ya Tidak
Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas
kosong yang tersedia. Apakah anak dapat menggambar
lingkaran?

Jawab : YA

Jawab : TIDAK
6. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di Gerak Halus Ya Tidak
atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
(Kubus yang digunakan ukuran 2,5 - 5 cm)
7. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau Sosialisasi Ya Tidak
permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti &
aturan bermain ? Kemandirian
8. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, Sosialisasi Ya Tidak
baju atau kaos kaki tanpa dibantu ? (Tidak termasuk &
memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) Kemandirian
9. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa Bicara & Ya Tidak
dibantu? Jawab TIDAK jika hanya menyebutkan Bahasa
sebagian namanya atau ucapannya sulit di mengerti

Keterangan : Yang berwarna merah merupakan jawaban


Interpretasi : Karena jumlah jawaban “YA” ada 6 maka perkembangan anak menunjukkan
penyimpangan (P) dan jawaban “TIDAK” ada 3 pada perkembangan
Intervensi :
a. Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada anak lebih sering lagi,
setiap saat dan sesering mungkin.
b. Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak untuk mengatasi
penyimpangan/mengejar ketertinggalannya.
c. Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit yang
menyebabkan penyimpangan perkembangannya.
d. Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan daftar KPSP yang
sesuai dengan umur anak.
e. Jika hasil KPSP ulang jawaban “YA” tetap 6 maka kemungkinan ada penyimpangan (P).

2. Tes Daya Lihat (TDL)


Sarana dan Alat : ruangan yang bersih, tenang, terang, 2 kursi, poster E yang
digantung, kartu E dipegang anak, alat penunjuk, buku
Tata pelaksanaan TDL :
a. Siapkan sarana dan alat
b. Gantung poster E setinggi mata anak
c. Letakkan kursi anak dengan jarak 3 meter dari poster E
d. Berikan kartu E pada anak
e. Latih anak mengarahkan kartu E sesuai poster E
f. Tutup sebelah mata anak dengan buku
g. Tunjuk huruf poster E mulai dari baris pertama, minta anak mengarahkan kartu E sesuai
huruf yang ditunjuk
h. Ujilah keberhasilan anak
i. Ulangi untuk mata yang sebelah
j. Tulis baris E terkecil pada kertas yang tersedia
Mata kanan : gangguan
Mata kiri : gangguan
Interpretasi : Anak tidak mampu mencocokkan huruf E sampai pada baris ketiga, baik dengan
mata kiri maupun mata kanan, maka kedua mata anak mengalami gangguan penglihatan

3. Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas (GPPH)

FORMULIR DETEKSI DINI


GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS (GPPH)
(Abbreviated Conners Ratting Scale)
Kegiatan yang diamati 0 1 2 3
1. Tidak kenal lelah, atau aktivitas yang berlebihan √
2. Mudah menjadi gembira, impulsive √
3. Mengganggu anak lain √
4. Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah dimulai, rentang √
perhatian pendek
5. Menggerak – gerakkan anggota badan atau kepala secara terus √
menerus
6. Kurang perhatian, mudah teralihkan √
7. Permintaannya harus segera dipenuhi, mudah menjadi frustasi √
8. Sering dan mudah menangis √
9. Suasana hatinya mudah berubah dengan cepat dan drastis √
10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga √
Jumlah 0 4 8 6
Nilai Total : 18
Keterangan
0 : tidak pernah
1 : kadang
2 : sering
3 : selalu
Interpretasi : Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan GPPH adalah total nilai 18, sehingga
dapat disimpulkan anak mengalami GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas)
PENGKAJIAN DDST (DENVER DEVPLOPMENT SCREENING TEST)

Umur anak : 4 tahun 6 bulan

*Keterangan :
P : yang tertembus garis umur
P : yang sudah tertembus garis umur
P : yang belum tertembus garis umur
Interpretasi:
Sektor Personal Sosial
I. Tugas yang tertembus garis
II. umur
a. Mengambil makan P
b. Gosok gigi tanpa bantuan P
c. Bermain ular tangga atau kartu P
d. Berpakaian tanpa bantuan P
III.Tugas yang sudah tertembus garis umur
a. Memakai T-Shirt P
b. Menyebut nama teman P
c. Cuci dan mengeringkan tangan P

