Anda di halaman 1dari 4

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD TENTANG

SKRINING DAN TRIASE PASIEN SELAMA PANDEMI COVID-19

OLEH:

CECE KIRANI ARMIN

C051171329

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Coronavirus Disease-2019 merupakan penyakit menular yang disebabkan


oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang
pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada tanggal 7 Januari 2020. Sejak
pertama kali ditemukan hingga saat ini, penularan virus sudah meluas hingga ke
berbagai wilayah dunia, termasuk Indonesia. Kasus pertama konfirmasi COVID-
19 di Indonesia pertama kali dilaporkan pada tanggal 2 Maret 2020 dan pada
tanggal 10 April 2020 sudah menyebar hingga ke 34 Provinsi di Indonesia.
Proses penularan virus yang cepat membuat WHO menetapkan COVID-19
sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020 (Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2020).

Memasuki awal tahun 2021 tepatnya tanggal 12 Januari 2021 kasus


konfirmasi COVID-19 di dunia mencapai 89 juta kasus dengan kasus kematian
mencapai 1,9 juta kasus. Sementara di Indonesia kasus konfirmasi COVID-19
mencapai 846765 kasus dengan kasus kematian sebanyak 24.645. Untuk wilayah
Sulawesi Selatan, kasus positif mencapai 37.129 kasus (4,4% dari jumlah
terkonfirmasi nasional) dan kasus kematian sebanyak 650 kasus (1,8% dari jumah
terkonfirmasi provinsi)(Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 2021).

Berkaitan dengan peningkatan kasus ini, pemerintah Indonesia telah


menyusun dan menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Dalam pedoman tersebut
mengatur alur pelayanan pasien yang berbeda dengan sebelum pandemi. Salah
satu strategi penanggulangan COVID-19 yang diatur dalam pedoman ini adalah
proses manajemen klinis yaitu deteksi dini COVID-19 melalui skrining dan triase
pada setiap titik fasyankes yaitu pada Instalasi Gawat Darurat (IGD). Dengan
kriteria penilaian yaitu seluruh fasyankes dapat melakukan skrining terhadap
COVID-19 dan dapat memberikan perawatan kepada seluruh pasien COVID-19
dan bukan pasien COVID-19 sesuai dengan standar(Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 2020).

Perbedaan alur pelayanan pasien sebelum dan selama pandemi terletak


pada prosedur penerimaan pasien. Selama pandemi COVID-19, pasien,
pengunjung dan petugas rumah sakit harus melalui proses skrining sebelum
memasuki Rumah Sakit. Proses skrining menggunakan kriteria gejala dan riwayat
epidemiologis untuk menentukan pasien, pengunjung dan petugas rumah sakit
termasuk kategori dicurigai COVID-19 atau tidak (Kemenkes RI, 2020).

Perbedaan ini harus diketahui oleh petugas kesehatan selama pandemi


COVID-19 sehingga dapat melakukan skrining dan triase dengan tepat.Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Fathoni, Sangchan, & Songwathana (2013) tentang
hubungan pengetahuan triase, pelatihan dan pengalaman kerja terhadap skill triase
menemukan bahwa pengetahuan tentang triase berhubungan positif dengan skill
triase perawat. (p<0,1, r=37). (Khairina, Malini, & Huriani, 2018) dalam
menyebutkan bahwa pengetahuan perawat tentang triase memiliki hubungan
paling erat dengan pengambilan keputusan perawat terhadap ketepatan pengisian
skala triase

Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat yang bertugas di IGD


selama pandemi, menyebutkan bahwa pelayanan pasien RSUD Baubau sesuai
dengan standar yang diatur oleh rumah sakit dimulai dari proses screening seperti
swab test dan pemeriksaan radiologis. Jika hasilnya reaktif pasien di pindahkan ke
ruang isolasi covid dan jika hasil nonreaktif maka akan dipindahkan ke ruangan
perawatan biasa. Alur yang sama juga diberlakukan di RS Wahidin Sudirohusodo
Makasar. Namun, kedua rumah sakit ini tidak memberlakukan skrining
menggunakan kriteria gejala dan riwayat epidemiologi sesuai dengan panduan
teknis pelayanan rumah sakit yang telah disusun oleh Kementrian Kesehatan RI.
Namun, kedua rumah sakit ini tidak memberlakukan skrining untuk petugas
rumah sakit. Sehingga diperlukan pengetahuan dari tenaga kesehatan khususnya
perawat tentang skrining dan triase selama pandemi COVID-19.

Berdasarkan gambaran yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk


melakukan penelitian tentang gambaran tingkat pengetahuan perawat IGD tentang
skrining dan triase pasien selama pandemi COVID-19

I.2 Rumusan Masalah

Penyebaran virus dan peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia


membuat pemerintah Indonesia menyusun dan menetapkan pedoman pencegahan
dan pengendalian Covid-19. Tenaga kesehatan yang berperan besar di Rumah
Sakit, salah satu perannya adalah melakukan skrining dan triase di IGD sehingga
penampisan dan pemilahan pasien sesuai dengan standar selama pandemi
COVID-19. Sampai saat ini belum ada penelitian yang mendalam tentangskrining
dan triase selama pandemi, sehingga peneliti tertarik untuk merumuskan masalah
“Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan perawat IGD tentang skrining dan
triase selama pandemi COVID-19”

I.3 Tujuan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai