Anda di halaman 1dari 26

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM DAGANG

BUKU KESATU BAB 6 (SURAT WESEL/BILL OF EXCHANGE/DRAFT)

ISI WESEL 1. Pemberian nama "Surat Wesel” yang dimuat dalam teksnya sendiri dan dalam bahasa surat itu;
2. Perintah tak bersyarat untuk membayar suatu jumlah uang tertentu;
Pasal 100
3. Nama orang yang harus membayar (Tertarik);
4. Penunjukan hari jatuh tempo pembayaran;
5. Penunjukan tempat pembayaran harus dilakukan;
6. Nama orang penerima pembayaran atau pihak yang ditunjuk kepada siapa pembayaran itu dilakukan;
7. Pernyataan hari ditandatangani beserta tempat penarikan surat Wesel itu;
8. Tanda tangan orang yang mengeluarkan surat Wesel itu (penarik).

PENGECUALIAN ISI Dalam hal isi wesel 1-8 di atas tidak 1) Surat Wesel yang 2) Bila tidak terdapat 3) Surat Wesel yang tidak
WESEL tercantum maka tidak bisa dikatakan tidak ditetapkan hari penunjukan tempat khusus, menunjukkan tempat
surat Wesel, kecuali: jatuh tempo maka tempat yang tersebut penarikan, dianggap telah
Pasal 101
pembayarannya, di samping nama tertarik ditandatangani di tempat
dianggap harus dianggap sebagai tempat yang tercantum di samping
dibayar pada hari pembayaran dan tempat nama penarik.
ditunjukkannya. domisili tertarik.

PENARIK 1. Surat Wesel dapat dibuat kepada 2. Dapat ditarik atas diri 3. Dan yang dapat ditarik atas 4. Penarik dianggap menarik
orang yang ditunjuk oleh penarik. penarik sendiri. tanggungan pihak ketiga. atas tanggungan diri sendiri,
Pasal 102
bila dari surat Wesel itu atau
dari surat pemberitahuannya
tidak ternyata atas beban
siapa hal wesel ditarik.

WESEL INKASO 1. Bila penarik mencantumkan pada surat Wesel pernyataan 2. Pada surat Wesel demikian 3. Amanat yang termuat dalam
(Memungut) "harga untuk diinkaso" atau "untuk inkaso" atau "dalam para debitur Wesel hanya surat Wesel inkaso tidak
pemberian kuasa", atau pernyataan lain yang membawa arti dapat melakukan upaya- berakhir karena
Pasal 102a
perintah untuk memungut semata-mata, maka upaya bantahan terhadap meninggalnya pemberi
penerimanya dapat menggunakan semua hak yang timbul dari pemegang, yang sedianya amanat atau pemberi amanat
surat Wesel, akan tetapi Ia tidak dapat mengendosemenkan dapat mereka gunakan menjadi tidak cakap hukum.
kepada pihak lain selain dengan cara pemberian kuasa. terhadap penarik.

TEMPAT BAYAR Surat Wesel dapat dibayar di tempat kediaman pihak ketiga, baik di tempat domisili tertarik, maupun di tempat lain.
Pasal 103

KLAUSULA BUNGA 1. Dalam suatu surat Wesel yang harus dibayar atas 2. Dalam tiap-tiap surat Wesel lain, klausula bunga ini harus
penunjukannya atau dalam jangka waktu tertentu setelah dianggap tak tertulis. Dasar menghitung bunganya ditentukan
Pasal 104
penunjukannya, penarik bisa menentukan bahwa jumlah uang mulai tanggal penandatanganan surat Wesel, kecuali bila
itu berbunga. ditunjuk hari lain.

DISCREPANCY/ 1. Surat Wesel yang jumlah uangnya dengan lengkap ditulis 2. Surat Wesel yang jumlahnya berkali-kali ditulis dengan lengkap
KETIDAKSESUAIAN dengan huruf dan juga dengan angka, maka bila terdapat baik dengan huruf maupun dengan angka, maka bila terdapat
PENULISAN perbedaan, berlaku menurut jumlah uang yang ditulis lengkap perbedaan, hanya berlaku sebesar jumlah yang terkecil.
dengan huruf.
Pasal 105

TANDATANGAN Pasal 106 Pasal 107


PADA WESEL
(Keabsahan Tanda Tangan) (Wakil Penandatangan)
Apabila surat Wesel memuat tanda tangan orang-orang yang Setiap orang yang membubuhkan tanda tangannya di atas surat
menurut hukum tidak cakap untuk mengikatkan diri dengan Wesel sebagai wakil dari orang lain atas nama siapa ia berwenang
menggunakan surat Wesel, memuat tanda tangan palsu, tanda untuk bertindak, Ia sendiri terikat berdasarkan surat Wesel itu,
tangan dari orang rekaan belaka, atau tanda tangan orang-orang dan apabila telah membayarnya, mempunyai hak yang sama
yang karena apapun sebabnya tidak dapat mengikat diri mereka seperti yang semestinya ada pada orang yang diwakilkannya itu.
yang telah membubuhkan tanda tangannya tersebut atau atas Hal itu berlaku juga terhadap seorang wakil yang bertindak
nama siapa tandatangan itu ditaruhnya, biarpun demikian, melampaui batas kewenangannya.
perikatan-perikatan orang-orang lain yang tanda tangannya
terdapat dalam surat Wesel itu tetap berlaku sah.

TANGGUNGAN Penarik suatu wesel harus menanggung akseptasinya dan Ia boleh mengecualikan diri dari kewajibannya menanggung
AKSEPTASI pembayarannya. akseptasi; namun tiap-tiap klausul untuk mengecualikan diri dari
kewajibannya menanggung pembayaran, harus dianggap tak
Pasal 108
tertulis.

PEMENUHAN Jika ada suatu surat Wesel, yang tidak lengkap pada saat ditariknya dan kemudian telah dibuat lengkap, bertentangan dengan
PERJANJIAN perjanjian-perjanjian yang telah dibuat, maka manakalan perjanjian-perjanjian itu tidak dipenuhi, maka kepada pemegang wesel tidak
UNDERLYING dapat diajukan tentang tidak dipenuhinya perjanjian-perjanjian itu kecuali pemegang telah memperoleh surat wesel itu dengan itikad
buruk atau disebabkan oleh kesalahan/keteledoran yang besar.
Pasal 109
PENERIMA BAYAR Pasal 109 a Pasal 109 b Pasal 109 c
DAN KESEDIAAN
DANA TERTARIK
Penarik berkewajiban untuk Penarik atau seseorang atas Tertarik dianggap telah mempunyai dana yang
menetapkan berdasarkan pilihan tanggungan siapa surat wesel ditarik, diperlukan itu, bila pada waktu jatuh tempo
penerima, apakah harus dibayarkan berkewajiban untuk berusaha agar pembayaran surat wesel itu, atau pada saat di mana
kepada penerima sendiri atau kepada tertarik mempunyai dana yang cukup berdasarkan pasal 142 alinea ketiga pemegang dapat
orang lain; dalam hal kedua-duanya guna membayar, sekalipun jika surat menggunakan hak regresnya, tertarik berutang
itu kepada tertunjuk atau tanpa wesel itu harus dibayar pada pihak kepada penarik atau kepada orang yang atas
tambahan kata "kepada tertunjuk ", ketiga, tapi dengan pengertian, bahwa fvgfdsazxcvbebannya telah ditarik wesel, suatu
ataupun dengan penambahan suatu penarik sendiri secara pribadi jumlah uang yang sudah dapat ditagih, paling sedikit
istilah seperti dimaksud dalam pasal bagaimanapun bertanggung jawab sama dengan jumlah pada surat wesel itu.
110 alinea kedua. pada pemegang dan para endosan
sebelumnya.
ENDOSEMEN
Pasal 110 1. Setiap surat wesel, juga yang 2. Apabila dalam surat-wesel itu 3. Endosemen itu bahkan dapat dilakukan untuk
tidak dengan tegas berbunyi penarik telah muatkan kata-kata keuntungan tertarik, baik sebagai akseptan
Pengalihan Secara
kepada tertunjuk, dapat tidak kepada tertunjuk atau suatu ataupun bukan, untuk keuntungan penarik atau
Endosemen atau
dipindahkan ke tangan orang lain istilah lain sebagainya, maka surat setiap debitur wesel. Orang-orang ini dapat
Cessie
dengan jalan endosemen. wesel itu tidak dapat dipindahkan mengendosemenkan lagi surat wesel itu.
kepada orang lain melainkan dalam
bentuk cessie biasa dengan segala
akibatnya. Suatu endosemen yang
dilakukan dalam surat-wesel yang
demikian, berlaku sebagai cessie
biasa.