Sektor Motorik Halus


I. Tugas yang tertembus garis umur
a. Menggambar orang 6 bagian P
b. Mencontoh ditunjukkan P
c. Memilih garis yang lebih panjang P
d. Mencontoh ● P
e. Menggambar orang 3 bagian P
II. Tugas yang sudah tertembus garis umur
a. Mencontoh P
b. Menggoyangan ibu jari P
c. Menara dari kubus P
III. Tugas yang belum tertembus garis
a. Mencontoh P

Sektor Bahasa
I. Tugas yang tertembus garis umur
a. Mengartikan 3 kata P
b. Berlawanan 2 P
c. Menghitung 6 kubus P
d. Mengetahui 3 kata sifat P
e. Mengartikan 5 kata P
f. Menyebut 4 warna P
g. Mengerti 4 kata depan P
h. Bicara semua dimengerti P
II. Tugas yang sudah tertembus garis umur
a. Mengetahui 4 kegiatan P
b. Kegunaan 3 benda P
c. Menghitung 1 kubus P

Sektor Motorik Kasar


I. Tugas yang tertembus garis umur
a. Berdiri 1 kaki 6 detik P
b. Berjalan tumit kejari kaki P
c. Berdiri 1 kaki 5 detik P
d. Berdiri 1 kaki 4 detik P
e. Berdiri 1 kaki 3 detik P
II. Tugas yang sudah tertembus garis umur
a. Melompat dengan 1 kaki P
b. Berdiri 1 kaki 2 detik P
c. Berdiri 1 kaki 1 detik P

Interpretasi:
1. Pada hasil pemeriksaan sektor personal sosial anak tidak ditemukan Fc dan Fd, maka anak
dinyatakan normal
2. Pada hasil pemeriksaan sektor motorik halus anak tidak ditemukan Fn,Fc dan Fd, maka anak
dinyatakan normal
3. Pada hasil pemeriksaan sektor bahasa anak tidak ditemukan Fc dan Fd, maka anak
dinyatakan normal
4. Pada hasil pemeriksaan sektor motorik kasar anak tidak ditemukan Fc dan Fd, maka anak
dinyatakan normal

III. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan DDTK pada anak “D” dan DDST pada anak “A” adalah
sebagai berikut:
1. KPSP: yang dilakukan pada anak “D” Terdapat jawaban “YA” ada 6 maka
perkembangan anak menunjukkan penyimpangan (P) dan jawaban “TIDAK” ada 3 pada
perkembangan
2. TDL pada anak “D” : Mata kanan (gangguan), Mata kiri (gangguan)
3. GPPH pada anak “D” : total nilai 18, sehingga dapat disimpulkan anak mengalami GPPH
(Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas).
4. DDST : pada anak “A”
 Sektor Personal Sosial: Lulus
 Sektor Motorik Halus: Lulus
 Sektor Bahasa: Lulus
 Sektor Motorik Kasar: Lulus
Perkembangan - perkembangan berikutnya sesuai bertambahnya usia anak perlu
pemeriksaan kembali dan orang tua perlu memberikan latihan dan menstimulus
perkembangan anak sesering mungkin.

 Edukasi pada orang tua atau keluarga:


1. Libatkan orang tua atau keluarga dalam permaian edukasi sesuai usiannya.
2. Libatkan anak dalam acara keluarga, seperti ajak anak makan bersama, bermain
bersama.
3. Konsulkan ke rahabilitasi medik, seperti Terapi Okupasi (terapi medis yang terarah
bagi pasien fisik maupun mental, dalam rangka memulihkan kembali fungsi seseorang
sehingga dia dapat mandiri semaksimal mungkin).
4. Menerapkan hasil terapi untuk dilakukan sehari – hari di rumah. Terapkan dan ajarkan
anak untuk beraktivitas dengan teman – teman di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai