Anda di halaman 1dari 29

Pelatihan Penulisan Ilmiah

27 September & 4 Oktober 2021


Dhita Hapsarani
Tujuan Pelatihan Penulisan Ilmiah
Memberi wawasan dan pelatihan khusus kepada mahasiswa FHUI yang hendak
menyusun tugas akhir berkaitan dengan:
a) Penulisan tugas akhir yang sesuai dengan aturan EYD; dan
b) Pengutipan atau parafrase kalimat dari sumber referensi utama ke dalam tugas
akhir.
Mengatasi persoalan dan kendala yang ada terkait dengan penulisan ilmiah;
terutama berkaitan dengan Tindakan kecurangan, manipulasi dan/atau plagiarism
Menjaga dan meningkatkan kualitas karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh
mahasiswa FHUI, sebagai tujuan jangka panjang.
Karya ilmiah
Ditulis untuk memenuhi tuntutan jenjang akademik, seminar, atau pertemuan ilmiah
Ketrampilan yang dibutuhkan dalam penulisan karya ilmiah meliputi:
Kemampuan membaca teks dengan kritis,
Memahami konsep-konsep dasar disiplin ilmu,
Kemampuan melakukan sintesis dan analisis,
Kemampuan menyusun kalimat yang efektif dan mengorganisasikannya secara
sistematis dalam paragraph-paragraf,
Kemampuan membuat kutipan, parafrase, ringkasan.
Topik pelatihan
Keterampilan menulis kalimat efektif
Keterampilan membuat kutipan, parafrase dan
ringkasan teks sumber.
Kesalahan umum dalam
penyusunan kalimat
Referensi:
Winarto, Y.T., Wahyudi, I, dan Choesin, M. (2021) Karya Ilmiah Sosial: Meyiapkan, Menulis, dan
Mencermatinya (Edisi Revisi). Jakarta, Yayasan Pustakan Obor Indonesia.
Wijayanti, S.H. (2009). Bahasa Hukum Indonesia di dalam Surat Perjanjian.
https://m.atmajaya.ac.id/Web/KontenUnit.aspx?gid=artikel-hki&ou=hki&cid=artikel-hki-bahasa-hukum-
indonesia
Sasangka, W. Bahasa Perundang-undangan.
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/content/bahasa-perundang-undangan
Gagasan utama tidak lengkap
Kesatuan gagasan: Subjek + Predikat (gagasan utama)
Ciri-ciri kalimat dengan gagasan utama tidak lengkap:
Kalimat tidak bersubjek
Kalimat tidak berpredikat
Kalimat bersubjek ganda
Kalimat berpredikat ganda
Gagasan utama kabur
Kalimat tidak padu
Kalimat bergagasan tidak sejajar
Kalimat tidak bersubjek
Biasa terjadi pada kalimat panjang, kalimat majemuk atau kalimat yang diawali
keterangan.

Contoh:
1. Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2002, mengatur hal-hal tentang berbagai
kondisi anak-anak yang berkaitan dengan kondisi atau keberadaan orangtua.
Kalimat tidak berpredikat
Umum terjadi pada kalimat dengan subjek yang panjang dan pada pemakaian kata
yang mengantar keterangan.

Contoh:
1. Praktik KKN dan lain sebagainya oleh para anggota DPRD, terutama dalam
proses pemilihan Kepala Daerah dan pejabat-pejabat daerah lainnya yang
sekarang sedang merebak di daerah.
2. Faktor lain yaitu kurang melekatnya pengawasan hukum.
Kalimat bersubjek ganda
Umumnya terjadi karena penggunaan ragam bahasa lisan.

Contoh:
1. Kejadian di lapangan (perdesaan) orangtua dominan menentukan pasangan hidup
anak perempuannya.
2. Sementara itu, para tawanan Yahudi yang dikenal dengan sebutan
sonderkommandos, mereka dipaksa untuk mengoperasikan sendiri crematorium
di bawah pengawasan pasukan Hitler.
Kalimat berpredikat ganda
Sering terjadi dalam penulisan kalimat inversi dan dalam kalimat

Contoh:
1. Akibatnya, muncul pernyataan yang seolah-olah memojokkan kalangan tertentu
dalam pemerintahan mengakibatkan pertentangan antarelite pemerintahan yang
tidak berkesudahan.
Gagasan utama kabur
Umum terjadi karena ketidaktepatan penempatan tanda baca.

