Pasal 134 1. Hari jatuh tempo pembayaran suatu surat wesel yang ditarik untuk 2. Bila tidak ada protes maka akseptasi yang tidak
dibayar pada suatu waktu tertentu setelah pengunjukan, bertanggal, terhadap akseptan dianggap telah dilakukan
Penentuan Jatuh
ditentukan oleh hari tanggal akseptasi, atau hari tanggal pada hari terakhir dari jangka waktu yang ditetapkan
Tempo berdasarkan
protesnya. untuk pengajuan untuk akseptasi.
Tanggal Akesptasi
Pasal 135 1. Surat wesel yang ditarik untuk dibayar satu atau beberapa bulan setelah hari tanggalnya atau setelah diunjukkannya, harus
dibayar pada hari bulan yang bersamaan dengan hari bulan pembayaran itu harus dilakukan. Dalam hal tak adanya hari bulan
yang bersamaan, surat-wesel itu harus dibayar pada hari terakhir dari bulan itu.
2. Dalam hal surat-wesel itu ditarik satu atau beberapa bulan setelah hari tanggalnya atau setelah diunjukkannya, harus dihitung
dulu semua bulan yang penuh.
3. Jika hari bayar itu ditentukan pada permulaan, pada pertengahan (pertengahan Januari, pertengahan Februari dst.) atau pada
akhir sesuatu bulan, maka istilah-istilah itu harus diartikan: tanggal satu, tanggal limabelas, dan hari akhir bulan itu.
4. Pernyataan-pernyataan: "delapan hari", "lima belas hari", harus diartikan bukan satu atau dua minggu, melainkan suatu jangka
waktu dari delapan atau lima belas hari.
5. Pernyataan: "setengah bulan" berarti jangka waktu lima belas hari.
Psal 136 6. Hari jatuh tempo suatu surat wesel yang harus dibayar pada suatu hari tertentu, pada suatu tempat, di mana tanggalnya
berlainan dengan tanggal tempat pengeluarannya, dianggap telah ditetapkan menurut tanggal tempat pembayaran.
Tanggal yang
Berbeda
7. Hari pengeluaran suatu surat wesel yang ditarik antara dua tempat dengan tanggal yang berbeda dan harus dibayar pada waktu
tertentu setelah pengunjukannya, dijatuhkan pada hari yang sama dari tanggal tempat pembayaran, dan hari jatuh tempo
pembayarannya ditetapkan sesuai dengan itu.
8. Jangka waktu pengajuan surat wesel dihitung sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam alinea yang lalu.
9. Pasal ini tidak berlaku apabila dari sesuatu klausul yang dimuatkan dalam surat-wesel atau dari kata-kata yang dipakai
didalamnya dapat disimpulkan suatu maksud yang menyimpang darinya.