Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONFLIK POLITIK DALAM PARTAI POLITIK

PENGANTAR ILMU SOSIAL

Dosen Pengampu :

Dra. Hesti Lestari, M,S.

Disusun Oleh ;

Steven Agustian (14020122140180)


Gracia Anastasya Sitinjak (14020122140184)
Nathan Natalino Walukaw (14020122140186)

Program Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Diponegoro

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Segala puji dan syukur kami kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Ilmu Sosial yang diajarkan oleh dosen pembimbing. Adapun tema yang akan
kami bahas dalam makalah ini adalah ”Konflik Politik Dalam Partai Politik” .

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami selaku tim penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada  yang
telah membimbing dan mendidik kami, serta semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kami
menerima kritik dan saran yang bersifat memperbaiki dan membangun untuk kedepannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan mahasiswa lainnya khususnya dalam ilmu
pengetahuan terutama dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial.

Wassalamualaikum wr.wb.

Semarang, 28 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 6
2.1 Akar Konflik………………………………………………………........8
2.2 Sumber Konflik ………………………………………………………..8
2.3 Faktor Penyebab Konflik……………………………………………….9
2.4 Penyelesaian Konflik…………………………………………………...9
BAB III PENUTUP........................................................................................11
3.1 Kesimpulan.............................................................................................11
 3.2 Daftar Pustaka.......................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konflik dalam partai politik merupakan sebuah fenomena umum dalam kehidupan
berdemokrasi dan keberadaannya memiliki arti yang sangat penting. Sistem demokrasi memang
tidak mungkin berjalan dengan baik tanpa adanya partai politik. Partai politik sebagai perantara
dalam menghubungkan kekuatan dan ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintahan
yang resmi dan mengaitkannya dengan aksi politik yang lebih luas di tengah masyarakat dengan
tujuan untuk memperoleh kekuasaan politik dengan cara konstitusional. Partai politik berperan
besar baikdalam proses pejabat public ataupun dalam penetapan sebtansi kebijakan.

Menurut Cheppy Haricahyono dalam buku Ilmu Politik dan Perspektifnya (1986 ; 219)
partai politik adalah sekelompok manusia yang secara bersama-sama menyetujui prinsip tertentu
guna untuk mengabdi dan melindungi kepentingan nasional. Partai politik juga dibentuk dengan
tujuan dapat menjadi kendaraan yang sah dalam menyeleksi kader-kader yang memiliki potensi
untuk memimpin negara. Kader-kader tersebut ada yang dipilih langsung oleh rakyat dan ada
juga yang dipilih secara tidak langsung, seperti ditunjuk langsung oleh dewan perwakilan rakyat
(DPR).

Partai politik memainkan peran penghubung yang sangat strategis diantara proses-proses
pemerintahan dengan warga negara. Karena itu partai politik merupakan pilar yang system
politik yang demokratis. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa sebenarnya partai politik yang
menentukan demokrasi. Bersamaan dengan semakin berperannya partai politik dalam kehidupan
negara yang demokratis, mulai timbul konflik-konflik dalam tubuh partai politik baik konflik
social maupun konflik politik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat permasalahan yang akan dibahas, yaitu :
1. Apa pengertian dari konflik politik?
2. Apa contoh dari konflik politik?
3. Apa akar dari konflik politik dalam partai politik?
4. Apa sumber konflik politik dalam partai politik?
5. Apa macam-macam konflik dalam partai politik?
6. Apa faktor penyebab terjadinya konflik politik dalam partai politik?
7. Bagaimana penyelesaian dari konflik politik dalam partai politik?

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial.