Contoh:
1. Seorang tentara sejati, seharusnya meninggalkan asal mulanya, mencari jalan ke
luar untuk menemukan sebuah identitas baru yang bebas dari kebiadaban
(tawuran, perkelahian, kekerasan, kekejian, dan lain-lain).
Kalimat tidak padu
Keterpaduan kalimat terganggu umumnya terjadi karena:
Penggunaan tanda baca, kata penghubung, dan kata depan yang tidak tepat
Peletakan keterangan pada tempat yang tidak tepat

Contoh:
1. Kenyataan selama ini yang dialami oleh warga masyarakat, menunjukkan bahwa
peraturan pemerintah sebenarnya tidak menghambat, namun pihak-pihak tertentu yang
menjalankan peraturan tersebut yang menghambat. (tanda baca tidak tepat)
2. Sehingga, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri. (kata penghubung tidak tepat)
3. Dalam tulisan ini dibahas tentang peran dan fungsi Mahkamah Konstitusi. (kata
depan yang tidak perlu)
4. Salah satu keunggulan dari metode ini adalah metode ini lebih peka terhadap
kondisi-kondisi yang bersifat lokal. (kata depan yang tidak perlu)
5. Dengan terjadinya perubahan demokrasi menuju yang lebih baik, maka
masyarakat berharap kesejahteraan dapat meningkat di masa depan, paling tidak
bagi masyarakat miskin dan masyarakat yang memiliki usaha kecil. (kata sambung
yang mubazir)
Kalimat bergagasan tidak sejajar
Bentuk-bentuk yang seide harus sejajar, yaitu harus dinyatakan dalam kelas kata yang
sama.

Contoh:
1. Penelitian ini tidak terbatas pada pendeskripsian (kata benda), namun juga
menganalisis (kata kerja) sistem pengelolaan Alionda berdasarkan bentuk
pengelolaan nonformal oleh masyarakat dengan menggunakan analisis SWOT.
2. Penelitian ini tidak hanya mendeksripsikan, namun juga menganalisis sistem
pengelolaan Alionda berdasarkan bentuk pengelolaan nonformal oleh masyarakat
dengan menggunakan analisis SWOT.
Latihan: Baca dan perbaiki kalimat berikut.
1. Sejak krisis ekonomi juga ditandai dengan munculnya berbagai konflik di beberapa
daerah di Indonesia.
2. Meskipun masih boleh dianggap sebatas wacana, ternyata telah pula memberikan
inspirasi, bahkan memicu semangat beberapa daerah, terutama yang merasa
memiliki sumber kekayaan alam, untuk menyetujuinya.
3. Perlunya intervensi yang efektif melalui kerja sama lintas sektor dalam upaya
mengurangi kemiskinan agar bisa dicapai peningkatan derajat Kesehatan
perempuan, terutama ibu dan anak.
4. Demokrasi sebagai sebuah proses yang tidak dapat tercapai seketika.
5. Hasil identifikasi sebagaimana dimaksud ayat (2) untuk mengukur dan
memperkirakan sampai seberapa jauh risiko berpotensi membahayakan, meluas,
dan menyebar sehingga melumpuhkan perekonomian.
Kutipan, Parafrase, dan Ringkasan
Kutipan, Parafrase, dan ringkasan
Kutipan memakai pengkalimatan yang identik dengan teks sumber.
Parafrase memakai konsep dari teks sumber tetapi dituliskan dengan pengkalimatan
yang diubah.
Ringkasan menyajikan gagasan pokok dari teks sumber secara singkat.
Kutipan dan penggunaannya
Kutipan dibutuhkan dalam situasi berikut.
▪Ketika akan mendefinisikan atau menjabarkan konsep tertentu.
▪Ketika pernyataannya impresif, kata-katanya spesifik, unik, dan tidak tergantikan,
▪Ketika melakukan analisis kritis dari sebuah teks
▪Ketika pernyataan penulis dengan otoritas keilmuan yang kuat diperlukan untuk
mendukung kredibilitas argument anda
Di luar situasi ini, lakukan parafrase atau ringkasan.
Parafrase dan penggunaannya
Parafrase: memakai kata-kata anda sendiri untuk menyampaikan gagasan utama dari
teks sumber dengan mencantumkan sumbernya (penulis dan tahun terbit).
Parafrase umumnya lebih panjang dari teks sumber.
Apabila teks sumber mengacu pada gagasan atau istilah dari bagian teks sebelumnya,
anda perlu memberikan penjelasan atau penafsirannya bila diperlukan.
Tidak boleh menambahi informasi atau komentar yang tidak terdapat dalam teks
sumber.
Strategi membuat parafrase
Memahami teks sumber
Menuliskan kembali pemahaman anda dengan memakai kata-kata sendiri,
Parafrase yang baik tidak hanya mengganti kata-kata dengan sinonimnya, tetapi juga
mengubah struktur kalimat.
Contoh Parafrase
TEKS SUMBER PARAFRASE
Masyarakat demokrasi ditandai oleh Menurut Haryatmoko (2020)
kesetaraan kesempatan yang Persamaan kesempatan yang
memunculkan gagasan tentang menandai masyarakat demokrasi
kekuasaan sentral dan keseragaman menghasilkan gagasan tentang
legislasi. (Haryatmoko, 2020:259) kekuasaan yang terpusat dan kesatuan
hukum.
Dalam pandangan Haryatmoko (2020),
pemikiran tentang kekuasaan yang
terpusat dan kesatuan hukum muncul
karena adanya persamaan kesempatan
dalam masyarakat demokrasi.
Contoh kutipan
TEKS SUMBER KUTIPAN

