Dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi harus diperhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja,sehingga peran teknologi dalam kehidupan
manusia menjadi sumber pemecahan masalah bukan sumber masalah.Keberadaan
komputer sangat mendukung penyelesaian pekerjaan yang membutuhkan waktu
cepat dan hasil yang baik.
Aplikasi komputer yang multiguna,seperti pengolahan kata,angka,gambar,media
presentasi, perhitungan statistik, multimedia, dan sebagainya.Mengharuskan
pemakai komputer mengetahui syarat-syarat Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) dalam menggunakan komputer.
Menurut pengamatan para ahli (Haider), berbagai efek negatif yang timbul
dari para pengguna komputer, yaitu berdasarkan pengamatan simulatif,
menunjukkan bahwa semakin lama orang bekerja di depan layar komputer akan
mendapatkam miopi(rabun jauh) yang semakin besar. Umumnya sering terjadi
keluhan pada mata, yakni iritasi dan ketegangan.
Ahli lain (sauter) berdasarkan analisis fotografik berpendapat bahwa yang
mempengaruhi unjuk kerja seorang operator komputer dapat ditimbulkan oleh
dua faktor, yaitu dari sudut penglihatan dan papan ketik. Sudut penglihatan
berhubungan erat dengan beban pada leher, punggung, dan bahu. sedangkan
papan ketik berhubungan erat dengan tekanan pada lengan dan tangan.
Posisi duduk berhubungan dengan meja dan kursi komputer yang digunakan,
maka yang perlu diperhatikan adalah :
a. Mengatur dan memilih meja komputer
1. Meja dilengkapi dengan alat sandaran kaki (foot rest)
2. Bagian bawah meja memberikan ruang gerak bebas bagi kaki.
3. Tinggi meja komputer sekitar 55-75 cm (disesuaikan dengan ukuran kursinya dan
juga dengan tinggi operatornya).
4. Tempat keyboard dan mouse pada meja mudah dijangkau.
5. Meja komputer stabil/tidak mudah bergoyang.
b. Mengatur dan memilih kursi
1. Kursi fleksibel yang dapat mengikuti lekuk punggung dan sandarannya serta
tingginya dapat diatur.
2. Tinggi kursi disesuaikan dengan kaki agar tidak menggantung pada saat duduk.
3. Kursi sebaiknya diberi roda sehingga mudah digerakkan.
Selain posisi duduk dan pandangan, hal yang tidak kalah penting dalam
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja adalah memilih jenis monitor yang
baik. Monitor yang baik adalah monitor yang memiliki radiasi kecil dan
membutuhkan daya listrik yang kecil. Jenis monitor LCD lebih baik dibandingkan
jenis CRT. Karena monitor jenis LCD (Liquid Crystal Display) memiliki efek
radiasi pancaran yang rendah dan tidak menimbulkan kelelahan pada mata. Selain
itu menggunakan daya listrik yang lebih kecil dibandingkan dengan layar monitor
jenis CRT. Namun harga monitor ini masih sangat mahal dibandingkan dengan
monitor biasa (CRT). Seandainya kita menggunakan monitor jenis CRT sebaiknya
menggunakan Screen Filter yang akan mengurangi radiasi yang ditimbulkan oleh
monitor tersebut.
Ada beberapa aturan yang sebaiknya diperhatikan untuk menjaga keamanan
dan keawetan perangkat TIK :
a. Memberi system grounding
Ada kalanya kita merasakan setrum listrik pada body chasing atau monitor yang
digunakan, hal ini dikarenakan masih ada sisa tegangan yang ada pada chasing dan
body monitor. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya digunakan system grounding,
yaitu menyalurkan sisa tegangan listrik ke tanah.
Caranya : Buat aliran kabel dari body chasing/monitor ke tanah.
b. Memilih power supply yang baik
Penyebab utama keawetan perangkat TIK adalah supply listrik yang stabil. Untuk
itu dibutuhkan Power Supply yang baik.Walaupun harganya lebih mahal,
penggunaan Power Supply atau Catu Daya yang stabil sangat dianjurkan karena
akan berdampak bagi keawetan perangkat dan sistem komputer.
c. Menggunakan stabilizer dan UPS
Fungsi stabilizer adalah menstabilkan tegangan listrik dari PLN. Ada kalanya
listrik yang ada di perumahan kita mengalami kenaikan atau penurunan tegangan,
hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada perangkat TIK. Untuk mengatasi hal
ini digunakan stabilizer.
Selain itu adanya pemutusan arus listrik yang mendadak dari PLN atau tanpa
kesengajaan Power Off tertekan, memungkinkan data yang telah kita susun
menjadi hilang karena belum sempat menyimpannya. Untuk itu diperlukan UPS
(Uninterruptable Power Supply). Dengan UPS, arus listrik masih dapat mengalir
ke komputer kita untuk beberapa saat sehingga kesempatan untuk
menyelamatkan data masih ada. Selain itu kerusakan perangkat TIK dapat
diminamalisir.
Sumber : http://belajarit-ogie.blogspot.com
Beberapa hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari risiko bekerja
dengan komputer adalah sebagai berikut :
1. Mengatur Posisi Tubuh
Saat bekerja dengan komputer, posisi kepala dan leher harus tegak dengan
wajah menghadap langsung ke monitor. Leher tidak boleh membungkuk atau
mengadah karena dapat menyebabkan sakit pada leher.
b. Posisi Punggung
Posisi punggung yang baik adalah yang tegak, tidak miring ke kiri atau ke kanan,
tidak membungkuk dan tidak bersandar terlalu miring ke belakang.
c. Posisi Pundak
Posisi pundak yang baik adalah posisi pundak yang tidak terlalu terangkat dan
tidak terlalu ke bawah. Jika otot-otot di bahu masih tegang, berarti posisi
pundak belum benar.
d. Posisi Lengan dan Siku
Posisi lengan yang baik adalah apabila dapat mengetik dan menggunakan mouse
dengan nyaman. Masing-masing orang mempunyai posisi nyaman tersendiri.
Adapun posisi lengan yang baik adalah bila tangan berada di samping badan dan
siku membentuk sudut 90 derajat.
2. Mengatur Monitor
Jenis monitor ada dua, yaitu CRT dan LCD. Monitor komputer CRT dapat
menyebabkan intensitas cahaya atau radiasi cukup tinggi dibanding LCD.
Penyebabnya adalah dapat mengakibatkan gangguan pada mata, seperti mata
merah, pedih, dan pandangan kabur. Untuk itu, monitor harus ditambah screen
filter.
Posisi keyboard yang salah merupakan salah satu faktor penyebab nyeri otot dan
persendian.
Sumber : http://hafizisam-duablas-four.blogspot.com