2. Mengetahui pengertian konflik politik.
3. Menambah informasi mengenai konflik politik dalam partai politik.
4. Memberi wawasan bagi pembaca maupun masyarakat luas yang hendak mandalami tema
yang diangkat pada makalah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konflik Politik

Konflik politik adalah terjadinya perbedaan pendapat yang memicu adanya


persaingan dan pertentangan di antara individu dan kelompok ataupun organisasi
perpolitikkan dalam upaya memperoleh maupun mempertahankan sumber-sumber
keputusan atas kekuasaan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah yang
berkuasa. Atau secara ringkas konflik politik memiliki penegrtian sebagai salah satu
jenis konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan di dalam kehidupan
berpolitik. Sebagaimana definisi istilah-istilah lain, konflik politik mendapatkan
perhatian dari ahli-ahli di bidangnya. Untuk memahami secara obyektif, berikut
pendapat beberapa ahli mengenai definisi konflik politik :

A. Slamet Sentosa (1999)


Konflik politik adalah terjadinya proses sosial dan interaksi sosial diantara
para elit akibat benturan paham sehingga menyebabkan ketidaksetabilan
dalam menjalankan sistem pemerintahan.
B. Rauf (2001)
Konflik politik adalah pertikaian dalam perpolitikan yang mempunyai
keterkaitan hubungan dengan negara, pemerintah, pejabat, dan kebijakan
yang diciptakan.

B.2Contoh Konflik Politik yang Pernah Terjadi di Indonesia


Contoh konflik politik yang pernah terjadi di Indonesia, antara lain :
1. Konflik Penolakan Revisi UU KPK dan KUHP (2019)
Pada tahun 2019, terjadi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan mahasiswa
dan masyarakat untuk menolak revisi UU KPK dan KUHP karena isinya yang
melemahkan lembaga KPK dan terlalu mencapuri urusan personal. Akibatnya
terjadi konflik antara aparat dan demonstran.

2. Konflik dengan KKB di Papua


Konflik di Papua terjadi dari tahun ke tahun, yang melibatkan pihak KKB
(Kelompok Kriminal Bersenjata) yang ingin memerdekakan Papua dari Indonesia.
Akibatnya sering terjadi insiden penembakan atau pembunuhan dari pihak KKB,
terutama kepada karyawan PT Freeport yang ada di Papua.

3. Konflik Kecurangan Pemilu 2019


Pada tahun 2019, terjadi konflik antara demonstran yang tidak puas dengan hasil
pemilu 2019 dengan aparat kepolisian. Meski awalnya demo berjalan damai,
namun saat malam hari muncul demonstran lain yang bertindak lebih anarkis.
Akibat konflik politik ini ada beberapa korban tewas dari pihak demonstran.

4. Konflik Reformasi Mei 1998


Konflik politik besar pernah terjadi pada Mei 1998, yang melibatkan mahasiswa
demonstran dengan pihak aparat. Akibatnya beberapa mahasiswa tewas terbunuh.
Konflik ini kerap disebut sebagai Tragedi Trisakti dan Tragedi Semanggi. Konflik
ini berujung pada mundurnya presiden Soeharto usai 32 tahun menjabat dan
dimulainya era Reformasi.

5. Konflik dengan GAM di Aceh


GAM atau Gerakan Aceh Merdeka merupakan kelompok separatis yang ingin
memisahkan diri dari NKRI. Konflik dengan GAM di provinsi Aceh ini pun
berlangsung lama sejak dulu dan menimbulkan banyak kerugian. Konflik baru
mulai reda sejak tahun 2006.

6. Konflik Pemberontakan PKI di Madiun (1948)


Contoh konflik politik yang cukup dikenal adalah pemberontakan yang dilakukan
PKI di Madiun pada tahun 1948. Konflik melibatkan pihak PKI dan TNI. Konflik
ini pun jadi pemicu terjadinya konflik lain yang melibatkan PKI, puncaknya pada
tahun 1965.

7. Konflik Pemberontakan G30S/PKI (1965)


Peristiwa G30S/PKI jadi salah satu sejarah kelam konflik yang pernah terjadi di
Indonesia. G 30 S PKI merupakan singkatan dari Gerakan 30 September yang
dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Akibat konflik ini ada 6 jenderal
dan 1 orang perwira pertama militer Indonesia dan beberapa tokoh lain yang
dibunuh sebagai upaya kudeta oleh PKI.

