(WHO, 2021)
KOTA MAKASSAR :
Berdasarkan uraian masalah yang telah dijelaskan secara ringkas di latar belakang
memberikan dasar bagi peneliti untuk mengetahui “Bagaimana gambaran tingkat stres dan
mekanisme koping mahasiswa profesi ners Universitas Hasanuddin Makassar terhadap
kejadian pandemi COVID-19”
Tujuan Penelitian
●Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat stress dan mekanisme
koping mahasiswa profesi ners Universitas Hasanuddin Makassar terhadap kejadian pandemic
COVID-19.
●Tujuan Khusus
1) Untuk mengidentifikasi tingkat stress yang dialami oleh mahasiswa profesi ners
Universitas Hasanuddin terhadap pandemi COVID-19.
2) Untuk mengetahui mekanisme koping yang dimiliki mahasiswa profesi ners Universitas
Hasanuddin terhadap pandemi COVID-19.
Manfaat Penelitian
●Bagi Mahasiswa
1. Dapat digunakan di bidang penelitian dan pendidikan untuk membantu dalam penelitian
lanjutan.
2. Dapat meningkatkan pengetahuan peneliti tentang kajian tulis ilmiah dan menambah
pengalaman dalam melakukan penelitian.
●Stres distimulasi karena ada yang hilang dari diri kita atau kita tidak dapat mencapai suatu hal. Apabila kita
gagal menilai suatu kejadian dengan positif, maka kita akan menghadapi stress yang mengganggu.
Sebaliknya, jika kita memaknai sesuatu kejadian dengan positif, maka kita tidak akan menghadapi stress
yang mengganggu. Stres bersifat universality, yang berarti setiap orang dapat mengalaminya, hanya saja cara
mengungkapkannya yang berbeda atau diversity. Respons yang berbeda tersebut dikarenakan mekanisme
koping yang digunakan oleh individu (Donsu, 2017).
Perbedaan Stres dan
Kecemasan
Ansietas (Kecemasan)
● Ansietas merupakan pengalaman individu yang bersifat subjektif, yang sering bermanifestasi sebagai
perilaku yang disfungsional yang diartikan sebagai perasaan kesulitan dan kesusahan terhadap
kejadian yang tidak diketahui dengan pasti (Varcarolis, 2007)
● Kecemasan mengandung arti sesuatu yang tidak jelas & berhubungan dengan perasaan yang tidak
menentu dan tidak berdaya (Stuart & Sundeen, 1995).
● Kecemasan dapat didefinisikan sebagai ketakutan, ketegangan, atau kegelisahan dari antisipasi
bahaya, yang sumbernya sebagian besar tidak diketahui atau tidak dikenali. Kecemasan dapat
dianggap sebagai patologis ketika mengganggu fungsi sosial dan pekerjaan, pencapaian tujuan yang
diinginkan, atau kenyamanan emosional (Black & Andreasen, 2014).
● Kecemasan adalah suasana hati yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan pikiran khawatir dan
takut, dan terkadang tanpa adanya ancaman yang nyata (Shin & Liberzon, 2010).
● Ansietas adalah rasa takut yang tidak jelas disertai dengan perasaan ketidakpastian, ketidakberdayaan,
isolasi dan ketidakamanan. Ansietas dirasakan ketika seseorang merasa dirinya terancam (Stuart,
2016).
Stres & Kecemasan
● Stress dan kecemasan adalah sesuatu yang saling berhubungan, bahkan merupakan suatu proses
yang dinamis. Keadaan yang mengancam sering kali akan membuat seseorang merasa tertekan,
sehingga dapat menimbulkan ketegangan secara fisik dan psikologis. Saat individu mengalami
stress, dirinya akan menganggap situasi yang membuat dirinya tertekan dan hal itu dianggap
sebagai suatu ancaman terhadap ego dan harga dirinya yang dapat menyebabkan seseorang cemas
(Candra, Harini & Sumirta, 2017).
● Istilah stres dan kecemasan sering digunakan secara bergantian. Perbedaan utama mereka adalah
bahwa kecemasan biasanya merupakan perasaan yang tidak secara langsung dan tampaknya
terkait dengan isyarat eksternal atau ancaman obyektif. Di sisi lain, stres adalah respons langsung
terhadap tuntutan sehari-hari dan dianggap lebih adaptif daripada kecemasan (Giannakakis, et al.,
2017). Namun demikian, kecemasan dan stres biasanya melibatkan sensasi fisik yang serupa,
seperti detak jantung yang lebih tinggi, telapak tangan berkeringat, perut yang mual, dll (Helgoe,
Wilhelm, & Kommor, 2005).
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.