0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan4 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tingkat pengetahuan perawat IGD tentang skrining dan triase pasien selama pandemi COVID-19
2. Belum ada penelitian mendalam tentang skrining dan triase selama pandemi sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat IGD
3. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat IGD tentang skrining
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tingkat pengetahuan perawat IGD tentang skrining dan triase pasien selama pandemi COVID-19
2. Belum ada penelitian mendalam tentang skrining dan triase selama pandemi sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat IGD
3. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat IGD tentang skrining
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tingkat pengetahuan perawat IGD tentang skrining dan triase pasien selama pandemi COVID-19
2. Belum ada penelitian mendalam tentang skrining dan triase selama pandemi sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat IGD
3. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat IGD tentang skrining
SKRINING DAN TRIASE PASIEN SELAMA PANDEMI COVID-19
OLEH:
CECE KIRANI ARMIN
C051171329
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021 BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Coronavirus Disease-2019 merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada tanggal 7 Januari 2020. Sejak pertama kali ditemukan hingga saat ini, penularan virus sudah meluas hingga ke berbagai wilayah dunia, termasuk Indonesia. Kasus pertama konfirmasi COVID- 19 di Indonesia pertama kali dilaporkan pada tanggal 2 Maret 2020 dan pada tanggal 10 April 2020 sudah menyebar hingga ke 34 Provinsi di Indonesia. Proses penularan virus yang cepat membuat WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020 (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).
Memasuki awal tahun 2021 tepatnya tanggal 12 Januari 2021 kasus
konfirmasi COVID-19 di dunia mencapai 89 juta kasus dengan kasus kematian mencapai 1,9 juta kasus. Sementara di Indonesia kasus konfirmasi COVID-19 mencapai 846765 kasus dengan kasus kematian sebanyak 24.645. Untuk wilayah Sulawesi Selatan, kasus positif mencapai 37.129 kasus (4,4% dari jumlah terkonfirmasi nasional) dan kasus kematian sebanyak 650 kasus (1,8% dari jumah terkonfirmasi provinsi)(Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 2021).
Berkaitan dengan peningkatan kasus ini, pemerintah Indonesia telah
menyusun dan menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Dalam pedoman tersebut mengatur alur pelayanan pasien yang berbeda dengan sebelum pandemi. Salah satu strategi penanggulangan COVID-19 yang diatur dalam pedoman ini adalah proses manajemen klinis yaitu deteksi dini COVID-19 melalui skrining dan triase pada setiap titik fasyankes yaitu pada Instalasi Gawat Darurat (IGD). Dengan kriteria penilaian yaitu seluruh fasyankes dapat melakukan skrining terhadap COVID-19 dan dapat memberikan perawatan kepada seluruh pasien COVID-19 dan bukan pasien COVID-19 sesuai dengan standar(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).
Perbedaan alur pelayanan pasien sebelum dan selama pandemi terletak
pada prosedur penerimaan pasien. Selama pandemi COVID-19, pasien, pengunjung dan petugas rumah sakit harus melalui proses skrining sebelum memasuki Rumah Sakit. Proses skrining menggunakan kriteria gejala dan riwayat epidemiologis untuk menentukan pasien, pengunjung dan petugas rumah sakit termasuk kategori dicurigai COVID-19 atau tidak (Kemenkes RI, 2020).
Perbedaan ini harus diketahui oleh petugas kesehatan selama pandemi
COVID-19 sehingga dapat melakukan skrining dan triase dengan tepat.Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fathoni, Sangchan, & Songwathana (2013) tentang hubungan pengetahuan triase, pelatihan dan pengalaman kerja terhadap skill triase menemukan bahwa pengetahuan tentang triase berhubungan positif dengan skill triase perawat. (p<0,1, r=37). (Khairina, Malini, & Huriani, 2018) dalam menyebutkan bahwa pengetahuan perawat tentang triase memiliki hubungan paling erat dengan pengambilan keputusan perawat terhadap ketepatan pengisian skala triase
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat yang bertugas di IGD
selama pandemi, menyebutkan bahwa pelayanan pasien RSUD Baubau sesuai dengan standar yang diatur oleh rumah sakit dimulai dari proses screening seperti swab test dan pemeriksaan radiologis. Jika hasilnya reaktif pasien di pindahkan ke ruang isolasi covid dan jika hasil nonreaktif maka akan dipindahkan ke ruangan perawatan biasa. Alur yang sama juga diberlakukan di RS Wahidin Sudirohusodo Makasar. Namun, kedua rumah sakit ini tidak memberlakukan skrining menggunakan kriteria gejala dan riwayat epidemiologi sesuai dengan panduan teknis pelayanan rumah sakit yang telah disusun oleh Kementrian Kesehatan RI. Namun, kedua rumah sakit ini tidak memberlakukan skrining untuk petugas rumah sakit. Sehingga diperlukan pengetahuan dari tenaga kesehatan khususnya perawat tentang skrining dan triase selama pandemi COVID-19.
Berdasarkan gambaran yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang gambaran tingkat pengetahuan perawat IGD tentang skrining dan triase pasien selama pandemi COVID-19
I.2 Rumusan Masalah
Penyebaran virus dan peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia
membuat pemerintah Indonesia menyusun dan menetapkan pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19. Tenaga kesehatan yang berperan besar di Rumah Sakit, salah satu perannya adalah melakukan skrining dan triase di IGD sehingga penampisan dan pemilahan pasien sesuai dengan standar selama pandemi COVID-19. Sampai saat ini belum ada penelitian yang mendalam tentangskrining dan triase selama pandemi, sehingga peneliti tertarik untuk merumuskan masalah “Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan perawat IGD tentang skrining dan triase selama pandemi COVID-19”