Disusun Oleh
NIM : A1C318003
PENDAHULUAN
Atom merupakan salah satu cabang ilmu fisika (fisika inti) yang mengalami
perkembangan sangat pesat setelah J.J Thomson menemukan partikel berupa
elektron. Penemuan ini telah berhasil mengubah pendapat para ahli fisika pada
saat itu. Atom bukan lagi partikel terkecil dari unsur, karena ternayata atom masih
bisa dibagi lagi menjadi beberapa bagian seperti elektron. Berawal dari penemuan
J.J Thomson tersebut, para ahli fisika melakukan berbagai penelitian untuk
menemukan gambaran (model) atom yang sebenarnya. Salah satu model atom
tersebut adalah model atom Niels Bohr. Model atom ini berhasil menjelaskan
spektrum garis radiasi atom hidrogen dengan memperkenalkan adanya
tingkattingkat energi diskrit dalam atom. Setelah Niels Bohr menemukan tingkat-
tingkat energi dalam atom, ilmuwan Franck dan Hertz ingin membuktikan model
atom Niels Bohr dengan melakukan eksperimen menggunakan atom mercury
yang ditumbuk oleh elektron dari katoda. Frank dan Hertz berhasil membuktikan
adanya tingkat-tingkat energi diskrit dalam atom dan tingkat-tingkat energi ini
sama dengan yang terdapat pada spektrum garis (Beiser, 2000).
Beberapa kelebihan dan kelemahan dari teori model atom Bohr adalah ia dapat
menjawab kelemahan dalam model atom Rutherford dengan mengaplikasikan
teori kuantum tentang orbital atom, ia mampu memprediksikan energi total dari
sebuah elektron atom dan ia dapat menerangkan dengan jelas garis spektrum
pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi) dari atom hidrogen. Disamping itu,
kelemahan dari teori model atom Bohr adalah terjadi penyimpangan untuk atom
yang lebih besar dari hydrogen dan ia tidak dapat menerangkan efek Zaeman dan
juga efek Strack.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
elektron yang energinya dapat divariasikan dengan menggunakan alat percobaan
seperti gambar berikut :
Prinsip kerja alat percobaan ini yaitu ketika elektron dipanaskan dengan
sebuah filamen pemanas maka elektron-elektron tersebut akan meninggalkan pelat
katoda dipercepat menuju sebuah kisi oleh dengan beda potensial v yang dapat
diatur. Elektron dengan energi volt atau electron-volt (ev) dapat menembusi kisi
dan jatuh pada pelat anoda, jika v lebih besar dari vo , suatu tegangan perlambat
kecil antara kisi dan pelat katoda. Arus electron yang mencapai pelat anoda diukur
menggunakan ammeter A.
3
mudah dipahami dan dapat diterima pada waktu itu. Akan tetapi, teori atom Bohr
memiliki beberapa kelemahan, diantaranya sebagai berikut : Jika atom
ditempatkan dalam medan magnet maka akan terbentuk spektrum emisi yang
rumit. Gejala ini disebut efek Zeeman (perhatikan Gambar 2.2).
Gambar 2.2 Spektrum atom hidrogen terurai dalam medan magnet (efek
Zeeman).
4
Hubungan antara medan magnetik eksternal dengan jarak perpecahan garis
spektral
pada kasus efek Zeeman normal, secara teori adalah terpecah menjadi tiga
garis spektral dengan frekuensi yang berbeda yaitu (υ + ∆υ), (υ),dan (υ -∆υ).
Menurut Sunarya (2007), Kelemahan model atom Bohr lainnya yaitu jika
atom ditempatkan dalam medan listrik maka akan menghasilkan spektrum halus
yang rumit. Gejala ini disebut efek Strack. Efek Starck adalah pergeseran atau
pemisahan garis spektrum atom menjadi beberapa komponen disebabkan oleh
adanya medan listrik eksternal. Efek ini analog dengan efek Zeeman, yaitu
pemisahan sebuah garis spektral menjadi beberapa komponen karena
adanya medan magnet.
5
Gambar 2.4 Tabung sinar kanal untuk penyelidikan emisi atom dalam suatu
medan listrik : Efek Stark. Potensial antara katode C dan elektrode H dapat
setinggi 8000 V. Hasil pemisahan garis-garis spektrum diamati melalui jendela W.
Efek Stark lebih sukar diamati secara eksperimen daripada efek Zeeman,
karena perlu membangkitkan medan listrik tinggi tanpa loncatan bunga api listrik.
Salam fisika eksperimen, efek Stark jauh kurang diperhatikan dibandingkan
dengan efek Zeeman.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kekurangan dari teori atom Niels Bohr adalah Bohr tidak dapat
menejelaskan efek Zeeman yang merupakan gejala tambahan garis-garis spektrum
jika atom-atom tereksitasi diletakan dalam medan magnet, dan efek Strack yang
merupakan pergeseran atau pemisahan garis spektrum atom menjadi beberapa
komponen disebabkan oleh adanya medan listrik eksternal.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang materi di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya
dapat dipertanggung jawabkan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Sunarya, Yayan., dan Setiabudi, Agus. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia.
Tarmizi. (2016). Fisika Moderen. Edisi ke-2. Banda Aceh : Syiah Kuala
University Press.