Pasal 111 1. Endosemen itu harus tidak 2. Endosemen untuk sebagian adalah 3. Endosemen atas-tunjuk berlaku sebagai
bersyarat. Setiap syarat yang batal. endosemen dalam blangko.
Syarat Endosemen
dimuat padanya dianggap tidak
ditulis.

Pasal 112 1. Endosemen itu harus diadakan di 2. Endosemen itu dapat membiarkan 3. Dalam hal yang terakhir, agar dapat berlaku sah,
atas surat wesel itu atau pada pihak yang diendosemenkan endosemen itu harus dibuat di halaman belakang
Penulisan
lembaran yang dilekatkan (penerima pengalihan/endorsee) surat wesel itu atau pada lembaran
Endosemen
padanya (lembaran sambungan). tidak disebut, atau endosemen itu sambungannya.
Hal itu harus ditandatangani oleh terdiri dari tanda tangan belaka dari
pihak pengalih/endosan. pihak pengalih/endosan
(endosemen blangko).

Pasal 113 1. Dengan endosemen itu semua 2. Bila endosemen itu dalam blangko, maka pemegangnya (endorsee) dapat:
hak-hak yang bersumber pada 1) mengisi blangko itu baik dengan namanya sendiri ataupun nama orang lain;
Hak
surat wesel itu dipindahkan ke 2) mengendosemenkan lebih lanjut surat wesel itu dalam blangko atau kepada orang lain;
Endorsee/Penerima
tangan pihak lain. 3) menyerahkan surat wesel itu kepada pihak ketiga tanpa mengisi blangko itu dan tanpa
Pengalihan
mengendosemenkannya.

Pasal 114 1. Kecuali bila dipersyaratkan lain, 2. Endosan dapat melarang pengendosemenan baru; dalam hal demikian, endosan tidak
maka endosan menjamin menangung akseptasi dan pembayarannya terhadap siapa surat wesel itu diendosemenkan
Tanggungan
akseptasi dan pembayarannya. kemudian.
Akseptasi oleh
Endosan
Pasal 115 1. Barang siapa memegang suatu 2. Bila seseorang dengan jalan apa pun juga telah kehilangan surat wesel yang dikuasainya,
surat Wesel harus dianggap maka pemegang yang menunjukkan haknya dengan cara seperti yang diatur dalam alinea
Keabsahan
sebagai pemegang yang sah, di atas, tidak diwajibkan untuk melepaskan surat wesel itu, kecuali bila Ia telah
Pemegang Wesel
apabila ia dapat membuktikan memperolehnya dengan itikad buruk, atau karena suatu kesalahan yang besar.
(Holder)
haknya, dengan memperlihatkan
suatu deretan endosemen yang
tak terputus atas surat Wesel itu,
bahkan jika endosemen terakhir
dibuat sebagai endosemen
blanko.

Endosemen-endosemen yang
dicoret dianggap tidak ditulis. Bila
endosemen blanko diikuti oleh
endosemen lain, maka
penandatangan endosemen
terakhir dianggap telah
memperoleh surat wesel itu
karena endosemen blangko.

Pasal 116 Mereka (Pihak Tersangkut) yang ditagih berdasarkan surat wesel terhadap pemegangnya tidak dapat menggunakan bantahan-bantahan
berdasarkan hubungan pribadinya dengan penarik atau para pemegang yang terdahulu, kecuali bila pemegang wesel tersebut pada waktu
Bantahan
memperoleh surat wesel itu dengan sengaja telah bertindak dengan merugikan debitur.

Pasal 117 1. Bila endosemen memuat pernyataan "harga untuk diinkaso" 2. Pada surat Wesel demikian 3. Kuasa/Amanat yang termuat
atau "dalam pemberian kuasa", atau pernyataan lain yang para debitur Wesel hanya dalam Endosemen inkaso
Endosemen Inkaso
membawa arti perintah untuk memungut semata-mata, dapat melakukan upaya- tidak berakhir karena
maka pemegang wesel tersebut dapat menggunakan semua upaya bantahan terhadap meninggalnya pemberi kuasa
hak yang timbul dari surat Wesel itu, akan tetapi Ia tidak pemegangnya, seperti yang atau apabila pemberi kuasa
dapat mengendosemenkan kepada pihak lain selain dengan dapat mereka gunakan menjadi tidak cakap hukum.
cara pemberian kuasa. terhadap endosan.

Pasal 118 1. Apabila dalam endosemen itu dimuatkan kata-kata, “nilai 2. Para debitur wesel pun tidak bisa melakukan upaya-upaya
untuk jaminan'' atau “nilai untuk gadai'' atau kata-kata bantahan kepada para pemegang wesel berdasarkan hubungan
Endosemen sebagai
lainnya yang artinya memberikan jaminan gadai, maka pribadinya dengan endosan, kecuali pemegang wesel tersebut
Jaminan Gadai
pemegangnya dapat melaksanakan segala hak yang timbul pada waktu memperoleh surat wesel itu dengan sengaja telah
dari surat wesel itu, akan tetapi endosemen yang dilakukan bertindak dengan merugikan debitur.
olehnya hanya berlaku sebagai endosemen pemberian kuasa
belaka.
Pasal 119 1. Endosemen yang dilakukan setelah jatuh tempo pembayaran, 2. Kecuali dibuktikan sebaliknya, tiap-tiap endosemen tanpa
mempunyai akibat-akibat yang sama dengan endosemen yang tanggal dianggap dibuat sebelum lewat jangka waktu yang
Endosemen Setelah
dilakukan sebelum jatuh tempo. Akan tetapi endosemen yang ditentukan untuk membuat protes.
Jatuh Tempo
dilakukan setelah protes-non-pembayaran, atau setelah lewat
jangka waktu yang ditentukan untuk membuat protes itu,
hanya mempunyai akibat-akibat sebagai cessie biasa.
AKSEPTASI
Pasal 120 Sampai hari jatuh tempo pembayaran, surat wesel dapat diajukan oleh pemegang yang sah atau oleh orang yang semata-mata
hanya memegangnya belaka, kepada tertarik di tempat tinggalnya untuk akseptasi.
Pengajuan
akseptasi
Pasal 121 1. Dalam setiap surat wesel dapat 2. Penarik juga dapat 3. Penarik dapat juga 4. Setiap endosan dapat
ditentukan oleh penarik bahwa melarang dalam surat menentukan, bahwa menentukan, dengan atau
Kewajiban
surat wesel itu harus diunjukan wesel itu pengunjukan pengunjukan untuk tanpa penetapan jangka
Pengunjukan untuk
untuk akseptasi, dengan atau untuk akseptasi, akseptasi tidak dapat waktu, bahwa surat wesel itu
Akseptasi
tanpa penetapan suatu jangka kecuali dalam surat dilakukan sebelum suatu harus diunjukan untuk
waktu. wesel yang hari yang ditentukan. akseptasi, kecuali bila
pembayarannya harus penarik telah menerangkan,
ditagih dari pihak bahwa surat wesel itu tidak
ketiga atau di tempat dapat dimintakan akseptasi.
selain dari domisili
tertarik atau yang
harus dibayar pada
waktu tertentu setelah
diunjukannya.

Pasal 122 1. Surat-surat wesel yang harus dibayar pada suatu waktu 2. Penarik boleh 3. Para endosan boleh
setelah diunjukkannya, harus diunjukan untuk akseptasi memperpendek atau memperpendeknya.
Akseptasi setelah
dalam waktu satu tahun setelah hari tanggalnya. memperpanjang tenggang
Diunjukan
waktu itu.
Pasal 123 1. Tertarik berhak meminta supaya kepadanya dilakukan penunjukan wesel 2. Pemegang tidak berkewajiban untuk menyerahkan
untuk kedua kalinya pada keesokan harinya setelah hari penunjukan kepada tertarik surat wesel yang diunjukannya itu
Diunjukan Kedua
pertama. Mereka yang berkepentingan tidak diperkenankan untuk untuk akseptasi.
Kali
menggunakan sebagai dalih, bahwa permintaan itu tidak dikabulkan,
kecuali bila permintaan itu tercantum dalam protesnya.