8. Konflik Pemberontakan DI/TII


Konflik politik pernah terjadi lewat gerakan pemberontakan DI/TII yang ingin
menjadikan Republik Indonesia menjadi negara Islam. Gerakan ini berkembang
dan menyebar di beberapa wilayah, khususnya Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan
Aceh serta menyebabkan terjadinya beberapa konflik politik.

B.3Akar Konflik Politik dalam Partai Politik


Menurut Nazuruddin Sjamsuddin, Zukifli Hamid, dan Toto Pribadi akar konflik
dalam politik adalah sebagai berikut :
1. Perbedaan ideologi dari para anggotanya.
2. Perbedaan pelaksanaan kebijaksanaan
3. Persaingan kepemimpinan dalam partai.

B.4Sumber Konflik Politik dalam Partai Politik


Persaingan kepentingan individu atau kelompok dalam menguasai posisi strategis
lebih dipandang sebagai “status sosial” dibanding sebagai “tanggung jawab sosial".
Tingkat kematangan menerima realitas kekalahan dalam memperjuangkan gagasan
dan kepentingan indvidu atau kelompoknya, adanya kecenderungan tdk bisa memilah
antara kepentingan strategis dengan taktis. Dalam hal ini kepentingan partai secara
keseluruhan (strategis) kadang kadang dikalahkan oleh kepentingan individu atau
kelompok (taktis), dan campur tangan dari luar partai.
Kelemahan seperti tersebut di atas dapat dijumpai hampir dalam semua negara
yang sedang membangun sistem politiknya ke arah negara demokrasi. Tidak ada obat
mujarab untuk mengobatinya, biarkan proses jatuh dan bangunnya setiap partai.
Sepanjang tidak menjurus kearah benturan fisik, konflik internal partai tidak perlu
dicemaskan karena merupakan bagian dari proses pendewasaan demokrasi. Sampai
saat ini belum ada kedewasaan berpolitik dalam partai politik. Perpecahan partai
politik umumnya disebabkan oleh egoisme politik yang begitu besar yang merupakan
indikasi ketidakdewasaan partai tersebut. Ketidakdewasaan partai juga ditunjukkan
dengan ketidakberanian partai politik terkait untuk menjadi independen. Netralitas
pemerintah merupakan keniscayaan dan menjadi wasit yang adil sesuai dengan
mekanisme penyelesaian konflik.

B.5Macam-macam Konflik Politik dalam Partai Politik


Menurut H. Anto Djawamaku ada beberapa macam konflik internal dalam tubuh
parpol, yaitu :
1. Karena partai tidak memiliki platform yang jelas, sehingga mengakibatkan tidak
adanya ikatan ideologis di antara anggota partai. Ketika terjadi perpecahan yang
bersifat klik, personal atau kelompok, dengan mudah hal itu memecah belah
partai.
2. Faktor kepemimpinan tunggal dan manajemen yang buruk. Terlalu kuatnya figur
pemimpin partai politik berpotensi mematikan kaderisasi di tubuh partai politik
bersangkutan. Figur yang kuat sering sekali dianggap mampu menjadi perekat
sementara pada saat bersamaan kader yang memiliki kualifikasi sepadan tidak
pernah dipersiapkan sebagi calon pengganti.
3. Dipandang dari proses regenerasi yang harus dilakukan, kegagalan muncul tokoh
baru dalam partai politik menunjukan kegagalan partai politik tersebut dalam
melakukan reformasi internal, terutama untuk revitaslisasi dan regenerasi
terutama karena figur petingginya menjadi simbol institusi.

B.6Faktor Penyebab terjadinya Konflik Politik dalam Partai Politik


Terjadinya konflik politik dalam partai politik biasanya disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain :
1. Terdapatnya perbedaan latar belakang sosial, politik, ekonomi, dan budaya oleh
individu maupun kelompok yang memperbutkan kekuasaan.
2. Terdapatnya proses pemikiran yang tidak sama sehingga menimbulkan problematika
antara yang satu pihak dengan yang lain.
3. Hadirnya rasa ketidakpusan terhadap organisasi politik yang kalah sehingga memicu
sikap frustasi serta rasa tidak senangan pada pihak yang memperoleh kemenangan.

