Pembebanan pada Tabel. 7.10 kemudian digunakan sebagai beban/gaya luar pada analisis struktur kuda-
kuda dengan memperhatikan dua macam kombinasi pembebanan yaitu:
» 1,4 D
» 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W
Gaya dalam yang terbesar dari hasil analisis struktur kemudian digunakan untuk mengevaluasi/check
dimensi batang kuda-kuda yang telah diasumsikan pada saat perhitungan pembebanan. Gaya dalam hasil
analisis kuda-kuda setiap batang dapat dilihat pada Tabel 7.11 berikut.
Batang atas
Batang 1-8 -540,08 -1176,89
Batang 8-9 -440,69 -944,14
I
Batang 9-10 -331,60 -703,08
Batang 10-11 -331,60 -718,45
Batang 11-12 -440,69 -940,82
Batang 12-7 -540,08 -1154,87
Batang bawah
Batang 1-2 442,51 1044,05
Batang 2-3 442,51 1044,05
II
Batang 3-4 361,08 840,76
Batang 4-5 361,08 796,05
Batang 5-6 442,51 954,63
Batang 6-7 442,51 954,63
Batang tegak
Batang 2-8 84,17 72,15
III Batang 3-9 147,25 219,62
Batang 4-10 349,73 610,83
Batang 5-11 147,25 188,34
Batang 6-12 84,17 72,15
IV Batang diagonal
Batang 3-8 -99,39 -248,12
Batang 5-12 -99,39 -193,55
Batang 4-9 -153,74 -361,39
Batang 4-11 -153,74 -284,49
Gaya tekan terfaktor batang atas hasil analisis struktur (Pu) yang digunakan sebagai kontrol dimensi
penampang adalah -1154,87 kg. Gaya tersebut merupakan gaya terbesar pada batang atas akibat
kombinasi pembebanan 1,2D + 1,6La + 0,8W, sehingga faktor waktu (λ) yang digunakan adalah 0,8.
Dimensi batang atas adalah kayu 2 x 30/120 mm 2 seperti gambar di bawah. Panjang batang atas adalah
1,220 m. Tekuk pada sumbu bebas bahan (sumbu y) tidak ditinjau.
x
120
30 60 30
0
Ix = 2x
[ ] [
db3
12
= 2x
3 x 123
12 ]
= 864 cm4
K e L 1 x 122
Angka kelangsingan = = = 35,22
r 3,464
Menghitung faktor kestabilan kolom ( Cp )
Fc* = Fc CM Ct Cpt CF
Fc* = 168 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 168 kg/cm2
Po’ = A. Fc* = 72 x 168 = 12.096 kg
E05 = 0,69.Ew = 0,69 x 230.000 = 158.700 kg/cm2
E05’ = E05 CMCt Cpt = 158.700 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 158.700 kg/cm2
2 '
ð E05 A
3,142 x 96.600 x 72
( Kr L )
2
Pe = e
= 2 = 90.822,8 kg
35,22
ϕ S Pe 0,85 x 90.822,8
αc = ' = = 6,54
λ ϕc P 0
0,8 x 0,9 x 12.096
√( ) √
2
1+ α c 1+α c αc 2 3,24 = 5,63
Cp = - − = 2,65 – 2,65 −
2c 2c c 0,8
Gaya tarik terfaktor batang bawah (Tu) yang digunakan sebagai kontrol dimensi penampang adalah
1044,05 kg. Gaya tersebut adalah gaya terbesar pada batang bawah akibat kombinasi pembebanan 1,2D +
1,6La + 0,8W, sehingga faktor waktu (λ) yang digunakan adalah 0,8. Dimensi batang bawah adalah 2
30/120 mm2 dengan panjang batang adalah 1,00 m. Luas penampang bruto (A ) = 72 cm2.
Apabila jenis alat sambung yang dipergunakan adalah paku, pengurangan luas penampang batang akibat
penempatan alat sambung paku dapat diabaikan sehingga luas penampang netto (An) = 72 cm2.
T’ = Ft’.An
T’ = CM.Cr.Cpt.CF.Crt.Ft.An
Tu ≤ λ Φt T’
Gaya tarik terfaktor batang tegak (Tu) yang digunakan sebagai kontrol dimensi penampang adalah 610,83
kg. Gaya tersebut merupakan gaya terbesar pada batang tegak akibat kombinasi pembebanan 1,2D +
1,6La + 0,8W sehingga faktor waktu (λ) yang digunakan adalah 0,8.
Dimensi batang tegak adalah 60/120 mm 2 dengan panjang bentang adalah 2,1 m. luas penampang bruto
(A) = 72 cm2.
Untuk alat sambung paku, luas penampang neto (An) sama dengan luas penampang bruto = 72 cm 2.
Karena luas penampang netto dan kode mutu batang tegak sama dengan batang bawah, maka kuat tarik
ijin batang tegak dan batang bawah adalah sama yaitu sebesar 7.084,8 kg.
Gaya tarik terfaktor maksimum yang diijinkan ( Tu ) adalah :
Tu ≤ λ Φt T’
Gaya tekan terfaktor batang diagonal (Pu ) yang digunakan kontrol dimensi penampang adalah -361,39 kg.
Gaya tersebut merupakan gaya terbesar pada batang diagonal akibat kombinasi pembebanan 1,2D + 1,6La
+ 0,8W sehingga faktor waktu () yang digunakan adalah 0,8. Dimensi batang diagonal adalah 60/120
mm2 (sama seperti batang atas) dan panjang batang adalah 1,72 m.
Fc* = Fc CM Ct Cpt CF
2 '
ð E05 A 2
3,14 x 15.870 x 6 x 12
( Kr L )
2
Pe = e
= 2 = 1.139,78 kg
99,42
ϕ S Pe 0,85 x 1.139,78
αc = ' = = 0,11
λc P 0
0,8 x 0,9 x 12.096
Cp =
1+ α c
2c
-
√( 2c )
1+α c 2 α c
− = 0,107
c
P’ = Cp.P0’
Pu ≤ λ ϕ c P’
Perencanaan sambungan dilakukan setelah dimensi yang digunakan cukup aman untuk menahan beban.
Pada bahasan ini tidak ditunjukkan proses perencanaan sambungan. Proses perencanaan sambungan dapat
dilakukan dengan mengacu pada referensi-referensi tentang perencanaan sambungan yang berdasarkan
SNI 7973-2013 tentang Spesifikasi desain untuk konstruksi kayu.
Dimensi batang yang telah dikontrol sebelum perencanaan sambungan dapat berubah apabila hasil
perencanaan sambungan menunjukkan nilai yang berkebalikan. Sebagai contoh: dimensi batang harus
diperbesar agar dapat memenuhi persyaratan jarak minimal antar alat sambung.
Contoh bentuk sambungan dari beberapa titik buhul dengan alat sambung paku dapat dilihat pada gambar
berikut. Jumlah paku pada sambungan tidak diperoleh dari hasil hitungan, melainkan hanya sebagai
ilustrasi sistem sambungan.