Pasal 124 1. Akseptasi dibuat di atas surat 2. Dalam hal surat-wesel harus 3. Dalam hal akseptasi yang demikian tak
wesel. Hal itu dinyatakan dengan dibayar pada suatu waktu setelah dicantumkan tanggal, maka pemegang pun harus
Pencantuman
perkataan: "diakseptasi", atau ditunjukkan, atau surat wesel itu menuntut supaya kelalaian itu dinyatakan dengan
Akseptasi
dengan kata lain semacam itu; menurut persyaratan yang tegas jalan protes-pada-saatnya, dengan ancaman
dan ditandatangani oleh tertarik. harus ditunjukkan untuk akseptasi hukuman kehilangan hak regresnya terhadap para
Sebuah tanda tangan saja dari dalam jangka waktu tertentu, maka endosan dan penarik yang telah menyediakan
tertarik yang dibubuhkan di dalam akseptasi harus termuat dananya.
halaman depan surat wesel itu, tanggal hari akseptasi dilakukan,
berlaku sebagai akseptasi. kecuali pemegangnya minta hari
pengajuannya.
Pasal 125 1. Akseptasi itu tidak bersyarat, akan tetapi tertarik dapat 2. Setiap perubahan lain yang diadakan oleh akseptan berkenaan
membatasinya sampai sebagian dari jumlahnya. dengan hal yang dinyatakan dalam surat wesel itu, berlaku
Akseptasi Sebagian
sebagai penolakan akseptasi. Akan tetapi akseptan terikat
sesuai dengan isi akseptasinya.

Pasal 126 1. Bila penarik menetapkan pada surat wesel itu, bahwa 2. Bila surat wesel itu harus dibayar di tempat domisili tertarik,
pembayarannya harus dilakukan di tempat selain dari domisili maka ia dalam akseptasinya dapat menunjuk alamat di tempat
Penunjukan
tertarik, tanpa menunjuk orang ketiga di mana pembayaran itu juga di mana pembayarannya harus dilakukan.
Tempat bayar
harus dilakukan, maka tertarik dapat menunjuknya pada
dalam Akseptasi
akseptasinya. Dalam hal adanya kelalaian penunjukan yang
demikian, akseptan dianggap mengikatkan diri untuk
membayar pada tempat pembayaran.

Pasal 127 1. Dengan akseptasi itu tertarik mengikat diri untuk membayar 2. Dalam kelalaian pembayaran, pemegang sekalipun Ia penarik,
surat weselnya pada hari jatuh tempo pembayarannya. mempunyai tagihan langsung yang timbul dari surat wesel itu
Kewajiban bayar
terhadap akseptan, untuk segala sesuatu yang dapat ditagih
Tertarik/Akseptan
berdasarkan pasal-pasal 147 dan 148.
Pasal 127 a Barangsiapa memegang dana secukupnya yang khusus disediakan untuk pembayaran surat wesel yang telah ditarik atasnya,
diwajibkan melaksanakan akseptasinya, atas ancaman hukuman penggantian biaya, kerugian dan bunga terhadap penarik.
Pemegang dana
wajib
melaksanakan
akseptasi
Pasal 127 b 1. Janji untuk mengakseptasi suatu 2. Kerugian tersebut terdiri dari biaya 3. Bila penarikan surat wesel telah dilakukan atas
surat wesel, tidak berlaku sebagai protes dan penarikan surat wesel beban pihak ketiga, maka kerugian dan bunga
Kesanggupan/Janji
akseptasi, akan tetapi baru, bila surat wesel itu telah terdiri dari biaya protes dan ongkos-ongkos
memberikan hak bagi penarik ditarik atas beban penarik sendiri. penarikan surat wesel baru, dan dari jumlah yang
surat wesel tersebut untuk atas kredit surat wesel itu telah dibayar lebih dulu
menggugat penggantian kerugian oleh penarik, berdasarkan janji yang diperoleh
terhadap pihak yang dari si pemberi janji, kepada pihak ketiga itu.
menjanjikannya, yang menolak
memenuhi janjinya.

Pasal 127 c Penarik berkewajiban pada saatnya memberikan advies kepada tertarik tentang surat- wesel yang telah ditariknya dan apabila tidak
dilakukannya pemberian adveis itu, maka wajiblah ia akan mengganti segala biaya akibat penolakan akseptasi atau pembayaran surat
wesel itu.

Pasal 127 d Bila surat wesel itu ditarik atas beban orang ketiga, maka hanya orang inilah yang terikat pada akseptan.
Pasal 128 1. Bila tertarik mencoret akseptasi yang telah dilakukan atas surat 2. Akan tetapi bila tertarik telah menyatakan secara tertulis
wesel sebelum penyerahan kembali surat tersebut, dianggap tentang akseptasinya kepada pemegangnya atau kepada
akseptasinya telah ditolak. Dengan kemungkinan pembuktian seseorang yang tanda tangannya terdapat dalam surat
sebaliknya maka pencoretan itu dianggap telah terjadi sebelum wesel itu, maka Ia terikat terhadap orang ini sesuai
penyerahan kembali surat wesel itu. dengan isi akseptasinya.
AVAL (Penjaminan Pembayaran Wesel saat Hari Bayar)
Pasal 129 1. Pembayaran suatu surat wesel dapat dijamin dengan 2. Jaminan tersebut dapat diberikan oleh pihak ketiga, atau
perjanjian jaminan (aval) untuk seluruhnya atau sebagian dari bahkan oleh orang yang tanda tangannya terdapat dalam surat
Pemberian Aval
uang wesel itu. wesel itu.
Pasal 130 1) Aval ditulis dalam surat wesel yang dijaminnya atau pada lembaran sambungan.
2) Aval dinyatakan dengan kata-kata "baik untuk aval" atau pernyataan semacam itu; dan harus ditandatangani oleh pemberi aval.
Penulisan Aval
3) Tanda tangan saja dari pemberi aval pada halaman depan surat wesel berlaku sebagai aval, kecuali bila tanda tangan itu dari
dalam Wesel
tertarik atau penarik.
4) Aval juga dapat dilakukan dengan naskah tersendiri atau dengan sepucuk surat dengan menyebutkan tempat aval diberikan.
5) Dalam aval harus dicantumkan untuk siapa hal itu diberikan. Bila keterangan itu tidak ada, aval dianggap diberikan untuk penarik.

Pasal 131 1) Pemberi aval terikat dengan cara yang sama seperti orang yang diberi aval.
2) Perikatannya berlaku sah, sekalipun perikatan yang dijamin olehnya batal oleh sebab lain selain daripada cacat dalam bentuk.
Hak Avalist
3) Dengan membayarnya, pemberi aval memperoleh segala hak yang berdasarkan surat wesel itu dapat dilaksanakan terhadap pihak
siapa aval diberikan, dan terhadap mereka yang berdasarkan surat wesel itu terikat padanya.
JATUH TEMPO
Pasal 132 Surat wesel dapat ditarik:
a. Pada waktu ditunjukkan;
Kapan Jatuh Tempo
b. Pada waktu tertentu setelah pengunjukan;
c. Pada waktu tertentu setelah hari tanggalnya;
d. Pada hari tertentu;
e. Surat-surat wesel dengan hari jatuh tempo yang ditentukan lain atau dapat dibayar dengan angsuran adalah batal.
Pasal 133 1. Surat wesel yang ditarik sebagai wesel atas-tunjuk harus dibayar 2. Penarik dapat menetapkan, bahwa suatu surat wesel
pada waktu ditunjukkan. Surat wesel tersebut harus ditunjukan tidak boleh diajukan untuk dibayar sebelum hari tertentu.
Penentuan Jatuh
untuk dibayar dalam jangka satu tahun setelah hari Dalam hal demikian jangka waktu itu berjalan mulai hari
Tempo
tanggalnya. Penarik dapat memperpendek atau memperpanjang itu.
jangka waktu itu. Para endosan dapat memperpendek jangka waktu
itu.

Pasal 134 1. Hari jatuh tempo pembayaran suatu surat wesel yang ditarik untuk 2. Bila tidak ada protes maka akseptasi yang tidak
dibayar pada suatu waktu tertentu setelah pengunjukan, ditentukan bertanggal, terhadap akseptan dianggap telah dilakukan
Penentuan Jatuh
oleh hari tanggal akseptasi, atau hari tanggal protesnya. pada hari terakhir dari jangka waktu yang ditetapkan
Tempo berdasarkan
untuk pengajuan untuk akseptasi.
Tanggal Akesptasi
Pasal 135 1. Surat wesel yang ditarik untuk dibayar satu atau beberapa bulan setelah hari tanggalnya atau setelah diunjukkannya, harus dibayar
pada hari bulan yang bersamaan dengan hari bulan pembayaran itu harus dilakukan. Dalam hal tak adanya hari bulan yang
bersamaan, surat-wesel itu harus dibayar pada hari terakhir dari bulan itu.
2. Dalam hal surat-wesel itu ditarik satu atau beberapa bulan setelah hari tanggalnya atau setelah diunjukkannya, harus dihitung
dulu semua bulan yang penuh.
3. Jika hari bayar itu ditentukan pada permulaan, pada pertengahan (pertengahan Januari, pertengahan Februari dst.) atau pada
akhir sesuatu bulan, maka istilah-istilah itu harus diartikan: tanggal satu, tanggal limabelas, dan hari akhir bulan itu.
4. Pernyataan-pernyataan: "delapan hari", "lima belas hari", harus diartikan bukan satu atau dua minggu, melainkan suatu jangka
waktu dari delapan atau lima belas hari.
5. Pernyataan: "setengah bulan" berarti jangka waktu lima belas hari.

Psal 136 6. Hari jatuh tempo suatu surat wesel yang harus dibayar pada suatu hari tertentu, pada suatu tempat, di mana tanggalnya berlainan
dengan tanggal tempat pengeluarannya, dianggap telah ditetapkan menurut tanggal tempat pembayaran.
Tanggal yang
Berbeda
7. Hari pengeluaran suatu surat wesel yang ditarik antara dua tempat dengan tanggal yang berbeda dan harus dibayar pada waktu
tertentu setelah pengunjukannya, dijatuhkan pada hari yang sama dari tanggal tempat pembayaran, dan hari jatuh tempo
pembayarannya ditetapkan sesuai dengan itu.

8. Jangka waktu pengajuan surat wesel dihitung sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam alinea yang lalu.

9. Pasal ini tidak berlaku apabila dari sesuatu klausul yang dimuatkan dalam surat-wesel atau dari kata-kata yang dipakai didalamnya
dapat disimpulkan suatu maksud yang menyimpang darinya.
PEMBAYARAN
Pasal 137 Pasal 138 Pasal 139 Pasal 140 Pasal 141
1) Pemegang suatu 1) Di luar hal seperti yang 1) Pemegang surat wesel tidak 1) Surat wesel yang Bila tidak terjadi
surat wesel, yang tercantum dalam pasal 167b, dapat dipaksa untuk pembayarannya pengunjukan surat wesel
harus dibayar pada tertarik sambil membayar surat menerima pembayaran dipersyaratkan untuk untuk pembayaran, dalam
hari atau waktu wesel itu, dapat menuntut sebelum hari jatuh temponya. dilakukan dengan mata jangka waktu yang
tertentu setelah penyerahan surat wesel itu uang yang berlaku di ditetapkan dalam pasal
pengunjukan, harus kepadanya lengkap dengan 2) Tertarik yang membayar tempat pembayarannya, 137, maka tiap-tiap debitur
mengajukannya tanda pelunasan yang sah dari sebelum hari jatuh temponya, dapat dibayar dengan uang mempunyai wewenang
untuk pembayaran pemegangnya. melakukan hal itu atas dari negerinya menurut untuk menyerahkan jumlah
pada hari surat itu tanggung jawabnya sendiri. nilainya pada hari jatuh itu kepada yang berwajib,
harus dibayar, atau 2) Pemegang tidak boleh menolak temponya. Bila debitur lalai, untuk disimpan, atas biaya
satu dari antara dua pembayaran sebagian. 3) Barangsiapa membayar surat pemegang dapat menuntut dan tanggung jawab
hari kerja wesel pada hari jatuh menurut pilihannya, bahwa pemegangnya.
berikutnya. 3) Dalam hal pembayaran temponya, telah terbebas jumlah pada surat wesel itu
sebagian, tertarik dapat dengan sempurna, asalkan dibayar dalam uang
menuntut, bahwa tentang dari pihaknya tidak ada negerinya menurut kursnya,
2) Pengajuan surat pembayaran itu dinyatakan di penipuan atau keteledoran baik dari hari jatuh tempo
wesel kepada suatu atas surat wesel itu dan bahwa yang besar. Ia berkewajiban atau hari pembayaran
badan pemberesan untuk itu Ia mendapat tanda memeriksa tertibnya deretan dilakukan.
berlaku sebagai pembayaran. endosemen-endosemen,
pengajuan untuk tetapi tidak terhadap tanda 2) Nilai uang asing itu
pembayaran. Oleh tangannya. ditetapkan menurut
Gubernur Jenderal kebiasaan di tempat
(dalam hal ini 4) Bila ia, setelah melakukan pembayarannya. Akan
Presiden) akan pembayaran tanpa tetapi penarik dapat
ditunjuk badan- dibebaskan, diwajibkan menetapkan, bahwa jumlah
badan yang akan membayar untuk kedua uang yang harus dibayar
dipandang sebagai kalinya, maka Ia mempunyai harus dihitung menurut kurs
badan pemberesan hak-menagih kepada mereka yang ditetapkan dalam
dalam arti bab ini. yang telah memperoleh surat surat wesel tersebut.
wesel itu dengan itikad buruk,
atau mereka yang telah 3) Hal yang tercantum di atas
memperoleh karena tidak berlaku bila penarik
ketelodran yang besar. menetapkan, bahwa
pembayarannya harus
dilakukan dalam uang
tertentu yang ditunjuknya
(klausula pembayaran
sungguh dalam uang asing).
4) Bila jumlah dalam wesel itu
dinyatakan dalam uang
yang mempunyai nama
sama, akan tetapi
mempunyai nilai yang
berbeda dalam negeri
pengeluarannya dan negeri
tempat pembayarannya,
maka dianggap bahwa yang
dimaksud adalah uang dari
tempat pembayarannya.
HAK REGRES DALAM HAL NONAKSEPTASI ATAU NON PEMBAYARAN
Pasal 142 Pemegang surat wesel dapat melakukan hak regresnya terhadap para endosan, terhadap penarik dan para debitur wesel lainnya:
Kapan Hak Regres (KUHD 108, 109b, c, 114, 127, 131.)
Berlaku
Pada hari jatuh temponya/hari bayarnya: (KUHD 100-40.) yaitu bila pembayarannya tidak terjadi (KUHD 132 dst., 137, 141.)

Bahkan sebelum hari jatuh temponya:


1. bila akseptasi ditolak seluruhnya atau sebagian; (KUHD 120 dst., 125.)
2. dalam hal pailitnya tertarik, baik sebagai akseptan ataupun bukan dan sejak saat berlakunya penundaan pembayaran; (KUHD f435
6; F. 1 dst., 212 dst., 216.)
3. dalam hal pailitnya penarik dari surat wesel yang tidak dapat memperoleh akseptasinya (KUHD 1435,6; F. 1 dst.)

Pasal 143 1) Penolakan akseptasi atau 3) Protes nonpembayaran suatu 4) Protes nonakseptasi menjadikan Pengajuan untuk
pembayaran harus ditetapkan surat wesel yang harus pembayaran dan protes non pembayaran tidak perlu lagi.
Protes
dengan akta otentik (protes dibayar pada hari tertentu,
nonakseptasi atau atau pada waktu tertentu 5) Dalam pengangkatan para pengurus atas permintaan
nonpembayaran). setelah hari tanggalnya atau tertarik, akseptasi atau bukan akseptan, untuk
setelah pengunjukan, harus penundaan pembayaran, maka pemegangnya tidak dapat
2) Protes nonakseptasi harus dilakukan pada salah satu melakukan hak regresnya, sebelum surat wesel itu
diselenggarakan dalam jangka dari dua hari kerja yang diajukin kepada tertarik untuk pembayaran dan dibuat
waktu yang ditetapkan untuk berikut dari hari surat wesel protes.
pengajuan untuk akseptasi. Bila itu harus dibayar. Bila ini
dalam hal seperti yang diatur mengenai surat wesel yang 6) Bila tertarik, akseptan atau bukan akseptan, telah
dalam pasal 123 alinea pertama, harus dibayar atas-tunjuk, dinyatakan pailit, atau bila penarik surat wesel yang tidak
pengajuan pertama dilakukan maka protesnya harus dapat dimintakan akseptasi, dinyatakan pailit, maka
pada hari terakhir dari jangka dilakukan sesuai dengan untuk melakukan hak regresnya, pemegangnya cukup
waktu itu, maka protes itu masih ketentuan-ketentuan yang dengan memperlihatkan keputusan hakim, di mana
dapat dilakukan pada hari ditetapkan dalam alinea di dinyatakan kepailitan itu. (KUHD 120 dst., 125, 132 dst.,
berikutnya. atas untuk membuat protes 143b, 143d, 145, 171, 217; F. I dst., 212, 214)
nonakseptasi.

Pasal 143 a 1) Permintaan pembayaran surat 2) Bila surat wesel itu ditarik 3) Bila orang yang harus membayar surat wesel itu tidak
wesel dan protes yang untuk dibayar di tempat dikenal sama sekali atau tidak dapat ditemukan, maka
menyusulnya kemudian, harus tinggal lain yang ditunjuk, protes itu harus dilakukan pada kantor pos di tempat
dilakukan di tempat tinggal atau oleh orang yang tinggal yang ditunjuk untuk pembayaran, dan bila di sana
tertarik ditunjuk, baik di dalam tidak ada kantor pos, di daerah Gubememen di Jawa dan
afdeling (kini dapat Madura kepada asisten-residen dan di luar itu kepada
disamakan dengan Kepala Pemerintahan Daerah setempat. Demikianlah juga
kabupaten) yang sama harus dilakukan seperti itu, bila surat wesel ditarik untuk
maupun dalam kabupaten dibayar di luar kabupaten yang bukan tempat tinggal
lain, maka permintaan tertarik, dan tidak ditunjuk tempat tinggal untuk
pembayaran dan pembuatan melakukan pembayarannya. (KUHPerd. 1393; KUHD 100-
protes harus dilakukan di 31, 102, 126. 143b-2 sub21, 218a; F. 962.)
tempat tinggal yang ditunjuk
atau kepada orang yang
ditunjuk

Pasal 143 b 1) Semua protes, baik protes 2) Protes-protes itu memuat: 3) Bila protes itu
nonakseptasi maupun protes mengenai surat wesel
Protes dalam Akta
nonpembayaran harus dibuat 1. Salinan kata demi kata dari surat weselnya, dari yang hilang, cukuplah
Notariil
oleh notaris atau oleh juru sita. akseptasinya, dari endosemen-endosemen, dari avalnya dengan uraian yang
Hal itu harus disertai dua saksi. dan dari alamat-alamat yang dibuat di atasnya; seteliti-telitinya dari isi
2. Pernyataan, bahwa mereka telah memintakan akseptasi itu surat wesel itu, untuk
atau pembayarannya kepada orang-orang atau di tempat mengganti apa yang
yang disebut dalam pasal yang lalu dan tidak ditentukan dalam 10
memperolehnya; dari alinea yang lalu.
3. Pernyataan tentang alasan yang telah dikemukakan (KUHD 112, 124 dst.,
tentang nonakseptasi atau nonpembayaran; 130, 137, 155 dst., 169,
4. Peringatan untuk menandatangani protes itu, dan alasan- 167a dst., 218b; Not. 1,
alasan penolakannya; 20 dst.)
5. Pernyataan, bahwa ia, notaris atau juru sita, karena
nonakseptasi atau nonpembayaran itu telah memprotes.

Pasal 143 c Para notaris atau juru sita dengan ancaman untuk mengganti biaya-biaya, kerugian dan bunga, wajib untuk membuat salinan protes
tersebut dan memberitahukan hal itu dalam, dan membukukannya dalam register khusus, menurut urutan waktu, yang diberi nomor
Kewajiban Notaris
dan tanda pengesahan oleh Ketua Pengadilan Tinggi, bila tempat tinggal mereka dalam kabupaten di mana Pengadilan Tinggi itu
Membuat Daftar
berada, dan di luar itu, oleh hakim Pengadilan Negeri; bila ini tidak ada, terhalang atau tak mungkin bertindak, di daerah Gubememen
Protes
di Jawa dan Madura oleh Bupati dan di luar itu oleh Kepala Pemerintahan Daerah setempat. Mereka juga berkewajiban, bila
dikehendaki, untuk menyerahkan selembar atau lebih dari salinan-salinan protes itu kepada mereka yang berkepentingan. (KUHD
218c; Rv. 4,8).

Pasal 143 d Sebagai protes nonakseptasi, dan berturut-turut juga sebagai protes nonpembayaran, berlakulah keterangan yang dibuat di atas surat
wesel dengan izin pemegangnya, diberi tanggal dan ditandatangani oleh orang yang diminta akseptasinya atau pembayarannya, yang
berisi bahwa ia menolak, kecuali apabila penarik telah mencatat, bahwa ia menghendaki protes otentik. (KUHD 143, 217-20.)

Pasal 144 1) Pemegangnya harus memberitahu kepada endosannya dan kepada penariknya tentang nonakseptasi atau nonpembayaran itu
dalam empat hari kerja berikutnya terhitung sejak hari protes, atau bila surat wesel itu telah ditarik dengan klausula tanpa biaya,
berikut pada hari pengajuan.

2) Setiap endosan harus memberitahukan tentang pemberitahuan yang diterimanya dalam dua hari kerja berikut hari penerimaan
pemberitahuan tersebut, dengan menunjukkan nama dan alamat mereka yang telah melakukan pemberitahuan yang terdahulu,
dan demikian selanjutnya kembali pada penariknya. Jangka-jangka waktu ini berjalan mulai hari penerimaan pemberitahuan-
pemberitahuan yang lebih dahulu.

3) Bila sesuai dengan alinea yang lalu disampaikan pemberitahuan kepada seseorang yang tanda tangannya terdapat pada surat
wesel itu, harus disampaikan pemberitahuan yang sama dalam jangka waktu itu juga kepada pemberi avalnya. Bila seorang
endosan tidak menyatakan alamatnya atau menyatakannya dengan cara yang sukar dibaca, sudah cukuplah dengan pemberitahuan
kepada endosan yang lebih dahulu.

4) Barangsiapa harus mengadakan pemberitahuan, dapat melakukan hal itu dalam bentuk apa pun, bahkan dapat dengan hanya
mengirimkan kembali surat weselnya. Ia harus membuktikan, bahwa ia telah melakukan pemberitahuan itu dalam jangka waktu
yang telah ditetapkan. Jangka waktu tersebut dianggap telah diindahkan, bila surat yang memuat pemberitahuan itu dalam jangka
waktu tersebut telah disampaikan dengan pos. (KUHPerd. 1916)

5) Barangsiapa melakukan pemberitahuan itu tidak dalam jangka waktu tersebut di atas, tidak menyebabkan dirinya kehilangan hak;
bila ada alasannya, ia bertanggung jawab atas segala kerugian yang disebabkan oleh kelalaiannya, akan tetapi biaya, kerugian
dan bunga itu tidak mungkin melampaui jumlah pada wesel tersebut. (KUHPerd. 1243 dst.; KUHD 143 dst., 153, 219.)

Pasal 145 1) Penarik, seorang endosan atau seorang 2) Klausula ini tidak membebaskan 3) Bila Klausula itu dibuat oleh penarik,
pemberi aval, dapat membebaskan pemegang dari pengajuan surat wesel maka hal itu berakibat terhadap mereka
pemegangnya dari pembuatan protes itu dalam jangka-jangka waktu yang semua yang tanda tangannya terdapat
nonakseptasi atau nonpembayaran, ditetapkan ataupun dari pada surat wesel itu; bila hal itu dibuat
untuk melaksanakan hak regresnya, penyelenggaraan pemberitahuannya. oleh endosan atau pemberi aval, maka
dengan jalan klausula "tanpa biaya", Bukti tentang tidak diindahkannya hal ini hanya berakibat terhadap endosan
"tanpa protes" atau Klausula lain jangka waktu itu harus diberikan oleh atau pemberi aval saja. Bila pemegang
semacam itu yang ditulis dan mereka yang mendasarkan haknya mengadakan juga protes, meskipun ada
ditandatangani di atas surat wesel itu. atas hal itu terhadap pemegang. Klausula itu yang dibuat oleh penarik,
maka biaya-biayanya untuk itu adalah
atas bebannya. Bila Klausula itu berasal
dari seorang endosan atau seorang
pemberi aval, maka bila diadakan protes,
biayanya dapat ditagih pada mereka
semua yang tanda tangannya terdapat
pada surat wesel itu (KUHD 143, 143d,
147-1 sub 30, 220).