B.7Penyelesaian dari Konflik Politik dalam Partai Politik


Kader politik harus mengelola konflik internalnya dan penyelesaiannya melalui
mekanisme rumah tangga internal partai politik. Konflik internal partai politik dalam
penyelesainya agar tidak melibatkan pengadilan. Ini sangat penting dilakukan dalam
rangka memberikan pendidikan politik bagi partai politik agar bisa mewujudkan
tradisi mengelola konflik internalnya secara elegan dan dewasa. Partai politik
"dipaksa" mengatasi konflik internalnya sebagai jalan untuk mendewasakan cara
berdemokrasi. Saatnya kader-kader partai politik menghormati mekanisme internal
partai politiknya. Juga untuk mendidik para kader partai politik untuk menghormati
aturan rumah tangganya sendiri.

Mengapa konflik partai politik harus diselesaikan melalui mekanisme internal,


alasannya sangat sederhana. Salah satu fungsi dari partai politik adalah melakukan
penyelesaian konflik. Akan tetapi jika konflik yang terjadi dalam tubuhnya sendiri
tidak bisa diselesaikan secara internal, lalu bagaimana partai politik akan
menyelesaikan konflik yang terjadi di dalam masyarakat. Selain itu, mekanisme
penyelesaikan konflik melalui mekanisme internal akan membendung bentuk-bentuk
intervensi dari luar. Bila penyelesaian konflik melalui pengadilan, kemungkinan
terjadi manuver-manuver kepentingan untuk mempengaruhi keputusan akan terjadi.
Selanjutnya, mekanisme penyelesaian konflik dilakukan melalui mekanisme internal
dalam rangka menanamkan dan menumbuhkan tradisi berpartai di kalangan elit-elit
politik. Sudah waktunya bagi partai politik untuk melembagakan penyelesain konflik
internalnya sendiri.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Konflik politik adalah terjadinya perbedaan pendapat yang memicu adanya


persaingan dan pertentangan di antara individu dan kelompok ataupun organisasi
perpolitikkan dalam upaya memperoleh maupun mempertahankan sumber-sumber
keputusan atas kekuasaan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah yang berkuasa.
Atau secara ringkas konflik politik memiliki penegrtian sebagai salah satu jenis konflik yang
terjadi karena adanya perbedaan pandangan di dalam kehidupan berpolitik. Sebagaimana
definisi istilah-istilah lain, konflik politik mendapatkan perhatian dari ahli-ahli di bidangnya.

Terjadinya konflik politik dalam partai politik biasanya disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain adalah Terdapatnya perbedaan latar belakang sosial, politik, ekonomi, dan
budaya oleh individu maupun kelompok yang memperbutkan kekuasaan, Terdapatnya
proses pemikiran yang tidak sama sehingga menimbulkan problematika antara yang satu
pihak dengan yang lain, dan juga hal hal lainnya.

Kader politik harus mengelola konflik internalnya dan penyelesaiannya melalui


mekanisme rumah tangga internal partai politik. Konflik internal partai politik dalam
penyelesainya agar tidak melibatkan pengadilan. Ini sangat penting dilakukan dalam rangka
memberikan pendidikan politik bagi partai politik agar bisa mewujudkan tradisi mengelola
konflik internalnya secara elegan dan dewasa. Partai politik "dipaksa" mengatasi konflik
internalnya sebagai jalan untuk mendewasakan cara berdemokrasi. Saatnya kader-kader
partai politik menghormati mekanisme internal partai politiknya. Juga untuk mendidik para
kader partai politik untuk menghormati aturan rumah tangganya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Hilda Wahyuni, Rizqa Febry Ayu. (2022). Faksi dan Konflik Politik Dalam Partai
Politik: Partai Keadilan Sejahtera.

Debora Sanur L. (2015). Manajemen Konflik Partai Politik.

Lili Romli. (2007). Mekanisme Penyelesaian Konflik Partai Politik.

Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Indonesia. (2008). Konflik Internal Partai
Sebagai Salah Satu Penyebab Kompleksitas Sistem Multi Partai Di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai