Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“SEJARAH BANGSA INDONESIA”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan sebagai tugas ketrampilan
di MTsN 01 Pekalongan guna melengkapi nilai akhir semester.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari bapak Abdul Aziz, S.Pd selaku guru PKn
sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Kami mohon maaf jika dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................ii
Bab 1 : Pendahuluan..........................................................................1
1. Latar Belakang............................................................................1
2. Perumusan Masalah....................................................................2
3. Tujuan.........................................................................................2
Bab 2 : Pembahasan..........................................................................3
1. Pengertian Konflik......................................................................3
2. Keberagaman Suku.....................................................................3
3. Konflik Yang Terjadi Di Indonesia............................................3
Bab 3 : Penutup.................................................................................5
Kesimpulan.........................................................................................5
Daftar Pusaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinamika sosial masyarakat Indonesia yang begitu dinamis ternyata mampu
melahirkan berbagai contoh konflik sosial di Indonesia yang pernah terjadi.
Mengutip buku Sosiologi Konflik “Teori-Teori dan Analisis”, konflik sosial
adalah situasi di mana terjadi ketegangan, perselisihan, atau benturan antara
kelompok-kelompok masyarakat. Pergolakan ini kadang kala disebut juga sebagai
pemberontakan terhadap pemerintahan Indonesia. Hal tersebut terjadi karena
kelompok yang melakukan aksinya menginginkan Indonesia menjadi negara yang
sejalan dengan menggunakan ideologi yang dipercayai kelompok tersebut. Dalam
konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan ideologi tersebut, ada yang
berkaitan dengan ideologi yang dipegang oleh kelompok tertentu. Hal inilah yang
menjadi latar belakang terjadinya konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan
ideologi.
B. Perumusan Masalah
Dengan kesempatan ini, ada beberapa batasan masalah yang berkaitan dengan
judul, sebagai berikut :
C. Tujuan
Dengan adanya penjelasan dari judul ini, kita dapat mengetahui beberapa hal,
sebagai berikut :
BAB 2
PEMAHAMAN
A. Pengertian Konflik
Kata 'konflik' secara etimologis berasal dari bahasa Latin 'con' yang berarti
'bersama' dan 'fligere' yang artinya 'benturan atau tabrakan'. Sehingga konflik
sosial diartikan sebagai serangkaian fenomena yang bertentangan dan terjadi
pertikaian antara individu melalui konflik kelas hingga internasional. Faktor
penyebab konflik sosial meliputi perbedaan perorangan, kebudayaan, kepentingan,
dan perubahan sosial yang terlalu cepat. Sebagai gejala sosial, konflik merupakan
hal yang wajar terjadi dalam setiap masyarakat. Ini terjadi karena setiap individual
atau kelompok memiliki keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan, kekuasaan,
prestise, atau dukungan sosial. Konflik adalah sebuah gejala sosial yang akan
selalu hadir dalam kehidupan bermasyarakat. Konflik bersifat inheren, yang artinya
konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu, di mana saja dan kapan
saja.
Pada umumnya istilah konflik sosial yaitu pertentangan antar anggota atau
masyarakat yang bersifat menyeluruh di kehidupan. Konflik yaitu proses
pencapaian tujuan dengan cara melemahkan pihak lawan, tanpa memperhatikan
norma dan nilai yang berlaku.
Theory of planned behavior (TPB). Pemikiran dari Ajzen pada tahun 2005
digunakan untuk menjelaskan konflik terbentuk karena adanya sikap yang berasal
dari keyakinan dari berbagai evaluasi yang memprihatinkan diri dan lingkungan
bahwa konflik merupakan pilihan tindakan yang disetujui untuk mempertahankan
objek.
B. Keberagaman Suku
Akhir-akhir ini sering kita lihat bahwa mulai ada perpecahan golongan di beberapa
daerah. Bentrokan antar golongan,bahkan aksi saling melapor pun turut terjadi. Hal
tersebut dipicu oleh perbedaanya pendapat antar golongan maupun yang lainnya.
Hal itu menyatakan bahwa semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berbunyi:
“Berbeda-beda tetapi tetap satu jua” sudah tidak di pergunakaan bahkan sebagian
di lupakan.Kewajiban seorang warga negara adalah mempertahankan
negaranya.Tetapi kadang warga negara itu sendiri lupa akan hal itu sehingga
membuat rakyat tak lagi menjalankan kewajibannya untuk mempertahankan NKRI
. Seperti yang terdapat pada pasal 30 ayat (1) yang berbunyi: “Bahwa tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanaan
negara”
Latar belakang budaya yang berbeda dapat memengaruhi pola pemikiran dan
tingkah laku individual dalam sebuah kelompok. Bahkan, dalam kelompok yang
sama, tidak tertutup kemungkinan adanya perbedaan kebudayaan, karena budaya
lingkungan keluarga yang membesarkan setiap individu berbeda-beda.
Ukuran yang dipakai oleh sebuah kelompok tidak akan sama dengan yang lain.
Perbedaan ini dapat menimbulkan sikap etnosentrisme, sikap bahwa kelompok
sendiri adalah yang paling baik, biasanya disertai dengan meremehkan kelompok
lain. Dari hal ini bisa muncul konflik sosial dengan dasar perbedaan kebudayaan.
C. Konflik Yang Terjadi Di Indonesia
2. Konflik Sampit.
a. Kasus ini terjadi pada tahun 2001 dan puncak konfliknya selama 10
hari.Tercatat 469 orang meninggal dan 108.000 orang mengungsi.
b. Kerugian materi sebanyak 192 rumah dibakar dan 784 lainnya rusak, 16
mobildan 43 sepeda motor juga hancur.
c. Pemerintah pusat lamban melakukan darurat sipil, sehingga fasilitas
danmasyarakat yang terlibat dalam konflik terlambat diberhentikan.