Pasal 146 1) Semua orang yang menarik, 2) Pemegang dapat menggugat orang- 4) Gugatan yang dilakukan terhadap salah
mengakseptasi, mengendosemen, atau orang ini, baik masing-masing seorang debitur wesel, tidak
menandatangani surat wesel untuk tersendiri, maupun bersama-sama, menghalangi gugatan kepada debitur
aval, terikat pada pemegangnya secara tanpa berkewajiban untuk lainnya, meskipun mereka mengikatkan
tanggung-renteng. Di samping itu juga mengindahkan urutan waktu mereka diri lebih belakangan daripada yang
pihak ketiga yang atas bebannya telah mengikatkan diri. digugat paling Pertama. (KUHPerd. 1280
ditarik surat wesel itu dan telah dst., 1283, 1292 dst.; KUHD 102 dst., 110
menikmati nilainya, bertanggungjawab 3) Hak itu pun diberikan juga kepada dst,, 120 dst., 127, 131, 152, 152a, 157,
pula terhadap pemegang. setiap orang yang tanda tangannya 165, 167, 221; P. 132; Rv. 299, 581-1 sub
terdapat pada surat wesel itu dan 11.)
telah membayarnya untuk memenuhi
kewajiban regresnya.

Pasal 146 a 1) Pemegang surat wesel yang diprotes tidak mempunyai hak apa pun atas uang cadangan penarik yang ada pada tertarik.
2) Bila surat wesel itu tidak diakseptasi, maka dalam hal kepailitan penarik, uang wesel termasuk harta bendanya (F. 19.).
3) Dalam hal akseptasi, tetaplah dana itu pada tertarik sampai jumlah dalam surat wesel itu, dengan tidak mengurangi kewajibannya
terhadap pemegang untuk memenuhi akseptasinya (KUHD 109b dst., 127a, 221a).

Pasal 147 Pemegang melakukan gugatan kepada mereka, terhadap siapa Ia Bila penggunaan hak regres dilaksanakan sebelum hari jatuh
melaksanakan hak regresnya: tempo, maka dilakukan pemotongan terhadap jumlah uang wesel
1. Jumlah surat wesel yang tidak diakseptasi atau tidak dibayar itu. Potongan ini dihitung menurut diskonto resmi (diskonto bank)
dengan bunganya bila hal ini dipersyaratkan; yang berlaku qi tempat tinggal pemegang, pada hari pelaksanaan
2. Bunga sebesar enam persen, terhitung dari hari jatuh tempo hak regres. (KUHPerd. 12503; KUHD 104, 127, 139, 142 dst., 143d
pembayarannya; dst., 148, 151, 152a, 157, 222)
3. Biaya-biaya protes, pemberitahuan-pemberitahuan yang telah
dilakukan beserta biaya-biaya lainnya. (KUHD 1453).

Pasal 148 Barangsiapa telah membayar surat wesel untuk memenuhi kewajiban regresnya, dapat menagih kepada orang yang mempunyai
kewajiban regres terhadapnya:
1. Seluruh jumlah uang yang telah dibayarnya;
2. Bunga sebesar enam persen terhitung dari hari pembayarannya;
3. Biaya-biaya yang telah dikeluarkannya. (KUHPerd. 12500; KUHD 147, 151, 223).

Pasal 149 Setiap debitur wesel, terhadap siapa dilakukan atau dapat Setiap endosan yang telah membayar surat wesel untuk
dilakukan hak regres, dapat menuntut dengan pembayaran memenuhi kewajiban regresnya, dapat mencoret endosemennya
sebagai pemenuhan kewajiban regresnya, untuk penyerahan sendiri dan endosemen-endosemen berikutnya (KUHD 138, 146
surat wesel itu dengan protesnya beserta perhitungan yang dst, 224).
ditandatangani sebagai tanda pelunasan.

Pasal 150 Dalam hal akseptasi sebagian dapatlah orang yang telah membayar bagian nilai wesel yang tidak diakseptasi untuk memenuhi
kewajiban regresnya, menuntut, bahwa pembayaran itu disebutkan dalam surat wesel itu dan padanya diberi tanda pelunasan. Di
samping itu pemegang harus menyerahkan kepadanya salinan surat wesel itu yang sama bunyinya beserta protesnya, untuk
memungkinkannya melaksanakan hak-hak regres selanjutnya (KUHPerd. 1390; KUHD 125, 143, 166 dst).
Pasal 151 1) Setiap orang yang dapat melakukan hak 2) Wesel ulangan itu meliputi kecuali 3) Bila wesel ulangan itu ditarik oleh
regres, kecuali dipersyaratkan jumlah-jumlah uang yang disebut pemegang, maka jumlah uangnya
kebalikannya, dapat mendapatkan bagi dalam pasal-pasal 147 dan 148, juga ditentukan menurut kurs sebuah wesel
dirinya penggantian kerugian-kerugian jumlah-jumlah uang provisi dan atas-tunjuk, yang ditarik dari tempat
itu dengan jalan surat wesel baru (surat meterai dari wesel ulangan. surat wesel asli harus dibayar, di tempat
wesel ulangan) yang ditarik sebagai tinggal wajib regres. Bila wesel ulangan
surat wesel untuk salah seorang dari itu ditarik oleh seorang endosan, maka
mereka yang berkewajiban regres jumlah uangnya ditentukan menurut kurs
terhadapnya, dan harus dibayar di sebuah wesel atas-tunjuk yang ditarik
tempat tinggalnya. dari tempat tinggal penarik wesel
ulangan itu di tempat tinggal wajib
regres. (KUHD 140, 146).

Pasal 152 Setelah lewat jangka waktu yang ditetapkan: (KUHD 153) Bila terjadi kelalaian mengajukan untuk akseptasi dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh penarik, gugurlah hak regres
• untuk pengajuan sebuah surat wesel yang ditarik atas-tunjuk Pemegang, baik karena nonpembayaran maupun nonakseptasi,
atau untuk waktu tertentu setelah pengunjukan (KUHD 122, kecuali bila dari kata-kata surat wesel itu ternyata, bahwa penarik
133 dst., 137); hanya menghendaki untuk membebaskan diri dari kewajiban
untuk menjamin akseptasinya (KUHD 146, 153.)
• untuk membuat protes nonakseptasi atau nonpembayaran
(KUHD 143); Bila ketentuan jangka waktu untuk mengajukan dimuat dalam
endosemen, maka hanya endosan itu saja yang dapat
• untuk pengajuan buat pembayaran dalam hal ada persyaratan menggunakannya sebagai landasan (KUHD, 110 dst., 119).
tanpa biaya (KUHD 145.);
gugurlah hak pemegang terhadap endosan, terhadap tertarik dan
terhadap para debitur wesel lainnya, dengan pengecualian
terhadap akseptan. (KUHD 127).

Pasal 152 a 1) Surat wesel nonakseptasi atau nonpembayaran yang diprotes, namun penarik berkewajiban untuk membebaskan, walaupun protes
itu dilakukan tidak pada saatnya, kecuali bila penarik membuktikan, bahwa pada hari jatuh tempo pembayarannya pada tertarik
ada tersedia dana untuk pembayaran surat wesel itu. Bila dana yang harus disediakan hanya ada sebagian, maka penarik
bertanggung jawab untuk kekurangannya (KUHD 109b dst.; 127a, 143, 146a).