Masyarakat demokrasi ditandai Dalam pembahasannya,


oleh kesetaraan kesempatan yang Haryatmoko (2020) menyatakan
memunculkan gagasan tentang bahwa “[m]asyarakat demokrasi
kekuasaan sentral dan keseragaman ditandai oleh kesetaraan
legislasi. (Haryatmoko, 2020: 259) kesempatan yang memunculkan
gagasan tentang kekuasaan sentral
dan keseragaman legislasi” (259)
Ringkasan
Ringkasan: mempertahankan poin-poin penting dari sebuah teks yang kemudian
dituliskan kembali dengan memakai kata-kata sendiri.
Ringkasan lebih pendek dari teks sumber.
Informasi tentang teks sumber (penulis dan tahun terbit) harus disertakan.
Contoh ringkasan
TEKS SUMBER RINGKASAN

Media sangat diharapkan akan meningkatkan Ketika membahas tentang peran media dalam
mutu debat publkc, tetapi justru mengubah pendewasaan berpolitik di negeri ini,
politik menjadi tontonan. Kecenderungan ini Haryatmoko (2020: 265) mengemukakan
nampak menggejala pada saat kampanye kritiknya terhadap ketidakmampuan media
pilkada dengan pengerahan artis-artis dan meningkatkan mutu debat publik. Menurutnya
penyelenggaraan berbagai hiburan. Artis dan media terjebak dalam tuntutan publik untuk
hiburan itu yang diberitakan, sedangkan menyajikan tontonan yang menarik. Alih-alih
program dan diskusi program lepas dari liputan menyajikan konten yang mendewasakan politik
media. Padahal media diharapkan berperan di pemilih, media memanfaatkan politik sebagai
dalam pendidikan politik untuk mengantar ke hiburan.
kematangan politik pemilih. Tetapi berita
semacam itu tentu membosankan. Kiat media
mau menembus fakta tinggal menjadi slogan
wartawan idealis yang terbuai oleh mimpi
tidurnya. (Haryatmoko, 2020, 265)
Latihan 1: membuat kutipan dan parafrase
Integritas dan akuntabilitas instansi-instansi pemerintah dan pengambil
keputusan di Indonesia juga masih lemah sehingga keadaan ini menghambat the
rule of law dan environmental rule of law di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh
KPK tentang Indeks Integritas Nasional 2013 memperlihatkan bahwa rata-rata
Indeks Integritas Nasional adalah 6,80. Angka rata-rata indeks ini sudah lebih baik
dari angka rata-rata indeks integritas nasional tahun 2012, tetapi masih pada angka
yang mencerminkan keadaan integritas instansi-instansi pemerintah yang masih
rendah. (Rahmadi, T. (2019). Hukum Lingkungan di Indonesia (Edisi ketiga). Depok,
Rajawali Pers., hlm. 214.)
Contoh kutipan dan parafrase
Menurut Rahmadi (2019), “[i]ntegritas dan akuntabilitas instansi-instansi pemerintah
dan pengambil keputusan di Indonesia juga masih lemah sehingga keadaan ini
menghambat the rule of law dan environmental rule of law di Indonesia”(214).
Pernyataan ini didasari oleh hasil survei Indeks Integritas Nasional oleh KPK pada
tahun 2013 yang menunjukkan angka rata-rata 6,80. Walaupun telah terjadi sedikit
peningkatan dari tahun sebelumnya, angka tersebut tetap relatif rendah.
Latihan 2: membuat ringkasan
Representasi bukanlah praktik yang netral dan bebas nilai, karena praktik produksi
makna selalu melibatkan upaya seleksi, reduksi, penambahan, pembingkaian, dan
tindakan lainnya. Seperti ketika kita membuat swafoto yang merepresentasikan diri,
kita berkepentingan untuk menampilkan foto yang kita anggap paling ideal. Karena itu,
kita akan mengarahkan lensa kamera untuk mendapatkan sudut pengambilan gambar
yang menurut kita paling bagus. Ada proses seleksi atas angle, pose, jarak kamera,
bingkai, dan lain-lain untuk memperoleh potret yang dianggap terbaik. Dengan
teknologi aplikasi, swafoto juga bisa difilter dan dipoles sedemikian rupa untuk
membangun makna tentang siapa kita. Ada aspek yang sengaja dihadirkan dan ada
pula yang dihilangkan. Jadi, ada intensi dan kepentingan dalam sebuah praktik
representasi. (Udasmoro, W. (2020).Gerak Kuasa: Politik Wacana, Identitas, dan
Ruang/Waktu dalam Bingkai Kajian Budaya dan Media. Jakarta, Kepustakaan Populer
Gramedia, hlm. 70.)
Contoh Ringkasan
Dalam uraiannya, Udasmoro (2020) mengemukakan bahwa selalu ada aspek intensi
dan kepentingan di dalam sebuah representasi. Oleh sebab itu, kita tidak dapat
melihat representasi sebagai praktik yang netral dan bebas nilai karena di dalam
praktik produksinya selalu ada upaya untuk menyeleksi, mereduksi, menambahkan,
membuat pembingkaian, bahkan upaya untuk menghilangkan bagian atau aspek yang
tidak ingin ditampilkan.
https://puebi.readthedocs.io/en/latest/tanda-baca/tanda-koma/

Anda mungkin juga menyukai