2) Bila surat wesel itu tidak diakseptasi, maka jikalau protes dilakukan tidak pada saatnya, penarik yang dengan ancaman wajib
membebaskan, berkewajiban untuk melepaskan dan menyerahkan kepada pemegangnya tagihan terhadap dana itu, yang telah
diterima dari padanya oleh tertarik pada hari jatuh tempo pembayaran, dan meliputi jumlah wesel itu; dan ia harus memberikan
kepada pemegang atas biayanya, bukti-bukti secukupnya untuk memungkinkan berlakunya tagihan itu. Bila penarik dinyatakan
pailit, maka para pengawas hartanya mempunyai kewajiban yang sama, kecuali bila mereka menganggap lebih baik untuk
mengizinkan pemegang itu sebagai penagih utang untuk jumlah surat wesel itu (KUHPerd. 613; KUHD 109c; F. 1, 13).
Pasal 153 1) Bila pengajuan surat wesel atau 1) Setelah berakhirnya keadaan 1) Untuk surat-surat wesel 2) Fakta-fakta yang
penyelenggaraan protesnya yang di luar kekuasaannya, yang ditarik sebagai wesel bersifat pribadi bagi
dalam jangka waktu yang pemegangnya harus segera atas-tunjuk atau dengan pemegangnya, atau
ditentukan terhalang oleh terus mengajukan surat wesel jatuh tempo pembayaran untuk orang yang
rintangan yang tidak dapat itu untuk akseptasi atau pada waktu tertentu setelah ditugaskan olehnya
diatasi (peraturan undang- pembayaran, dan mengajukan penunjukan, berjalannya untuk mengajukan
undang dari suatu negara atau protes bila ada alasannya. jangka waktu tiga puluh hari surat wesel itu atau
lain hal di luar kekuasaannya), itu mulai hari ketika untuk mengadakan
maka jangka waktu itu 2) Bila keadaan di luar pemegang memberitahukan protes, tidak dianggap
diperpanjang. kekuasaannya itu berlangsung tentang keadaan di luar sebagai hal-hal yang
lebih dari tiga puluh hari kekuasaannya itu kepada ada di luar
2) Pemegangnya berkewajiban terhitung dari hari jatuh endosannya, meskipun kekuasaannya (KUHD
untuk segera memberitahukan tempo pembayarannya, maka belum berakhir jangka 121 dst., 133 dst., 143,
kepada endosannya tentang dapatlah dilakukan hak waktu pengajuan; untuk 152, 225).
keadaan yang di luar regresnya tanpa memerlukan surat-surat wesel yang
kekuasaannya itu, dan pengajuan atau pembuatan ditarik dengan jatuh tempo
mencantumkan protes. pembayaran pada waktu
pemberitahuannya pada surat tertentu setelah pengajuan,
wesel itu atau halaman maka jangka waktu tiga
sambungannya dengan tanggal puluh hari diperpanjang
dan tanda tangannya; untuk dengan jangka waktu
selebihnya berlaku ketentuan pengunjukannya yang
pasal 144. dinyatakan dalam surat
wesel itu.
PERANTARAAN
Umum
Pasal 154 1) Penarik, seorang endosan, atau seorang pemberi aval 3) Perantara itu bisa seorang ketiga, bahkan tertarik, atau orang yang
dapat menunjuk seseorang yang dalam keadaan telah terikat berdasarkan surat Wesel itu, kecuali akseptan (KUHPerd.
darurat untuk mengakseptasi atau membayar 1354, 1382).
(KUHPerd. 1792 dst).
4) Perantara itu memberitahukan dalam jangka waktu dua hari tentang
2) Surat Wesel itu dapat diakseptasi atau dibayar dengan perantaraannya kepada orang yang diberi perantaraan olehnya. Bila ia
syarat-syarat yang ditetapkan di bawah ini oleh tidak Memperhatikan jangka waktu itu, maka bila ada alasan untuk itu,
seseorang yang memberi perantaraan untuk seorang ia bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan oleh
debitur yang terhadapnya dapat dilakukan hak kelalaiannya, akan tetapi biaya, kerugian dan bunga tidak dapat
regress. melebihi jumlah uang dalam surat Wesel itu (KUHPerd. 1355 dst.;
KUHD 146, 155 dst).

Akseptasi Dengan Perantaraan


Pasal 155 1) Akseptasi dengan perantaraan 2) Bila pada surat Wesel ditunjuk seseorang untuk 3) Dalam keadaan-keadaan lainnya
dapat terjadi dalam segala mengakseptasinya atau membayar di tempat tentang perantaraan, pemegang
keadaan, di mana Pemegang pembayarannya, dalam keadaan darurat, maka dapat menolak akseptasi dengan
surat Wesel yang dapat pemegang tidak dapat melakukan haknya terhadap perantaraan. Akan tetapi bila ia
diakseptasi, sebelum hari jatuh orang yang telah melakukan penunjukan dan menerimanya, ia kehilangan hak
tempo pembayaran dapat terhadap mereka yang sesudah itu telah regresnya yang ia miliki sebelum
melakukan hak regres, (KUHD membubuhkan tanda tangannya pada surat Wesel hari jatuh tempo terhadap orang
1213). itu, sebelum hari jatuh tempo pembayarannya, untuk siapa telah dilakukan
kecuali bila ia telah mengajukan surat Wesel tersebut akseptasi itu, dan terhadap
kepada orang yang ditunjuk itu dan telah dibuat mereka yang sesudah itu telah
protes tentang penolakannya untuk mengakseptasi. membubuhkan tanda tangannya
(KUHD 142 dst., 1540.) pada surat Wesel itu (KUHD 146,
148, 1543)
Pasal 156 Akseptasi dengan perantaraan dicantumkan pada surat Wesel; hal itu ditandatangani oleh perantara. Hal itu menunjuk orangnya
untuk siapa akseptasi itu telah diberikan; bila tidak ada penunjukan itu, dianggap hal itu telah dilakukan untuk penarik. (KUHPerd.
1915 dst.; KUHD 124, 161).

Pasal 157 1) Akseptan dengan perantaraan terhadap pemegang dan 2) Meskipun ada akseptasi dengan perantaraan, orang untuk siapa
terhadap para endosan yang telah mengendosemenkan surat hal itu telah dilakukan dan mereka yang wajib regimes
Wesel itu setelah orang untuk siapa perantaraan itu diberikan, terhadap orang itu dapat menuntut dari pemegangnya
terikat dengan cara yang sama seperti mereka yang tersebut penyerahan surat Wesel itu, protesnya dan perhitungan yang
di atas ini. ditanda sebagai pelunasan, dengan pembayaran kembali
jumlah uang yang dimaksud dalam pasal 147, bila ada alasan
untuk itu (KUHD 127, 146, 159 dst).
Pembayaran dengan Perantaraan
Pasal 158 1) Pembayaran dengan perantaraan dapat 2) Pembayaran itu harus meliputi seluruh 3) Hal itu harus berlangsung paling lambat
dilakukan dalam semua keadaan, di jumlah uang yang harus dilunasi oleh pada hari terakhir, di mana protes
mana pemegang mempunyai hak orang untuk siapa hal itu dilakukan. nonpembayaran dapat diselenggarakan
regres, baik pada hari jatuh tempo, (KUHD 143, 146 dst)
maupun sebelum hari jatuh tempo.

Pasal 159 1) Bila Surat Wesel itu diakseptasi oleh perantara, yang mempunyai 2) Bila tidak terjadi protes dalam jangka waktu tersebut,
domisili pada tempat pembayaran, atau bila disebut orang dengan maka orang yang telah memberikan alamat darurat atau
domisili di tempat itu juga yang dalam keadaan darurat akan untuk siapa surat Wesel itu diakseptasi, dan endosan
membayar, pemegang harus mengajukan surat Wesel itu kepada yang kemudian, terbebas dari segala ikatan mereka
mereka semua, dan bila ada alasan untuk itu, harus (KUHD 143 dst., 145, 164).
menyelenggarakan protes nonpembayaran paling lambat pada hari
yang berikut pada hari terakhir waktu hal ini dapat dilakukan
(KUHPerd. 17 dst., 24).

Pasal 160 Pemegang yang menolak pembayaran dengan perantaraan, kehilangan hak regresnya terhadap mereka yang seharusnya akan
terbebas oleh itu (KUHD 146, 158).

Pasal 161 1) Pembayaran dengan perantaraan harus dinyatakan dengan tanda 2) Surat Wesel dan protesnya, bila ini diadakan, harus
pelunasan, dibubuhkan pada surat Wesel dengan menunjuk kepada diserahkan kepada orang yang membayarnya selaku
orang, untuk siapa hal itu dilakukan. Bila penunjukan itu tidak ada, perantara (KUHD 149).
maka dianggap pembayaran itu dilakukan untuk penarik (KUHPerd.
1915 dst.)

Pasal 162 1) Barangsiapa membayar selaku 2) Para endosan yang berikut untuk siapa 3) Bila ada beberapa orang yang
perantara, memperoleh hak yang telah dilakukan pembayaran, terbebas mengajukan untuk pembayaran dengan
bersumber dari surat Wesel itu dari segala ikatan perantaraan, didahulukan pembayaran
terhadap orang untuk siapa ia telah yang menyebabkan jumlah pembebasan
melakukan pembayaran, dan terhadap yang terbesar. Perantara yang dengan
mereka yang berdasarkan surat Wesel sadar melanggar ketentuan ini,
terikat pada orang yang tersebut kehilangan hak regresnya terhadap
terakhir ini. Akan tetapi dia tidak boleh mereka yang seharusnya sudah
mengendosemenkannya Kembali. terbebas. (KUHD 110 dst; 146, 154).
Lembaran Wesel, Salinan Wesel Dan Surat Wesel yang Hilang
Lembaran Wesel
Pasal 163 1) Surat Wesel dapat ditarik dalam 2) Lembaran itu harus dibubuhi 3) Tiap pemegang suatu surat 4) Untuk hal itu ia harus
beberapa lembaran yang nomor dalam teks sendiri dari Wesel, di mana tidak menghubungi endosan
bunyinya sama. atas-hak, dan bila hal ini dicantumkan, bahwa hal itu yang langsung
tidak ada, maka setiap ditarik dalam satu lembar mengendosemenkan
lembar dianggap sebagai saja, dapat menuntut atas padanya, yang wajib
surat Wesel tersendiri. biayanya untuk memberikan
menyerahkan beberapa bantuannya untuk
lembar. meminta kepada
endosannya sendiri,
dan demikian
seterusnya sampai
kembali pada
penariknya. para
endosan juga wajib
menulis endosemen itu
pada lembaran yang
baru (KUHD 100, 226).
Pasal 164 1) Pembayaran yang dilakukan atas salah satu lembar mengakibatkan 2) Endosan yang telah menyerahkan lembaran itu kepada
pembebasan, meskipun tidak disyaratkan, bahwa pembayaran berbagai orang, demikian pula endosan yang kemudian,
tersebut menggugurkan kekuatan berlakunya lembaran-lembaran terikat oleh lembaran yang memuat tanda tangan mereka
lainnya. Akan tetapi tertarik tetap terikat oleh setiap lembaran yang dan tidak diserahkan (KUHD 110 dst., 138, 227).
diakseptasi dan tidak diserahkan kepadanya (KUHD 124).

Pasal 165 1) Barangsiapa telah mengirimkan salah satu lembaran untuk 2) Bila ia menolak, maka pemegang baru dapat melakukan
akseptasi, harus menunjukkan pada lembaran yang lain, nama hak regresnya, setelah dia dengan protes mengatakan:
orang pada siapa lembaran itu berada. Orang ini berkewajiban
untuk menyerahkan lembaran itu kepada pemegang yang sah dari 1. bahwa lembaran yang dikirimkan untuk akseptasi
lembaran lain setelah diminta tidak diserahkan;

2. bahwa ia telah tidak berhasil memperoleh akseptasi


atau pembayaran atas lembaran lain (KUHD 120, 143,
143b, 146).

Salinan Wesel
Pasal 166 1) Setiap pemegang surat wesel mempunyai hak untuk membuat 2) Salinan dapat diendosemenkan dan di tanda tangan
beberapa salinannya. Salinannya harus dengan saksama untuk aval dengan cara dan dengan akibat yang sama
menggambarkan aslinya dengan endosemennya dan semua seperti aslinya (KUHPerd. 1888 dst.; KUHD 110, 129, 163,
167).
penyebutan lainnya, yang terdapat padanya. Salinan tersebut harus
menunjukkan, di mana salinan itu berakhir.

Pasal 167 1) Salinan harus menyebutkan orang pada siapa lembaran aslinya 2) Orang ini wajib menyerahkan lembaran aslinya kepada
berada pemegang yang sah dari salinannya.

3) Bila ia menolak hal ini, maka pemegang baru hanya dapat 4) Bila setelah endosemen yang terakhir diadakan di
melakukan hak regresnya terhadap mereka, yang telah atasnya, sebelum salinannya dibuat, lembaran aslinya
mengendosemenkan salinannya atau menandatanganinya untuk memuat klausula; “mulai dari sini endosemen hanya
aval, setelah dengan protes ia menyelenggarakan pernyataan, berlaku pada salinannya”, atau Klausula lain semacam
bahwa lembaran asli yang telah diminta tidak diserahkan itu, maka endosemen yang kemudian diadakan pada
kepadanya lembaran aslinya adalah batal. (KUHPerd. 1888 dst.;
KUHD 146, 166)
WESEL HILANG
Pasal 167 a Barangsiapa kehilangan surat wesel yang pemegangnya adalah ia, hanya dapat meminta Pembayaran dari tertarik dengan
mengadakan jaminan untuk waktu tiga puluh tahun.
Pasal 167 b Barangsiapa kehilangan surat wesel yang pemegangnya adalah ia, dan sudah jatuh tempo pembayarannya dan di mana perlu telah
diprotes, hanya dapat melakukan haknya terhadap akseptan dan terhadap penarik dengan mengadakan jaminan untuk waktu tiga
puluh tahun.
PERUBAHAN
Pasal 168 Bila ada perubahan dalam teks suatu surat wesel, maka mereka yang kemudian membubuhkan tanda tangannya pada surat wesel
itu, terikat menurut teks yang telah diubah; mereka yang telah membubuhkan tanda tangannya sebelum itu terikat menurut teks
yang asli.
DALUWARSA
Pasal 168 a Pasal 169 Pasal 170
Dengan tidak 1) Semua tuntutan hukum yang timbul dari surat wesel terhadap Pencegahan daluwarsa hanya berlaku terhadap orang yang
mengurangi ketentuan akseptan, kedaluwarsa karena lampaunya waktu tiga tahun, terhadapnya dilakukan tindakan pencegahan daluwarsa itu.
pasal berikut, maka terhitung dari hari jatuh temponya. Menyimpang dari pasal 1987 dan 1988 Kitab Undang-undang
utang wesel dihapus Hukum Perdata berlakulah daluwarsa yang dibicarakan
oleh segala ikhtiar 2) Tuntutan hukum pemegang terhadap para endosan dan terhadap dalam pasal yang lalu terhadap mereka yang belum dewasa
pembebasan utang penariknya kedaluwarsa karena lampaunya waktu satu tahun, dan terhadap mereka yang berada dalam pengampuan,
wesel yang tercantum terhitung dari tanggal protes yang dilakukan pada saatnya atau, demikian pula antara suami-istri, dengan tidak mengurangi
dalam Kitab Undang - dari hari jatuh temponya bila ada Klausula tanpa biaya. hak-tagih mereka yang belum dewasa dan yang dalam
undang Hukum pengampuan terhadap wali atau pengampu mereka.
Perdata. 3) Tuntutan hukum endosan yang satu terhadap endosan yang lain
dan terhadap penarik kedaluwarsa karena lampaunya waktu enam
bulan terhitung dari hari pembayaran surat wesel itu oleh endosan
untuk memenuhi wajib regresnya, atau dan hari endosan sendiri
digugat di depan pengadilan.

4) Daluwarsa yang dimaksud dalam alinea pertama tidak dapat


digunakan oleh akseptan, bila atau sejauh ia telah menerima dana
atau telah memperkaya diri secara tidak adil; demikian pula
daluwarsa yang dimaksud dalam alinea kedua dan ketiga tidak
dapat digunakan oleh penarik, bila dan sejauh ia selama tidak
menyediakan dana, dan tidak dapat pula digunakan oleh penarik
atau para endosan, yang telah memperkaya diri secara tidak adil,
semuanya tanpa mengurangi ketentuan dalam pasal 1967 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata.
KETENTUAN UMUM (Hari raya)
Pasal 171 Pasal 171 a Pasal 172 Pasal 173
1) Pembayaran sesuatu surat-wesel yang hari bayarnya Yang harus dianggap sebagai Dalam jangka waktu yang
jatuh pada suatu hari raya menurut undang-undang, hari raya dalam arti menurut ditetapkan undang-undang
baru bisa ditagih pada hari kerja berikutnya. Demikian bagian ini ialah: hari Minggu, atau Perjanjian, tidak termasuk
segala perbuatan lainnya berkenaan dengan tiap 2 surat hari Tahun Baru, hari Kristen hari permulaan jangka waktu
wesel, yaitu pengunjukannya untuk akseptasi dan yang kedua dari Paskah dan hari itu.
protesnya, semua itu tidak bisa berlangsung melainkan Pantekosta, hari Natal kedua-
pada suatu hari kerja. duanya yang tiap 2 tahun tiba
kembali dan yang telah
2) Apabila salah satu dari perbuatan 2 itu harus dilakukan ditetapkan oleh Menteri
dalam suatu tenggang-waktu tertentu, yang hari Kehakiman. Penetapan
terakhirnya adalah hari raya menurut undang-undang, tanggal 2 dari semua hari raya
maka tenggang waktu itu harus diperpanjang sampai yang dimaksudkan dalam pasal
dengan hari kerja pertama berikut akhir tenggang-waktu ini, kecuali hari Minggu,
tadi. Semua hari raya yang jatuh diantaranya termasuk dilakukan dengan surat-
juga dalam perhitungan tenggang waktu. ketetapan yang tiap 2 tahun,
sebelum tahun yang
bersangkutan mulai, dimuatkan
dalam Berita Negera, dalam
ketetapan mana, apabila sesuatu
hari raya itu bisa ditetapkan
pada hari Senin berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai